EFISIENSI PEMASARAN CABAI RAWIT DI KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Chili is a national superior holticulture commodity needed by society in daily life. Tesbatan Village and Ponain Village are the center producer of cayenne pepper in Amarasi Sub District of Kupang Regency. The main problems are price fluctuation and the amount of price received by produser farmers and paid by consumens. This is caused by the number of farmers who cultivate cayenne pepper plants so that at the time of marketing uill occur a huge price difference at the level of marketing instituations that distribute the commodity. The purpose of this research are to know marketing channel of cayenne pepper, amount of cost, profit, marketing margin of cayenne pepper and level of marketing efficiency at each marketing channel located in Amarasi sub-ditric, Kupang Regency. The basic method of research is the method of description analysis and its implementation by survey technique. Sample of this research are farmer counted 46 farmers and sampling method is done in the purposive sampling and the respondent’s traders were determined by means of a snowball sampling. The data used are primery data and secondary data. The method of data analisys used is by directly approach. Research’s result show that marketing of cayenne pepper at Amarasi Subdistrict of Kupang Regency, there are two types of marketing channels namely 1st channnel : Farmers Producers – Village Collectors – Refailers – And Consumers while 2nd channel : Farmers Producer – Retailers – And Consumers. Marketing of cayenne pepper at Amarasi Subdistrict of Kupang Regency, farmer share on marketing 1st channel of 58,3 % and farmer share on marketing 2nd channel of 43,7 %. Overall marketing of cayanne papper at Amarasi Subdistrict belong to efficient category seen from value and marketing cost that exist in every channel.
Cabai merupakan komoditas holtikultura unggulan nasional yang dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Desa Tesbatan dan Desa Ponain adalah sentra penghasil cabai rawit di Kecamatan Amarasi, Kabupaten kupang. Permasalahan utama adalah fluktuasi harga dan besarnya harga yang diterima petani produsen serta dibayarkan konsumen. Hal ini disebabkan oleh banyaknya petani yang mengusahakan tanaman cabai rawit sehingga pada saat melakukan pemasaran akan terjadi selisih harga yang sangat besar di tingkat lembaga pemasaran yang menyalurkan komoditas cabai rawit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran cabai rawit, besar biaya, keuntungan, marjin pemasaran cabai rawit dan tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran, yang bertempat di kecamatan amarasi, kabupaten kupang. Metode dasar penelitian adalah metode analisis deskripsi dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Sampel responden adalah petani berjumlah 46 orang dengan metode pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling), dan pedagang yang dijadikan responden diambil dengan cara bola salju (snowball sampling). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara pendekatan secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran Cabai Rawit di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang terdapat dua jenis saluran pemasaran yaitu saluran 1 : petani produsen – pengecer – konsumen akhir sedangkan saluran 2 petani produsen – pengumpul Desa – pengecer – konsumen akhir. Pemasaran Cabai Rawit di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, farmer’s share yang diperoleh pada saluran 1 sebesar 58,3% dan farmer’s share pada saluran pemasaran 2 sebesar 43,7%. Secara keseluruhan pemasaran cabai rawit di Kecamatan Amarasi tergolong dalam kategori efisien yang dilihat dari nilai dan biaya-biaya pemasaran yang ada pada setiap saluran.