UJI POTENSI ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH LONTAR (Borassus flabellifer) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

  • Soeharty Megawaty Konay(1)
    Universitas Nusa Cendana
  • Prisca Deviani Pakan(2*)
    Fakultas Kedokteran, Universitas Nusa Cendana
  • Dyah Gita Rambu Kareri(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: buah lontar (Borassus flabellifer), antibakteri, Staphylococcus aureus

Abstract

Flora di Indonesia memiliki banyak manfaat, salah satunya digunakan sebagai alternatif pengobatan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah lontar (Borassus flabellifer). Di India, buah lontar digunakan sebagai obat kulit. Infeksi kulit tersering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini menganalisis potensi antibakteri ekstrak etanol 70% buah lontar (Borassus flabellifer) terhadap  pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan Post-test Only Control Group Design. Uji potensi antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dan metode dilusi broth. Ekstrak buah lontar diperoleh dari proses maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak kental yang digunakan adalah 100%, 75%, 50%, 25%, 5%, dan 1%. Sefalosporin sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Hasil metode difusi cakram menunjukkan rata-rata diameter daya hambat (DDH) pada konsentrasi 100% sebesar 15,44 mm; konsentrasi 75% sebesar 8,39 mm; konsentrasi 50% sebesar 7,28 mm; konsentrasi 25% sebesar 5,94 mm; konsentrasi 5% sebesar 6,4 mm; dan kontrol positif sebesar 52,28 mm; sedangkan konsentrasi 1% dan kontrol negatif memiliki rata-rata DDH 0 mm. Metode dilusi broth menunjukkan tidak terlihatnya kekeruhan pada konsentrasi 100% sampai 5% dan kontrol positif, sedangkan pada konsentrasi 1% dan kontrol negatif menunjukkan terlihatnya kekeruhan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa  ekstrak etanol 70% buah lontar konsentrasi 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata diameter daya hambat (DDH) sebesar 15,44 mm; sedangkan konsentrasi minimum yang mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 5%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Sutoyo. 2010. Keanekaragaman hayati indonesia suatu tinjauan: masalah dan pemecahannya. Buana Sains. 10(2):101-106.

2. Sutarno, Setyawan AD. 2015. Biodiversitas indonesia: penurunan dan upaya pengelolaan untuk menjamin kemandirian bangsa. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(1):1-13.

3. Kusmana C, Hikmat A. 2015. The biodiversity of flora in indonesia. JPSL. 5(2):187-199.

4. Salim Z, Munadi E. 2017. Info komoditi tanaman obat. Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 1-2,10-11.

5. Sukamaluddin, Mulyadi, Dirawan GD, Amir F, Pertiwi N. 2016. Conservation status of lontar palm trees (Borassus flabellifer Linn) in Jeneponto District, South Sulawesi, Indonesia. Journal of Tropical Crop Science. 3(1):28-33.

6. Nuroniah, Hani Sitti, dkk. 2010. Lontar (Borassus flabellifer) sebagai sumber energi bioetanol potensial. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Bogor. 1-19.

7. Gummadi, Veda Priya, Ganga R. B., Keerthana Diyya M. S., & Kiran M. 2016. A review on palmyra palm (Borassus flabellifer). International Journal of Current Pharmaceutical Research. 8(2):17-20. diakses 11 April 2018. Tersedia di http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

8. Alamelumangai, Muthukumar, Jothi D., Manohar M., Rajasingh S. R., Peraman M., & Nachimuthu S. 2014. In vitro studies on phytochemical evaluation and antimicrobial activity of Borassus flabellifer Linn against some human pathogens. Asian Pasific Journal of Tropical Medicine. 7(1):S182-S185. doi: 10.1016/S1995-7645(14)60228-5

9. Brooks, Geo F., et al. 2007. Jawetz, Melnick, & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran (edisi 23). Jakarta: EGC. h.194-200.

10. World Health Organization. 12 Januari 2017. The top causes of death. diakses 12 April 2018. Tersedia di http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs/310/en/

11. Dinas Kesehatan Kota Kupang. 2017. Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2016. diakses 11 April 2018. Tersedia di http://dinkes.kotakupang.web.id/bank-data/category/10-profil-kesehatan-kota-kupang-tahun-2016.html

12. Lacey, Keenan A., et al. 2016. Review: The role of Staphylococcus aureus virulence factors in skin infection and their potential as vaccine antigens. MDPI. 5(22):1-17. doi: 10.3390/pathogens5010022

13. Ryu, Sunhyo, et al. 2014. Review: Colonization and infection of the skin by S. aureus: immune system evasion and the response to cationic antimicrobial peptides. International Journal of Molecular Sciences. 15:8753-8772. doi: 10.3390/ijms15058753

14. Staphylococcus aureus infections (community acquired). 2014. Acute Communicable Diseases. h.1-3.

15. Graham-Brown, Robin & Tony Burns. 2005. Lectures Note on Dermatology (M. Anies Zakaria, Trans.). Amalia Safitri (Ed.) Jakarta: Erlangga. h.20-21.

16. Jiamton, Sukhum, Chinmanat T., & Kanokvalai K. 2012. Clinical features and aggravating factors in nummular eczema in Thais. Asian Pasific Journal Allergy Immunology. 31:36-42.

17. Ardhie, Ari Muhandari. 2004. Dermatitis dan peran steroid dalam penanganannya. Dexa Media. 17(4):157-163.

18. Poudel, R. R., Bipin Belbase, & Nisha K. K. 2015. Nummular eczema. Journal of Community Hospital Internal Medicine Perspectives. 5:27909. http://dx.doi.org/10.3402/jchimp.v5.27909

19. Rachmawati, Nita & Nursyamsi. 2015. Efek antibakteri ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus pada media pembenihan difusi. Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran. 2(1):1-9.

20. Resistensi Antibiotik. 2012. diakses 19 April 2018. Tersedia di http://www.rsmargono.go.id/home/beritadetail/3

21. Raymon M, Taebe B, Ali A, Khairuddin. 2016. Uji aktivitas antibakteri ekstrak buah sawo manila (Achras zapota L.) dengan berbagai cairan penyari terhadap Salmonella typhimurium. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences. 1(1):8.

22. Minarno, Eko Budi. 2015. Skrining fitokimia dan kandungan total flavonoid pada buah Carica pubescens lene & k. koch di kawasan bromo, cangar, dan dataran tinggi dieng. El-Hayah. 5(2):73-82.Saranya, P. & T. Poongodi Vijayakumar. 2016. Preliminary phytochemical screening of raw and thermally processed palmyra palm (Borassus flabellifer linn.) fruit pulp. Journal of Innovations in Pharmaceuticals and Biological Sciences. 3(1):186-193. diakses 11 April 2018. Tersedia di www.jipbs.com

23. Saranya, P. & T. Poongodi Vijayakumar. 2016. Preliminary phytochemical screening of raw and thermally processed palmyra palm (Borassus flabellifer linn.) fruit pulp. Journal of Innovations in Pharmaceuticals and Biological Sciences. 3(1):186-193. diakses 11 April 2018. Tersedia di www.jipbs.com

24. Minarno, Eko Budi. 2015. Skrining fitokimia dan kandungan total flavonoid pada buah Carica pubescens lene & k. koch di kawasan bromo, cangar, dan dataran tinggi dieng. El-Hayah. 5(2):73-82.

25. Retnowati Y, Bialangi N, Posangi NW. 2011. Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada media yang diekspos dengan infus daun sambiloto (Andrographis paniculata). 6(2):1-9.

26. Wijaya TD. 2016. Aktivitas antibakteri ekstrak Chorella sp. dan Spirulina sp. terhadap bakteri patogen susu segar.Institut Pertanian Bogor. hal.7

27. Adnyana, I Ketut, Elin Y. S., & Wenny Indriasari. 2012. Uji efek anti-artritis reumatoid fraksi air buah siwalan (Borassus flabellifer L.) pada tikus yang diinduksi complete freund’s adjuvants. 2(1):53-61.

28. Rijayanti, Rika Pratiwi. 2014. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro. [Skripsi: Naskah Publikasi]. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. h.1-18.

29. Widiyati E. 2006. Penentuan adanya senyawa triterpenoid dan uji aktivitas biologis pada beberapa spesies tanaman obat tradisional masyarakat pedesaan bengkulu. 2(1):116-122

PlumX Metrics

Published
2019-09-13
How to Cite
Konay, S., Pakan, P., & Rambu Kareri, D. (2019). UJI POTENSI ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH LONTAR (Borassus flabellifer) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus. Cendana Medical Journal, 7(2), 164-177. https://doi.org/10.35508/cmj.v7i2.1782

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.