PENGANTAR DEWAN REDAKSI

 

Buletin Ilmiah IMPAS Volume: 21, Nomor: 3, Edisi: Desember  2020 masih tetap memberikan fokus yang sama seperti edisi sebelumnya yakni, pada kegiatan usahatani, industri pengolahan hasil pertanian dan manajemen pedesaan. Usaha pertanian tanaman pangan masih merupakan tumpuan dari ekonomi rumah tangga petani.  Sumber pendapatan petani yang terbesar adalah berasal dari hasil penjualan komoditi pertanian yang dihasilkan. Dengan demikian pemilihan jenis tanaman akan menentukan besarnya  pendapatan usahatani. Respon petani terhadap perubahan-perubahan pada teknik budidaya merupakan titik kritis dalam keberhasilan suatu usahatani. Dan patut disadari bahwa respon petani terhadap teknologi usahatani adalah sesuatu yang sarat dengan budaya dan kebiasaan lokal yang mapan.  Di sisi lain yang tidak kalah pentingnya yang menentukan penerimaan petani  adalah tataniaga hasil pertanian. Suatu kenyataan yang lumrah bahwa posisi petani dlam tataniaga pertanaian masih sebagai “penerima harga”[1] bukan penentu harga. Posisi petani yang lemah ini disebabkan karena minimnya pengetahuan petani tentang informasi pasar teruatama mengenai  kualitas komoditi yang bagaimana yang dibutuhkan oleh pasar. Minimnya perlakuan pengolahan pasca panen merupakan salah satu sebab rendahnya kualitas  komoditi pertanian yang dipasarkan[2].

Peningkatan  kualitas produk pertanian dapat ditempuh  dengan cara menggairahkan industri rumah tangga. Dewasa ini industri rumah tangga yang bergerak dalam pengolahan hasil-hasil pertanian bertumbuh cepat. Namun pengelolaan usahanya masih sangat konvensional terutama dari aspek pembukuan.

Diharapkan artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini dapat mampu memberikan pencerahan untuk meningkatkan kegiatan usahatani melalui insentif ekonomi yang diterima oleh petani melalui produk/komoditi yang dihasilkannya.

 

Nopember , 2020

Dewan Redaksi

 

Published: 2020-12-06

Articles