https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/issue/feedJurnal Bahari Papadak2024-11-21T05:45:18+00:00Dr. Ir. Yahyah, M.Siyahyahrachim@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Bahari Papadak adalah sebuah jurnal nasional dalam bidang ilmu-ilmu kelautan dan perikanan yang di kelolah oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana. Tujuan utamanya adalah menyajikan artikel-artikel hasil riset atau penelitian yang berkualitas yang meliputi semua sub-bidang kajian dalam lingkup ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini menyediakan ruang publikasi bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan kalangan professional lainnya. Artikel ilmiah yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, merupakan paper asli (bebas plagiarisme), tidak dipublikasikan atau tidak sedang diajukan ke jurnal lain. Lingkup topik Jurnal Bahari Papadak meliputi manajemen sumberdaya perairan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, ilmu kelautan, bioteknologi perikanan, biologi dan ekologi biota perairan, serta penilaian dan pengelolaan ekosistem perairan.</p> <p>ISSN Online : <strong>2723-6536</strong></p> <p>Waktu Terbit : Bulan April dan Oktober</p> <p>Email : baharipapadak@gmail.com</p>https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/19569STRUKTUR KOMUNITAS PADANG LAMUN DI PERAIRAN KELURAHAN SULAMU, NUSA TENGGARA TIMUR2024-11-21T05:45:18+00:00Agelda Herdemris Lenigeldhaleni@gmail.comLumban N. L. Toruanlumbannauli@staf.undana.ac.idAlexander L. Kangkanalexanderkangkan@staf.undana.ac.id<p><strong>Abstrak-</strong> Padang lamun memiliki peran penting bagi kehidupan biota-biota laut, sehingga penting untuk dijaga kelestariannya agar keberlangsungan produktivitas pada ekosistem lamun tetap seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis komposisi jenis, kerapatan, serta mengetahui indeks ekologi seperti indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi lamun di perairan Kecamatan Sulamu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2023, dengan menggunakan metode deskriptif dan terdapat 4 stasiun di perairan Kelurahan Sulamu. Penentuan lokasi dengan metode <em>purposive random sampling </em>dan menggunakan transek kuadran berukuran 25 cm x 25 cm pada hamparan lamun disetiap titik pengamatan serta jumlah tegakan diamati langsung secara visual. Hasil penelitian menunjukan 8 jenis lamun, yaitu <em>Thalassia hemprichii</em>, <em>Cymodocea serulata,</em> <em>Cymodocea rotundata</em>, <em>Halodule uninervis</em>, <em>Halodule pinifolia</em>, <em>Halophila ovalis</em>, <em>Syringodium isoetifolium</em>, dan <em>Enhalus acoroides</em>. Kisaran kerapatan lamun yang ditemukan yaitu 15,03-2171,6 tegakan/m<sup>2</sup>. Indeks ekologi lamun menunujukan bahwa nilai keanekaragaman tergolong kategori sedang pada Stasiun I, Stasiun II, dan Stasiun III dan kategori rendah pada Stasiun IV, sedangkan nilai keseragaman tergolong kategori tinggi pada Stasiun I, Stasiun II dan Stasiun III dan kategori rendah pada Stasiun IV, sedangkan nilai dominansi tergolong kategori rendah pada semua stasiun.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Struktur Komunitas, Ekosistem Lamun, Kabupaten Sulamu</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract-</em></strong><em> Seagrass beds have an important role for the life of marine biota, so it is important to be preserved so that the sustainability of productivity in seagrass ecosystems remains balanced. The purpose of this study was to calculate and analyze the species composition, density, and determine ecological indices such as diversity index, uniformity, and dominance of seagrass in the waters of Sulamu District. This research was conducted from May to June 2023, using descriptive methods and there were 4 stations in the waters of Sulamu Village. Determination of location by purposive random sampling method and using quadrant transect measuring 25 cm x 25 cm on seagrass beds at each observation point and the number of stands observed directly visually. The results showed 8 seagrass species, namely Thalassia hemprichii, Cymodocea serulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, and Enhalus acoroides. The range of seagrass density found was 15.03-2171.6 stands/m2. The seagrass ecological index shows that the diversity value is classified as a medium category at Station I, Station II, and Station III and a low category at Station IV, while the uniformity value is classified as a high category at Station I, Station II and Station III and a low category at Station IV, while the dominance value is classified as a low category at all stations.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Community Structure, Lamun Ecosistem, Sulamu District</em></p>2024-10-05T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##