https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/issue/feedJURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS)2025-08-02T05:09:40+00:00Dr.Remigildus Cornelis, ST.MTremi@staf.undana.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;">Jurnal Foum Teknik Sipil (ForTeks) merupakan salah satu wahana atau media tempat mempublikasikan hasil hasil penelitian dibidang Ilmu Teknik Sipil dan penelitian penelitian lainnya yang terkait. Jurnal Forum Teknik Sipil (ForTeks) dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana dengan frekuensi terbitan berkala adalah 2 kali setahun yaitu pada Bulan Mei dan Bulan September. Untuk meningkatkan mutu publikasi maka hasil-hasil penelitian yang akan diterbitkan terlebih dahulu melewati proses review oleh mitra bestari diluar Univesitas Nusa Cendana dengan indeks publikasi yang tinggi.</p>https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/22771Analisis Kestabilan Lereng pada Inlet dan Outlet dengan Perkuatan Shotcrete dan Soil Nailing (Studi Kasus: Bangunan Pengambilan Bendungan Manikin)2025-08-02T05:09:36+00:00Desinta Banni Lomidesintalomi@gmail.comJudi K. Nasjonojudi.nasjono@staf.undana.ac.idDenik Sri Krisnayantidenik.krisnayanti@gmail.com<p>Bendungan Manikin terletak di Desa Kuaklalo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan kondisi geologi yang kurang baik yang didominasi oleh tanah lempung bobonaro yang merupakan salah satu jenis tanah yang ekspansif. Tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui nilai faktor keamanan pada lereng <em>inlet</em> dan <em>outlet</em> bangunan pengambilan tanpa perkuatan <em>shotcrete</em> dan <em>soil nailing</em> dan akibat adanya pembebanan dan setelah diberikan perkuatan<em> shotcrete</em> dan <em>soil nailing</em>. Analisis stabilitas lereng <em>inlet</em> dengan Geostudio menggunakan dua kondisi yaitu kondisi nonNWL (<em>slope</em>/w) tanpa perkuatan SF=1.141, dengan perkuatan SF=1.303, dan kondisi NWL (<em>seep</em>/w) tanpa perkuatan SF=1.528, dengan perkuatan SF=1.844. Dengan perhitungan manual stabilitas lereng <em>inlet</em> tanpa perkuatan SF= 1.260, akibat adanya gempa SF= 1.148 dan analisis stabilitas dengan perkuatan <em>shotcrete</em> dan <em>soil nailing</em> terhadap keruntuhan global SF=1,708. Hasil perhitungan stabilitas lereng <em>outlet</em> tanpa perkuatan <em>slope/w</em> SF=1.490, dengan perkuatan 1.597 lalu dengan perhitungan manual tanpa perkuatan menggunakan metode Bishop SF=1.791, akibat gempa SF= 1.600 dan analisis stabilitas dengan perkuatan <em>shotcrete</em> dan <em>soil nailing</em> terhadap keruntuhan global SF=1,665.</p>2025-08-02T01:18:58+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/20236Desain Kolam Retensi untuk Optimalisasi Pengendalian Banjir di Kawasan Kampus Undana Kota Kupang2025-08-02T05:09:36+00:00David Rival Lempadelidavidrivallempadeli99@gmail.comI Made Udianaimadeudiana10@gmail.comTri M. W. Sirtrimwsir@staf.undana.ac.idElsy E. HanggeElsy@staf.undana.ac.id<p>Genangan air yang sering terjadi di Universitas Nusa Cendana (Undana) mengganggu aktivitas dan operasional kampus, dengan ketinggian genangan yang mencapai 0,07 m. Penyebab utama genangan ini adalah saluran drainase eksisting yang tidak dirancang dengan baik dan mengalami kerusakan parah, serta ketiadaan sistem pembuangan akhir yang memadai. Salah satu solusi untuk mengendalikan genangan dan banjir adalah melalui pembangunan kolam retensi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain kolam retensi yang efektif dan mendukung keberlanjutan di kawasan kampus Undana. Pengukuran lapangan dan pengolahan data dilakukan untuk menghasilkan desain kolam retensi yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan desain kolam retensi berbentuk elips dengan dimensi panjang (L) 50 m, lebar (B) 30 m, dan kedalaman (H) 8 m mampu menampung air sebanyak 37.699,112 m³. Kolam retensi ini dapat mengurangi potensi genangan dan banjir, serta meningkatkan efisiensi sistem drainase eksisting di kawasan kampus Undana. Desain ini memberikan solusi teknis yang berkelanjutan bagi permasalahan genangan air di lingkungan kampus.</p>2025-08-02T01:22:11+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/24000Pengaruh Penambahan Matos Stabilisator Terhadap Karakteristik Tanah Berbutir Halus2025-08-02T05:09:37+00:00Adrianne Agneste Dawekadjuyanedawe@gmail.comTri M.W Sirtrimwsir@staf.undana.ac.idJohn H. Fransjohnhendrikfrans@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Matos Stabilisator terhadap karakteristik fisik dan mekanis tanah berbutir halus yakni tanah CL, tanah CH, serta tanah MH. Dengan variasi penambahan matos sebesar 3%, 6%, dan 9% terhadap berat volume kering tanah. Diperoleh penurunan komposisi fraksi tanah-tanah berbutir halus dan perubahan kelompok tanah serta penurunan nilai GI yang menunjukkan peningkatan kualitas tanah dasar. Pengaruh penambahan matos stabilisator terhadap sifat fisik dan mekanis tanah adalah terjadinya penurunan nilai berat jenis spesifik, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, serta kadar air optimum. Adapun terjadi peningkatan nilai batas susut, persentase tertahan saringan No.200, serta berat volume kering. Pengujian kuat tekan bebas pada semua jenis tanah bergradasi halus dengan waktu pemeraman selama 7 hari mengalami peningkatan dari tanah asli yakni untuk tanah CH+3% matos 6,753 kg/cm<sup>2</sup>, tanah CH+6% matos 7,744 kg/cm<sup>2</sup>, tanah CH+9% matos 11,510 kg/cm<sup>2</sup>, untuk tanah CL+3% matos 2,664 kg/cm<sup>2</sup>, tanah CL+6% matos 3,498 kg/cm<sup>2</sup>, tanah CL+9% matos 4,136 kg/cm<sup>2</sup>, serta untuk tanah MH+3% matos 2,514 kg/cm<sup>2</sup>, tanah MH+6% matos 2,682 kg/cm<sup>2</sup>, tanah MH+9% matos 3,363 kg/cm<sup>2</sup>. Matos stabilisator paling efektif digunakan pada tanah tipe CH, karena mampu meningkatkan kekuatan tekan bebas secara signifikan dibandingkan dengan jenis tanah halus lainnya.</p> <p> </p>2025-08-02T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/21292Analisis Kelayakan Penggunaan Agregat Lokal Sebagai Material Lapis Pondasi Perkerasan Jalan2025-08-02T05:09:37+00:00Helga Noviana Inriyati Sasihelgasasi7@gmail.comAndi Kumalawatikumalawati@staf.undana.ac.idDantje A.T. Sinadantjesina@staf.undana.ac.id<p>Agregat merupakan komponen primer dari struktur perkerasan jalan yang sifatnya dapat menentukan kualitas perkerasan jalan. Pekerjaan perkerasan jalan di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, mayoritas menggunakan material lokal, diantaranya adalah potensi material yang ada pada <em>quarry</em> Naiola dan <em>quarry</em> Bijeli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kelayakan dari material <em>quarry</em> lokal sebagai agregat lapis pondasi perkerasan jalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode eksperimental dan dokumentasi yang dilakukan di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Timor Tengah Utara serta metode analisis statistik. Hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium menunjukan nilai yang memenuhi spesifikasi dengan hasil uji analisa saraingan atau gradasi agregat gabungan pada <em>Quarry</em> Naiola dan <em>Quarry</em> Bijeli lolos saringan No. 4 dan tertahan saringan No. 200, hasil berat jenis rata-rata 2,5, penyerapan rata-rata <3%, dan abrasi <em>Quarry</em> Naiola 17,19% < 40% dan <em>Quarry</em> Bijeli 25,10% < 40, sehingga telah memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018.</p>2025-08-02T04:39:12+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/21309Desain Perkerasan Kaku dengan Metode Bina Marga 2017 dan Rencana Anggaran Biaya Ruas Jalan Anggrek2025-08-02T05:09:37+00:00Harlando Ha'e Daraharlandodara21@gmail.comAndi Kumalawatikumalawati@staf.undana.ac.idI Made Udianaimadeudiana10@gmail.com<p>Ruas jalan Anggrek, merupakan ruas jalan yang sering mengalami kerusakan sebelum sampai pada umur masa layannya, ini dikarenakan adanya aktifitas kendaraan berat seperti tengki air yang setiap hari melewati ruas jalan ini. Maka perlu di lakukan perencanaan perkerasan jalan yang baik agar dapat melayani arus lalu lintas sesuai umur rencana, dengan menggunakan perkerasan kaku sebagai lapisan permukaan. Tujuan dari penelitian ini melakukakn perencanaan lapisan perkerasan kaku, dan mnganalisis besarnya anggaran biaya konstruksi perkerasan kaku pada ruas jalan Anggrek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah Metode Bina Marga 2017 untuk merencanakan tebal lapisan perkerasan kaku, sedangkan untuk menghitung perkiraan anggaran biaya untuk konstruksi perkerasan kaku menggunakan analisis Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Tahun 2022. Pada analisis ini, diperoleh tebal perkerasan kaku dengan tulangan sebesar 285 mm dengan biaya Rp. 3.476.515.000, dengan umur rencana selama 40 tahun, dan diperoleh untuk pondasi beton kurus 100 mm dengan biaya Rp. 900.372.000, lapisan drainase 150 mm dengan biaya Rp. 625.920.000, dan untuk stabilisasi semen sebesar 300 mm dengan biaya Rp. 1.699.981.000. Sehingga dengan semua biaya yang diperoleh untuk setiap lapisan perkerasan kaku, didapat biaya total untuk konstruksi perkerasan kaku untuk jalan Anggrek dengan panjang total 1050 meter, diperoleh sebesar Rp. 7.537.875.000.</p>2025-08-02T01:46:57+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/20227Perilaku Sifat Fisik-Mekanik dan Mikrostruktur Tanah Lempung Ekspansif yang Distabilisasi Menggunakan Kapur2025-08-02T05:09:38+00:00Elsy Hanggeelsy@staf.undana.ac.idJusuf J.S. Pahyuser_pah@staf.undana.ac.idAngelina F.D. BeiAngelina@gmail.com<p>Tanah lempung ekspansif adalah tanah lempung yang memiliki aktifitas yang tinggi dalam perubahan volume akibat adanya perubahan kadar air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mengetahui pengaruh stabilitasi tanah lempung ekspansif menggunakan kapur terhadap sifat fisik-mekanik dan sifat mikrostruktur tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimental, dimana tanah dicampur dengan kapur pada variasi campuaran kapur 0 % (TA) , 3 %(V1) , 6 % (V2), dan 9 % (V3), kemudian dilanjutkan dengan uji sifat fisik-mekanik dan mikrostruktur. Hasil pengujian menunjukkan penurunan nilai indeks plastisitas, dan potensi pengembangan Seiring penambahan kapur dengan potensi pengembangan terendah pada V3 yaitu 0,395% . Sedangkan untuk nilai batas susut dan berat volume kering maksimum tanah mengalami peningkatan. Pengujian XRD dan SEM menunjukkan penurunan mineral montmorillonite dari 45,4 % menjadi 39,9 % serta perubahan strukktur menjadi struktur kristal, dan ukuran partikel tanah lebih besar akibat adanya rekasi pozzolanic. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan 9% kapur pada tanah lempung ekspansif dapat meningkatkan daya dukung tanah untuk tanah dasar pada suatu konstruksi.</p>2025-08-02T01:52:35+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/21287Pengaruh Penggunaan Pelat Beton dan Pelat Bondek Terhadap Respon Struktur Beton Bertulang Daerah Rawan Gempa2025-08-02T05:09:38+00:00Simforianus Prasetyo Bela Goloprasetyogolo307@gmail.comPartogi H. Simatupangpartogisimatupang@staf.undana.ac.idElia Hungguramieliahunggurami@yahoo.com<p>Di Indonesia khususnya di wilayah NTT, beberapa tahun belakangan ini tergolong sering mengalami gempa. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui pengaruh dari penggunaan pelat beton konvensional dan pelat bondek pada struktur gedung di daerah rawan gempa. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa variasi yang berbeda dengan luas penampang beton yang sama. Perencanaan beban gempa menggunakan analisis statik ekivalen dan analisis dinamik respons spektrum. Analisa dilakukan menggunakan program ETABS 2019 dan mengacu pada SNI-1726-2019. Hasil penelitian menunjukkan nilai gaya geser dasar desain yang terjadi pada semua sampel memiliki nilai yang berdekatan atau hampir sama per tiap sampel. Struktur dengan variasi V All memiliki nilai perbandingan perpindahan lateral yang besar pada arah x dan arah y sebesar 16%. Struktur dengan variasi V All memiliki nilai perbandingan simpangan yang besar pada arah x dan arah y sebesar 16%, dan semua variasi pelat memiliki nilai simpangan antar lantai yang memenuhi syarat simpangan izin (Δ ≤ Δizin). Struktur dengan variasi V All memiliki nilai perbandingan kekakuan yang kecil pada arah x dan arah y sebesar 7%. Perbandingan nilai gaya-gaya dalam pada kolom dan balok antar model struktur memiliki perbedaan yang tidak signifikan, sedangkan perubahan perbandingan gaya dalam pada pelat memiliki perbedaan yang besar pada semua sampel struktur.</p>2025-08-02T04:46:38+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/20589Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Bersih di Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur2025-08-02T05:09:39+00:00Karolus Linus tapoonainnotapoona20@gmail.comWilhelmus Bunganaenwilembunganaen@staf.undana.ac.idRemigildus Cornelisremi@staf.undana.ac.id<p>Kebutuhan air bersih terus meningkat setiap tahun akibat pertumbuhan penduduk, perubahan musim, dan faktor sosial ekonomi. Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dengan luas 75,91 km² dan jumlah penduduk 41.690 jiwa pada 2021, mengalami tantangan serupa. Air bersih di wilayah ini disuplai dari beberapa mata air yaitu Mata Air Wai Okin, Mata Air Gere, Mata Air Letomatan, Mata Air Wai Bao, Mata Air Wai Doko, Mata Air Suban Poar dan Kali Bama yang berada di Desa Bama, Kecamatan Demon Pagong. Penelitian ini bertujuan memproyeksikan kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Larantuka hingga tahun 2041 dan menganalisis potensi ketersediaannya.</p> <p>Metode analisis meliputi proyeksi jumlah penduduk, murid, dan fasilitas, serta perhitungan kebutuhan dan ketersediaan air bersih serta menghitung keseimbangan air. Hasil menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih pada 2022 sebesar 56,208 liter/detik, meningkat menjadi 72,323 liter/detik pada 2041. Potensi ketersediaan air mencapai 1.280,531 liter/detik. Analisis keseimbangan air menunjukkan kelebihan suplai sebesar 1.224,323 liter/detik pada 2022 dan 1.208,208 liter/detik pada 2041. Dengan demikian, kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Larantuka hingga 2041 dipastikan terpenuhi.</p>2025-08-02T02:07:45+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/ForTekS/article/view/20835Analisis Kinerja Saluran Drainase Jalan H. R. Koroh Kota Kupang Menggunakan EPA SWMM 5.22025-08-02T05:09:40+00:00Cece Collazocececollazo.cc@gmail.comWilhelmus Bunganaenwilembunganaen@staf.undana.ac.idElsy E. Hanggeelsy@staf.undana.ac.id<p>Kurangnya fasilitas pendukung jalan berakibat pada kerusakan Jalan H. R. Koroh, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hujan berintensitas tinggi menyebabkan genangan yang mengganggu pemukiman sekitar karena air limpasan permukaan pada ruas jalan tidak teralirkan melalui drainase yang ada. Evaluasi saluran berdasarkan kondisi eksisting drainase, analisa dilakukan menggunakan pemodelan EPA SWMM 5.2 dengan kala ulang hujan 5 dan 10 tahun. Penampang saluran drainase yang dimiliki ruas jalan H.R Koroh memiliki variasi bentuk dan ukuran. Dimensi maksimum yang dimiliki saluran trapesium adalah kedalaman 1.42 meter, lebar atas 1.92 meter dan lebar bawah 1.56 meter, saluran trapesium dengan tutup dengan kedalaman 1.30 meter, lebar atas 1.70 meter dan lebar bawah 1.58 meter, U-ditch ukuran 100 x 100 cm dan gorong-gorong berbentuk modified baskethandle dengan kedalaman 1.50 meter, lebar 1.43 meter dan radius lingkaran 7.1 meter. Hasil simulasi pada EPA SWMM 5.2 menunjukkan saluran masih mampu menampung kapasitas air hujan. Kesimpulannya permasalahan masih terjadi luapan air banjir pada area aliran jalan H.R Koroh adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sembarangan, sedimen yang terbawa melalui aliran air, tertutup tanpa inlet atau jalur air masuk dan lubang pemeliharaan atau manhole yang sulit dibuka sehingga tidak dapat dilakukannya perawatan saluran secara berkala</p>2025-08-02T02:12:42+00:00##submission.copyrightStatement##