PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DI DESA TESABELA, KECAMATAN KUPANG BARAT

  • Aryati D. Malensang(1*)
    Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Chaterina A. Paulus(2)
    Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Lebrina I. Boikh(3)
    Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author

Abstract

Abstrak - Ekosistem mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang mampu tumbuh dan berkembang di daerah pasang surut pantai berlumpur. Kabupaten Kupang adalah salah satu wialyah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki ekosistem mangrove di sepanjang garis pantai. Keberadaan ekosistem mangrove memberikan banyak manfaat secara ekologi dan ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar mangrove. Penduduk disekitar Pantai Batu Bao Desa Tesabela merupakan salah satu masyarakat yang mendapatkan manfaat langsung dari keberadaan ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) persepsi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove, 2) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove, dan 3) mengetahui hubungan antara persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September tahun 2021, dengan jumlah responden sebanyak 33 orang. Metode yang digunakan adalah metode skala likert dan analisis rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Desa Tesabela tergolong cukup kuat dengan  skor tertinggi 4,96 dan skor terendah 1,96. Partisipasi masyarakat Desa Tesabela dalam pengelolaan ekosistem mangrove cukup baik dengan skor tertinggi 4,72 dan skor terendah 1,96. Tingkat korelasi cukup kuat antara persepsi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Tesabela dengan nilai 0,402, sedangkan tingkat korelasi antara partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Tesabela dikategorikan rendah dengan nilai 0,301.

Kata Kunci: Persepsi dan Partisipasi, Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Masyarakat Desa

 

Abstract - Mangrove ecosystem is a tropical coastal vegetation community that can grow and develops in muddy coastal tidal areas. Kupang Regency is one of the areas in East Nusa Tenggara Province which has a mangrove ecosystem along the coastline. The existence of the mangrove ecosystem provides many ecological and economic benefits for people living in areas around mangroves. Residents around Batu Bao Beach in Tesabela Village are some of the people who get direct benefits from the existence of the mangrove ecosystem. This study aims to determine 1) community perception in mangrove ecosystem management, 2) community participation in mangrove ecosystem management, and 3) Knowing the relationship between community perception and participation in mangrove ecosystem management. This research was conducted from August to September 2021, with a total of 33 respondents. The method used is the Likert scale method and Spearman rank analysis. The results showed that the perception of the Tesabela Village community was quite strong with the highest score of 4.96 and the lowest score of 1.96.. The participation of the Tesabela Village community in managing the mangrove ecosystem is quite good with the highest score of 4.72 and the lowest score of 1.96. The level of correlation is quite strong between people's perceptions of mangrove ecosystem management in Tesabela Village with a value of 0.402, while the correlation level between community participation in mangrove ecosystem management in Tesabela Village is categorized as low with a value of 0.301.

Keywords :   Perception and Participation, Mangrove Ecosystem Management, Rural communities

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2022-04-01