https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/issue/feedChemistry Notes2025-05-28T17:55:47+00:00Reinner Ishaq Lerrick, Ph.Dchemistrynotes@undana.ac.idOpen Journal Systems<hr> <p><img style="float: left; margin-left: 10px; margin-right: 10px;" src="/public/site/images/Nursalim/CN.jpg" alt="" width="107" height="135"></p> <p style="text-align: right;"><strong>e-ISSN: 2622-1071</strong></p> <p style="text-align: right;"> </p> <p style="text-align: justify; line-height: 2em;">Chemistry Notes, published by Universitas Nusa Cendana, is a peer-reviewed journal focusing on original research(es) in chemistry, applied chemistry and educational chemistry. This bilingual journal (in English or in Bahasa Indonesia) is issued in 2 (two) volumes (June and December) every year. </p> <p> </p> <hr>https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/16441Sintesis Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fatty Acid Methyl Ester (FAME) Dari Minyak Biji Kemiri (Aleurites moluccana L.)2025-05-28T16:49:03+00:00Febri O. Nitbanifebri_nitbani@staf.undana.ac.idAntonius R.B. Olaantonius.ola@staf.undana.ac.idFilomena Gizela De Carvalhogizelacarvalho18@gmail.com<p>Minyak biji kemiri merupakan salah satu minyak nabati yang dihasilkan dari biji kemiri melalui proses ekstraksi soxhlet. Minyak biji kemiri dapat disintesis menjadi FAME karena mengandung komposisi asam lemak yang tinggi dengan catatan dilalukan proses penetralan sebelum disintesis menjadi FAME. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rendemen minyak biji kemiri dengan menggunakan metode ekstraksi soxhlet, mengetahui % rendemen FAME hasil sintesis melalui proses transesterifikasi setelah penetralan minyak dan uji sifat antibakteri FAME dari minyak biji kemiri terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> dan <em>Escherichia coli</em>. Hasil penelitian memperoleh rendemen minyak sebesar 80,2%, rendemen FAME sebesar 68,4% dan sifat antibakteri FAME minyak biji kenari yang diuji menunjukan daya hambat terbesar terdapat pada bakteri <em>S. aureus </em>dengan diameter hambat sebesar 14,3 mm pada konsentrasi 20% sedangkan daya hambat FAME terhadap bakteri <em>E. coli</em> dengan diameter hambat sebesar 13,1 mm pada konsentrasi 20%.</p>2025-05-12T13:41:07+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/16714Analisis Komponen Kimia dan Aktivitas Antioksidan Limbah Air Penyulingan Minyak Cendana2025-05-28T16:52:48+00:00Antonius R.B. Olaantonius.ola@staf.undana.ac.idDodi Darmakusumadodi_darmakusuma@staf.undana.ac.idsutra sukursutrasukur@gmail.com<p>ABSTRAK</p> <p>ANALISIS KOMPONEN KIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LIMBAH AIR PENYULINGAN MINYAK CENDANA</p> <p>Sutra Sukur, Dodi Darmakusuma*, Antonius R. B. Ola**</p> <p>Telah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Komponen Kimia Dan Aktivitas Antioksidan Limbah Air Penyulingan Minyak Cendana”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen kimia yang terkandung dalam limbah air penyulingan minyak cendana (Santalum album L.). Penelitian ini juga bertujuan unuk mengetahui aktivitas antioksidan yang terdapat pada limbah air penyulingan minyak cendana (Santalum album L.). Penelitian ini dilaksanakan mulai dari persiapan sampel, penyulingan, pengeringan dan ekstraksi. Kemudian dianalisis aktivitas antioksidan dan komponen kimia menggunakan metode analisis DPPH dan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terkandung komponen kimia dalam limbah air penyulingan minyak cendana dengan presentase sebesar 24,48%, 11,89% dan 9,51%. Selanjutnya aktivitas antioksidan pada limbah air penyulingan minyak cendana termasuk dalam kategori sangat lemah dengan nilai IC50 sebesar 244,19 ppm.</p>2025-05-12T13:43:39+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/18083Penentuan Kandungan Total Flavonoid dan Fenolat Ekstrak n-Heksana Akar, Batang, dan Daun Tumbuhan Crotalaria retusa L2025-05-23T02:18:26+00:00Adelina Dos Santoslinasantos2912@gmail.comTheodore Y.K. Lulantheodore_lulan@staf.undana.ac.idFidelis Nittifnitti@staf.undana.ac.id<p>Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder, kandungan total flavonoid dan kandungan total fenolat pada ekstrak n-heksana akar, batang, dan daun tumbuhan <em>Crotalaria retusa </em>L. Penelitian ini meliputi pengujian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian pada ekstrak n-heksana akar, batang, dan daun tumbuhan <em>C. retusa </em>mengandung golongan senyawa metabolit sekunder flavonoid dan fenolat. Kandungan total flavonoid pada ekstrak akar, batang, dan daun tumbuhan <em>C. retusa </em>secara berturut- turut yaitu; 105, 282 ± 0, 376; 13, 326 dan 97,021 ± 0,100 mg QE/g, dan kandungan total fenolat akar, batang dan daun secara berturut-turut yaitu; 220,69 ± 0,464; 152,239 ± 0,066 dan 107, 309 ± 0,066 mg GAE/g</p>2025-05-12T13:45:35+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/21356Eksplorasi Pewarna Alami dari Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Dengan Besi(III) Sebagai Mordanting2025-05-28T16:58:27+00:00Merliana Lakabelamerlianalian02@gmail.comPius D. Olapius_ola@staf.undana.ac.idFidelis Nittifnitti@staf.undana.ac.id<p>Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ekstrak etanol kulit buah naga (<em>Hylocereus polyrhizus</em>) sebagai pewarna kain katun dengan teknik pencelupan dengan besi(III) sebagai mordan. Proses mordanting dilakukan dengan tiga cara yaitu pre mordanting, mordan simultan dan post mordanting. Ketahanan warna diuji dengan mencuci dan menjemur kain yang telah diwarnai selama 5 jam (10.00-15.00 WITA). Pengaruh dari semua perlakuan tersebut diamati intensitas warna menggunakan metode pencitraan digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pre mordanting menghasilkan kain dengan intensitas warna paling tajam dan nilai intensitas warna paling rendah (108,3) yang berarti lebih banyak zat warna terikat pada kain. Uji ketahanan warna menunjukkan bahwa teknik post mordanting menghasilkan warna kain dengan daya tahan paling baik yang dibuktikan dengan nilai persen kelunturan paling rendah.</p>2025-05-12T13:47:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/9409EKSTRAK AIR BIJI PINANG (Areca Catechu L.) SEBAGAI PENGOMPLEKS UNTUK ANALISIS Fe (III) MENGGUNAKAN METODE PENCITRAAN DIGITAL2025-05-28T17:55:47+00:00Pius D. Olapius_ola@staf.undana.ac.idDuwita N. baunpius_ola@staf.undana.ac.idTitus Lapailakapius_ola@staf.undana.ac.id<p>A Research has been carried out on the utilization of areca seed aqueous extract as a complex for the analysis of iron(III) in aqueous media using digital imaging methods. In this study, the content of secondary metabolites in aqueous extract of areca nut was first determined, then an evaluation of performance parameters was carried out by analyzing iron(III) with aqueous extract of areca nut as the complexing agent, which was preceded by determining some of the optimum conditions for the formation of a complex between aqueous extract of areca nut–Fe (III). Areca seed water extract was then determined as an alternative reagent to determine the concentration of Fe(III) in real water samples using digital imaging by comparing this reagent with the standard KSCN reagent as the complexing agent. The results obtained showed that the correlation coefficient of areca seed water extract as complexing was 0.9741, which means that this method or reagent can be used as complexing agent for Fe(III) analysis in water. By comparing the extract and KSCN as a complex, it was found that the precision and accuracy of the two reagents were not significantly different in terms of precision but significantly different in terms of accuracy. When the areca seed water extract was applied to analyze Fe(III) in PDAM water and well water, % recovery was is still low and does not meet the % recovery requirements. This low recovery result indicates the amount of interfering substances in the water sample.</p>2025-05-12T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##