https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/issue/feed Jurnal Bahari Papadak 2025-12-06T14:45:49+00:00 Dr. Ir. Yahyah, M.Si yahyahrachim@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Bahari Papadak adalah sebuah jurnal nasional dalam bidang ilmu-ilmu kelautan dan perikanan yang di kelolah oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana. Tujuan utamanya adalah menyajikan artikel-artikel hasil riset atau penelitian yang berkualitas yang meliputi semua sub-bidang kajian dalam lingkup ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini menyediakan ruang publikasi bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan kalangan professional lainnya. Artikel ilmiah yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, merupakan paper asli (bebas plagiarisme), tidak dipublikasikan atau tidak sedang diajukan ke jurnal lain. Lingkup topik Jurnal Bahari Papadak meliputi manajemen sumberdaya perairan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, ilmu kelautan, bioteknologi perikanan, biologi dan ekologi biota perairan, serta penilaian dan pengelolaan ekosistem perairan.</p> <p>ISSN Online :&nbsp;<strong>2723-6536</strong></p> <p>Waktu Terbit : Bulan April dan Oktober</p> <p>Email : baharipapadak@gmail.com</p> https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/25574 TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI DESA OENGGAE, KECAMATAN PANTAI BARU, KABUPATEN ROTE NDAO 2025-10-28T02:32:44+00:00 Ayu Soinbala ayusoinbala@gmail.com Lady Cindy Soewarlan cindysoewarlan@staf.undana.ac.id Lebrina Ivantry Boikh lebrina@staf.undana.ac.id <p><strong>Abstrak-</strong> Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kesejahteraan Masyarakat nelayan di Desa Oenggae, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao. Berdasarkan Badan Pusat Statistik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu obervasi, wawancara dan dokumentasi. Analisi yang digunakan &nbsp;untuk mengukur tingkat kesejahteraan nelayan adalah menggunakan indikator kesejahteraan keluarga berdasarkan BPS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Oenggae, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, berada dalam tingkat kesejahteraan sedang yang di wakili oleh 8 indikator yaitu: kondisi tempat tinggal, dengan status rumah yang di tempati adalah milik sendiri yang menggunakan atas seng, dinding permanen, dan lantai dasar rumah keramik dan plester semen. fasilitas tempat tinggal yang dimiliki tergolong cukup lengkap. pelayanan kesehatan mudah dijangkau dikarenakan memiliki BPJS, jenjang pendidikan yang di tempuh adalah pendidikan formal, jenis transportasi yang digunakan nelayan yaitu kendaraan bermotor,jenis alat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang paling umum digunakan adalah HP, untuk pendapatan dan pengeluaran masyarakat nelayan Desa Oenggae yaitu Rp &lt; 2.000.000 – Rp &gt; 3.000.000 perbulannya&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Tingkat Kesejahteraan, Nelayan Pancing Ulur, Desa Oenggae</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract- </em></strong><em>The purpose of this research is to determine the level of welfare of fishing communities in Oenggae Village, Pantai Baru District, Rote Ndao Regency. Based on the Central Statistics Agency (BPS). The data collection methods used in this study are observation, interviews, and documentation. The analysis used to measure the level of welfare of fishermen is using family welfare indicators based on BPS. The results of this study indicate that the level of welfare of the community in Oenggae Village, Pantai Baru District, Rote Ndao Regency, is at a moderate level of welfare, which is represented by 8 indicators, namely: residential conditions, with the status of the house occupied being owned by using zinc roofs, permanent walls, and ceramic and cement plaster floors. The residential facilities owned are quite complete. Health services are easily accessible because they have BPJS, the education level pursued is formal education, the type of transportation used by fishermen is motorized vehicles, the type of Information and Communication Technology tools most commonly used is mobile phones, for income and expenditure of fishing communities in Oenggae Village, which is Rp &lt; 2,000,000 - Rp &gt; 3,000,000 / month.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Socioeconomic Welfare<strong>, </strong>Hand Line Fisdhermen Oenggae Village.</em></p> 2025-10-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/25577 INFORMASI PAPARAN MERKURI (Hg) DALAM DAGING TERIPANG HITAM (Holothuria edulis) KERING DARI PERAIRAN NUSA TENGGARA TIMUR 2025-10-28T02:46:09+00:00 Antoni Abi Manu cindysoewarlan@staf.undana.ac.id Lady Cindy Soewarlan cindysoewarlan@staf.undana.ac.id Lebrina Ivantry Boikh lebrina@staf.undana.ac.id <p><strong>Abstrak <em>- </em></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai paparan merkuri (Hg) pada <em>Holothuria edulis </em>kering yang berasal dari berbagai wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur (NTT), serta membandingkan dengan ambang batas yang telah ditetapkan oleh BPOM (2018) dan FAO (2012). Sampel dikumpulkan menggunakan metode purposive dan random sampling, kemudian dianalisis dengan teknik <em>Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry </em>(ICP-MS). Hasil penelitian yang disandingkan dengan perairan lain menunjukkan bahwa paparan kandungan merkuri di Perairan NTT masih sangat rendah atau dibawah ambang batas yaitu sebesar 0,1 mg/kg.&nbsp; Rendahnya kadar merkuri pada Perairan NTT dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa <em>H. edulis </em>dari Perairan NTT tergolong aman untuk dikonsumsi dan dapat dijadikan indikator bioakumulasi logam berat dalam sistem perairan bentik.</p> <p><strong>Kata kunci: Teripang hitam kering, merkuri, Perairan Nusa Tenggara Timur</strong></p> 2025-10-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/26424 GENUS SERTA BENTUK PERTUMBUHAN KARANG DAN ASOSIASINYA PADA WILAYAH TAMAN WISATA ALAM LAUT TELUK KUPANG DAN SEKITARNYAGENUS SERTA BENTUK PERTUMBUHAN KARANG DAN ASOSIASINYA PADA WILAYAH TAMAN WISATA ALAM LAUT TELUK KUPANG DAN SEKITARNYA 2025-12-06T13:44:48+00:00 Ardy Rion Ledoh ardyledoh@gmail.com Lumban N. L. Toruan lumbannauli@staf.undana.ac.id Alexander L. Kangkan alexanderkangkan@staf.undana.ac.id <p><strong>Abstrak &nbsp;- </strong>Terumbu karang adalah hewan bentik yang umumnya hidup berkoloni yang tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) sebagai hasil sekresi dari Zooxanthellae. TWAL Teluk Kupang meliputi hampir seluruh perairan teluk yang terletak di sebelah barat Pulau Timor termasuk pulau kecil yang tercakup didalamnya seperti Pulau Kera. Salah satu potensi yang dimiliki oleh TWAL Teluk Kupang adalah terumbu karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji genus-genus karang beserta bentuk pertumbuhannya di perairan TWAL Teluk Kupang dan Sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2023. Pengambilan sampel menggunakan transek sepanjang 50 m dan pemotretan dilakukan dengan interval 1 meter. Hasil penelitian mengidentifikasi sebanyak delapan bentuk pertumbuhan karang yaitu <em>Acropora Branching, Coral Branching, Coral Encrusting, Coral Foliose, Coral Massive, Coral Mushroom</em><em>, </em><em>Coral Submassive</em> dan <em>Soft Coral</em>. Terdapat sembilan belas genus karang yang ditemukan yaitu <em>Acropora sp, Astreopora sp, Diploastrea sp, Echinopora sp, Favia sp, Favites sp, Fungia sp, Goniastrea sp, Montastrea sp, Montipora sp, Pachyseris sp, Pavona sp, Pectinia sp, Platygyra sp, Pocillopora speciosa, Porites sp, Psammocora sp, Seriatopora sp, Stylophora sp.</em> <em>&nbsp;</em>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Bentuk pertumbuhan, Genus, Teluk Kupang, &nbsp;Terumbu karang</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract - </em></strong><em>Coral reefs are benthic animals that generally live in colonies composed of calcium carbonate (CaCO3) as a result of secretions from Zooxanthellae. The Kupang Bay TWAL covers almost all bay waters located on the west side of Timor Island, including small islands such as Kera Island. One of the potentials of the Kupang Bay TWAL is coral reefs. The purpose of this study was to assess the genus of corals and their growth forms in the waters of TWAL Teluk Kupang and its surroundings. This research was conducted in October 2023. Sampling used 50 m transect and photographing was done at 1 meter intervals. The results identified eight forms of coral growth, namely Acropora Branching, Coral Branching, Coral Encrusting, Coral Foliose, Coral Massive, Coral Mushroom, Coral Submassive and Soft Coral. There are nineteen coral genus found, namely Acropora sp, Astreopora sp, Diploastrea sp, Echinopora sp, Favia sp, Favites sp, Fungia sp, Goniastrea sp, Montastrea sp, Montipora sp, Pachyseris sp, Pavona sp, Pectinia sp, Platygyra sp, Pocillopora speciosa, Porites sp, Psammocora sp, Seriatopora sp, Stylophora sp.&nbsp;&nbsp; </em></p> <p><strong><em>Keywords :</em></strong><em> Life form, Genus, Kupang Bay, Coral reefs</em></p> 2025-10-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/26427 ANALISIS TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI DESA SAKUBATUN BERDASARKAN KRITERIA CCRF FAO 2025-12-06T14:45:49+00:00 Alexius A. J. Pou alexiuspou17@gmail.com Alexander L. Kangkan alexanderkangkan@staf.undana.ac.id Kiik G. Sine kiik.sine@staf.undana.ac.id <p><strong>Abstrak - </strong>Perikanan tangkap yang ramah &nbsp;lingkungan baiknya memiliki selektivitas alat tangkap yang tinggi untuk mendapat kan hasil tangkapan utama, tentunya hal ini akan berpengaruh pada keberlanjutan populasi ikan di perairan Desa Sakubatun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keramahan alat tangkap pancing ulur berdasarkan 9 kriteria CCRF yang ditetapkan oleh FAO (1995) terhadap alat tangkap ramah lingkungan. Sampel ditentukan berdasarkan metode sensus dengan responden yang terpilih 34 orang. Teknik pengumpulan data dikumpulkan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi pada 34 sampel yang dipilih secara acak pada periode bulan Juli-Agustus 2024. Penentuan skor akhir keramahan alat tangkap menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Keramahan alat tangkap pancing ulur dinilai melalui skoring pada 9 kriteria CCRF dengan total 34 orang. Berdasarkan wawancara dengan 34 orang, yakni nelayan yang menggunakan alat tangkap pancing ulur di Desa Sakubatun, diperoleh skor keramahan lingkungan alatsebesar 31,35. Hasil tersebut menunjukkan bahwa alat tangkap pancing ulur termasuk dalam kategori alat tangkap yang sangat ramah lingkungan.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Alat Tangkap, CCRF, Tingkat Keramahan</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstrak - </em></strong><em>Environmentally friendly fishing should have a high selectivity of fishing gear to get the main catch, of course this will affect the sustainability of fish populations in the waters of Sakubatun Village. This study aims to determine the friendliness of longline fishing gear based on 9 CCRF criteria set by FAO (1995) for environmentally friendly fishing gear. The sample was determined based on the census method with 34 respondents selected. Data collection techniques were collected using observation, interviews and documentation on 34 randomly selected samples in the July-August 2024 period. Determination of the final score of fishing gear friendliness using qualitative and quantitative descriptive analysis. The friendliness of handline fishing gear was assessed through scoring on 9 CCRF criteria with a total of 34 people. Based on interviews with 34 people, namely fishermen using longline fishing gear in Sakubatun Village, an environmental friendliness score of 31.35 was obtained. These results indicate that handline fishing gear is included in the category of fishing gear that is very environmentally friendly. </em></p> <p><strong><em>Keywords : </em></strong><em>Fishing Gear, CCRF, Level of Friendliness </em></p> 2025-10-15T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##