Analisis Pemasaran Ubi Jalar di Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan
Abstract
This study was conducted at Tunua and Noel Villages North Mollo Subdistrict on November to December 2017. The aims of this study were to know: (1). System of sweet potato marketing at North Mollo Subdistrict (2). Efficiency levelof sweet potato marketing at North Mollo Subdistrict (3). Strategy of sweet potato marketing at North Mollo Subdistrict sweet potato farming at North Mollo Subdistrict. Theamount of samples 47 respondents and 6 marketing institutions. The determination of respondent using simple random sampling method. Data which collected were primary and secondary data. Data of study were analysed as qualitatitve, quantitative and SWOT. Data of study result show that: (1) there are two farming channels at this study area, namely I: Farmer – Comsumer (8 farmers); II: Farmer – Trader Retailer – Cunsumer (39 farmers), (2) Highest Farmer’s Share recieved by farmer on I channel as big as 100%, margin of marketing was II channels on the level of farmer and Soe’s as big as Rp.4.859/kg, (3) The strategy to increase sweet potato marketing namely agresive or SO by using the chance to use the strength.
Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Tunua dan Desa Kuan Noel Kecamatan Mollo Utara pada bulan November sampai Desember 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)Sistem Pemasaran Ubi Jalar di Kecamatan Mollo Utara (2)Tingkat Efisiensi pemasaran Ubi Jalar di Kecamatan Mollo Utara (3)Strategi pemasaran Ubi Jalar di Kecamatan Mollo Utara. Jumlah sampel sebanyak 47 orang dan 6 lembaga pemasaran. Penentuan sampel responden menggunakan metode random sampling. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa : (1)terdapat dua saluran pemasaran di daerah penelitian, yaitu I: Petani – Konsumen (8 petani); II: Petani – Pedagang Pengecer – Konsumen (39 petani), (2) Share tertinggi diterima petani pada saluran I sebesar 100%, margin pemasaran terdapat pada saluran II ditingkat petani dan pedagang pengecer soe sebesar Rp.4.859/kg, (3) Strategi untuk meningkatkan pemasaran ubi jalar ialah strategi agresif atau SO yaitu mengunakan peluang untuk memanfaatkan kekuatan yang ada.