PENAMPILAN REPRODUKSI SAPI BALI PADA SISTEM PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF

  • Alfonthodus I. Pian(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Tarsisius C. Tophianong(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Cynthia D Gaina(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Bali cattle, Pregnancy rate, Days open, Calving interval

Abstract

Bali cattle is one of the native cattle in Indonesia. High fertility and are capabled to adapt well in tropical environment is one of the superiority of bali cattle. Bali cattle farming in East Nusa Tenggara (NTT) are generally managed by intensive, semi-intensive and extensive system traditionaly, without any recording and lacking good breeding practices. The purpose of this research is to determine the reproduction performance of bali cattle on semi-intensive management system based on pregnancy rate, days open and calving interval. The number of cattles used in this study were 40 cows on age 4-7 years. The methods used were interviews and rectal palpation to know the reproductive status of livestock. Descriptive analysis was used in this research. The results showed that the pregnancy rate was 45%, days open was 112,5 days and calving interval was 13,075 months. This study indicated a decreased reproductive efficiency of bali cattle in Kupang Regency, hence an improvement of the management reproduction is required to achieve good reproductive management.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, A.K.A., Al-Haidary A., Alshaikh, M.H., Gamil, dan Hayes, E. 2000. Effect of Days Open on the Lactation Curve of Holstein Cattle in Saudi Arabia. Journal Animal Science. 7 (4): 288-298. Cit. Wahyudi, L., T. Susilawati dan, S. Wahyuningsih (2013). Tampilan Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 13-22.
Astuti,M., Hardjosoebroto, Soekojo,S. 1983. Analisa jarak beranak sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Cangkaringan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Cit. Ridha, M., Hidayati., dan Adelina,T. (2007).
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jarak beranak (Calving Interval) sapi Bali di kecamatan Bangkingan kabupaten kampar. Jurnal Peternakan Vol 4 No 2 September (2007) (65 - 69) ISSN 1829-8729.
Badan Pusat Statistik. 2015. Kabupaten Kupang Dalam Angka 2015. NTT.
Ball, P.J.H and Peters, A.R. 2004. Reproduction In Cattle. Third Edition. Blackwell Publishing.Victoria. Australia. Cit. Wahyudi, L., T. Susilawati dan, S. Wahyuningsih (2013). Tampilan Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 13-22.
Bearden, H.J., J.W. Fuquay, and S.T. Willard. 2004. Applied Animal Reproduction. 6th ed. Pearson Prentice Hall, USA. cit. Prihatno, S.A., Kusumawati, A., Karja, N.W.K., dan Sumiarto, B. (2013). Profil Biokimia Darah Pada Sapi Perah Yang Mengalami Kawin Berulang.Jurnal Kedokteran Hewan Vol. 7 No. 1, Maret 201. ISSN : 1978-225X.
Budiyanto, A., Tophianong, T.C., Dalimunthe, N. W. 2013. Perbandingan Calving Interval (CI) Sapi Bali Pada Peternakan Dikandangkan dan Semi Dikandangkan Di Daerah Kupang Nusa Tenggara Timur. Proceeding Seminar Nasional Peran Rumah Sakit Hewan Dalam Penanggulangan Penyakit Zoonosis. Yogyakarta. Cit. Tarsisius Considus. T , Amalia Mukhlis, Triguntoro, Safryl Ferro. 2015. Kajian Status Gangguan Reproduksi Sapi Bali Di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Balai Veteriner Lampung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.Volume xx - Edisi xx - Desember 2015. ISSN : 1411-9161.
Budiyanto, A., Tophianong, T. C., Triguntoro, Dewi, H. K. 2016. Gangguan Reproduksi Sapi Bali pada Pola Pemeliharaan Semi Intensif di Daerah Sistem Integrasi Sapi - Kelapa Sawit. ACTA VETERINARIA INDONESIANA. Vol. 4, No. 1: 14-18, Januari 2016, ISSN 2337-3202, E- ISSN 2337-4373.

Chalid Talib, Kuswandi I., Dan Chaluah. Perbandingan Karakteristik Fisiologis Reproduksi Sapi Bali Dalam Periode Postpartum dan Keadaan Normal. Laporan Bagian Proyek Rekayasa Teknologi Peternakan ARMP- I/Th.(1999-2000).
Darmawi, D. (2011) Pendapatan Usaha Pemeliharaan Sapi Bali di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei (2011), Vol. XIV. No.1
Direktorat Jenderal Peternakan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada Ternak Sapi. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta
Diwyanto, K dan Priyanti, A. 2008. Keberhasilan Pemanfaatan Sapi Bali Berbasis Pakan Lokal Dalam Pengembangan Usaha Sapi Potong di Indonesia. WARTAZOA Vol.18 No. 1 Th. (2008).
Eriansyah, A. 2016. Pengaruh Fase Kelahiran Terhadap Days Open Dan Calving Interval Pada Ternak Sapi Perah (SKRIPSI).
Fanani, S., Y.B.P. Subagyo dan Lutojo. Kinerja Reproduksi Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Tropical Animal Husbandry Vol. 2 (1), Januari 2013 : 21-27 ISSN 2301-9921.
Fattah S. 1998. (The Productivity Of Bali Cattle Kept In Natural Pasture (Case Study In Oesu’u,East Nusa Nenggara). Doctoral Thesis.Padjajaran University. Bandung. Pertanian di Bali (Desertasi ) Bandung: Program Pascasarjana. Universitas Pajajaran. Cit Siswanto, M., Patmawati, N.W., Trinayani, N.N., Wandia, I.N., Puja, I.K. Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Peternakan Intensif di Instalasi Pembibitan Pulukan. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari (2013) Vol. 1, No. 1: 11-15.
Febrianthoro, F., Hartono, M., dan Suharyati, S. 2015. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Conception Rate Pada Sapi Bali Di Kabupaten Pringsewu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(4): 239-244, November 2015.
Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali. Kanisius. Yogyakarta
Hardjopranjoto, H. S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak, Penerbit : Airlangga University Press
Ihsan, M.N. dan S. Wahjuningsih. 2011. Penampilan Reproduksi Sapi Potong di Kabupaten Bojonegoro. J. Ternak Tropika, 12 (2): 74-80.
Ihsan, M.N. Indek Fertilitas Sapi PO dan Persilangannya Dengan Limousin. J.Ternak Tropika Vol. 11, No.2:-82-87, 2010.
Izquierdo, C.A., Campos, V.M.X., Lang,C.G.R., Oaxaca, J.A.S., Suares, S.C., Jimenez, C.A.C., Jimenez, M.S.C., Betancurt, S.D.P., and Liera, J.E.G. 2008. Effect of the Offsprings Sex on Open Days in Dairy Cattle. Journal Animal Veteriner. 7(10): 1329- 1331.Cit. Wahyudi, L., T. Susilawati dan, S. Wahyuningsih (2013). Tampilan Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 13-22.
Julius. (2011) Hubungan Mortalitas Progresif dan Keutuhan Membran Sperma dalam Semen Beku sapi Bali dengan Keberhasilan Inseminasi. Agrinak. Vol . 01 No. 1 September 2011:43-47 ISSN: 2088-8643 43.

Kasehung, J.,Paputungan, U.,Adiani, S.,Paath, J. 2016. Performans Reproduksi Induk Sapi Lokal Peranakan Ongole Yang Dikawinkan Dengan Teknik Inseminasi Buatan Di Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa. Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 36 No. 1 : 167 – 173. ISSN 0852 - 2626.

Kutsiyah, F., Kusmartono, dan Trinil Susilawati. 2003. Studi Komparatif Produktivitas antara Sapi Madura dan Persilangannya dengan Limousin di Pulau Madura. JITV 8(2): 98-106.
Mulik Marthen dan I Gusti N. Jelantik. 2009. Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Pada Sistem Pemeliharaan Ekstensif di Daerah Lahan Kering : Pengalaman Nusa Tenggara Timur. Disampaikan pada Seminar Nasional Pengembangan Sapi Bali Berkelanjutan Dalam Sistem Peternakan Rakyat. Mataram.
Nuryadi dan S. Wahjuningsih. 2011. Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Perenakan Limousin di Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika, 12 (1) : 76 – 81.
Pirlo, G., Milflior, F. and Speroni, M. 2000. Effect of Age at First Calving on Production Traits and Difference Between Milk Yield and Returns and Rearing Cost in Italian Holsteins. Journal Dairy Science. 83 (3): 603-608. Cit. Wahyudi, L., T. Susilawati dan, S. Wahyuningsih (2013). Tampilan Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 13-22.
Prihatno, S.A., Kusumawati, A., Karja, N.W.K., dan Sumiarto, B. 2013. Profil Biokimia Darah Pada Sapi Perah Yang Mengalami Kawin Berulang. Jurnal Kedokteran Hewan Vol. 7 No. 1, Maret 201. ISSN : 1978-225X.
Pohan, A. dan Talib, C. 2010. Aplikasi Hormone Progesterone dan Estrogen Pada betina Induk Sapi Bali Anestrus postpartum yang digembalakan di Timor Barat, Nusa Tenggara Timur. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010.
Purwantara, B., Noor, R.R., Andersson, G., and Rodriguez – Martinez H. 2012. Banteng and Bali cattle in indonesia : Status and Forecast. Reprod Dom Anim 47 (Suppl.1), 2 – 6. Cit. Siswanto, M., Patmawati, N.W., Trinayani, N.N., Wandia, I.N., Puja, I.K. Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada peternakan Intensif di Instalasi Pembibitan Pulukan. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari (2013) Vol. 1, No. 1 : 11 – 15.
Retno, P., A, M. Nur Ihsan dan Nuryadi. 2014. Evaluasi Efisiensi Reproduksi Sapi Perah Peranakan Fries Holland (PFH) Pada Berbagai Paritas Di Kud “ Sumber Makmur” Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang J. Ternak Tropika Vol. 15, No.2: 60-64.
Ridha, M., Hidayati., dan Adelina, T. 2007. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi jarak beranak (Calving Interval) sapi Bali di kecamatan Bangkingan kabupaten kampar. Jurnal Peternakan Vol 4 No 2 September (2007) (65 - 69) ISSN 1829-8729.

Santosa, U. 2001. Prospek Agribisnis Penggemukan Pedet. Jakarta: Penebar Swadaya. Cit. Susanti, A.E.,Ngadiyono,N.,Sumadi. (2015) Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Dua Kecamatan di Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal (2015),Palembang 8-9 Oktober( 2015), ISBN: 979-587-580-9.

Sariubang, M., dan Tambing, S.N. 2000. Analisis Pola Usaha Pembibitan Sapi Bali Yang dipelihara Secara Ekstensif dan Semi Intensif. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner.
Siswanto, M., Patmawati, N.W., Trinayani, N.N., Wandia, I.N., Puja, I.K. 2013. Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Peternakan Intensif di Instalasi Pembibitan Pulukan. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, Pebruari (2013) Vol. 1, No. 1: 11-15.
Stevenson, J.S. 2001. Reproductive Management of Dairy Cows in High Milk-Producing Herds. Journal Dairy Science. 84 (3): 128-143. Cit. Wahyudi, L., T. Susilawati dan, S. Wahyuningsih (2013). Tampilan Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 13-22.
Suranjaya, I.G. 1999. Pengkajian Efektivitas Program Peningkatan Mutu Genetik sapi Bali di Wilayah Binaan Proyek Pembibitan dan Pengembangan sapi Bali di Bali. Tesis. Program Pascasarjana IPB, Bogor. Cit Sariubang, M dan Tambing, S.N. (2000). Analisis Pola Usaha Pembibitan sapi Bali yang dipelihara secara Ekstensif dan semi Intensif, Seminar Nasional Peternakan Dan Veteriner, Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa.
Susanti, A.E.,Ngadiyono,N.,Sumadi. 2015. Penampilan Reproduksi Sapi Bali pada Dua Kecamatan di Lahan Pasang Surut Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal (2015), Palembang 8-9 Oktober( 2015), ISBN: 979-587- 580- 9.

Susilo, T. 2005. Efisiensi Reproduksi Program Inseminasi Buatan Terhadap Sapi Lokal pada Daerah Basah dan Kering di Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Program Studi Magister Ilmu Ternak Program Pasca Sarjana – Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.
Tabun, A. C, Petrus Kune, M.L. Mone. 2016. Perbandingan Tingkat Kesuburan Sapi Bali Induk yang Diinseminasi dengan Semen Beku dan Semen Cair Sapi Simmental di Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang. Media Exacta Volume 11 No.1 Januari (2011).
Talib, C., K. Entswistle., A Siregar., S. Budiarti and D. Lindsay. 2002. Survey of Population and Production Dynamics of Bali Cattle in Eastern Indonesia. ACIAR Proc. No. 110. pp. 3 – 9. Cit. Diwyanto, K. dan Priyanti, A : Keberhasilan Pemanfaatan Sapi Bali Berbasis Pakan Lokal Dalam Pengembangan Usaha. Pusat Penelitan dan Pengembangan Peternakan , Jl. Raya Padjajaran Kav. E 59, Bogor 16151.
Talib, C. 2002. Sapi Bali Di Daerah Sumber Bibit Dan Peluang Pengembangannya.WARTAZOA Vol. 12 No. 3 Th. (2002).
Tarsisius Considus Tophianong, Agung B, Erif Maha N. 2014. Tinjauan Hasil Inseminasi Buatan Berdasarkan Anestrus Pasca Inseminasi Pada Peternakan Rakyat Sapi Bali Di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. Jurnal Sain Veteriner ISSN : 0126 – 0421.
Tarsisius Considus. T , Amalia Mukhlis, Triguntoro, Safryl Ferro. 2015. Kajian Status Gangguan Reproduksi Sapi Bali Di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Balai Veteriner Lampung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.Volume xx - Edisi xx - Desember 2015. ISSN : 1411-9161
Toelihere, M.R. 1977. Inseminasi Buatan Pada Ternak, Penerbit Angkasa Bandung.
Toelihere, M. R. 1985. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa Bandung
Umam, A. K., Srianto, P., Kuncorojakti, S. 2015. Efisiensi Reproduksi Sapi Peranakan Limousin Dan Madura Hasil Inseminasi Buatan (IB) di Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang. AGROVETERINER Vol.4, No.1 Desember 2015.

Wahyudi, L., T. Susilawati dan, S. Wahyuningsih. 2013. Tampilan Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 13-22.
Wardhani E.K., Ihsan, M.N dan Isnaini, N. 2015. Evaluasi Reproduksi Sapi Perah PFH Pada Berbagai Paritas Di KUD Tani Makmur Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan.

Winarti,E. dan Supriyadi. 2010. Penampilan Reproduksi Ternak Sapi Potong Betina di Daerah Istimewa Yogyakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, Jl. Rajawali No. 26 Demangan Baru, Yogyakarta.
Yulyanto, C.A., Susilawati, T., Ihsan, M.N. 2014. Penampilan reproduksi sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Peranakan Limousin di Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo dan Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 49 - 57, ISSN: 0852-3581.
Yusuf dan Hermanto. 2012. Rekayasa Sosial dalam Pengembangan Sumba Kontrak di Kabupaten Sumba Timur. Prosiding Semnas Pekan Pertanian Lahan kering Iklim Kering Nasional di Kupang.Cit. Yusuf., Ratnawaty, S., dan Pohan A. (2013) Peluang Pengembangan Usaha Penggemukan Dan Pembibitan Melalui Pendekatan Kandang Komunal Dalam Upaya MendukungProgram Swasembada Daging Sapi Di Pulau Timor. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) – NTT. Jl. Timor Raya Km 32 Naibonat Kupang.

Yusuf, J. Nulik dan A. Bamualim. 2005. Kelembagaan Sumba Kontrak dalam Pembangunan Peternakan di Kabupaten Sumba Timur NTT. Bagian dari Buku Integrasi Tanaman Ternak di Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.Cit. Yusuf., Ratnawaty, S., dan Pohan A. (2013) Peluang Pengembangan Usaha Penggemukan dan Pembibitan Melalui Pendekatan Kandang Komunal Dalam Upaya Mendukung Program Swasembada Daging Sapi di Pulau Timor. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)–NTT. Jl. Timor Raya Km 32 Naibonat Kupang.
Yusuf., Ratnawaty, S., dan Pohan A. 2013. Peluang Pengembangan Usaha Penggemukan dan Pembibitan Melalui Pendekatan Kandang Komunal Dalam Upaya Mendukung Program Swasembada Daging Sapi di Pulau Timor. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) – NTT. Jl. Timor Raya Km 32 Naibonat Kupang.

PlumX Metrics

Published
2020-11-28
How to Cite
Pian, A., Tophianong, T. C., & Gaina, C. (2020). PENAMPILAN REPRODUKSI SAPI BALI PADA SISTEM PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF. Jurnal Veteriner Nusantara, 3(1), 18-31. https://doi.org/10.35508/jvn.v3i1.3221
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.