ASITES PADA ANJING

  • Theresia Tinenti(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • yo Simarmata(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Tarsisius Considus Tophianong(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: ascites, helminthiasis, anjing

Abstract

Anjing lokal yang dijadikan kasus berumur tiga bulan, belum pernah divaksin, sudah mengalami pembesaran abdomen selama kurang lebih tiga minggu, awalnya terjadi pembesaran pada daerah mandibula kemudian pemilik memberi Piperazine citrate dan pembengkakan mulai berkurang tetapi daerah bagian abdomen mulai terjadi pembesaran, hewan tidak pernah diobati oleh dokter hewan atau petugas kesehata hewan, nafsu makan dan minum baik, hewan diberi pakan berupa nasi dan ikan, hewan tidak dikandangkan, ada salah satu anjing juga yang mengalami pembengkakan pada daerah mandibula, populasi anjing ada tiga ekor anak anjing (umur tiga bulan) dan satu induk anjing. Berdasarkan riwayat penyakit, tanda klinis, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan uji hati dan ginjal, serta pemeriksaan feses anjing kasus terindikasi mengalami Asites, Helminthiasis (Ancylostomiasis dan Dipylidiasis), serta anemia mikrositik hipokropik. Terapi untuk kasus asites yang diberikan berupa pemberian Furosemid dengan dosis pemberian 0,58 ml (dosis anjuran 2,5-5 mg/kg dan dosis sediaan 10 mg/ml) dua kali sehari dengan interval waktu pemberian 6-8 jam dan di injeksi melaui Intramuskular. Terapi dilakukan hingga edema pada abdomen menurun. Pemberian Pyrantel Pamoate pada kasus Helminthiasis dilakukan dengan dosis pemberian 0,64 ml (dosis anjuran 5 mg/kg, dosis sediaan 12,5 mg/ml, berat badan anjing 1,6 kg). Diberikan per oral setelah makan dan dilakukan pemberian pengulangan pada hari ke 7-10. Pada hari ke-6 setelah pengobatan asites hewan mengalami muntah dan muncul pustula pada abdomen sehingga hewan ditangani dengan pemberian Metoclopramide HCL dengan dosis pada anjing kecil yaitu 6-8 tetes, diberikan tiga kali sehari sampai hewan sembuh, dan pemberian satu jam sebelum hewan diberi makan. Kondisi hewan setelah dilakukan pengobatan dan terapi yaitu pembesaran pada abdomen mulai menghilang, hewan mengalami penurunan berat badan 2,35 kg menjadi 1,6 kg, konsumsi air dan nafsu makan hewan menjadi meningkat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahada AHU, Kusuma ID, Yesica R. 2020. Laporan Kasus: Investasi Parasit Ancylostoma caninum, Trichuris vulpis, dan Ctenocepalides pada Anjing. MKH, 31(3): 111-120.
Akhira D, Fahrimal Y, Hasan M. 2013. Identifikasi Parasit Nematoda Saluran Pencernaan Anjing Pemburu (Canis familiaris) di Kecamatan Lareh Sago Halaban Provinsi Sumatra Barat. Jurnal Medica Veterinaria,7(1): 42-45.
Akrom, Prasetyawan N. 2016. Tablet Kunyah Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica (L.), Urban) menurunkan kadar Kreatin Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus L.) galur Wistar yang diberi Diet Lemak tinggi. Pharmaciana, 6(2):123-130.
Alamsyah AS, Ulfa NM, Sugiarto L. 2009. Profil Penggunaan Loop Diuretik (Furosemide) Injeks ipada Pasien Penyakit Gagal Ginjal Kronik (Pgk) Dengan Hemodialisis di Rumah Sakit X Surabaya. 1-12.
Alexander D, Bedjo BT, Wijayanti AS. 2018. Perancangan Buku Fotografi Memperkenalkan Anjing Ras Asli Bali. 1-9.
Atmadja AS, Kusuma R, Dinata F. 2016. Pemeriksaan Laboratorium untuk Membedakan Infeksi Bakteri dan Infeksi Virus. Analisis, 43(6): 457-
461.
Bashofi AS, Soviana S, Ridwan Y. 2015. Infestasi Pinjal dan Infeksi Dipylidium caninum (Linnaeus) pada Kucing Liar di Lingkungan Kampus Institut Pertanian Bogor, Kecamatan Dramaga. Jurnal Entomologi Indonesia, 12(2): 108-114.
Bijanti R, Yuliani MGA, Wahjuni RS, Utomo RB. 2010. Buku Ajar Patologi Klinik Veteriner. Airlangga University Press: Surabaya.
Buchori, Prihatini. 2006. Diagnosis Sepsis menggunakan Procalcitonin. Majalah Patologi Klinik Indonesia dan Laboratorium Medik, 12(3): 127-133.
Cahyani AP, Suartha IN, Dharmawan NS. 2019. Laporan Kasus: Penanganan Dipylidiasis pada Kucing Anggora dengan Praziquantel. Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan, 1(1).
Chaturevedi M, Gonaie AH, Shekawat MS, Chaudhary D, Jakhar A, Chaudhari M. 2013. Serum Haemato-Biochemical Profile in Ascitic Dog. Haryana Vet, 52: 129-
130.
Dharmawan NS, Suratma NA, Damriyasa
M. Merdana IM. 2003. Infeksi Cacing Pita pada Anjing Bali dan Gambaran Morfologinya. Jurnal Veteriner, 4(1):21-26.
Dwiningrum KM, Wardhita AAGJ, Pemayun IGAGP. 2016. Perubahan Klinik Pada Anjing Lokal Selama Teranestesi Ketamin dengan berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan. Indonesia Medicus Veterinus, 5(3) : 215-225.
Esfandiari A, Widdhyari SD, Sajuthi D, Maylina L, Mihardi AP, Supriyatna ER, Adijuana H. 2016. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik. IPB Press: Bogor.
Ghasi S, odurukwe O. 2011. The Effects of Sub-chronic Piperazine Treatment on the Liver Status of Rat. Pharmacologia, 2(9): 259-264.
Gurning SDS, Widyastuti SK, Soma IG. 2019. Studi Kasus: Paralisis pada Anjing Shih-tzu yang diduga Terinfeksi Virus Distemper Anjing. Indonesia Medicus Veterinus, 8(1): 34-44Kendran AAS. 2017. Asites pada Anjing dan Kucing. Udayana: Denpasar
Kusumamihardja S. 1992. Parasit dan Parasitosis dan Hewan Piaraan di Indonesia. Pusat Antar Universitas: Bogor.
Madania RN, Jayawardhita AAG, Kendran AAS. 2019. Anjing Penderita Transmissible Venereal Tumor yang Diobati dengan Vincristine. Indonesia Medicus Veterinus, 8(3):366-375.
Mahindra AT, Batan IW, Nindhia TS. 2020. Gambaran Hematologi anjing Peliharaan di Kota Denpasar. Indonesia Medicus Veterinus, 9(3): 314-324.
Mandara I, Jayawardhita AAG, Kendran AAS. 2019. Total Leukosit Dan Trombosit pada Anjing Penderita Transmissible. Indonesia Medicus Veterinus, 8(2): 264-272.
Plumb DC. 2011. Veterinary Drug Handbook. 7th Edition. Pharma Vet Inc: Wisconsin.
Putra BFK, Bintoro UY. 2019. Red cell Distribution Width sebagai Prediktor Penyakit Kardiovaskuler. Analisis, 46(11): 692-696.
Putrawan BS, Kendran AAS, Sudimartini LM, Suartha IN. 2020. Laporan Kasus: Hemogram Anjing Penderita Dermatitis yang Diobati dengan Krim Herbal Campuran Ekstrak Daun Mimba, Sirsak, dan Pegagan. Indonesia Medicus Veterinus, 9(2): 249-258.
Rafdinal I, Amiruddin, Asmilia N, Zuraidawati, Sayuti A, Zuhrawati, Daud R. 2016. Perbedaan Jumlah Leukosit Setelah Transplantasi Kulit secara Autograft dan Isograft pada Anjing Lokal (Canis lupus familiaris). Jurnal Medika Veterinaria, 10(2): 144-146.
Regmi B, Shah MK. 2017. A Case Study on Ascites of Hepatic Origin and Their Proper Management in a Male German Shepherd Dog. Int. J. Appl. Sci. Biotechnol, 5(4): 555-558.
Rahmadani S. 2015. Evaluasi Helmintiasis pada Anjing Penderita Diare di Klinik Hewan Makassar. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Robbie MH, Fajeria AL, Pratiwi L, Aeka
A. 2020. Protozoa Gastrointestinal: Helmintiasis dan Koksidiosis pada Kucing Domestik. MKH, 31(3): 97- 110.
Rosida A. 2016. Pemeriksaan Laboratorium Penyakit hati. Berkala Kedokteran, 12(1):123-131.
Rumlaklak YY, Jacob JM, Oematan AB. 2018. Studi Kasus :Profil Sel Darah Merah Anjing yang terinfeksi Babesia Sp. Jurnal Kajian Veteriner, 6(1): 12-16.
Sakina A, Mandial RK. 2013. Haematobiochemical Changes in Canine Scabies. VETSCAN, 7(2): 27-30.
Saravanan M, Sarma K, Kumar M, Mahendran K, Mondal DB. Therapeutic Management of Ascites in Dog. Indian Vet.J., 90(2):110-111.
Savitri RC, Oktaviana V, Fikri F. 2020. Infeksi Toxocara canis pada Anjing lokal di Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner, 3(1): 127-131.
Singh SK, Shukla SK, Bhatt P, Singh AK. 2019. Clinico Therapeutic Studies on Ascites in Canines. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci, 8(9): 1120-1137.
Sinurat RL, Purba BT. 2018. Peningkatan Status Gizi Pasien Sirosis Hepatis melalui Regimen Nutrisi di Rs Sari Mutiara Medan. Idea Nursing Journal, 9(2): 1-6.
Sudira IW, Purba DJ, Dharmawan NS. 2018. Gambaran Leukosit Putih Anak Anjing Kintamani yang Diberikan Kapsul Temulawak dan Divaksin Rabies. Indonesia Medicus Veterinus, 7(4): 367-376.
Susatyoratih. 1985. Distemper pada Anjing. [Skripsi]. IPB: Bogor.
Tjahajati I, Purnamaningsih H, Mulyani GT, Yuriadi. 2005. Kasus Ankilotomiasis pada Pasien Anjing di Klinik Penyakit dalam, Rumah Sakit Hewan FKH-UGM Selama Tahun 2005. J. Sain Vet, 24(1): 119-124.
Trevisan R, Dodesini AR, Lepore G. 2006. Lipids and Renal Disease. Journal of the American Society of Nephrology, 17:145-147.
Triaksono N, Putri PR. 2012. Perbandingan Packed Cell Volume Darah Anjing sebelum dan sesudah penyimpanan menggunakan Citrate- phosphate-dextrose. Vet Medika J Klin Vet, 1(1):23-26.
Widiastuti WA, Soma IG, Argentitia IPGY. 2018. Studi Kasus: Pneumonia Karena Migrasi Larva Toxocara Sp.padaAnjing Basset Hound. Indonesia Medicus Veterinus, 7(6): 675-68.

PlumX Metrics

Published
2021-12-18
How to Cite
Tinenti, T., Simarmata, yo, & Tophianong, T. (2021). ASITES PADA ANJING. Jurnal Veteriner Nusantara, 4(Supl. 2), 5. https://doi.org/10.35508/jvn.v4iSupl. 2.6010

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.