PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHATANI HORTIKULTURA SAYUR DI DESA LEWOKELENG KECAMATAN ILE BOLENG KABUPATEN FLORES TIMUR
Abstract
This research had been conducted in Lewokeleng Village, Ile Boleng Subdistrict, East Flores Regency. This study aims to know the characteristics of vegetable farming, the perception of farmers towards each of the role of extension workers and perception of farmers towards the role of agricultural extension workers and the constrain faced to the farmer in increasing the productivity of horticultural crops. The method which used in ths study was suvay method. Respondents were purposive sampling and counted using Slovin formula therefore obtained 50 farmers. Data which collected analized to know the fi rst, the second and the forth purposes, data were qualitative descriptive analysis while to know the fourth purpose, data were descriptively analysis using Licert scale. The results of study show that; 1) The charateristic of vegetable farming in Lewokeleng Village are asself-owned and management of vegetable farming, includes land preparation, seeding, planting, maintenance, harvesting and post harvest, and marketing. 2) The role of agricultural extension worker were 32,48% as educator, 51,36% as informer, 43,2% as companion, 35,73% as consultant, and 31.7% as mentor. 3) The perception of farmers on the role of agricultural extension worker in increasing the productivity of horticultural crop farming included “less good” category with maximum achievement percentage from the average score as big as 40.14% on the range of 36-51%. 4) Faced problems namely lack of local government involvement, agricultural extension worker involvement, assistance that was inconsistent with the needs of farmers, limited capital, lack of manpower, skills, and markets.
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lewokeleng Kecamatan Ile Boleng Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; karakteristik usahatani sayur, persepsi petani terhadap masing-masing peran penyuluh pertanian, persepsi terhadap peran penyuluh pertanian dan kendala yang dihadapi para petani dalam meningkatkan produktivitas usahatani hortikultura sayur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Responden dipilih secara sengaja dan dihitung menggunakan rumus Slovin sehingga didapat 50 orang. Data yang dikumpulkan dianalisis dan untuk mengetahui tujuan pertama, ke dua dan ke empat data dianalisis secara deskriptif kuantitatif sedangkan untuk mengetahui tujuan ke tiga data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukan; 1) Karakteristik usahatani sayur yang ada di Desa Lewokeleng adalah lahan milik sendiri dan pengelolaan usahatani sayur meliputi persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pascapanen, serta pemasaran. 2) Peran penyuluh pertanian: peranan penyuluh sebagai edukator 32,48%, sebagai informator 51,36%, sebagai pendamping 43,2%, sebagai konsultan 35,73%, dan sebagai pembimbing 31,7%. 3) Persepsi petani terhadap Peran Penyuluh Pertanian dalam meningkatkan produktivitas usahatani hortikultura sayur termasuk kategori “kurang baik” dengan Presentase pencapaian skor maksimum dari skor rata- rata sebesar 40,14% yang berada pada kisaran 36- 51%. 4) Masalah yang dihadapi yakni kurangnya keterlibatan pemerintah daerah, keterlibatan penyuluh pertanian, bantuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan petani, keterbatasan modal, kurangnya tenaga kerja, keterampilan dan petani, serta pasar