Jurnal Bahari Papadak https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP <p>Jurnal Bahari Papadak adalah sebuah jurnal nasional dalam bidang ilmu-ilmu kelautan dan perikanan yang di kelolah oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana. Tujuan utamanya adalah menyajikan artikel-artikel hasil riset atau penelitian yang berkualitas yang meliputi semua sub-bidang kajian dalam lingkup ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini menyediakan ruang publikasi bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan kalangan professional lainnya. Artikel ilmiah yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, merupakan paper asli (bebas plagiarisme), tidak dipublikasikan atau tidak sedang diajukan ke jurnal lain. Lingkup topik Jurnal Bahari Papadak meliputi manajemen sumberdaya perairan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, ilmu kelautan, bioteknologi perikanan, biologi dan ekologi biota perairan, serta penilaian dan pengelolaan ekosistem perairan.</p> <p>ISSN Online :&nbsp;<strong>2723-6536</strong></p> <p>Waktu Terbit : Bulan April dan Oktober</p> <p>Email : baharipapadak@gmail.com</p> en-US yahyahrachim@gmail.com (Dr. Ir. Yahyah, M.Si) aludinfkpundana@gmail.com (Aludin Al Ayubi, S.Pi.,M.Si) Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 IDENTIFIKASI JENIS SAMPAH YANG TERDAMPAR DI PANTAI ENA BHARA KABUPATEN ENDE NUSA TENGGARA TIMUR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/15693 <p><strong>Abstrak -</strong> Sampah laut adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak dapat digunakan biasanya bersumber dari kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam, secara khusus dalam kajian ini memfokuskan pada permasalahan sampah yang terdapat di Pantai Ena bhara, Kabupaten Ende. Lokasi penelitian yang dilakukan pada bulan Juli 2023 dibuatkan transek sepanjang 100 meter dan lebar 10 meter. Sampah yang ditemukan&nbsp;di lokasi&nbsp;penelitian adalah semua jenis sampah yang dikumpulkan ke dalam&nbsp;wadah &nbsp;plastik yang telah diberi label, dibersihkan, disortir berdasarkan kategori. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampah yang terdapat pada lokasi penelitian dipengaruhi oleh kegiatan manusia seperti aktivitas pariwisata dan aktivitas perikanan, serta pengaruh yang terjadi secara alamiah bersumber dari vegetasi tumbuhan sekitar pantai, masing-masing pengaruh aktivitas tersebut memberikan uraian bahwa sampah yang berada pada lokasi penelitian dapat diklasifikasikan pada beberapa kategori yaitu plastik, gabus/busa, kain, gelas dan keramik, logam, kertas dan kardus, karet, kayu dan kategori lain-lain. Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa jumlah potongan sampah yang terdapat pada Pantai Nanganesa sebanyak 409 potongan. Melalui hasil penelitian yang ditemukan menjadi rujukan bagi peneliti untuk menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah dan masyarakat agar secara bijak memperhatikan kebersihan lingkungan pantai dan laut agar tidak tercemar dan tetap terjaga kelestarianya.</p> <p><strong><em>Kata kunci </em></strong><em>: Sampah laut, jenis, jumlah,Pantai Ena Bhara, Kabupaten Ende. </em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract -</em></strong><em>. Marine debris is the residual waste of a product or item that is no longer usable, usually sourced from daily human activities or natural processes, specifically in this study focusing on the problem of waste found at Nanganesa Beach, Ende Regency. The research location conducted in July 2023 made a transect of 100 meters long and 10 meters wide. Waste found at the research site is all types of waste collected into plastic containers that have been labeled, cleaned, sorted by category. The results showed that the waste found at the research site was influenced by human activities such as tourism activities and fisheries activities, as well as influences that occur naturally sourced from plant vegetation around the beach, each influence of these activities provides a description that the waste located at the research site can be classified into several categories, namely plastic, cork / foam, cloth, glass and ceramics, metal, paper and cardboard, rubber, wood and other miscellaneous categories. From this description it can be concluded that the number of pieces of waste found on Nanganesa Beach is 409 pieces. Through the research results found to be a reference for researchers to produce recommendations for the government and society to wisely pay attention to the cleanliness of the beach and marine environment so that it is not polluted and remains sustainable.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Marine debris, type, total, Ena Bhara beach, Ende Regency</em></p> Benedicta Ega Diane Sinuray, Lumban N. L. Toruan, Lebrina I. Boikh ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/15693 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN BERDASARKAN MUSIM PENANGKAPAN DENGAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA, KOTA KUPANG https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/15694 <p><strong>Abstrak - </strong>Mini <em>Purse Seine</em> di PPI Oeba Kupang merupakan salah satu alat tangkap yang banyak digunakan untuk penangkapan ikan pelagis kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis ikan hasil tangkapan, produktifitas alat tangkap mini <em>purse seine</em> berdasarkan musim penangkapan terhadap hasil tangkapan yang didaratkan di PPI. Oeba Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap proses pendaratan hingga bongkar ikan oleh nelayan. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa selama penelitian pada alat tangkap mini purse seine diperoleh hasil tangkapan yang terdiri dari 4 spesies yaitu ikan tongkol, ikan tembang, ikan kembung, dan ikan layang di mana setiap spesiesnya memiliki jumlah yang berbeda-beda. Dan analisis data CPUE menunjukan bahwa Pada tahun 2022 nilai CPUE tertinggi terjadi pada musim puncak (musim timur) dari bulan juni-september yaitu sebesar 9,788 ton/trip. sedangkan CPUE terendah terjadi pada musim sedang 2 (musim timur) dari bulan oktober-november yaitu sebesar 4,838 ton/trip. Dan pada tahun 2023 nilai CPUE tertinggi terjadi pada musim sedang 1 (musim pancaroba) dari bulan maret-mei yaitu sebesar 7,013 ton/trip. sedangkan CPUE terendah terjadi pada musim&nbsp; paceklik (musim barat) di bulan januari-februari yaitu sebesar 2,798 ton/trip.</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> Hasil tangkapan mini <em>purse seine, </em>musim penangkapan, PPI Oeba Kupang</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract </em></strong><em>– </em><em>The Mini Purse Seine at PPI Oeba Kupang is one of the fishing gears that is widely used for catching small pelagic fish. The aim of this research is to determine the type of fish caught, the productivity of the mini purse seine fishing gear based on the fishing season on the catch landed at PPI Oeba Kupang. The method used in this research is a descriptive method, namely direct observation of the process of landing and unloading fish by fishermen. The types of data obtained in this research are primary data and secondary data. The results of the research showed that during research using the mini purse seine fishing gear, catches consisted of 4 species, namely tuna, tembang fish, mackerel and flying fish, where each species had different numbers. And analysis of CPUE data shows that in 2022 the highest CPUE value will occur in the peak season (eastern season) from June- September, namely 9,788 tonnes/ trip. while the lowest CPUE occurred in moderate season 2 (eastern season) from October to November, namely 4,838 tons/ trip. And in 2023 the highest CPUE value will occur in moderate season 1 (transition season) from March- May, namely 7,013 tons/ trip. while the lowest CPUE occurred in the lean season (west season) in January- February, namely 2,798 tons/ trip.</em></p> <p><strong><em>Keywords :</em></strong> <em>Mini purse seine catch, fishing season, PPI Oeba Kupang</em></p> Antonius Sara Rhando, Ismawan Tallo, Lebrina I. Boikh ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/15694 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN OPERASI PURSE SEINE DENGAN SISTEM 2 KAPAL PADA KM. BINTANG PUTRA SAMUDRA DI PENGAMBENGAN, BALI https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/15695 <p><strong>Abstrak -</strong> Analisis kelayakan usaha dan operasional&nbsp; kapal penangkap khusus (slerek) atau purse seine dengan tangkapan utama yaitu lemuru (<em>sardinella sp.)</em> &nbsp;yang selalu tersedia &nbsp;sepanjang tahun di perairan Selat Bali (WPP NRI 573). Tujuan &nbsp;penelitian untuk Mengetahui Konstruksi armada kapal penangkap, &nbsp;&nbsp;teknik pengoperasian dan penanganan dan fishing ground dan hasil tangkapan, serta Menganalisis kelayakan usaha penangkapan ikan. Peneliitian dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2022 sampai 18 Juni 2022 pada KM. Bintang Putra Samudra yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan. Analisis deskriptif digunakan dengan mendeskripsikan tentang teknik penangkapan dan penanganan ikan dengan alat tangkap <em>purse seine</em> yang menggunakan 2 unit kapal serta pengoperasian alat tangkap yaitu sama seperti <em>purse seine light fishing</em> yang menggunakan bantuan cahaya lampu untuk mengumpulkan gerombolan ikan. penanganan ikan berupa penyiapan palka, pengangkutan ikan <em>(brailing</em>), dan pendinginan dengan Es menggunakan metode <em>bulking</em> dengan hasil tangkapan tertinggi pada koordinat 08º38''06" S dan 114º52''53" E sebesar 22,714.kg Nilai <em>B/C ratio</em> yaitu 3,2 lebih besar dari 1, sehingga usaha penangkapan ikan layak untuk dijalankan dan diteruskan. Berdasarkan nilai <em>Break Even Point</em> (BEP) dibutuhkan 153 trip (7 bulan 13 hari) untuk memperoleh keuntungan Rp. 14.939.057/trip agar mencapai titik impas.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Penangkapan ikan, Daerah Penangkapan, Titik Impas.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract -</em></strong> <em>Analysis of business feasibility and operation of special fishing vessels (slerek) or purse seine with the main catch, namely lemuru (sardinella sp.) which is always available throughout the year in the waters of the Bali Strait (WPP NRI 573). The aim of the research is to find out the construction of fishing fleets, operating and handling techniques and fishing grounds and catches, and to analyze the feasibility of fishing businesses. The research was carried out from 18 March 2022 to 18 June 2022 at KM. Bintang Putra Samudra based at the Pengambengan Archipelago Fishing Port. Descriptive analysis was used to describe the technique of catching and handling fish with purse seine fishing gear that uses 2 units of vessels and the operation of fishing gear is the same as purse seine light fishing which uses the help of lights to collect schools of fish. fish handling in the form of preparing holds, fish transportation (brailing), and cooling with ice using the bulking method with the highest catches at coordinates 08º38''06" S and 114º52''53" E of 22,714 kg The value of the B/C ratio is 3, 2 is greater than 1, so the fishing business is feasible to run and continue. Based on the value of the Break Even Point (BEP), it takes 153 trips (7 months 13 days) to get a profit of Rp. 14,939,057/trip to break even</em></p> <p><a name="_Toc109550011"></a><em>Keywords : </em><em>&nbsp;</em><em>Fishing</em><em>, Catching Area, Break-even Point.</em></p> Sugiono Soepardi, I Wayan Angga Purnama, Resky A. Radjab, Ganang Dwi Prasetyo, Irandha C. M. Siahaan, Rasdam ., Muhamad Ali Ulat, Aman Saputra ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/15695 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 TINGKAT KEPEDULIAN DAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITAR PESISIR KAMPUNG BAJO KELURAHAN SULAMU KABUPATEN KUPANG https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16003 <p><strong>Abstrak- </strong>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat Pesisir Kampung Bajo di Kelurahan Sulamu Kabupaten Kupang terhadap kebersihan lingkungan yang ada di sekitarnya. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Formula Generik. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik <em>random sampling</em> dengan kategori responden berusia 17-60 tahun. Data hasil observasi dan wawancara kemudian akan diolah menggunakan analisis deskriptif statistik, Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunujukan bahwa tingkat kepedulian Kampung Bajo terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya berada pada kategori baik dengan nilai 3,42. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan tempat sampah di masing-masing rumah masyarakat setempat serta adanya tempat sampah umum yang sudah disediakan oleh pemerintah turut mendukung terciptanya lingkungan yang bersih, selain itu juga masyarakat melakukan kegiatan jumat bersih untuk mendukung kebersihan lingkungan sekitar.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Kepedulian dan Kesadaran, Masyarakat Pesisir, Kebersihan Lingkungan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract-</em></strong><em> This study was conducted to determine the level of concern and awareness of the Bajo Village Coastal community in Sulamu Village, Kupang Regency towards the cleanliness of the surrounding environment. Determination of the sample size using the Generic Formula. The data collection methods used in this research are observation, interview, and documentation.&nbsp; The sampling procedure used a random sampling technique with the category of respondents aged 17-60 years. The data from observations and interviews will then be processed using descriptive statistical analysis. The results obtained from this study indicate that the level of awareness of Bajo Village towards the cleanliness of the surrounding environment is in the good category with a value of 3.42. This is influenced by the availability of trash bins in each of the local community's homes and the existence of public bins that have been provided by the government to support the creation of a clean environment, besides that the community also conducts clean Friday activities to support the cleanliness of the surrounding environment.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Concern and Awareness, Coastal Communities, Environmental Cleanliness</em></p> Lauransia A. L. Ando, Kiik G. Sine, Lumban N. L. Toruan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16003 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI PPI TULANDALE KELURAHAN METINA KECAMATAN LOBALAIN KABUPATEN ROTE NDAO https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16005 <p><strong>Abstrak –</strong> Mini purse seine merupakan alat tangkap yang berupa kantong yang dilengkapi dengan cincin dan purse line yang berada dibawah tali ris yang mempunyai fungsi&nbsp; untuk&nbsp; menyatukan bagian bawah jaring pada saat beroperasi dengan cara purse line ditarik sehingga jaring membentuk kantong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan komposisi ikan hasil tangkapan alat tangkap mini purse seine yang di daratkan di PPI Tulandale kelurahan Metina Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao. Pengumpulan data dalam penelitian&nbsp; ini menggunakan teknik observasi. Wawancara dan studi literatur selanjutnya hasil dari penelitian ini ditemukan jenis ikan hasil tangkapan alat tangkap mini purse seine yang di daratkan di PPI Tulandale terdiri dari ikan Kembung, ikan Layang, ikan Selar&nbsp; dan ikan Tembang. Yang mana untuk famili carangidae terdiri dari 1 spesies yaitu ikan layang (Decapterus russelli) dengan nilai komposisi (36,6%), famili scombridae terdiri dari 2 spesies yaitu ikan selar (Selar boops).dengan komposisi sebesar (12,1% dan ikan kembung (Rastrelliger faughni) dengan nilai komposisi (44,3%) &nbsp;famili Clupeidae terdiri dari 1 spesies yaitu ikan Tembang (Sardinella fimbriata) dengan nilai komposisi&nbsp; (7.1%)</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Hasil tangkapan Mini Purse seine, PPI Tulandale</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract –</em></strong><em> Mini purse seine is a fishing tool in the form of a bag equipped with a ring and a purse line under the ris rope which has the function of holding the bottom of the net together when operating by pulling the purse line so that the net forms a bag. The aim of this research is to determine the type and composition of fish caught by mini purse seine fishing gear landed at PPI Tulandale, Metina sub-district, Lobalain District, Rote Ndao Regency. Data collection in this research used observation techniques. Interviews and subsequent literature studies as a result of this research found that the types of fish caught by mini purse seine fishing gear landed at PPI Tulandale consisted of mackerel fish, flying fish, selar fish and tembang fish. The Carangidae family consists of 1 species, namely flying fish (Decapterus russelli) with a composition value of (36.6%), the Scombridae family consists of 2 species, namely trevally (Selar boops) with a composition of (12.1% and fish mackerel (Rastrelliger faughni) with a composition value of (44.3%) the Clupeidae family consists of 1 species, namely the Tembang fish (Sardinella fimbriata) with a composition value of (7.1%)</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Mini Purse seine catch, PPI Tulandale</em></p> Jomeldi Boga, Ismawan Tallo, Lebrina I. Boikh ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16005 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 JENIS-JENIS LAMUN DI PESISIR SULAMU, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16006 <p><strong>Abstrak-</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis lamun di Perairan Sulamu. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juni 2023, dengan menggunakan metode transek kuadran pada empat stasiun pengambilan data. Terdapat 8 jenis lamun yang ditemukan pada lokasi penelitian yaitu <em>H. pinifolia, H. Uninervis, H.ovalis, C. serrulata, C. rotundata, T.</em> <em>hemprichii, E. acroides</em>, dan&nbsp; <em>S. Isoetifolium</em>.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: &nbsp;Lamun, Sulamu, Keragaman</p> <p><strong><em>Abstract-</em></strong><em> The study aimed to </em><em>determine the diversity of seagrass species in Sulamu waters. The research was conducted from May to June 2023, using the quadrant transect method at four data collection stations there were 8 seagrass species found at the research site, namely </em><em>H. pinifolia, H. Uninervis, H.ovalis, C. serrulata, C. rotundata, T.</em> <em>hemprichii, E. acroides</em>, dan&nbsp; <em>S. Isoetifolium</em>.</p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>S</em><em>eagrass</em><em>, Sulamu,Diversity</em></p> Tresna Mahdalena Leba, Lumban N. L. Toruan, Alexander L. Kangkan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16006 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ASPEK REPRODUKSI IKAN TUNA YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN BANDO DI PERAIRAN BAGIAN SELATAN KABUPATEN ENDE https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16008 <p><strong>Abstrak </strong>- Penelitian ini bertujuan&nbsp; untuk mengetahui aspek reproduksi ikan tuna yaitu nisbah atau <em>sex ratio </em>kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang tertangkap oleh nelayan di perairan bagian selatan, Kabupaten Ende. pengambilan sampel ikan tuna ini dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli tahun 2023. Sampel ikan tuna yang diamati adalah sebanyak 40 ekor ikan.&nbsp; Pengamatan dilakukan secara langsung meliputi: TKG, nisbah atau <em>sex ratio</em> kelamin, IKG. Nisbah kelamin ikan tuna jantan dan betina dari sampel yang diperoleh setiap minggu dalam 2 bulan penelitian tidak menyimpang dari rasio 1 jantan : 1 betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis chi-square (χ2) memperlihatkan bahwa berdasarkan banyaknya sampel ikan tuna yang diperoleh selama 2 bulan penelitian (40 ekor) tidak terdapat adanya perbedaan (χ2, P&lt; χ2<sub>tabel</sub> = 15,507 (atau χ2<sub>hitung</sub> &lt; χ2<sub>tabel</sub>), yang memberi arti bahwa pada <strong><em>e</em></strong> secara visual berada pada TKG II dengan ciri-ciri gonad mengisi seperempat rongga tubuh, warna gonad pada ikan jantan kelabu atau putih dan berbentuk pipih, sedangkan pada ikan betina berwarna kemerahan atau kuning dan berbentuk bulat, dan telur tidak tampak dan/atau kelihatan masih halus atau belum bisa dibedakan antara butir-butir telur ikan. Nilai IKG berkisar antara 1,81% sampai 4,76% untuk gonad ikan tuna jantan, dan ikan tuna betina berkisar antara 1,90% sampai 4,29%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai IKG ikan tuna di perairan Teluk Ippi berada pada TKG II.&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci :</strong> Reproduksi, Alat Tangkap Bando, Tuna.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract </em></strong><em>- This study aims to determine the reproductive aspects of tuna fish, namely sex ratio , Gonadal Maturity Index (IKG), and Gonadal Maturity Level (TKG) caught by fishermen in the southern waters, Ende Regency. The observed tuna samples were 40 fish.&nbsp; Observations were made directly including: The sex ratio of male and female tuna from the samples obtained every week in 2 months of research did not deviate from the ratio of 1 male : 1 female. The results showed that the results of chi-square analysis (χ2) showed that based on the number of tuna samples obtained during the 2 months of research (40 fish) there was no difference (χ2, P &lt; χ2table = 15.507 (or χ2count &lt; χ2table), which means that the e visually is in TKG II with the characteristics of gonads filling a quarter of the body cavity, the color of the gonads in male fish is gray or white and flat, while in female fish it is reddish or yellow and round, and the eggs do not appear and/or look still smooth or cannot be distinguished between fish eggs. IKG values ranged from 1.81% to 4.76% for male tuna gonads, and female tuna ranged from 1.90% to 4.29%. Thus, it can be concluded that the IKG value of tuna in Ippi Bay waters is in TKG II.&nbsp; </em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Reproduction, Bando Fishing Gear, </em><em>Thunus</em></p> Fransisko Xaverius Feli, Chaterina A. Paulus, Yahyah Yahyah ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16008 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP JARING INSANG (Gill Net ) DI DESA LAMATOKAN KECAMATAN ILE APE TIMUR KABUPATEN LEMBATA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16051 <p><strong>Abstrak- </strong>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan, komposisi jenis, dan produksi hasil tangkapan jaring insang (<em>gillnet), </em>&nbsp;di Desa Lamatokan. Penelitian dilakukan dari &nbsp;bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Kemudian hasil dari penelitian ini menemukan bahwa jenis ikan hasil tangkapan jaring insang yang di operasikan di Desa Lamatokan terdiri dari ikan kembung, ikan baronang susu, ikan botana belang kuning, ikan lolosi biru, dan ikan julung-julung. Ikan julung-julung dengan komposisi sebesar 50,89 %, baronang susu dengan komposisi sebesar 36,20%, ikan kembung dengan komposisi sebesar 6,84%, ikan botana belang kuning dengan komposisi sebesar 4,05% dan ikan lolosi biru dengan komposisi sebesar 2,03 %. Sedangkan jumlah produksi ikan hasil tangkapan dalam kurun waktu satu bulan (Juli - Agustus) yaitu ikan julung-julung sebesar 402 kg&nbsp; dengan nilai CPUE sebesar 50,25, baronang susu sebesar 286 kg dengan nilai CPUE sebesar 35,75 kg, ikan kembung sebesar 54 kg dengan nilai CPUE sebesar 6,75 kg, ikan botana belang kuning sebesar 32 kg dengan nilai CPUE sebesar 4,00 kg, dan ikan lolosi biru sebesar 16 kg dengan nilai CPUE sebesar 2,00 kg.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Desa Lamatokan, Jaring Insang,&nbsp; Komposisi Jenis Ikan, Produksi Hasil Tangkapan</p> <p><strong><em>Abstract - </em></strong><em>The purpose of this study was to determine the number of catches, species composition, and gillnet production, in Lamatokan Village. The study was conducted from July to August. Data collection techniques in this study are using observation techniques and analyzed using descriptive analysis. Then the results of this study found that the types of fish caught by gill nets operated in Lamatokan Village consisted of mackerel, milk baronang fish, yellow striped botana fish, blue lolosi fish, and julung-julung fish. . Julung-julung fish with a composition of 50.89%, milk baronang with a composition of 36.20%, mackerel with a composition of 6.84%, yellow striped botana fish with a composition of 4.05% and blue lolosi fish with a composition of 2.03%. While the total production of fish caught within one month (July - August) is julung-julung fish of 402 kg with a CPUE value of 50.25, milk baronang of 286 kg with a CPUE value of 35.75 kg, mackerel of 54 kg with a CPUE value of 6.75 kg, yellow striped botana fish of 32 kg with a CPUE value of 4.00 kg,&nbsp; and blue lolosi fish of 16 kg with a CPUE value of 2.00 kg.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> Lamatokan Village, Gill Nets, Fish Species Composition, Catch Production</p> Hermin Sarti, Ismawan Tallo, Lady Cindy Soewarlan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16051 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 DISTRIBUSI GEOGRAFI Anisakis sp DI PERAIRAN NUSA TENGGARA TIMUR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16052 <p><strong>Abstrak -</strong><em> Anisakis </em>sp merupakan spesies yang patogen pada produk perikanan laut. <em>Anisakis </em>bersifat zoonosis, dapat bertransmisi dari ikan ke manusia melalui rantai makanan. Infeksi <em>Anisakis </em>dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada konsumen dan kerugian ekonomis pada industri perikanan<em>, </em>sebab itu perlu informasi tentang distribusi pada tubuh inang, sebaran geografis dan infeksi pada <em>intermediate host. </em>Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai prevalensi dan intensitas <em>Nemipterus </em>sp. dari Perairan NTT dan mengetahui sebaran geografis Anisakis sp. yang menginfeksi <em>Neimpterus </em>sp. pada Perairan NTT. Metode penelitian adalah survey melalui observasi terhadap 155 <em>Nemipterus </em>sp. yang tertangkap dari Perairan Pulau Semau dan Pulau Kera. Ikan di bedah kemudian dilakukan pengamatan pada daging, gonad, rongga perut dan usus. Informasi daerah tangkapan diperoleh melalui maping partisipatif dengan nelayan penangkap, selanjutnya sebaran geografis dipetakan menggunakan aplikasi GIS. Selain itu digunakan juga informasi dari hasil-hasil riset pada perairan NTT. Hasil penelitian menunjukan: (1). Infeksi pada <em>Nemipterus </em>sp. adalah: prevalensi 19 % dan intensitas infeksi 1 individu/ekor. (2). Distribusi geografis Perairan Pulau Semau dan Pulau Kera pada ikan <em>Nemipterus </em>sp. Laut Sawu pada Katsuwonus pelamis, yang didaratkan di PPI Oeba pada ikan <em>Lates calcarifer,Lutjanus sanguineus, Ephinephelus </em>sp.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : <em>Anisakis </em>sp, <em>Nemipterus </em>sp, Prevalensi, Sebaran Geografis</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Abstract -</em></strong><em> Anisakis sp is a pathogenic species in marine fishery products. Anisakis is zoonotic, it can be transmitted from fish to humans through the food chain. Anisakis infection can cause health problems to consumers and economic losses to the fishing industry, therefore it is necessary to provide information about distribution in the host body, geographic distribution and infection in intermediate hosts. This research was conducted to find out the prevalence and intensity of Nemipterus sp from NTT waters and to determine the geographic distribution of Anisakis sp that infects Neimpterus sp in NTT waters.The research method was a survey through observation of 155 Nemipterus sp caught from the waters of Semau Island and Kera Island. The fish in surgery were then observed on the flesh, gonads, abdominal cavity and intestines. Catchment area information is obtained through participatory mapping with fishing fishermen, then the geographic distribution is mapped using a GIS application. In addition, information from research results in NTT waters is also used. The results showed: (1). Infections in Nemipterus sp are: prevalence 19% and intensity of infection 1 individual/head. (2). Geographical distribution of the waters of Semau Island and Monkey Island on Nemipterus sp, Sawu Sea on Katsuwonus pelamis, which landed at PPI Oeba on Lates calcarifer fish, Lutjanus sanguineus, Ephinephelus sp.</em></p> <p><strong><em>Keyword</em></strong><em> : Anisakis sp, Nemipterus sp, Prevalance, Geographical Distribution</em></p> Nevi Velesia Aris, Lady Cindy Soewarlan, Suprabadevi A. Saraswati, Jeni Dorlince Resssie, Irmasuryani Irmasuryani ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16052 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS HASIL TANGKAPAN GURITA PADA ALAT TANGKAP HAND LINE MENGGUNAKAN UMPAN POCONG - POCONG YANG DI OPERASIKAN OLEH NELAYAN DIPERAIRAN KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGRA TIMUR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16053 <p><strong>Abstrak -</strong> Kabupatenh Ende merupakan Kabupaten yang memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar. Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Ende adalah gurita (Octopus sp). Harga gurita tingkat nelayan cukup prospektif dibanding ikan lain. Hal ini menyebabkan sebagian besar nelayan di kabupaten Ende menjadikan komoditas gurita&nbsp; sebagai tangkapan utama. Salah satu teknologi perikanan yang memberikan kontribusi besar terhadap hasil tangkapan terletak pada konstruksi peralatan penangkapan, jenis-jenis peralatan penangkapan yang digunakan, dan teknik operasionalnya. Nelayan Penangkapan gurita di Perairan Ende masih menggunakan alat tangkapan tradisional yaitu alat tangkap <em>(Hand line)</em> dengan umpan pocong – pocong yang merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap gurita. Komposisi hasil tangkapan pada alat tangkap <em>Hand line</em> (pocong – pocong ) yang didaratkan di tiga lokasi pada perairan Ende,&nbsp; terdapat 1 family 1 spesies yang terdiri dari Gurita Karang (<em>octopus cyanea</em>) sebesar 100%. Produksi hasil tangkapan oleh nelayan yang didaratkan di tiga lokasi pada perairan Ende selama 5 tahun yaitu pada tahun 2019- 2023&nbsp; dengan nilai produksi tertinggi pada tahun 2023 sebesar 1493,5 kg dan terendah tahun 2020 sebesar 995,6 kg. Nilai CPUE tertinggi pada tahun 2023&nbsp; sebesar 1286,94 kg/trip dan terendah tahun 2020 sebesar 900,84 kg/trip.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Hand Line<em>, </em>Gurita<em> (O.Cyanea)</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Abstract -</em></strong> <em>Ende Regency is a regency with significant potential for marine fisheries. One of Ende Regency's flagship commodities is octopus (Octopus sp). The price of octopus at the fisherman level is quite promising compared to other fish. This has led the majority of fishermen in Ende Regency to consider octopus as their main catch. That one of the fishing technologies that contribute significantly to catch results lies in the construction of capture equipment, the types of capture equipment used, and their operational techniques. Octopus fishermen in the waters of Ende still use traditional capture tools, namely hand lines with "pocong-pocong" bait. "Pocong-pocong" is one of the types of capture tools used to catch octopus. The composition of the catch results using hand lines ("pocong-pocong") landed at three locations in the waters of Ende shows one family and one species, consisting of Coral Octopus (Octopus cyanea) at 100%. The production of catch results by fishermen landed at three locations in the waters of Ende over 5 years, from 2019 to 2023, had the highest production value in 2023 at 1493.5 kg and the lowest in 2020 at 995.6 kg. The highest CPUE (Catch Per Unit Effort) value in 2023 was 1286.94 kg/trip, while the lowest was in 2020 at 900.84 kg/trip.</em></p> <p><strong><em>Keywords :</em></strong> <em>Hand Line<strong>, </strong></em><em>Octopus (O. Cyanea)</em></p> Paskalia Somi Tupen, Yahyah Yahyah, Aludin Al Ayubi ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16053 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 ZONASI KEARIFAN LOKAL “MURO” DI DESA LAMATOKAN, KECAMATAN ILE APE TIMUR, KABUPATEN LEMBATA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16054 <p><strong>Abstrak: </strong>Kearifan lokal Muro adalah sebuah kawasan didarat atau di laut yang dilindungi dan dijaga oleh masyarakat adat melalui ritual dan aturan adat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Zonasi Kearifan “Muro” di Desa Lamatokan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Penelitian dilaksanaakn pada bulan Juli 2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan dalam pengelolaan Zonasi Kearifan Lokal Muro, terdapat tiga kawasan zonasi dalam Muro yaitu; zona inti, zona penyangga, dan zona pemanfaatan. Tiga Zonasi Kearifan Lokal “Muro” melindungi 8 spesies yang terancam punah yaitu; duyung, lumba-lumba, penyu, pari manta, ikan napoleon, kuda laut, terumbu karang, dan mangrove. Ketiga zonasi ini dibentuk berdasarkan latar belakang sosial budaya, sosial ekonomi dan ekologi.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Zonasi,Muro,Desa Lamatokan</p> <p><strong><em>Abstrak -</em></strong> <em>Muro local wisdom is an area on land or at sea that is protected and guarded by custom through rituals and customary rules. This research aims to determine the Zoning of "Muro" Wisdom in Lamatokan Village, East Ile Ape District, Lembata Regency. The research was carried out in July 2023. The research method used in the research was qualitative, descriptive in nature using primary and secondary data. Data collection techniques in this research include documentation, observation and interviews. Interviews were conducted in the form of a Focus Group Discussion (FGD). The data analysis used in this research is descriptive analysis. The research results show that in the management of Muro Local Wisdom Zoning, there are three zoning areas in Muro, namely; core zone, buffer zone and utilization zone.</em> <em>Three "Muro" Local Wisdom Zonings protect 8 endangered species, namely; dugongs, dolphins, turtles, manta rays, napoleon fish, seahorses, coral reefs and mangroves.</em> <em>&nbsp;This third zoning is formed based on socio-cultural, socio-economic and ecological backgrounds.</em><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Zoning, Muro, Lamatokan Village</em></p> Vincensia Claudia Vanti De Rosari, Chaterina A. Paulus, Lebrina I. Boikh ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16054 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA LAMATOKAN KECAMATAN ILE APE TIMUR KABUPATEN LEMBATA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16055 <p><strong>Abstrak</strong><strong> - </strong>Penelitian ini mengkaji tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan responden 9 orang nelayan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap jaring insang dengan ukuran mata jaring 2,5 inci yang digunakan oleh nelayan di Desa Lamatokan tergolong sangat ramah lingkungan, dengan nilai skor 28. Temuan ini menunjukkan bahwa nelayan di desa tersebut telah mengoperasikan alat tangkapnya dengan memperhatikan aspek-aspek keramahan lingkungan, termasuk selektivitas tinggi, tidak merusak habitat, dan hasil tangkapan yang berkualitas tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mendukung praktik perikanan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan lingkungan perairan serta keberlangsungan mata pencaharian nelayan setempat.</p> <p><strong>Kunci : </strong>Alat tangkap, &nbsp;Jaring Insang, &nbsp;Tingkat Keramahan Lingkungan.</p> <p><strong><em>Abstrak -</em></strong> <em>This research examines the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, with the aim of determining the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, Ile Ape Timur district, Lembata Regency. The research uses interview methods with 9 fishermen as purposive sampling respondents. The results show that the gill net fishing gear with a mesh size of 2.5 inches used by the fishermen in the village of Lamatokan is considered to be very environmentally friendly, with a score of 28. This finding indicates that the fishermen in the village have been operating their fishing gear while considering environmental friendliness aspects, including high selectivity, non-habitat destruction, and high-quality catch. This research makes an important contribution in supporting sustainable fishing practices and preserving the sustainability of the aquatic environment, as well as the continuity of local fishermen's livelihoods.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Fishing Gear</em><em>, Gill Net, Environmental Friendliness Level</em></p> Srinana Nanga, Ismawan Tallo, Aludin Al Ayubi ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16055 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 MORFOMETRIK KERANG BULU (Anadara antiquata) YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN DI DESA TALIBURA, KECAMATAN TALIBURA, KABUPATEN SIKKA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16057 <p><strong>Abstrak-</strong> Kerang bulu <em>(A. antiquata)</em> merupakan biota kelas bivalvia yang memiliki sisi lengkung dan berbulu halus. Habitat kerang bulu sangat dipengaruhi oleh parameter fisika, kimia, mauoun biologis. Perbedaan kondisi lingkungan yang mecolok dapat memberikan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan kerang dan mempengaruhi proses reproduksi kerang. Perairan pantai Desa Talibura merupakan wilayah pesisir dimana masyarakat yang tinggal disekiyar wilayah pantai memanfaatkan kerang bulu sebagai bahan makanan maupun dijual. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ukuran morfometrik <strong>&nbsp;</strong>kerang bulu di perairan Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang dilihat dari ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat kerang bulu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2022 dan bertempat di Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari&nbsp;metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis morfomterik kerang bulu yang meliputi ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran morfometrik panjang cangkang kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura adalah berkisar antara 3,00 cm hingga lebih dari 5,50 cm, kemudian ukuran lebar cangkang berkisar antara 2,00 cm hingga lebih dari 4,50 cm, selanjutnya ukuran tinggi cangkang berkisar antara 1,11 cm hingga lebih dari 3,61 cm dan ukuran berat berkisar antara 9 gram hingga lebih dari 38 gram. Jumlah frekuensi ukuran kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura lebih banyak berdasarkan kelas panjang adalah berkisar antara 3,50-4,99 cm dengan ukuran lebar 2,50-3,99 cm, kemudian ukuran tinggi berkisar antara 1,61-3,10 cm dan berat berkisar antara 15-31 gram. Sedangkan jumlah hasil tangkapan paling sedikit berdasarkan ukuran panjang yaitu berkisar antara&nbsp; 3.00-3.49 cm dan 5,00-&gt;5,50 cm dengan lebar berkisar antara&nbsp; 2.00-2.49 cm&nbsp; dan 4,00-&gt;4,50 cm, kemudian tinggi berkisar antara 1.11-1.60 cm dan 3,11-&gt;3,61 cm dan berat berkisar antara 9-14 gram dan&nbsp; 32-&gt;38 gram.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Kerang bulu, Desa Talibura, Morfometrik</p> <p><strong>&nbsp;</strong><strong><em>Abstract -&nbsp;</em></strong><em>Shellfish (A. antiquata) is a bivalve class biota that has curved sides and fine hairs. The habitat of mussels is greatly influenced by physical, chemical, and biological parameters. Striking differences in environmental conditions can make a real difference to the growth of clams and affect the reproductive processes of clams. The coastal waters of Talibura Village are a coastal area where people who live around the coastal area use shellfish as a food ingredient or for sale. This study aims to determine the morphometric size of the shells in the waters of Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency as seen from the length, width, height and weight of the shells. The research was carried out from June to July 2022 and took place in Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency. The method used in this research consists of qualitative and quantitative methods. Morphometric analysis of shells including length, width, height and weight. Based on the results of the study, the morphometric size of the shell length of the shells caught by fishermen in the waters of Talibura Village ranged from 3.00 cm to more than 5.50 cm, then the size of the shell width ranged from 2.00 cm to more than 4.50 cm. , then the size of the shell height ranges from 1.11 cm to more than 3.61 cm and the size of the weight ranges from 9 grams to more than 38 grams. The frequency of clams caught by fishermen in the waters of Talibura Village is more based on the length class, which ranges from 3.50-4.99 cm with a width of 2.50-3.99 cm, then the height ranges from 1.61- 3.10 cm and weighs between 15-31 grams. While the number of catches was the least based on length, which ranged from 3.00-3.49 cm and 5.00-&gt;5.50 cm with a width ranging from 2.00-2.49 cm and 4.00-&gt;4.50 cm, then the height ranged from 1.11 -1.60 cm and 3.11-&gt;3.61 cm and weighs between 9-14 grams and 32-&gt;38 grams.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Shellfish, Talibura Village, Morphometrics</em></p> Muhammad Alfarizi, Yahyah Yahyah, Aludin Al Ayubi ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16057 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN SEBARAN KLOROFI-A DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN KOKAR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16058 <p><strong>Abstrak</strong> - Klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut. Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi klorofil-a yang terkait dengan kondisi oseonografi suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi klorofil-a selama bulan Mei tahun 2022 di perairan Kokar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. Pengambilan data klorofil-a pada bulan Mei tahun 2022 diunduh dari website NASA Ocean Color. Hasil penelitian menunjukkan sebaran nilai klorofil-a berfluktuatif pada setiap daerah penangkapan ikan. Kisaran konsentrasi klorofil-a adalah 0.07 mg/m³- 0,42 mg/m³, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a mengalami perubahan pada setiap harinya. Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan air laut yang mengarah pada timur perairan Kokar sehingga mempengaruhi nilai klorofil-a.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: klorofil-a, NASA Osean Color, Perairan Kokar</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>- Chlorophyll-a is one of the parameters that really determines primary productivity in the sea. The distribution and high and low concentrations of chlorophyll-a are related to the oceanographic conditions of a body of water. This research aims to determine the distribution of chlorophyll-a concentrations during May 2022 in Kokar waters, Alor Barat Utara District, Alor Regency. Chlorophyll-a data collection in May 2022 was downloaded from the NASA Ocean Color website. The results showed that the distribution of chlorophyll-a values ​​fluctuated in each fishing area. The chlorophyll-a concentration range is 0.07 </em><em>mg/m</em><em>³</em><em>-</em><em>0.42</em><em>mg/m</em><em>³, </em><em>So it can be concluded that the distribution of chlorophyll-a concentrations changes every day. This change is caused by the movement of sea water towards the east of Kokar waters, thus affecting the chlorophyll-a value.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Chlorophyll-a, NASA Ocean Color, Kokar Waters</em></p> Juni Astika Pandu, Alexander L. Kangkan, Chaterina A. Paulus ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16058 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 MORFOMETRIK GURITA (Octopus Cyanea) DI PERAIRAN ARUBARA, KELURAHAN TETANDARA, KECAMATAN ENDE SELATAN, KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16059 <p><strong>Abstrak - </strong>Gurita merupakan salah satu dari spesies dalam kelas&nbsp; Cephalopoda yang terdiri dari 289 spesies dan memiliki akitivitas hidup cepat tetapi umumnya mati dalam kondisi muda. di Indonesia di duga terdapat di perairan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Banda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfometrik dari gurita (<em>Octopus </em><em>Cyanea</em>) di perairan Arubara,Kelurahan Tetandara Kecamatan Ende Selatan Kabupaten Ende&nbsp;Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data jenis hasil tangkapan di peroleh dari nelayan ketika melakukan pembongkaran hasil tangkapan gurita. Hasil penelitian menunjukan&nbsp; bahwa jenis berdasarkan karakteristik hasil tangkapan yang di daratkan di perairan Arubara yakni satu spesies yaitu gurita (<em>Octopus</em><em>Cyanea</em>) dengan jumlah gurita (<em>Octopus</em><em>Cyanea</em>) jantan 78% dan jumlah gurita (<em>Octopus</em><em>Cyanea</em>) betina 22%.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Morfologi,Karakteristik Morfometrik,<em>Octopus</em><strong><em>.</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract - </em></strong><em>Octopus </em><em>Octopus is one of the species in the Cephalopoda class which consists of 289 species and has fast life activity but generally dies when young. . In Indonesia it is thought to be found in the waters of Kalimantan, </em><em>Sulawesi, Maluku and Banda. This research aims to determine the morphometric characteristics of octopuses (Octopus Cyanea) in Arubara waters, Tetandara Village, South Ende District, Ende Regency, East Nusa Tenggara Province. . Types of catch data captured by fishermen when unloading octopus catches. The results of the research show that the type based on the characteristics of the catch landed in Arubara waters is one species, namely the octopus (OctopusCyanea) with the number of male octopus (OctopusCyanea) being 78% and the number of female octopus (OctopusCyanea) being 22%.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Morphology, morphometric characteristics, octopus</em></p> Maria Kurniati Linung, Lady Cindy Soewarlan, Lebrina I. Boikh ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16059 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR (HANDLINE) DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16060 <p><strong>Abstrak –</strong> Penelitian ini bertujuan untuk&nbsp; mengetahui 1). jenis hasil tangkapan berdasarkan karakteristik morfologi, 2). komposisi hasil tangkapan, 3). nilai CPUE. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey menggunakan pendekatan &nbsp;deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah nelayan pancing ulur sejumlah 94 dengan sampel 48 nelayan. Data jenis hasil tangkapan diperoleh dari nelayan ketika melakuan pembongkaran hasil tangkapan. Hasil tangkapan diidentifikasi menggunakan panduan identifikasi ikan menurut wahyu, (2019). Data komposisi hasil tangkapan diperoleh melalui wawancara dan rekapan hasil tangkapan dari kantor PPI Oeba, selanjutnya dihitung menggunakan rumus komposisi. Informasi mengenai komposisi hasil tangkapan disajikan dalam bentuk persen. Data untuk mengetahui CPUE diperoleh dari kantor PPI Oeba. Nilai CPUE untuk tahun 2018-2022 mencakup semua jenis hasil tangkapan pancing ulur dan beberapa jenis hasil tangkapan sesuai jenis ikan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis berdasarkan morfologi karakteristik ikan hasil tangkapan serta komposisi hasil tangkapan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba terdiri dari 11 spesies ikan yaitu Kakap Merah <em>(Lutjanus sp.)</em> 3,1%, Belang Kuning <em>(Caesio cuning)</em> 1,7%, Kerapu <em>(Epinephelus sp)</em> 0,7%, Anggoli <em>(Pristipoimedes multidiens)</em> 28,7%, Baronang <em>(Siganus sp)</em> 24.3%, Kakap Sawo <em>(Ocyurus chrysurus) </em>6,2%, Cakalang <em>(Katsuwonus pelamis) </em>3,1%, Tuna <em>(Thunnus sp)</em> 1,0%, Tongkol <em>(Euthhynnus affinis)</em> 1.4%, Tuna Mata Besar <em>(Thunus Obesus)</em> 4.1%, Madidihang atau tuna sirip kuning <em>(Thunnus albacares) </em>25,7%. Nilai CPUE tertinggi terjadi di tahun 2019 sebesar 1,494,980 Kg/Trip dan CPUE terendah terjadi di tahun 2022 sebesar 290,623 kg/trip.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> &nbsp;&nbsp; Pancing ulur (<em>handline</em>), , Komposisi, CPUE, Pangkalan Pendaratan Ikan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract –</em></strong><em> This research aims to find out 1). type of catch based on morphological characteristics, 2). catch composition, 3). CPUE value. The method used in this research is a survey method using a quantitative and qualitative descriptive approach. The population in this study was 94 handline fishermen with a sample of 48 fishermen. Data on the type of catch is obtained from fishermen when unloading the catch. The catch was identified using the fish identification guide according to Wahyu, (2019). Catch composition data was obtained through interviews and catch recaps from the PPI Oeba office, then calculated using the composition formula. Information regarding the composition of the catch is presented in percentage form. Data to determine CPUE was obtained from the PPI Oeba office. CPUE values ​​for 2018-2022 include all types of handline catches and several types of catches according to the type of fish in this study. The results of the research show that the types based on the morphological characteristics of the fish caught and the composition of the catch landed at the Oeba Fish Landing Base (PPI) consist of 11 species of fish, namely Red Snapper (Lutjanus sp.) 3.1%, Yellow Striped (Caesio cuning) 1 .7%, Grouper (Epinephelus sp) 0.7%, Anggoli (Pristipoimedes multidiens) 28.7%, Baronang (Siganus sp) 24.3%, Sawo Snapper (Ocyurus chrysurus) 6.2%, Skipjack (Katsuwonus pelamis) 3, 1%, Tuna (Thunnus sp) 1.0%, Tuna (Euthhynnus affinis) 1.4%, Bigeye Tuna (Thunnus Obesus) 4.1%, Yellowfin tuna or yellowfin tuna (Thunnus albacares) 25.7%. The highest CPUE value occurred in 2019 amounting to 1,494,980 Kg/trip and the lowest CPUE occurred in 2022 amounting to 290,623 kg/trip.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Handline, Composition, CPUE, Oeba Fish Landing Base </em></p> Dominggo M. Seng Paka, Kiik G. Sine, Lady Cindy Soewarlan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16060 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000 KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN WISATA PANTAI LASIANA KOTA KUPANG https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16061 <p><strong>Abstrak</strong> - Keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton dapat menunjukkan kualitas dari perairan, dimana keanekaragaman fitoplankton menjadi tolak ukur penceraman yang terjadi pada perairan, selain itu kelimpahan fitoplankton dapat menjadi gambaran dari kepadatan fitoplankton pada suatu kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton yang terdapat pada perairan wisata pantai Lasiana Kota Kupang dan juga untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di perairan wisata pantai Lasiana Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – September 2023. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode sampling air laut dan koleksi fitoplankton. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> dan pengukuran kualitas air diantaranya suhu, pH, salinitas, arus, DO (<em>Dissolve Oxygen</em>) dan buku identifikasi fitoplankton. Hasil dari penelitian ini didapatkan jenis-jenis fitoplankton yang ditemukan di perairan wisata Pantai Lasiana sebanyak 24 spesies dengan spesies <em>Navicula membranacea </em>dan <em>Navicula distans</em> adalah spesies yang paling sering ditemukan. Kelimpahan fitoplankton pada perairan Wisata Pantai Lasiana dari ke dua (2) stasiun yaitu 2.244&nbsp; sel/L atau 2,244 x 10<sup>3</sup>/L artinya Perairan Wisata Pantai Lasiana Kupang tergolong dalam perairan dengan kategori kesuburan sedang. Rata-rata nilai keanekaragaman (H’) di perairan Wisata Pantai Lasiana adalah 1,5195 yang berarti nilai keanekaragaman fitoplankton di perairan Wisata Pantai Lasiana tergolong sedang dan kestabilan komuditas yang sedang.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong><strong>:</strong> Fitoplankton, Kelimpahan, Keanekaragaman</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em> - The diversity and abundance of phytoplankton can indicate the quality of the waters, where phytoplankton diversity is a measure of the scavenging that occurs in the waters, besides the abundance of phytoplankton can be an illustration of the density of phytoplankton in an area. The purpose of this study was to determine the types of phytoplankton found in the tourist waters of Lasiana beach Kupang City and also to determine the abundance and diversity of phytoplankton in the tourist waters of Lasiana beach Kupang City. This research was conducted in June - September 2023. The research method used was seawater sampling method and phytoplankton collection. &nbsp;Determination of the research location using purposive sampling technique and measurement of water quality including temperature, pH, salinity, current, DO (Dissolve Oxygen) and phytoplankton identification book. The results of this study obtained the types of phytoplankton found in the tourist waters of Lasiana Beach as many as 24 species with Navicula membranacea and Navicula distans species being the most commonly found species. The abundance of phytoplankton in the waters of Lasiana Beach Tourism from the two (2) stations is 2,244 cells/L or 2.244 x 103/L, meaning that the waters of Lasiana Beach Tourism Kupang are classified as waters with moderate fertility category. The average value of diversity (H') in the waters of Lasiana Beach Tourism is 1.5195 which means the value of phytoplankton diversity in the waters of Lasiana Beach Tourism is classified as moderate and moderate commodity stability.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Phytoplankton, Abundance, Diversity</em></p> Aurelius Gode Ga’a Mala, Kiik G. Sine, Alexander L. Kangkan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/JBP/article/view/16061 Fri, 05 Apr 2024 00:00:00 +0000