PROSIDING SEMINAR NASIONAL KE-7

  • Annytha Ina Rohi Detha(1*)
    Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KE-7

Abstract

Pemerintah Republik Indonesia berkepentingan untuk menjaga kedaulatan rakyat dengan mengeluarkan kebijakan pengendalian zoonosis yang berpedoman pada rencana pembangunan nasional jangka panjang dan menengah di tingkat nasional dan daerah. Pemerintah melalui Subdit pengendalian zoonosis, Direktorat pengendalian penyakit bersumber binatang, Direktorat Jenderal PP dan PL, Kementerian kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pengendalian zoonosis di Indonesia.
Konsep One Health adalah konsep yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan manusia melalui keseimbangan antara unsur manusia, hewan dan lingkungan. Pada dasarnya kemunculan dan epidemiologi zoonosis adalah kompleks dan dinamis. Kemunculan zoonosis dipengaruhi oleh berbagai parameter yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai: (i) faktor-faktor yang berkaitan dengan manusia (human-related); (ii) berkaitan dengan patogen (pathogen-related); dan (iii) berkaitan dengan iklim/lingkungan (climate/environment-related). Hal ini sesuai dengan segitiga epidemiologi (agen, host dan lingkungan) dimana tiga hal tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan sebagai pemicu timbulnya suatu penyakit zoonotik. Konsep Eco Health atau Ecosystem Health juga muncul, dengan mengamati bahwa pembangunan berkelanjutan diwujudkan sebagai bentuk konektivitas antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan (ekosistem). Konsep Eco Health ini memperluas konsep One Health ke seluruh ekosistem yang ada termasuk ekosistem hewan liar (wildlife) maupun lahan kering kepulauan. Perubahan iklim (climatic change) juga adalah faktor yang mungkin berpengaruh terhadap kemunculan penyakit-penyakit zoonosis dan merupakan bagian dari konsep One Health.
Sebagai salah satu pendekatan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan yang menekankan pada adanya interaksi antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, One health membutuhkan kerja sama dan aksi kolektif lintas profesi dan lintas disiplin (interprofesional dan transprofesional) secara horizontal maupun vertikal. Oleh karena itulah One health bertujuan untuk memajukan penelitian, praktik dan integrasi pengetahuan pada bidang ekologi dan kesehatan. Ruang lingkup One health merupakan penelitian terpadu dari berbagai bidang keilmuan (ekologi, sosial dan ilmu kesehatan, kedokteran hewan dan humaniora) yang memadukan konsep dan teori serta mengacu pada beberapa jenis pengetahuan /transdisipliner dan keterlibatan beberapa pihak partisipatorik. Tantangan ekologi dan kesehatan yang timbul dalam kesehatan masyarakat, kesehatan manusia dan hewan konservasi dan pengolahan ekosistem, pembangunan dan perencanaan dan bidanglainnya bertumpuh pada konteks ekologi kesehatan sosial untuk kesehatan yang berkelanjutan.
Seperti halnya pengalaman banyak negara berkembang, sampai saat ini penyakit zoonosis masih menjadi masalah kesehatan penting di Indonesia dan menjadi dilema bagi sektor kesehatan manusia dan hewan. Kejadian penyakit tersebut tidak saja menganggu kesehatan hewan dan manusia namun juga menyebabkan kerugian besar baik dalam hal sosial-ekonomi dan keamanan nasional. Penyakit-penyakit seperti Avian Influenza, Rabies, Ebola, SARS, Anthrax, Brucellosis, Leptospirosis dan Zika adalah sedikit contoh dari penyakit zoonosis yang muncul sebagai Emerging maupun Re-emerging diseases yang dilaporkan dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu daerah endemis penyakit menular dengan kasus kejadian penyakit meningkat setiap tahunnya. Salah satunya adalah penderita Demam Berdarah Dengue yang terus bertambah dari 1.169 menjadi 1.337 kasus hingga menimbulkan kematian. NTT juga merupakan salah satu provinsi tertular rabies dengan sejarah penularan sejak tahun 1997 hingga saat ini. Pemerintah saat ini telah mulai menerapkan prinsip One Health untuk meningkatkan upaya pengendalian dan pemberantasan rabies pada hewan rentan (terutama anjing, kucing dan kera), serta menekan jumlah korban gigitan pada manusia. Penerapan prinsip One Health melibatkan stakeholders terkait bekerja sama melalui lintas kementerian baik Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Universitas Nusa Cendana (Undana), merupakan Universitas Negeri di Provinsi Nusa Tenggara Timur, adalah mitra kerja pemerintah yang berperan dalam menyediakan substansi berbasis bukti ilmiah yang dapat menjadi sumber atau acuan kebijakan pemerintah. Dalam upaya mendukung program pemerintah terkait upaya pengendalian dan pencegahan penyakit zoonosis dengan memadukan keseimbangan diantara manusia hewan dan lingkungan dengan turut mempromosikan hasil penelitian, pemahaman, transdisipliner dan parstisipatorik maka Fakultas Kedokteran Hewan Undana akan mengadakan seminar dengan mengangkat tema ”Konektivitas Kesehatan Hewan dan Manusia di Ekologi Lahan Kering Kepulauan”

Downloads

Download data is not yet available.

References

PROSIDING SEMINAR NASIONAL KE-7 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

PlumX Metrics

Published
2019-10-15
How to Cite
Detha, A. (2019). PROSIDING SEMINAR NASIONAL KE-7. JURNAL KAJIAN VETERINER. https://doi.org/10.35508/jkv.v0i0.1581
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.