HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PADA ALAT TANGKAP LAMPARA DI DESA TABLOLONG KECAMATAN KUPANG BARAT

  • Diknas Yusuf Tolang(1*)
    Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Alexander L. Kangkan(2)
    Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • Ismawan Tallo(3)
    Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author

Abstract

Abstrak - Desa Tablolong Kampung Bahari Nusantara, dengan sebagian penduduk yang bekerja sahari-hari sebagai nelayan dan dengan kondisi perairan yang memiliki banyak potensi sumberdaya perairan, secara tidak langsung memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Tablolong adalah lampara, atau biasa disebut dengan pukat cincin. Jenis ikan sasaran alat tangkap lampara adalah jenis-jenis ikan pelagis kecil, meski demikian kadang kala tertangkap spesies-spesies non-target yang tertangkap tanpa sengaja yang juga dikenal sebagai tangkapan sampingan (Bycatch) yang menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan, dan tentu saja akan mengurangi jumlah penghasilan yang didapat setiap kali nelayan melaut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis hasil tangkapan sampingan pada perairan di Desa Tablolong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei atau pengamatan langsung di lapangan (Nofrizal dkk., 2018). Metode survei dilakukan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan sampingan dan menghitung jumlah spesies yang ditangkap. Hasil penelitian menunjukan jenis hasil tangkapan sampingan pada alat tangkap lampara yang beroperasi di Perairan Tablolong, terdapat 6 spesies terdiri dari Cumi-cumi (Lolingidae), Ikan terbang (Exocoetidae), Lumba-lumba (Dhelphinidae), ikan layur (Clupeidae), ikan caroang (Belonidae) dan Ukuran panjang hasil tangkapan sampingan yang tertangkap pada alat tangkap lampara memiliki kisaran panjang antara 6-80 cm. Berat hasil tangkapan sampingan didominasi oleh Lumba-lumba (Dhelphinidae) yaitu sebesar 50 Kg dan hasil tangkapan sampinagn terendah adalah jenis ikan layur (Clupeidae) yaitu sebesar 0,00004 Kg.
Kata Kunci : Tangkapan Sampingan, Alat tangkap Lampara

 

Abstract - Tablolong Village, Kampung Bahari Nusantara, with some residents who work daily as fishermen and with water conditions that have a lot of potential for aquatic resources, indirectly provides economic opportunities for the community. The fishing gear used by Tablolong fishermen is lampara, commonly known as ring seine. The target fish species for lampara are small pelagic fish, however, non-target species are caught accidentally which is also known as bycatch which causes a reduction in the catch, and of course, reduces the number of fish caught. income earned every time a fisherman goes to sea. This study aims to determine the type of bycatch in the waters of Tablolong Village. The method used in this study is a survey method or direct observation in the field (Nofrizal et al., 2018). The survey method was conducted to determine the composition of the bycatch and to calculate the number of species caught. The results showed the types of bycatch on lampara fishing gear operating in Tablolong waters, there were 6 species consisting of squid (Lolingidae), flying fish (Exocoetidae), dolphins (Delphinidae), layur fish (Clupeidae), caroling fish (Belonidae) and the length of by-catch caught in lampara fishing gear has a long range of 6-80 cm. The weight of bycatch was dominated by dolphins (Delphinidae) which was 50 kg and the lowest bycatch was layur fish (Clupeidae) which was 0,00004 kg.

Keywords: Bycatch, Lampara fishing gear

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2023-04-01