TINGKAT KERUSAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DI PESISIR KELAPA TINGGI DESA MATA AIR KABUPATEN KUPANG
Abstract
Abstrak – Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan yang unik dan khas, juga merupakan potensi sumberdaya alam yang sangat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerusakan ekosistem mangrove serta strategi pengelolaan di Pesisir Kelapa Tinggi, Desa mata Air Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan dengan teknik pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode jalur (Line Transek) dan transek kuadrat untuk mengambil contoh berupa vegetasi mangrove. Sedangkan untuk mengetahui strategi pengelolaan mangrove digunakan metode analisis SWOT. Tingkat kerusakan ekosistem mangrove diperoleh dari indeks kerapatan berdasarkan Kep-MENLH No 201 (2004) modifikasi. Hasil analisis tingkat kerusakan rata-rata ekosistem mangrove adalah 733 ind/ha yang tergolong dalam kategori rusak ringan dengan nilai INP tertinggi pada tingkat pohon adalah 97,17 % yaitu jenis Xylocarpus granatum sedangkan nilai INP tertinggi pada tingkat semai 78,33 % yaitu jenis Avicenia marina dimana kedua jenis ini dapat menjadi rekomendasi jenis mangrove untuk disemaikan dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di pesisir Kelapa Tinggi. Faktor kerusakan disebabkan oleh alam dan manusia seperti erosi dan pembuangan sampah pada ekosistem mangrove. Strategi pengelolaan yang dapat diterapkan di Pesisir Kelapa Tinggi Desa Mata Air Kabupaten Kupang adalah (1) Mengembangkan pengelolaan berbasis masyarakat seperti konservasi dan usaha pembibitan mangrove untuk rehabilitasi mangrove (2) Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir : pemukiman, vegetasi, dan lain-lain. Wilayah pantai dapat dijadikan ekowisata dan wisata pantai (3) Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang pengembangan mangrove.
Kata-kata kunci: Kerusakan, Mangrove, Pengelolaan, Analisis SWOT, Pesisir Kelapa Tinggi.
Abstract - Mangrove forest is one form of forest ecosystems are unique and distinctive is also the potential of natural resources with huge potential. The study have a purpose to examine the levels of damage to the mangrove ecosystem as well as management strategies in Kelapa Tinggi coast Mata Air Village District of Kupang. The methods used by illustrating this were taken by using the line transsek and the square to take the example of mangrove vegetation. As for learning of the mangrove management strategy the baste used SWOT analysis methods. The extent of mangrove ecosystem damage is obtained from a fragmented index based on Kep-MENLH No 201 (2004) modifications. Analysis results of the extent of the deterioration of the mangrove ecosystem on the Kelapa Tinggi coast, Mata Air village distric of Kupang is 733 wind /ha which falls under a mild demerits with a high rate of INP at the level is 97,17% the Xylocarous granatum whwreas the highest value at 78,33% is the Avicenia Marina, where these two can be recommended by mangroves to be included in the treatment of the mangrove ecosystem on the Kelapa Tinggi coast. Damage factors caused by the human and nature like erosion and the discard disposal of the mangrove ecosystem. A management strategy that can be implemented on the Kelapa Tinggi coast, Mata Air village distric of Kupang is (1) developing public-based management such as conservation and mangrove nursery for mangrove rehabilitation (2) rearranging coastal space arrangements: settlements, vegetation, and so forth. The coastline provides ecotourism and beach Tours (3) increasing equipment and infrastructure to support mangrove development
Keywords: Damage, Mangrove, Management, SWOT analysis, Kelapa Tinggi Coast