https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/issue/feedJurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya2023-11-25T00:09:04+00:00Jehunias L. Tanesibjurnalfisika@undana.ac.idOpen Journal Systems<p><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">p-ISSN : </span></span><a href="http://u.lipi.go.id/1461570616" target="_blank" rel="noopener"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2503-5274</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> (Cetak) e-ISSN : </span></span><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1554973637&1&&2019" target="_blank" rel="noopener"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2657-1900</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> (Online) </span></span></strong><br><strong><a href="https://doi.org/10.35508/fisa" target="_blank" rel="noopener"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">doi : https://doi.org/10.35508/fisa</span></span></a></strong><br><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya diterbitkan oleh Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknk - Universitas Nusa Cendana secara berkala (setiap 6 bulan) yaitu setiap bulan April dan Oktober, dengan tujuan untuk menyebarkan hasil penelitian, pengkajian, dan pengembangan bidang Fisika beserta terapan ilmu fisika. </span><span style="vertical-align: inherit;">Artikel yang dipublikasikan dalam Jurnal FiSA dapat berupa Artikel Penelitian maupun Artikel Konseptual (non-penelitian). </span></span><br> <strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">JFISA DIINDEKSKAN OLEH :</span></span></strong></p> <p><a title="Dimensions" href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&and_facet_source_title=jour.1367093" target="_blank" rel="noopener"><img src="/RujUxYuks1/site/images/jehunias/Dimensions.png.jpg" width="320" height="87"></a><br><a title="Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya" href="https://ejurnal.undana.ac.id/FISA" target="_blank" rel="noopener"><img src="/RujUxYuks/site/images/clouk/LogoIndeks.png" width="1082" height="117"> </a></p> <p><a title="JFISA di SINTA" href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=5417" target="_blank" rel="noopener"><img src="/RujUxYuks/site/images/clouk/sinta_51-small.jpg"></a></p>https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12892KAJIAN KEADAAN TERMODINAMIK GAS ARGON MODEL GAS IDEAL, VAN DER WAALS, SONG MASON, DAN BEATTIE BRIDGEMAN BERDASARKAN KOMPUTASI NEWTON RAPHSON2023-10-20T13:17:27+00:00Kartika Dwi Putriali.warsito@staf.undana.ac.idAli Warsitoali.warsito@staf.undana.ac.idAndreas Ch Loukali.warsito@staf.undana.ac.id<p><em>Telah dilakukan </em><em>kajian komputasi keadaan termodinamik gas argon berdasarkan variasi P,V dan T </em><em>dengan tujuan </em><em>memperoleh formulasi komputasi numerik Newton Raphson terhadap model Gas Ideal, Van Der Waals, Song Mason dan Beattie Bridgeman</em><em>, </em><em>mendapatkan pola perubahan keadaan termodinamika didasarkan pada terapan keempat model </em><em>serta </em><em>memperoleh tingkat akurasi solusi dari implementasi metode Newton Raphson didasarkan pada solusi analitik</em><em>. Solusi dari keempat persamaan keadaan tersebut</em><em> secara analitik bisa saja dilakukan, namun akan membutuhkan waktu yang lebih lama</em><em> dan cukup sulit sehingga digunakan metode komputasi Newton Raphson sebagai solusi alternatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan keempat model untuk </em><em>perhitungan nilai tekanan, volume dan temperatur (P-V-T) dengan memberikan asumsi nilai massa untuk senyawa Argon m = 3 kg, dengan P = 744 kPa, V = 0,2 m3 dan T= 250 memberikan solusi yang akurat. Konvergensi </em><em>metode Newton Raphson menuju solusi cepat dengan hasil yang didapat sesuai dengan perhitungan secara analitik. Error relatif maksimum </em><em>metode analitik maupun metode numerik, </em><em> pada</em><em> toleransi error </em><em> </em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12893KAJIAN PUSTAKA APLIKASI NANOPARTIKEL MELALUI METODE SOL-GEL SEBAGAI FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)2023-10-20T13:46:15+00:00Frendi Ihwan Syamsudinfrendi290498@student.uns.ac.idFitria Rahmawatifrendi290498@student.uns.ac.idMeti Indrowatifrendi290498@student.uns.ac.idRisa Suryanafrendi290498@student.uns.ac.idSulistyo Saputrofrendi290498@student.uns.ac.id<p><em>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) proses sintesis Zink Oxide (ZnO), 2) proses perakitan Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan ZnO, 3) hasil analisis efektivitas DSSC dengan ZnO ketika diuji dengan Ultra Violet-Visible (UV-VIS), X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electrone Microscopy (SEM), dan Transmission Electron Microscope (TEM), dan 4) efisiensi penggunaan nanopartikel ZnO pada DSSC. Metodologi penelitian adalah studi literatur melalui kajian pustaka. Hasil kajian pustaka yaitu 1) proses sintesis partikel ZnO menggunakan metode sol-gel dengan variasi material dopan Al(NO<sub>3</sub>)<sub>3</sub> 0,5 % dan Zn(CH<sub>3</sub>COOH)<sub>2</sub>.2H<sub>2</sub>O 1%, 2) pembuatan fotoanoda dilakukan dengan teknik screen printing dengan melapiskan ZnO dan TiO<sub>2 </sub>di atas substrat FTO, 3) fotoanoda ZnO memiliki nilai energi gap tertinggi sebesar 3,31 eV dengan intensitas difraksi tertinggi daripada fotoanoda AZO 0,5% dan AZO 0,1%, morfologi permukaan pada fotoanoda ZnO, AZO 0,5% dan AZO 0,1% berbentuk hexagonal, dan 4) terjadi peningkatan efisiensi sel surya ketika ZnO digunakan sebagai fotoanoda</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12894UJI KINERJA KARBON AKTIF TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) SEBAGAI REUSABLE ADSORBENT LOGAM BESI PADA AIR GAMBUT2023-10-20T14:04:31+00:00Sumila Sumiladwiriawahyuni@physics.untan.ac.idAsifa Asridwiriawahyuni@physics.untan.ac.idYa’ Muhammad Arsyaddwiriawahyuni@physics.untan.ac.idDwiria Wahyunidwiriawahyuni@physics.untan.ac.id<p><em>Karbon aktif merupakan material padatan berpori yang sering kali digunakan sebagai agen pemurnian air. Riset mengenai karbon aktif biasanya hanya sebatas melihat potensi bahan baku pembuatan karbon aktif, namun tidak meninjau efektivitas penggunaan berulang pada karbon aktif tersebut. Pada penelitian ini, ditinjau potensi penggunaan berulang karbon aktif tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai adsorben logam besi pada air gambut. Sintesis karbon aktif TKKS dimulai dengan proses karbonisasi pada suhu 357</em><em><sup>º</sup></em><em>C selama 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan proses aktivasi menggunakan larutan natrium asetat (CH<sub>3</sub>COONa)</em> <em>1N di atas hot plate pada suhu 120</em><em><sup>º</sup></em><em>C selama 1 jam. Karbon aktif yang didapatkan diuji sebagai adsorben besi pada air gambut yang digunakan secara berulang sebanyak 4 kali untuk melihat potensinya sebagai reusable adsorbent. Waktu kontak yang didapatkan untuk reduksi besi berdasarkan parameter kualitatif adalah selama 4 jam dan dilakukan karakterisasi menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) guna mendapatkan informasi mengenai kadar besi setiap kali pengulangan. Hasil yang didapatkan berdasarkan karakterisasi AAS menunjukkan karbon aktif TKKS dapat mereduksi logam besi hingga 91%. Pada pengulangan ke-4, daya adsorpsi masih cukup tinggi yaitu 82%, sehingga karbon aktif TKKS dapat menjadi reusable adsorbent yang digunakan berulang kali sebanyak 4 kali..</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12895RESPON IONOSFER DAERAH KUPANG (10,9˚ LS – 123˚ BT) TERHADAP BADAI GEOMAGNET BERDASARKAN ANALISIS PARAMETER JUMLAH KANDUNGAN ELEKTRON DAN INDEKS GANGGUAN GEOMAGNET2023-10-20T23:41:25+00:00Angelikus Ollaangelikusolla@gmai.comAsnawi Husinangelikusolla@gmai.comYanti Boimauangelikusolla@gmai.comFernince Ina Poteangelikusolla@gmai.com<p><em>Studi ini bertujuan untuk melihat respon ionosfer daerah Kupang (10,9˚ LS – 123˚ BT) terhadap badai geomagnet yang terjadi di tahun 2015 berdasarkan analisis jumlah kandungan elektron (TEC) dan indeks gangguan geomagnet (Indeks Dst). Badai geomagnet yang dianalisis dalam studi ini adalah badai geomagnet kategori kuat ((-250 < Dst ≤ -100 nT) pada bulan Maret, Juni dan Desember Tahun 2015. Data TEC yang digunakan adalah hasil pengamatan GPS Ionospheric Scintillation and TEC Monitor (GISTM) yang berlokasi di Kupang. Badai geomagnet tanggal 17 Maret 2015 dengan penurunan indeks Dst hingga -223 nT pada pukul 23.00 UT, direspon sebagai badai negatif oleh ionosfer pada tanggal 18 Maret 2015 terjadi penurunan nilai TEC hingga 21,63 TECu terhadap median TEC bulanannya. Badai geomagnet tanggal 23 Juni 2015, dengan penurunan indeks Dst hingga -198nT pada pukul 05.00 UT, direspon ionosfer sebagai badai positif. Terjadi peningkatan TEC di hari yang sama yaitu 62,81 TECu dan sehari setelahnya yakni 31,62 TECu. Badai geomagnet tanggal 20 Desember 2015, indeks Dst mengalami penurunan hingga -166nT pada pukul 23.00 UT dan terjadi respon ionosfer yang berbeda dimana nilai TEC meningkat hingga 66,04 TECu pada hari yang sama selanjutnya nilai TEC menurun hingga 8,94 TECu sehari setelahnya.</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12896RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI TETES OTOMATIS UNTUK BUDIDAYA TANAMAN TERONG UNGU (SOLANUM MELONGENA L.) BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)2023-10-20T14:27:12+00:00Jhonson Tariganjon76tarigan@staf.undana.ac.idMinsyahril Bukitjon76tarigan@staf.undana.ac.idSiprianus Ndamu Yilujon76tarigan@staf.undana.ac.id<p><em>Kelembapan tanah merupakan salah satu faktor penunjang utama dalam menentukan tingkat kadar air serta untuk mengetahui tingkat kekeringan yang ada pada tanah, sehingga diperlukan adanya penerapan teknologi internet of things (IoT) dalam bidang pertanian untuk memudahkan para petani dalam memantau kelembaban tanah dan suhu tanah secara jarak jauh menggunakan aplikasi blynk. Suhu yang cocok untuk tanaman terong adalah 25-30ºC dan kelembaban tanah 50-60%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk merancang dan menganalisis, mengetahui hasil kalibrasi sensor-sensor, dan menampilkan parameter terukur untuk sistem irigasi tetes pada budidaya tanaman terong ungu dengan media polybag berbasis IoT. Sistem dirancang untuk mengukur dan mengontrol kelembaban tanah, suhu tanah, dan hasilnya akan ditampilkan pada aplikasi blynk. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor kelembaban tanah YL69 dan sensor suhu tanah DS18B20, dengan ESP32 sebagai Mikrokontroler. Sistem yang dirancang telah berjalan dengan baik. Pengujian dan pengiriman data sensor-sensor diamati pada aplikasi blynk yang dikoneksi oleh jaringan WIFI dapat bekerja sesuai yang diinginkan. Pengujian pada alat ukur kelembaban tanah dengan tingkat akurasi sebesar 98.2%, suhu tanah sebesar 99.4% dan berhasil dalam menampilkan parameter sensor-sensor yang direalisasikan dalam kurun waktu 6 hari pengumpulan data pada budidaya tanaman terong ungu dengan media polybag berbasis IoT melalui aplikasi blynk.</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12997ANALISA SEBARAN RESERVOAR HIDROKARBON MENGGUNAKAN RMS AMPLITUDE DAN ARCH LENGTH2023-10-26T09:29:07+00:00Warni Multiwarni.multi@fatek.unpatti.ac.idAdela Ulyandana Jayatriwarni.multi@fatek.unpatti.ac.idIrma Risvana Dewiwarni.multi@fatek.unpatti.ac.id<p><em>Hidrokarbon merupakan sumber energi utama yang mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari. Namun karena penguasaan teknologi interpretasi lemah dan kondisi struktur bawah permukaan non-struktural yang menantang menyebabkan produksi berkurang. Salah satu metode yang dimanfaatkan adalah atribut seismik. Atribut seismik adalah teknik interpretasi yang mengekstrak parameter internal dan eksternal dari trace seismik untuk mendapatkan penampang atribut. Jenis atribut yang digunakan untuk analisa sebaran reservoar adalah RMS Amplitude dan Arch Length yang mengekstrak amplitudo dan frekuensi sebagai indikatornya. Penelitian ini menggunakan data Lapangan X dengan target reservoar 39A dan 39C formasi Talang Akar. Data lain yang digunakan adalah data sumur A1, A3, A4, B1 dan seismsik 3D PSTM. Sumur B1 dan A4 terletak pada struktur lebih tinggi dari sumur A1 dan A3 namun hanya sumur B1 yang terbukti hidrokarbon. Hasil penampang RMS Amplitude reservoar 39A dan 39C menunjukkan anomali amplitudo tinggi (10000–15000ms) yang terdistribusi di area sumur B1 saja. Sedangkan penampang Arch Length reservoar 39A dan 39C menggambarkan anomali amplitudo dan frekuensi tinggi (2000–4500ms) terdistribusi di area sumur B1 ke Utara menuju sumur A1 hingga A3 yang kurang terlihat dengan RMS Amplitude. Hasil analisa sebaran reservoar hidrokarbon dengan atribut ini cukup efektif. Analisa dilakukan menggunakan perbedaan anomali oleh parameter yang diekstrak atributnya</em><em>.</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/12998SABOAKPEAT : MEDIA TANAM BERBAHAN DASAR SABUT BUAH LONTAR2023-10-26T09:35:23+00:00Solly Joyce M. Kasesollyjoycekase@gmail.comAndreas Christian Louksollyjoycekase@gmail.comMinsyahril Bukitsollyjoycekase@gmail.comAlbert Zicko Johanneszickojohannes@staf.undana.ac.id<p><em>Telah dilakukan penelitian mengenai kajian awal saboakpeat berbahan dasar sabut buah lontar sebagai media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis </em><em>dan sifat kimia </em><em>media tanam</em><em> dan</em><em> mengetahui hasil perbandingan pertumbuhan kangkung dari media tanam saboakpea</em><em>t dengan media tanam lain</em><em>, cocopeat </em><em>komersial</em><em>, cocopeat </em><em>l</em><em>okal dan tana</em><em>h</em><em>.</em><em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk sifat fisis media tanam saboakpeat nilai lebih rendah dibandingkan ke-3 media tanam lain. Untuk sifat kimia yaitu tingkat keasaman (pH), saboakpeat menunjukkan nilai pH 6 dibandingkan media tanam lain yang cenderung netral (pH 7). Dalam kandungan unsur hara </em><em>yaitu unsur N , P, dan K tidak jauh berbeda antara saboakpeat dan cocopeat</em><em>. P</em><em>engujian pertumbuhan tanaman dilakukan dengan kelembaban media tanam, pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun setelah berumur 1 bulan. Dari hasil yang diperoleh untuk tanaman kangkung dengan media tanam saboakpeat menunjukkan tanaman dapat tumbuh dengan baik tapi belum sebaik pertumbuhan dibandingkan dengan media tanam lain. Media tanam berbahan lontar saboakpeat dapat mejadi alternatif media tanam, walaupun masih memiliki kekurangan dibanding media tanam lainnya. </em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13558HUBUNGAN MASSA TERHADAP NILAI PERIODE DAN NILAI FREKUENSI PADA PERGAS BERBASIS ANDROID2023-11-23T08:27:11+00:00Dini Agnianundini142@gmail.comAmila Ashabul Jannanundini142@gmail.comDinar Ade Nugrohonundini142@gmail.comAdam Maliknundini142@gmail.com<p><em>Smartphone menjadi salah satu alat teknologi yang tidak lepas dari genggaman manusia Smartphone dapat digunakan dalam percobaan pembelajaran fisika. Materi fisika yang bersifat kompleks dan abstrak memerlukan penjelasan dan pembuktian secara langsung. </em><em>Dalam smartphone terdapat sensor yang dapat menjelaskan pembelajaran yang bersifat abstrak salah satunya dalam materi gerak harmonik sederhana. memalui ekperimen hubungan massa terhadap nilai priode dan nilai frekuensi pada pegas dengan menggunakann sensor smarthphone pada aplikasi Phyphox. </em><em>Metode dalam dilakukan dalam penelitian ini adalah metode</em> <em>kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial</em><em>. </em><em>J</em><em>enis data yang digunakan ialah data kualitatif. Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan hubungan massa terhadap nilai priode dan nilai frekuensi pada pegas yang terpenting aplikasi Phyphox yang bisa di unduh di Google Play Store secara geratis. Hasil percobaan yang ditunjukan oleh Tabel 1, dapat ditentukan mengenai bagaimana hubungan massa terhadap nilai periode dan nilai frekuensi. Gambar 2 menunjukan grafik hubungan antara massa dengan frekuensi. Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa hubungan antara massa dengan frekuensi pada pegas adalah berbanding terbalik. </em><em>Maka berdasarkan pembahsan tersebut bahwa periode dan pegas itu berbanding lurus maka besar kecil nilai pegas dipengeruhi oleh massa benda. Dan nilai massa berbanding terbalik dengan nilai frekuensi. Jika massa yang digantungkan kecil maka frekuensi pada pegas besar, namun jika massa yang digantungkan pada pegas besar maka nilai frekusi pegas kecil</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13404PERBANDINGAN GEOMETRI BILAH KINCIR AIR DALAM MEMANFAATKAN AIR SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK2023-11-16T07:35:31+00:00Ledya Safirathasyara.safna21@mhs.uinjkt.ac.idAnisa Pangestutithasyara.safna21@mhs.uinjkt.ac.idThasyara Safnathasyara.safna21@mhs.uinjkt.ac.idFuji Hernawati Kusumahthasyara.safna21@mhs.uinjkt.ac.id<p><em>Kincir Air adalah salah satu contoh alat energi terbarukan yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Namun, geometri bilah kincir air sederhana masih harus diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar arus dan tegangan listrik, menganalisis daya listrik, dan membandingkan nyala lampu yang dihasilkan dari 3 jenis geometri bilah kincir air. Pengukuran arus dan tegangan listrik dengan metode mengatur selektor multimeter sebesar 20mA dan 20V. Besar daya listrik yang dihasilkan menggunakan rumus </em><em>. Menggunakan 3 jenis geometri bilah kincir air yang berbeda, yaitu kotak, datar dan lengkung. Geometri 1, 2 dan 3 menghasilkan arus listrik rata-rata sebesar 0,0088A; 0,0056A; dan 0,0096. Besar tegangan listrik rata-rata yang dihasilkan sebesar 1,327; 0,337 dan 0,827. Nyala lampu rata-rata yang dihasilkan dari 3 jenis geometri bilar kincir air yaitu mati dan redup. Serta besar daya listrik rata-rata yang dihasilkan dari 3 jenis geometri sebesar 0,0117; 0,0019 dan 0,0079. Berdasarkan hasil penelitian, geometri bilah kincir air yang menghasilkan daya listrik paling besar adalah kotak. Tetapi, geometri kincir air masih harus diteliti lebih lanjut menggunakan alat yang lebih canggih.</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13406PEMANFAATAN PANAS BLOK MESIN DAN KNALPOT SEPEDA MOTOR SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK BERBASIS TERMOELEKTRIK GENERATOR2023-11-16T07:43:20+00:00Restiyanti Kobandaharestiyanti.kobandaha@gmail.comAsri Arbierestiyanti.kobandaha@gmail.comDewa Gede Eka Setiawanrestiyanti.kobandaha@gmail.com<p><em>Penelitian ini memanfaatkan energi panas yang dihasilkan dari mesin kendaraan motor guna mendapatkan energi listrik. Desain perancangan konversi Energi yaitu dengan memperoleh energi panas dikonversi menggunakan Termoelektrik Generator (TEG). Pemasangan TEG dirancang pada knalpot dan blok mesin sepeda motor serta divariasikan susunan dan jumlah kepingannya. Posisi dan kedudukan TEG disusun secara seri dan paralel pada blok mesin dan knalpot. </em><em>pengukuran rancangan untuk variasi kecepatan keadaan awal knalpot dan blok mesin dimulai pada rentang suhu 35-37<sup>o</sup>C. </em><em>Hasil pengukuran menunjukan bahwa semakin besar jumlah termoelektrik generator yang dipasang, maka semakin besar pula energi listrik yang diperoleh dalam satuan watt.</em> <em>Dari data yang diperoleh nilai output listrik terbesar dihasilkan oleh 16 keping TEG pada rangkaian seri </em><em>knalpot </em><em>yaitu sebesar 0,9326 W, dan pada rangkaian paralel menghasilkan energi sebesar 0,</em><em>424</em><em> W. Untuk rangkaian seri TEG pada blok mesin menghasilkan daya sebesar 0,</em><em>718</em><em> W </em><em>untuk 5 keping TEG. </em><em>Untuk rangkaian paralel memperoleh daya sebesar 0,129 W. Efisiensi terbesar pada rangkaian seri di knalpot mencapai 10,198% dan efisiensi rangkaian paralel pada knalpot sebesar 8,005%. efisiensi pada rangkaian seri di blok mesin mencapai 6,322% dan pada rangkaian paralel pada blok mesin mencapai 2,1</em><em>49</em><em>%. Pada penelitian ini, rangkaian yang disusun secara paralel tidak efisien untuk penghasil energi listrik</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13410PERBANDINGAN METODE MC.GUIRRE.R.K, ESTEVA DAN DONOVAN UNTUK DAERAH RAWAN GEMPA BUMI DI FLORES2023-11-23T07:25:26+00:00Natalia Ciciani Dinasdinasnatalia8@gmail.comJehunias Leonidas Tanesibdinasnatalia8@gmail.comBernandus Bernandusdinasnatalia8@gmail.comH. L. Sianturidinasnatalia8@gmail.com<p><em>Telah dilakukan penelitian tentang pemetaan daerah rawan bencana gempa bumi di Flores berdasarkan percepatan tanah maksimum untuk mengetahui nilai percepatan tanah maksimum, pola penyebaran percepatan tanah maksimum, dan daerah rawan bencana gempa bumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Mc.Guirre.R.K, Esteva dan Donovan dengan data yang digunakan adalah data sekunder dari USGS. Hasil analisa data diperoleh yaitu nilai percepatan tanah maksimum berdasarkan metode Mc.Guirre.R.K berkisar dari 7,0-149,5 gal, dengan metode Esteva berkisar dari 1,9- 34,9 gal, dan dengan metode donovan berkisar dari 10,6-153,4 gal. Hasil pemetaan menunjukan pola percepatan tanah maksimum tertinggi di Flores berada di perairan utara Pulau Flores, dimana daerah dengan kerawanan bencana gempa bumi berada di daerah Labuan Bajo, Ruteng dan Borong</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13426ANALISIS PEMAHAMAN PIPA ORGANA TERBUKA BERBANTU SOFTWARE AUDACITY PADA ALAT MUSIK SERULING BAMBU2023-11-16T14:49:04+00:00Uunwanah Agustin Aulliyahuun.aulliyah@mhs.uinjkt.ac.idMarsa Raihanida Hakimuun.aulliyah@mhs.uinjkt.ac.idShinta Dewiuun.aulliyah@mhs.uinjkt.ac.idAhmad Suryadiuun.aulliyah@mhs.uinjkt.ac.id2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13588ACCUMULATED COST SURFACE UNTUK PEMODELAN WAKTU TEMPUH KE LOKASI PONED DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT2023-11-25T00:09:04+00:00Eufrasia Serjiana Semidifrederika.rambungana@staf.undana.ac.idFrederika Rambu Nganafrederika.rambungana@staf.undana.ac.idHadi Imam Sutajifrederika.rambungana@staf.undana.ac.idAli Warsitofrederika.rambungana@staf.undana.ac.id<p><em>Salah satu indikator yang mempengaruhi terjadinya kasus kematian ibu di kabupaten Manggarai Barat adalah aksesibilitas ke lokasi </em><em>Puskesmas </em><em>Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)</em><em>. Tujuan penelitian ini adalah memodelkan waktu tempuh ke </em><em>Puskesmas Lembor dan Puskesmas Labuan Bajo yang merupakan Puskesmas yang memiliki fasilitas PONED di Kabupaten Manggarai Barat menggunakan accumulated cost surface. Accumulated cost surface adalah perhitungan raster dari cost (biaya) perpindahan suatu objek pada permukaan tutupan lahan. Pada penelitian ini, tutupan lahan merupakan overlay dari peta vegetasi dengan sumber data citra Landsat 8, peta jaringan Sungai dibuat menggunakan digital elevasi model (DEM) dan peta jaringan jalan. Proses pemodelan waktu tempuh dilakukan dengan menggunakan accumulated cost-surface pada </em><em>tool travel time calculation di SAGA GIS. Untuk validasi hasil model waktu tempuh, digunakan Google Maps. Hasil pemodelan waktu tempuh menunjukkan bahwa jumlah desa dan kelurahan di kabupaten Manggarai Barat yang menjangkau Puskesmas PONED </em><em>< 1 jam pada musim hujan lebih sedikit daripada musim kemarau. Pemodelan waktu tempuh digunakan untuk menganalisa keterjangkauan puskesmas PONED terhadap pemukiman masyarakat terutama di daerah terpencil dengan kondisi aksesibilitas yang buruk.</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13522SINTESIS DAN KARAKTERISASI KARBON NANODOTS BERBASIS KULIT SINGKONG2023-11-21T18:55:32+00:00Beatrix M Nahakzakariasngara@staf.undana.ac.idBartholomeus Pasangkazakariasngara@staf.undana.ac.idMinsyahril Bukitzakariasngara@staf.undana.ac.idZakarias S. Ngarazakariasngara@staf.undana.ac.id<p><em>Dalam penelitian ini, Kami menyajikan fabrikasi karbon nanodots (K-dots) berbasis kulit singkong dan sintesis K-dots dengan logam tembaga (Cu). Tujuan penelitian ini adalah a) menganalisis spektrum serapan, photoluminisens(PL), dan FTIR K-dots sebelum disintesis dengan logam Cu, b) menentukan nilai limit of detection (LOD) konsentrasi logam Cu yang dapat dideteksi oleh K-dots. K-dots berbasis kulit singkong difabrikasi menggunakan metode annealing yang diikuti dengan proses sonikasi, sentrifugasi dan penyaringan. K-dots berbasis kulit singkong ini memancarkan warna emisi biru ketika diradiasi dengan lampu UV </em>365<em>nm dan memiliki photostabilitas tinggi. Berdasarkan hasil-hasil pengukuran data, jangkauan spektrum serapan material K-dots dengan konsentrasi </em>1,25<em> mg/ml adalah </em>220 <em>sampai dengan</em> 311<em> nm dengan puncak serapan pada </em>264<em> nm. Ketika dieksitasi pada panjang gelombang </em>34<em>0 nm, jangkauan spektrum PL adalah 360 sampai dengan 600 nm dengan puncak PL pada </em>395 <em>nm</em> <em>yang bersuaian dengan warna emisi birunya</em>.<em> Pada konsentrasi </em>1,25<em> mg/ml, nilai celah energi K-dots yang diperoleh dalam penelitian ini adalah </em>4,69<em> eV dan bersifat transisi langsung. Keberadaan ikatan C=O dan O-H dalam spektrum FTIR K-dots ini menunjukkan bahwa permukaan K-dots ditutupi oleh gugus karbonil dan hidroxil sehingga K-dots memiliki kelarutan yang baik dalam air. Ketika K-dots direaksikan dengan logam Cu</em>, <em> intensitas PLnya melemah. Nilai LOD yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1,61 μM.</em> <em>Dengan tingkat photostabilitas yang tinggi dan memancarkan warna emisi biru serta melemahnya intensitas PL K-dots ketika disintesis dengan logam Cu, K-dots ini memiliki potensi yang signifikan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sensor terhadap logam Cu dan piranti-piranti elektronik lainnya</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/FISA/article/view/13555KAJIAN ETNOFISIKA KONSEP GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA WAHANA KORA-KORA2023-11-23T05:58:07+00:00Nabilla Ika Febiawatinabillaika.2022@student.uny.ac.idFidel Risti Felisiananabillaika.2022@student.uny.ac.idBayu Setiajinabillaika.2022@student.uny.ac.id<p><em>Wahana kora-kora adalah salah satu wahana permainan dalam pemanfaatannya menerapkan konsep fisika yang termasuk ke dalam kajian etnofisika. Etnofisika adalah suatu hal yang memiliki kaitan antara budaya dengan konsep fisika. </em><em>Gerak harmonik sederhana adalah gerakan bolak balik secara teratur melalui analisis titik sudut keseimbangan pada wahana kora-kora. </em><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis </em><em>gerak harmonik sederhana yang dilihat dari kecepatan dan simpangan sudut pada 3 titik </em><em>dengan metode analisis tracker</em><em> untuk mengetahui titik aman kora-kora dari 3 titik yang telah ditentukan</em><em>. </em><em>Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode kuantitatif secara observasi dan pendekatan etnofisika. </em><em>Penelitian ini menghasilkan sebuah metode baru dalam menganalisis hasil praktikum dari gerak harmonik sederhana dan dapat digunakan sebagai alternative praktikum secara digital menggunakan aplikasi tracker. </em><em>Hasil dari penelitian ini meliputi </em><em>posisi kora-kora pada titik ke-1 memiliki nilai sebesar 12,68 yang terlalu tinggi jika diaplikasikan pada ayunan wahana kora-kora, sedangkan posisi kora-kora pada titik ke-35 yaitu sebesar 3,30 menunjukkan posisi yang terlalu rendah atau kembali ke posisi awal sebelum wahana kora-kora berayun, sehingga titik teraman untuk wahana kora-kora berada di titik ke-20 yang memiliki nilai sebesar 9,93.</em></p>2023-10-27T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##