Chemistry Notes
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN
<p> </p> <hr> <p><img style="float: left; margin-left: 10px; margin-right: 10px;" src="/public/site/images/Nursalim/CN.jpg" alt="" width="107" height="135"></p> <p style="text-align: right;"><strong>e-ISSN: 2622-1071</strong></p> <p style="text-align: right;"> </p> <p style="text-align: justify; line-height: 2em;">Chemistry Notes, published by Universitas Nusa Cendana, is a peer-reviewed journal focusing on original research(es) in chemistry, applied chemistry and educational chemistry. This bilingual journal (in English or in Bahasa Indonesia) is issued in 2 (two) volumes (June and December) every year. </p> <p> </p> <hr>Universitas Nusa Cendanaen-USChemistry Notes2622-1071<p>In order to publish in Chemistry Notes, authors are required to agree to the copyright permission stating that the authors give the publisher the right to reproduce, display or distribute the accepted manuscript. In this agreement the authors also automatically declare that the submitted manuscript is exempted from plagiarism issue and conflict of interest among the authors.</p>PENGEMBANGAN SENSOR BERBASIS KERTAS DENGAN DETEKTOR SMARTPHONE UNTUK ANALISIS BORAKS DALAM MATRIKS MIE BASAH
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/26342
<p>Mie adalah salah satu makanan yang sangat umum di masyarakat termasuk Indonesia. Namun, mie kadang mengandung boraks, suatu zat kimia yang bersifat racun sehingga sangat berbahaya. Oleh karena itu, pengujian kandungan boraks pada mie, khususnya mie basah, perlu dilakukan secara rutin. Metode analisis boraks yang ada selama ini, biasanya menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Namun mentode tersebut membutuhkan biaya mahal, dan kurang praktis untuk digunakan di lapangan. Sementara itu, sensor berbasis kertas telah menjadi alternatif dalam deteksi berbagai analit karena murah, praktis, tidak membutuhkan peralatan canggih, serta penggunaan sampel dan pereaksi yang sedikit. Selain itu metode ini dapat dibuat lebih praktis lagi dengan menggunakan <em>smartphone</em> sebagai detektor yang dapat dibawa ke mana-mana. Sistem deteksi boraks dengan metode ini didasarkan pada reaksi antara boraks dengan kurkumin dalam suasana asam untuk membentuk senyawa rososianin yang berwarna merah. Pereaksi terlebih dahulu diimobilisasi pada kertas kertas saring yang telah dipotong membentuk lingkaran berdiameter 0.6 mm, dan setelah kering, siap digunakan sebagai sensor boraks dengan meneteskan sampel di atas kertas yang telah mengandung pereaksi. Reaksi dengan boraks akan menyebabkan terbentuknya warna merah pada sensor, yang kemudian difoto dengan kamera smartphone. Dengan pencitraan digital, foto dianalisis dan intensitas warnanya. Pada kondisi optimum, hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas merah hasil reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi boraks pada rentang 0,05-1,0 ppm dan 30 – 100 ppm, dengan persamaan regresi linear masing-masing adalah y = 13,24x + 11,63 dan y = 0,196x + 45,45 dan koefisien korelasi (R<sup>2</sup>) berturut-turut adalah 0,995 dan 0,992.</p>David TambaruZipora A. KusmawanGregorius NauledoFidelis Nitti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-102025-12-10721910.35508/cn.v7i2.26342IDENTIFIKASI MIKROPLASTIK PADA IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) SEBAGAI BIOINDIKATOR DI PERAIRAN TELUK KOTA KUPANG
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/23042
<p>Microplastic pollution in coastal areas has become a serious concern due to its impact on marine environments and human health. This study examined the presence of microplastics in the digestive tracts of the tongkol fish (<em>Euthynnus affinis</em>) collected from two locations in Kupang Bay, namely PPI Oeba and Pasar Oesapa. A total of 16 fish samples were analyzed visually using a microscope, followed by polymer identification using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Results showed that fish from PPI Oeba contained 25 microplastic particles, while those from Pasar Oesapa had 20 particles. Film-type microplastics dominated, accounting for 68% in PPI Oeba and 75% in Pasar Oesapa, followed by fibers (20% and 25%, respectively), and fragments were only found in PPI Oeba (12%). Detected polymers included <em>polyethylene</em> (PE), <em>polypropylene</em> (PP), and <em>polyvinyl chloride</em> (PVC). This study confirms that tongkol fish can serve as effective bioindicators for monitoring microplastic pollution in the coastal waters of Kupang City.</p>Fidelis NittiTamara Baba NalleBenyamin BoymauJohanes R. AnaitLuther KadangAntonius R.B. OlaSince D. BaunseleJohnson N. Naat
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-182025-12-1872101810.35508/cn.v7i2.23042PENURUNAN KADAR KEKERUHAN, COD DAN TSS PAD LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN METODE OZONISASI
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/25104
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Telah dilakukan penelitian tentang penurunan kadar kekeruhan, COD dan TSS pada limbah cair tahu menggunakan metode ozonisasi. Industri tahu merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah organik. Limbah industri tahu yang dihasilkan dapat berupa limbah padat dan cair. Limbah cair tahu mengandung bahan-bahan organik khususnya protein. Adanya senyawa organik menyebabkan limbah cair tahu mengandung <em>Biological Oxygen Demand</em> (BOD), <em>Chemical Oxygen Demand</em> (COD), dan <em>Total Suspended Solid</em> (TSS) yang tinggi. (O3). Metode ozonisasi berbasis ozon merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang dapat digunakan untuk mendegradasi senyawa organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu kontak dalam menurunkan kadar kadar kekeruhan, COD dan TSS pada limbah cair tahu. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi maksimum dari proses ozonisasi diperoleh pada waktu 80 menit dengan penurunan kadar kekeruhan dari limbah sebelum ozonisasi adalah 26,4 NTU dan setelah ozonisasi adalah 9,60 NTU dan Persentase penurunan adalah 63,63%, Kadar TSS dari limbah sebelum ozonisasi adalah 482 mg/L dan setelah ozonisasi adalah 208 mg/L dengann persentase penurunan adalah 63,67%, kadar COD limbah sebelum ozonisasi adalah 24 mg/L dan setelah ozonisasi adalah 10 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 61,53%.</p>Sherlly M.F. LedohFarah Diba AbbasReiner I. Lerrik
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-182025-12-1872192710.35508/cn.v7i2.25104PENENTUAN KANDUNGAN FENOLAT DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI DIKLOROMETANA EKSTRAK KULIT BATANG TUMBUHAN Sterculia foetida L.
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/26455
<p><em>Sterculia foetida</em> L. diketahui memiliki kandungan senyawa fenolat yang berpotensi sebagai sumber bahan baku obat dan sebagai agen antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total kandungan fenolat tumbuhan <em>S. foetida</em> serta mengetahui kemampuan aktivitas antioksidan fraksi diklorometana tumbuhan <em>S. foetida</em>. Total kandungan fenolat ditentukan dengan metode Follin- Ciocalteu. Pengujian aktivitas antioksidan <em>S. foetida </em>dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode 1,1-difenil-2- pikrilhidrazil (DPPH). Prinsip dari metode ini adalah penurunan intensitas warna atau absorbansi larutan DPPH yang sebanding dengan kenaikan konsentrasi senyawa antioksidan. Hasilnya dinyatakan dengan nilai <em>Inhibition Concentration </em>50 (<em>IC</em><sub>50</sub>) yang menunjukkan konsentrasi suatu senyawa antioksidan yang mampu menangkal 50% radikal DPPH. Hasil penelitian menunjukan bahwa total kandungan fenolat sebesar 87.76 ± 0.85 mg GAE/g dan fraksi diklorometana ekstrak kulit batang tumbuhan <em>S. foetida </em>memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC<sub>50 </sub>sebesar 45.4521µg/mL.</p>Theodore Y. K. LulanFitriani AsanabImanuel GauruPhilipi D. Rozari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-182025-12-1872283310.35508/cn.v7i2.26455APLIKASI 2,4,5 -TRIMETOKSI KALKON SEBAGAI SENSOR LOGAM Cr(VI)
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/23037
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa 2,4,5-trimetoksi kalkon sebagai sensor untuk deteksi ion logam Cr(VI). Senyawa kalkon dipilih karena memiliki sifat fluoresensi dan mampu berinteraksi dengan ion logam berat, terutama Cr(VI). Pembuatan larutan kalkon dilakukan melalui reaksi kondensasi aldehida dengan asetofenon, kemudian dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan spektrum serapan dan λmaks. Sensor ini menunjukkan respons positif terhadap keberadaan ion Cr(VI), ditandai dengan adanya pergeseran λmaks dan peningkatan absorbansi sesuai dengan peningkatan konsentrasi ion Cr(VI). Pengujian kualitatif dan kuantitatif menunjukan bahwa senyawa kalkon mampu mendeteksi keberadaan Cr(VI) secara sensitif dan selektif dengan sistem ON-OFF fluoresensi. Hasil penelitian ini mendukung pemanfaatan kalkon sebagai alternatif sensor logam berat yang murah, mudah, dan akurat dalam aplikasi lingkungan.</p>Reinner I. LerrikDaniel S.U. LomiFebri O. Nitbani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-222025-12-2272344210.35508/cn.v7i2.23037ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR GALI MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/22476
<p><sup>Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas air sumur gali berdasarkan parameter </sup></p> <p><sup>TDS, suhu, bau, rasa, pH, NH3-N dan Kesadahan serta status kualitas air sumur gali di </sup></p> <p><sup>Kelurahan Tarus Kecamatan Kupang Tengah. Lokasi sampling air pada dua sumur gali </sup></p> <p><sup>ditentukan dengan metode Purpossive Sampling sedangkan pengambilan sampel </sup></p> <p><sup>dilakukan dengan metode Grab Sampling. Pengukuran TDS menggunakan metode </sup></p> <p><sup>gravimetri, suhu turbidimeter, bau dan rasa menggunakan metode organoleptik, pH </sup></p> <p><sup>menggunakan pH meter, kesadahan menggunakan metode titrasi, Kadar NH3-N </sup></p> <p><sup>menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Data hasil analisis dibandipngkan </sup></p> <p><sup>dengan baku mutu sesuai dengan Permenkes No. 02 Tahun 2023, sedangkan status </sup></p> <p><sup>kualitas air dianalisis menggunakan metode Indeks Pencemaran. Hasil penelitian </sup></p> <p><sup>menunjukkan bahwa kualitas air sumur gali berada dalam kondisi cemar sedang 1,116 </sup></p> <p><sup>dan 1,088.</sup></p>Luther KadangArinda M. NindaPius D. Ola
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-232025-12-2372556110.35508/cn.v7i2.22476APLIKASI 2,4,5-TRIMETOKSI KALKON SEBAGAI SENSOR ION LOGAM BESI (III) MENGGUNAKAN METODE AQUEOUS TWO PHASES SYSTEM (ATPS)
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CN/article/view/22488
<p>Kalkon merupakan salah satu senyawa hasil sintesis yang banyak digunakan sebagai senyawa anti bakteri, selain itu kalon juga memiliki reaktifitas terhadap beberapa logam akibatnya kalkon dihipotesiskan dapat digunakan sebagai ekstraktan dalam pemisahan ion logam Fe<sup>3+</sup> menggunakan metode Aqueous Two Phases System (ATPS). Larutan kalkon dimasukan ke dalam tabung reaksi yang berisi campuran larutan PEG dan Fe<sup>3+</sup>, campuran tersebut dishaker kemudian fase atas dianlisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 200-800 nm. Pengamatan di bawah lampu UV pada panjang gelombang 366 nm menunjukan bahwa seiring bertambahnya waktu ekstraksi, intensitas fluoresensi lapisan atas semakin redup (OFF). Hal ini mengindikasikan terbentuknya kompleks Fe-kalkon yang menyebabkan terjadinya fenomena ICT (Intramolecular Charge Transfer) yang menghentikan fluoresensi kalkon. Berdasakan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawaa 2,4,5-trimetoksi kalkon mampu dijadikan sebagai sensor yakni sebagai ekstraktan dalam mengekstak logam Fe<sup>3+</sup> menggunakan metode Aqueous Two Phases System (ATPS) dengan nilai persen ekstraktan mencapai 86,4%.</p>Johanes Rafael AnaitReinner I. LerrikPius D. Ola
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2025-12-242025-12-2472435410.35508/cn.v7i2.22488