ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA IBU DAN BAYI TERHADAP ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG

  • Yustina Nada Jon Putri(1)
    Universitas Nusa Cendana
  • Jansen Loudwik Lalandos(2*)
    Fakultas Kedokteran, Universitas Nusa Cendana
  • Kresnawati W Setiono(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Asfiksia Neonatorum, Faktor Risiko, Persalinan

Abstract

Asfiksia neonatorum merupakan kasus kegawatdaruratan neonatal, bahkan sangat berisiko untuk terjadinya kematian neonatal. Faktor-faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain faktor ibu, faktor plasenta, faktor persalinan dan faktor bayi. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor risiko pada ibu dan bayi yang berhubungan dengan asfiksia neonatorum di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2018. Metode yang digunakan pada penelitian adalah observasional analitik dengan desain case control. Sampel pada penelitian terdiri dari 58 bayi yang yang dipilih dengan metode consecutive sampling untuk kelompok kasus dan metode systematic random sampling untuk kelompok kontrol. Analisis data yang dilakukan adalah univariat,bivariat dan multivariat dengan uji Chi Square, Odds Ratio dan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini faktor-faktor yang berhubungan dengan asfiksia neonatorum antara lain tingkat pendidikan ibu (OR: 3,819; 95%CI: 1,046 - 13,943; p: 0,036), usia gestasi (OR: 17,111; 95%CI: 2,031 - 144,136; p: 0,001), kelainan letak (OR: 34,462; 95%CI: 4,117 - 288,449; p: 0,000) dan air ketuban bercampur mekonium (OR: 34,667; 95%CI: 1,237 - 91,983; p: 0,025). Kesimpulan dari penelitin ini terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu, usia gestasi, kelainan letak dan air ketuban bercampur mekonium terhadap asfiksia neonatorum di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Ryninks K, Roberts-Collins C, McKenzie-McHarg K, Horsch A. Mothers’ Experience of Their Contact with Their Stillborn Infant: An Interpretative Phenomenological Analysis. BMC Pregnancy Childbirth. 2014;14(1).
2. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. 2013.
3. Aminah, Wahyu MS. Hubungan Bayi Prematur dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Journal Obstetri Science. 2016;4(2):521-34.
4. World Health Statistics 2015. World Health Organization; 2015.
5. Manoeroe MG, Lalandos JL, Sagita S. Hubungan antara Persalinan Seksio Sesarea atas Indikasi Gawat Janin dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2014. Cendana Medical Journal. 2015;2014(1):39-48.

6. Amtaran NPE. Analisis Faktor Risiko Ibu terhadap Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang. 2018;
7. Mutmainnah. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum pada Kehamilan Aterm di RSUD (Analysis of Factors Affecting Asphyxia Neonatorum in Pregnancy Aterm in General Hospital). journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy. 2017;1(1):15-20.
8. Febriani SR, Garna H, Mansyur FAF. Perbandingan Asfiksia Neonatorum pada Kejadian Ketuban Pecah Dini dan Tidak Ketuban Pecah Dini serta Hasil Luaran Bayi di RSUD Al-Ihsan periode Januari 2016-31 Mei 2017. In: Prosiding Pendidikan Dokter. 2017. p. 550-60.
9. Desfauza E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir Yang Dirawat Di RSU Dr Pirngadi Medan Tahun 2007. 2008;
10. Rahmawati L, Ningsih MP. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di Ruang Medical Record RSUD Pariaman. Jurnal Ilmu Kebidanan. 2016;7(1):29-40.
11. Rahma AS, Armah M. Analisis Faktor Risiko Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di RSUD Syekh Yusuf Gowa dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2013. Jurnal Kesehatan. 2014;VII(1):277-87.
12. Hubung EF. Analisis Faktor Risiko pada Bayi Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Profesor Dokter Wihelmus Zakaria Johannes Kupang. 2018;
13. Ekasari WU. Pengaruh Umur Ibu, Paritas, Usia Kehamilan, dan Berat Lahir Bayi terhadap Asfiksia Bayi pada Ibu Preeklamsia Berat. Universitas Sebelas Maret; 2015.
14. Wahyuni S. Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Asfiksia di RSUD Kota Bogor. Jurnal Kebidanan. 2017;3(02):40-6.
15. Herianto. Faktor Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan tahun 2007- 2012. 2013;
16. Syalfina AD, Devy SR. Analisis Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2015;3(3):265-76.
17. Mahmudah U, Cahyati WH, Wahyuningsih AS. Faktor Ibu dan Bayi yang Berhubungan dengan Kejadian Kematian perinatal. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2011;7(1):41-50.
18. Pitsawong C. Risk Factors Associated with Birth Asphyxia in Phramongkutklao Hospital. 2011;19(4):165-71.
19. Mundari R. Hubungan Kejadian Preeklampsia dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Wates Kulon Progo. Jurnal Kesehatan “Akbid Wira Buana.” 2017;2(1):17-24.
20. Aliyanto W, Putriana Y. Faktor Ibu dan Janin yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia. Jurnal Keperawatan. 2015;XI(2):279-92.
21. Yanti JS. Relationship Antepartum Haemorrhage with Asphyxia Neonatorum at RSUD Arifin Achmad Riau Province. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2015;1-5.
22. Gilang, Notoatmodjo H, Rakhmawatie MD. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum (Studi Di RSUD Tugurejo Semarang) The Risk Factors who Related with Incident of Asphyxia Neonatorum (Study at RSUD Tugurejo Semarang). 2010;(2):11-9.
23. Aslam HM, Saleem S, Afzal R, Iqbal U, Saleem SM, Shaikh MWA, et al. Risk Factors of Birth Asphyxia ”. Ital Journal Pediatry. 2014;40:1-9.
24. Mayasari B, Arismawati DF, Idayanti T, Wardani RA. Hubungan Persalinan Prematur dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Ruang Bersalin RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Journal Nurse Health. 2018;7(1):42-o50.
25. Oxorn H, Forte R. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI; YEM;
26. Elizawarda. Hubungan Kehamilan Lewat Waktu dengan Kejadian Bayi Lahir Asfiksia di RSUP. H. Adam Malik Medan. J Ilm Pannmed. 2016;11(2):108-12.
27. Utami RB. Risiko Terjadinya Asfiksia Neonatorum pada Ibu dengan Ketuban Pecah Dini. Jurnal Vokasi Kesehatan. 2015;I(1):9-17.
28. Fajarwati N, Andayani P, Rosida L. Hubungan Antara Berat Badan Lahir dan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Berkala Kedokteran. 2016;12(1):33-9.
29. Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002. 709-14 p.
30. Vidyastika. Hubungan Antara Persalinan Letak Sungsang dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 2013;
31. Fahrudin. Analisis Beberapa Faktor Risiko Kejadian Asfiksia Neonatorum di Kabupaten Purworejo. Diponegoro; 2003.
32. Shireen N, Nahar N, Mollah AH. Risk Factors and Short-Term Outcome of Birth Asphyxiated Babies in Dhaka Medical College Hospital. 2009;33(3):83-9.
33. Mochtar R. Sinopsis Obstetri: Obstetrik Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta: EGC; 2012

PlumX Metrics

Published
2019-09-13
How to Cite
Jon Putri, Y., Lalandos, J., & Setiono, K. (2019). ANALISIS FAKTOR RISIKO PADA IBU DAN BAYI TERHADAP ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG. Cendana Medical Journal, 7(2), 210-222. https://doi.org/10.35508/cmj.v7i2.1792

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.