SEBARAN PANJANG KERANG KEPAH DI DESA TANAH MERAH KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG
Abstract
Abstrak- Kerang kepah (Polymesoda erosa) merupakan salah satu biota yang hidup di daerah pasang surut. Habitatnya sela-sela akar mangrove pada substrat lumpur, lumpur berpasir dan serasah mangrove (Wanimbo, 2016). Sebagai salah satu biota yang hidup di daerah pasang surut, kerang Kepah mempunyai karakteristik pertumbuhan dan pola pertumbuhan alami yang disesuaikan dengan pola adaptasi pada lingkungannya. Teknik pengumpulana data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan kegiatan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek yang diamati, pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga dapat mewakili ukuran-ukuran kepah yang tertangkap. Sebaran morfometrik kerang kepah (Polymesoda erosa) yang tertangkap oleh nelayan Desa Tanah Merah, sebaran panjang cangkang tertinggi adalah 2,36-3,55 mm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 110 individu dan presentase sebesar 37%, sebaran tinggi cangkang tertinggi adalah ukuran 1,05-1,84 cm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 140 individu dan presentase sebesar 47%, sebaran lebar cangkang kerang kepah tertinggi ukuran 2,1 – 3,29 mm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 121 individu dan presentase sebesar 40% dan berat kerang kepah (Polymesoda erosa) yang paling banyak tertangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah adalah ukuran 1,93 – 21,78 gr dengan jumlah sebanyak 189 individu dan presentase sebesar 63%. Ukuran kerang kepah yang ditangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah adalah berukuran kecil dan belum layak tangkap.Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa sebaran morfometrik kerang kepah (Polymesoda erosa) yang tertangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah yaitu ukuran panjang 2,36 – 8,35 mm, tinggi 1,05 – 4,24 mm, lebar 2,1 – 6,89 mm dan berat 1,93 – 101,31 gram.
Kata Kunci : Morfometrik, Kerang Kepah, dan Nelayan di Desa Tanah Merah
Abstract- Kepah Scallop (Polymesoda erosa) is one of the biotas that live in tidal areas. Its habitat is between mangrove roots on a substrate of mud, sandy mud, and mangrove litter (Wanimbo, 2016). As one of the biotas that live in tidal areas, Kepah clams have growth characteristics and natural growth patterns that are adapted to adaptation patterns to their environment. The method used in this study was the observation method, namely data collection was carried out by direct observation and recording of the observed object, and sampling was carried out randomly so that it could represent the sizes of the caught cockles. The morphometric distribution of shellfish (polymesoda erosa) caught by fishermen from Tanah Merah Village, the highest shell length distribution was 2.36-3.55 mm with a total of 110 individuals and a percentage of 37%, the highest shell height distribution was size 1, 05-1.84 cm with a total of 140 individuals and a percentage of 47%, the highest distribution of the width of the shells was 2.1 – 3.29 mm with a total of 121 individuals and a percentage of 40% and the weight of the shells (polymesoda erosa) which was mostly caught by fishermen in Tanah Merah Village was the size of 1.93 – 21.78 grams with a total of 189 individuals and a percentage of 63%. The results obtained show that the size of the mussels caught by fishermen in Tanah Merah Village is small and not yet suitable for catching. .36 – 8.35 mm, height 1.05 – 4.24 mm, width 2.1 – 6.89 mm and weighs 1.93 – 101.31 grams.
Keywords : Morphometrics, Kepah Mussels, and Fishermen in Tanah Merah Village