Cendana Medical Journal https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ <p>Cendana Medical Journal terbit pertama kali pada bulan Agustus 2013.&nbsp;Jurnal ini menyediakan akses terbuka, langsung ke kontennya berdasarkan prinsip bahwa penelitian tersedia bebas untuk umum sehingga mendukung perkembangan ilmu kedokteran secara global. Tujuan jurnal ini adalah untuk menyediakan tempat bagi akademisi, periset dan praktisi untuk menerbitkan artikel penelitian atau ulasan artikel yang asli. Semua makalah yang disampaikan ke jurnal ini harus ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. CMJ tersedia dalam bentuk cetak dan versi online. CMJ&nbsp;dikelola oleh Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana yang menerima tulisan dalam bidang kedokteran dan kesehatan. Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana, Jalan Adisucipto – Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur. Homepage: http://www.ejurnal.undana.ac.id/CMJ E-mail: cmj@undana.ac.id Telp. (0380) 881580/881972</p> Universitas Nusa Cendana en-US Cendana Medical Journal 2302-3007 <h2>Copyright Notice</h2> <div class="page"> <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"></a><br>This work is licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.</p> </div> Hubungan Durasi Dan Posisi Penggunaan Smartphone Terhadap Nyeri Leher Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13907 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Nyeri leher adalah rasa tidak nyaman dan sakit di daerah leher dan punggung atas. Nyeri leher secara umum dibedakan atas dua yaitu nyeri leher spesifik dan nyeri leher non spesifik. Nyeri leher non-spesifik disebabkan karena cedera pada otot, sendi, atau tulang di daerah leher akibat postur yang buruk. Durasi penggunaan s<em>martphone </em>pada mahasiswa kedokteran tergolong tinggi untuk aktivitas sosial media dan pembelajaran. Penggunaan s<em>martphone</em> dalam durasi yang lama dengan posisi tubuh yang statis dan tidak ergonomis merupakan salah satu faktor penyebab nyeri leher non-spesifik.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Menganalisis hubungan antara durasi dan posisi penggunaan s<em>martphone</em></p> <p>pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel pada penelitian ini berjumlah 179 orang diperoleh dengan teknik <em>stratified random sampling</em>. Analisis data menggunakan&nbsp; uji korelasi <em>Spearman.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Data dari 179 responden menunjukkan, 45,8% mengalami nyeri leher skala ringan, 33,0% mengalami nyeri leher skala sedang, 5,0% mengalami nyeri leher skala berat dan 16,2% tidak mengalami nyeri leher. Untuk durasi penggunaan s<em>martphone, </em>97,8% memiliki durasi penggunaan s<em>martphone</em> tinggi, 2,2% memiliki durasi penggunaan s<em>martphone</em> sedang dan tidak ada yang memiliki durasi penggunaan s<em>martphone</em> rendah. Untuk posisi penggunaan s<em>martphone,</em> 1,1% memiliki tingkat risiko sangat tinggi, 7,8% memiliki tingkat risiko tinggi, 91,1% memiliki tingkat risiko sedang dan tidak ada yang memiliki tingkat risiko rendah. Hasil analisis bivariat dengan uji korelasi <em>Spearman</em> menunjukkan hasil nilai <em>p</em>=0,162 untuk hubungan durasi penggunaan s<em>martphone </em>terhadap nyeri leher, dan nilai <em>p</em>=0,538 untuk hubungan posisi penggunaan s<em>martphone </em>terhadap nyeri leher.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Tidak ada hubungan antara durasi dan posisi penggunaan s<em>martphone</em> pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.</p> gloria harpazo lai Dyah Gita Rambu Kareri Anita Lidesna Shinta Amat I Made Buddy Setiawan I Nyoman Sasputra ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-11 2023-12-11 11 2 207 218 10.35508/cmj.v11i2.13907 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR REBUSAN CAMPURAN BATANG SERAI, DAUN SIRIH DAN RIMPANG JAHE TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13892 <p>Latar Belakang: Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli seperti ISK, prostatitis, radang panggul, infeksi selaput otak pada bayi yang baru lahir dan diare atau infeksi saluran pencernaan. Penanganan dari penyakit ini masih menggunakan antibiotik yang lama kelamaan menjadi resisten, dengan biaya pengobatan yang mahal serta efek samping yang didapat nantinya sehingga dicari alternatif tanaman herbal seperti batang serai, daun sirih dan rimpang jahe yang beberapa diantaranya memiliki aktivitas antibakteri. <br>Tujuan: Untuk menguji aktivitas antibakteri air rebusan batang serai (Cymbopogan citratus), daun sirih (Piper betle) dan rimpang jahe (Zingiber officinale) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. <br>Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan rancangan penelitian posttest only control group test. Pengujian aktivitas antibakteri dari air rebusan batang serai, daun sirih dan rimpang jahe menggunakan metode dilusi cair. Sampel penelitian terdiri dari kontrol positif ciprofloxacin, kontrol negatif aquades, dan kelompok konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56% dengan tiga kali pengulangan untuk setiap kelompok. <br>Hasil: Berdasarkan hasil pengujian bakteri dengan metode dilusi air rebusan batang serai, daun sirih dan rimpang jahe didapatkan hasil uji kadar hambat minimum pada konsentrasi 100% dan tidak terdapat kadar bunuh minimum. <br>Kesimpulan: Air rebusan batang serai, daun sirih dan rimpang jahe tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli.</p> Aditya Karsa Imanuel Ginting Desi Indriarini Elisabeth Setianingrum Anita Shinta Amat ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-11 2023-12-11 11 2 219 227 10.35508/cmj.v11i2.13892 Hubungan Frekuensi Makan Terhadap Gejala Gastritis pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13900 <p><strong>Latar Belakang :</strong> Gastritis adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa lambung. Gejala umum dari gastritis seperti rasa cepat kenyang, bersendawa, rasa tidak nyaman pada perut, kembung, dan mual muntah. Pola makan adalah informasi yang berisi garis besar mengenai macam dan model bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari.&nbsp; Frekuensi makan yang baik yaitu jika frekuensi makan setiap harinya 3 kali makanan utama dengan 2 kali makanan selingan dan dikatakan kurang jika frekuensi makan setiap harinya 2 kali makanan utama atau kurang.</p> <p><strong>Tujuan Penelitian : </strong>Mengetahui hubungan frekuensi makan dengan gejala gastritis pada mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana.</p> <p><strong>Metode Penelitian : </strong>Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan rancangan penelitian <em>cross-sectional</em>. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik <em>Stratified Random Sampling </em>dengan jumlah sampel sebanyak 95 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji <em>Chi-Square</em>.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Dari hasil uji <em>Chi-Square</em>, terdapat hubungan antara frekuensi makan dengan gejala gastritis pada mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana dengan nilai <em>p </em>= 0.000.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Frekuensi makan berpengaruh terhadap gejala gastritis pada mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Universitas Nusa Cendana.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> Zefania Zefania Prisca Deviani Pakan Derri Tallo Manafe ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-11 2023-12-11 11 2 228 236 10.35508/cmj.v11i2.13900 Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Sindrom Metabolik Pada Civitas Akademika Universitas Nusa Cendana https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13901 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Sindrom metabolik adalah kondisi dimana terjadinya pembentukan sekelompok disregulasi metabolik yaitu resistensi insulin, dislipidemia aterogenik, obesitas sentral, dan hipertensi. Tidak seimbangnya antara asupan kalori dan penggunaan kalori akan mengakibatkan terjadinya obesitas yang merupakan komponen utama dari sindrom metabolik. Aktivitas fisik merupakan salah satu factor penyebab terjadinya sindrom metabolik.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Menganalisis hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian sindrom metabolik pada civitas akademika Universitas Nusa Cendana.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode penelitian ini adalah analitik korelasi dengan rancangan <em>Cross Sectional</em> yaitu penelitian yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel <em>dependent</em> dan <em>independent</em> dengan pengumpulan data dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Pada penelitian ini, analisis data untuk aktivitas fisik dilakukan dengan mengisi kuesioner GPAQ (<em>Global Physical Activity Questionnaire</em>) dan untuk diagnosis sindrom metabolik berdasarkan kriteria <em>Adult Treatment Panel (</em>ATP) III. menggunakan uji <em>Phi Cramer’s V</em> dengan tingkat setiap varibel uji bivariat P&lt;0,05.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil uji menggunakan uji statistik <em>Phi Cramer’s V</em> diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan aktivitas fisik dan sindrom metabolik dengan <em>p </em>= 0,850 (p&lt;0,05).</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian sindrom metabolik pada civitas akademika Universitas Nusa Cendana.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Sindrom metabolik; Aktivitas fisik</p> Ike Nur Safitri Miftahul Jannah Ika Febianti Buntoro Conrad Liab Hendricson Folamauk Dyah Gita Rambu Kareri ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-11 2023-12-11 11 2 237 246 10.35508/cmj.v11i2.13901 Uji Potensi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Sebagai Bahan Aktif Hand Sanitizer Alami https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13917 <h1>Abstrak</h1> <p><strong>Latar belakang : </strong><em>Hand sanitizer</em> antiseptik dapat mencegah penularan penyakit infeksi. <em>H</em><em>and sanitizer</em> antiseptik terdiri dari alkohol dan bahan kimia sintetis yang harganya relatif mahal. Perlu dicari antiseptik dari bahan alami sebagai bahan aktif <em>hand sanitizer</em> yang relatif lebih murah, aman, efektif, dan mudah didapat untuk semua kalangan masyarakat. Salah satu tanaman yang dibudidayakan sebagai tanaman obat adalah tanaman kelor (<em>Moringa oleifera</em>).</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak daun kelor sebagai bahan aktif <em>hand sanitizer</em> alami.</p> <p><strong>Metode : </strong>Jenis penelitian yang digunakan adalah <em>true experimental</em> <em>design</em> dengan rancangan penelitian <em>posttest only control group design</em>. Kelompok perlakuan pada penelitian ini terdiri atas kontrol positif <em>Hand sanitizer</em> berbasis alkohol, kontrol negatif <em>aquadest</em> steril, dan kelompok ekstrak daun kelor konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 10%, 5%, 1% dengan pengulangan 3 kali untuk setiap&nbsp; kelompok terhadap bakteri uji <em>Staphylococcus aureus</em> dan <em>Escherichia coli</em>. Analisis data menggunakan uji statistik <em>One Way Anova</em> dengan derajat kepercayaan 95%.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Berdasarkan hasil pengujian potensi antibakteri ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>dan<em> Escherichia coli</em> menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki potensi antibakteri. Analisis uji <em>One Way Anova</em> diperoleh hasil nilai p = 0.000 lebih kecil dari α = 0,05 yang artinya terdapat perbedaan rerata diameter zona hambat yang signifikan antara kelompok perlakuan.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Ekstrak daun kelor (<em>Moringa oleifera</em>) mempunyai potensi sebagai bahan aktif <em>hand sanitizer</em> alami.</p> Mario Bernardo Thaal Prisca Deviani Pakan Rahel Rara Woda ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 247 258 10.35508/cmj.v11i2.13917 Peningkatan Angka Kejadian Nyeri Kepala Primer Terhadap Kualitas Tidur Buruk Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Tahun 2020 https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13918 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Latar Belakang : </strong>Menurut <em>World Health Organization</em> (WHO) sekitar 90% populasi dewasa di dunia setidaknya pernah mengalami satu kali nyeri kepala dalam satu tahun. Secara global, diperkirakan prevalensi nyeri kepala pada orang dewasa adalah sekitar 50-75% dengan rentang usia 18-65&nbsp; tahun. Salah satu faktor resiko nyeri kepala adalah gangguan tidur. Frekuensi, intensitas dan onset nyeri kepala memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian gangguan tidur, termasuk mimpi&nbsp; buruk, sulit untuk tertidur, terbangun terlalu&nbsp; pagi dan&nbsp; kualitas&nbsp; tidur&nbsp; yang buruk yang di sebabkan oleh perubahan neurotransmiter seperti serotonin dan melatonin yang menyebabkan gangguan pada irama sirkadian. Kelompok Mahasiswa Fakultas Kedokteran relatif rawan memiliki kualitas&nbsp; tidur yang buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya durasi dan intensitas belajar, pengerjaan tugas yang memerlukan tenaga dan konstentrasi ekstra.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kejadian nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2020.</p> <p><strong>Metode :</strong> Penelitian ini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan <em>cross sectional </em>yang dilakukan pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana&nbsp; dengan cara pengisian kuesioner <em>Pittsburgh Sleep Quality Index</em> (PSQI) dan kuisioner Nyeri kepala primer. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>stratified random sampling </em>dengan jumlah responden 74 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji <em>chi-square.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Dari 74 responden, didapatkan hasil 54 responden (73%) mengalami memiliki kualitas tidur buruk dan 20 responden (27%) memiliki kualitas tidur baik. Dari 74 responden juga didapatkan 51 responden (68,9%) memiliki nyeri kepala primer dan 23 responden (31,1%) tidak memiliki nyeri kepala primer. Hasil uji analisis bivariat pada penelitiaan ini diperoleh hasil p=0,007 (p&lt;0,05) dan nilai RR (<em>Relatif Risk</em>) untuk kualitas tidur yang buruk terhadap nyeri kepala menunjukan nilai sebesar 2,475 atau 2 kali (RR&gt;1) yang memiliki makna bahwa variabel yang diteliti adalah faktor resiko.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan kejadian nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana tahun 2020.</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Kulitas tidur,Nyeri kepala primer, Mahasiswa Kedokteran.</p> Destrini Anjani Landa dr. Su Djie To Rante, M. Biomed, Sp.OT dr. S.M.J. Koamesah., MMR.,MMPK FISPH., FISCM ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 259 271 10.35508/cmj.v11i2.13918 Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daunn Kirinyuh (Chromolaena odorata) dan Povidone Iodine 10% Terhadap Angiogenesis Pada Luka Insisi Kulit Tikus Putih (Sprague dawley) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13938 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Masyarakat di beberapa tempat cenderung memilih obat tradisional untuk penanganan luka. Daun kirinyuh (<em>Chromolaena odorata</em>) adalah tanaman di Indonesia yang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk penyembuhan luka. Daun kirinyuh mempunyai efek terhadap penyembuhan luka dengan meningkatkan angiogenesis. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan daun kirinyuh dengan pengobatan standar yaitu povidone iodine 10% yang mempunyai sifat antiseptik.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Penelitian Hewan percobaan dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (P1) diberi perawatan Povidone iodine 10%, kelompok perlakuan I (P2) diberi perawatan ekstrak daun kirinyuh (<em>Chromolaena odorata</em>) 10% , kelompok perlakuan II (P3) diberi perawatan ekstrak daun kirinyuh (<em>Chromolaena odorata</em>) 15% dan kelompok perlakuan III (P4) diberi perawatan ekstrak daun kirinyuh (<em>Chromolaena odorata</em>) 20%. Pengamatan angiogenesis secara mikroskopis menggunakan dengan menghitung jumlah angiogenesis. Analisis data mengunakan uji Kruskall Wallis.</p> <p><strong>Hasil </strong>: Uji statistik menggunakan <em>Kruskal-Wallis </em>diperoleh hasil nilai p=0,294 (&gt;0,05) yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara pemberian ekstrak daun kirinyuh (<em>Chromolaena odorata</em>) dan Povidone iodine 10% terhadap jumlah angiogenesis luka insisi hewan uji</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Pemberian ekstrak daun (<em>Chromolaena odorata</em>) dan Povidone iodine 10% tidak menunjukkan perbedaan efektivitas yang signifikan terhadap angiogenesis luka insisi kulit tikus putih galur Sprague dawley</p> Yolanda Indah Wirijayanti Panjaitan Arley Sadra Telussa Jojor Sadra Sihotang ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 272 278 10.35508/cmj.v11i2.13938 Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Covid-19 Pada Tenaga Kesehatan Di FKTP Nusa Tenggara Timur https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13950 <p><strong>Latar Belakang</strong> : World Health Organization (WHO) mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik pada tahun 2020. COVID-19 adalah penyakit yang sangat mudah menular namun dapat dicegah dengan cara penanganan yang tepat. Pengetahuan dan sikap serta perilaku tentang cara penaganan COVID-19 adalah hal yang perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan, hal tersebut dapat berdampak besar dalam melindungi tenaga kesehatan dari terpapar dan menurunkan angka kematian tenaga kesehatan sehingga membantu dalam menghadapi pandemi COVID-19.</p> <p><strong>Tujuan</strong> : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada tenaga kesehatan di FKTP Provinsi Nusa Tenggara Timur.</p> <p><strong>Metode</strong> : Penelitian ini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional pada tenaga kesehatan di Nusa Tenggara Timur. Penentuan besar sampel diukur menggunakan rumus analitik korelatif dan mendapat hasil yaitu 243 responden. Sebanyak 243 responden yang memenuhi kriteria inklusi, serta bersedia diminta mengisi kuisioner pengetahuan sebanyak 16 pertanyaan, sikap sebanyak 15 pertanyaan dan perilaku sebanyak 14 pertanyaan tentang pencegahan COVID-19. Data dari responden akan di ekslusi apabila tidak mengisi kuisoner secara lengkap dan melakukan pengisian kuesioner dengan identitas yang sama. Penelitian ini dianalisis secara univariat kemudian bivariat menggunakan uji Kendall Tau..</p> <p><strong>Hasil</strong> : Dari 243 responden,didapati semua responden memiliki pengetahuan tinggi. Pada sikap terdapat 98,8% memiliki sikap baik dan 1,2% dengan sikap kurang baik. Pada perilaku terdapat 97,1% memiliki perilaku baik dan 2,9% dengan perilaku kurang baik. Hasil uji bivariat menggunakan uji Kendall Tau untuk hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku diperoleh hasil p=0,001 (p&lt;0,05) dan untuk hubungan antara Sikap dengan Perilaku diperoleh hasil p=0,002 (p&lt;0,05).</p> <p><strong>Kesimpulan</strong> : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada tenaga kesehatan di Nusa Tenggara Timur.</p> Annisa Amalia Christina Olly Lada Sagita Sidarta Herman Wungouw ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 278 288 10.35508/cmj.v11i2.13950 GAMBARAN MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIBAKUL KABUPATEN SUMBA TENGAH https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/12880 <p>Hospitals are public service delivery organizations that have responsibility for every health service, including preventive, promotive, curative, and rehabilitative services. Hospital activities last 24 hours and involve various activities of many people so that they have the potential to produce large amounts of waste. This research aims to determine the Management of Medical Solid Waste Management at the Waibakul Regional General Hospital, Central Sumba Regency in 2023. This type of research is descriptive research with a survey method. The sample size is 10 people who are directly responsible for the process of managing medical solid waste in hospitals. The variables studied are management people/staff, funds, facilities, and infrastructure as well as medical solid waste management methods. The results of the research show that the existing medical solid waste management people are not sufficient in terms of quality, namely inadequate educational status, lack of knowledge/experience lack of training, and insufficient in terms of quantity, namely insufficient incinerator personnel. The source of funds (money) in managing medical solid waste in hospitals is considered insufficient so the procurement of facilities and infrastructure to support medical solid waste processing, operational costs, and costs for repairing infrastructure are still insufficient so that the management of medical solid waste in hospitals is less than optimal. Existing facilities and infrastructure (machines) cannot yet adapt to all the waste produced by hospitals and do not meet the requirements. The method for managing medical solid waste in hospitals has gone through a waste management process by the standards of the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 7 of 2019 concerning Hospital Environmental Health which starts from the process of sorting, containing, transporting, storing, and processing or destroying medical solid waste.</p> Ananda Florenza Rambu Lika Enga Marylin Susanti Junias Soni Doke ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 289 300 10.35508/cmj.v11i2.12880 Laporan Kasus : Wanita 36 Tahun Diduga Dengan Inkompetensi Serviks Di Prof. Rumah Sakit W.Z. Johannes, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13854 <p>Inkompetensi serviks adalah ketidakmampuan serviks untuk mempertahankan kehamilan akibat kelainan fungsional atau struktural pada serviks. Pemeriksaan USG transvaginal merupakan standar emas untuk menentukan serviks inkompeten. Pasien adalah seorang wanita berusia 36 tahun dengan riwayat 6 kali kelahiran prematur yang tidak diketahui penyebabnya. Pasien pertama kali datang dengan Partus Prematurus Imminens namun dipulangkan dan 2 hari kemudian kembali ke IGD setelah melahirkan spontan di rumah. Perawatan suportif seperti jahitan cerclage dapat mencegah infeksi dan dapat mempertahankan kehamilan hingga cukup bulan untuk mencegah bahaya persalinan prematur.</p> Dewa Gede Agung Sasmara Putera Lambertus Bambang Tokan ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 301 307 10.35508/cmj.v11i2.13854 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian IUGR Di Rsud Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Pada Tahun 2021 https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13852 <p><em>Intra Uterine Growth Restrictions</em> (<em>IUGR</em>) didefinisikan sebagai kecepatan pertumbuhan janin kurang dari potensi pertumbuhan janin normal untuk neonatus tertentu atau kegagalan janin untuk mencapai potensi pertumbuhannya. Insiden terbesar hambatan pertumbuhan intrauterin di negara berkembang adalah multifaktorial dan melibatkan kolaborasi kompleks antara faktor janin, plasenta, dan ibu meskipun faktor ibu adalah penyebab paling dominan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat Pendidikan ibu terhadap kejadian IUGR di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode <em>crosssectional </em>retrospektif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2022 – Januari 2023 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sampel diambil secara <em>total sampling </em>dengan jumlah sampel 110 sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian IUGR. Nilai dari <em>Pearson Correlation</em> variable masing-masing adalah 0.711 yang memili arti r hitung &gt; dari r table (0.245 dengan nilai signifikansi 0.005). Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka analisis <em>Pearson Correlation </em>memiliki arti adanya korelasi terhadap variabel-variabel tersebut.</p> Dewa Gede Agung Sasmara Putera Yoseph Mariano Aprio Ngga Hendriette Irene Mamo ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-12 2023-12-12 11 2 308 314 10.35508/cmj.v11i2.13852 Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Chromolaena Odorata Dan Povidone Iodine 10% Terhadap Kepadatan Kolagen Pada Luka Insisi Tikus Putih (Spraguedawley) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13056 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Luka merupakan hilangnya atau rusaknya sebagian jaringan tubuh.&nbsp;Masih sering didapatkan kecenderungan penggunaan obat tradisional untuk penanganan luka terutama di Indonesia. Salah satu dari tanaman tradisional tersebut yaitu <em>Chromolaena odorata. Chromolaena odorata </em>mempunyai efek terhadap penyembuhan luka dan dapat meningkatkan ekspresi kolagen. Povidone iodine yang menjadi standar perawatan luka dan mempunyai sifat antiseptik.</p> <p><strong>Tujuan Penelitian</strong>: Mengetahui perbandingan efektivitas daun <em>Chromolaena odorata</em>&nbsp;dan Povidone iodine 10% terhadap kepadatan kolagen luka insisi tikus putih (<em>Sprague dawley)</em>.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (P1) diberi perawatan Povidone iodine 10%,kelompok &nbsp;pembanding (P1,P2,P3) yang diberi perawatan <em>Chromolaena odorata</em>&nbsp;&nbsp;10%, 15% dan 20%. Pengamatan kepadatan kolagen secara mikroskopis menggunakan kriteria <em>Nagaoka</em>. Analisis data mengunakan uji <em>Kruskall Wallis</em>.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Pada penelitian ini diperoleh hasil nilai p=0,609 (&gt;0,05).</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>Pemberian ekstrak daun <em>Chromolaena odorata</em>&nbsp;dan Povidone iodine 10% tidak menunjukkan perbedaan efektivitas yang signifikan terhadap kepadatan kolagen luka insisi tikus putih galur <em>Sprague dawley</em>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Richarda Anggraini Binsasi Arley Sadra Telussa Efrisca M Damanik ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-13 2023-12-13 11 2 316 323 10.35508/cmj.v11i2.13056 HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PERAWAT RSUD PROF. DR. W Z JOHANNES DI ERA PANDEMI COVID-19 https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/7304 <p><strong>Latar Belakang : </strong>The Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) telah meyebabkan wabah Coronavirus Disease (COVID19) yang mempegaruhi berbagai bidang di dunia, salah satunya bidang kesehatan. Perawat merupakan salah satu kelompok tenaga kesehatan yang memiliki proporsi jumlah terbesar dengan tingkat intesitas kerja yang tinggi di rumah sakit. Tingkat intensitas kerja yang tinggi, kesulitan menjalin hubungan dengan anggota keluarga, kesulitan dalam merawat pasien kritis, risiko terkena infeksi, dan faktor lainnya dapat menyebabkan ganguan psikologis seperti depresi bagi para perawat. Depresi pada perawat akan berdampak pada perubahan emosional, kognitif, motivasi, perasaan cemas, gelisah, perasaan terpuruk yang dapat menurunkan efektifitas kerja dan dapat mempegaruhi kualitas hidup perawat itu sendiri. Kualitas Hidup yang buruk memiliki&nbsp; peranan penting untuk kesejahteraan dalam menjalani kehidupan dan akan berpegaruh pada masalah kesehatan sesorang yang mungkin timbul di kemudian hari.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan tingkat kualitas hidup perawat pada era pandemi COVID-19 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.</p> <p><strong>Metode :</strong> Penelitian ini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan <em>cross sectional </em>yang dilakukan pada perawat ruangan NICU,ICU dan komodo di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang,dengan cara pengisian kuesioner <em>Beck Depression Inventory II (BDI-II). </em>dan kuisioner <em>The World Health Organisasion Quaity Of Life (WHOQOL) –BREF</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>Total</em><em> sampling </em>dengan jumlah responden 44 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji <em>chi-square.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Dari 44 responden, didapatkan hasil 29 responden (65,9%) tidak memiliki&nbsp; depresi, 12 responden (27,27%) memiliki tingkat depresi ringan dan 3 responden (6,8%) memiliki tingkat depresi sedang. Dari 44 responden juga didapatkan 30 responden (68,18%) memiliki kualitas hidup buruk dan 14 responden (31,18%) memiliki kualitas hidup baik. Hasil uji analisis bivariat pada penelitiaan ini diperoleh hasil p=0,035 (p&lt;0,05).</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>Terdapat &nbsp;hubungan &nbsp;yang &nbsp;signifikan &nbsp;antara &nbsp;tingkat depresi dengan tingkat kualitas hidup perawat pada era pandemi COVID-19 di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.</p> Giovanni Kathlix immanuel Matulessy Ika Febianti Buntoro Maria Agnes Etty Dedy ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-13 2023-12-13 11 2 336 347 10.35508/cmj.v11i2.7304 HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/14003 <p>Hubungan dokter pasien dalam hal ini komunikasi, empati maupun cara pelayanan terhadap pasien dapat dilatih sejak dini dan terus dikembangkan serta dijunjung tinggi oleh seorang dokter demi keberhasilan terapi dan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat kedepannya dalam lingkungan Rumah Sakit Pendidikan. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengetahui pentingnya hubungan dokter-pasien dalam lingkungan Rumah Sakit Pendidikan. Review ini menggunakan 40 jurnal sebagai sumber dalam rangka meningkatkan hubungan dokter dan pasien di rumah sakit pendidikan. Dari review ini dapat disimpulkan bahwa keberhasilan utama yang diharapkan dapat dicapai oleh dokter muda selain ilmu kedokteran adalah <em>soft skill</em> berupa bagaimana menciptakan hubungan terapeutik yang optimal terhadap pasien yang bisa dilatih terus-menerus semasa pendidikan profesi di Rumah Sakit Pendidikan.</p> Eko Novanto Nurismail Dian Yelisa Corputty Intan Putri Dewanti Christina Olly Lada Ika Febianti Olly Buntoro ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-13 2023-12-13 11 2 348 366 10.35508/cmj.v11i2.14003 The Correlation between COVID-19 knowledge and stress levels on Students of NCIPS Junior High School Kupang, 2021 https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/13909 <h1>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;</h1> <p><strong>Latar belakang</strong>: Pengetahuan mengenai COVID-19 merupakan aspek yang pentng bagi masyarakat termasuk remaja agar mereka mampu menghadapi stres, berupa kekuatan untuk beradaptasi terhadap COVID-19.</p> <p><strong>Tujuan</strong> : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan siswa SMP NCIPS Kupang tentang COVID-19 terhadap tingkat stres.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan pendekatan studi analitik potong lintang, yang melibatkan 42 siswa dari 49 siswa, yang mengisi kuesioner tentang skala pengetahuan dan persepsi stres tentang COVID-19, dan dianalisis menggunakan uji korelasi Somers' D.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Temuan menunjukkan bahwa dari 42 responden, 81% siswa SMP NCIPS Kupang mengalami stres sedang hingga sangat tinggi, dengan rincian 47,6% berpengetahuan cukup dan 38,1% berpengetahuan baik. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang COVID-19 dengan stres yang dialami mahasiswa</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p=1,000) antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan tingkat stres yang dialami siswa di SMP NCIPS Kupang</p> Graciela Maria Dolores Martins Regina Hutasoit Kartini Lidia ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-13 2023-12-13 11 2 324 335 10.35508/cmj.v11i2.13909