Uji Kualitatif Boraks Dan Formalin Pada Bakso Yang Dijual Di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Abstract
The aim of this study is to detect borax and formalin in meatballs that sold in Limboto, Gorontalo district. This is a descriptive qualitative study. Thirty-three samples were taken randomly from pushcart and restaurant meatball in Limboto. It used simple technic where using turmeric to detect borax and potassium permanganate (KMnO4) to detect formalin. The result showed that the samples were free from borax but twenty five samples (75.75%) were positive for formalin. In conclusion, the produsen of meatballs in Limboto was not using borax for making the chewable meatballs but using formalin to preserve the meatballs.
Downloads
References
Depkes RI [Departemen Kesehatan R.I.]. 1988 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/menkes/IX/1988. Tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.
Haddad, I.M.,Winchester,J.F. 1990. Borats and clinical management of poisoning and drug overdose. WB Saunders co. Philadelphia-London-Montreal-Toronto-Sydney-Tokyo. 1447-1449.
Mointi, S. 2013. Identifikasi Boraks dan Eschericia Coli pada Jajanan yang Dijual di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo. Skripsi. UNG. Gorontalo.
Nasution, A. 2009. Analisa Kandungan Boraks Pada Lontong Di Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Putrianti. 2009. Pemanfaatan Polianilin dan berbagai Modifikasinya dengan H2SO4 Pekat untuk Uji Formalin. Universitas Indonesia. Depok.
Syah, D. 2005. Manfaat Dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Himpunan Alumni Fateta. Bogor.
Widyaningsih, T.W, dan E.S. Murtini. 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk Pangan. Surabaya: Trubus Agirasana. Pusat definisi, 2012. bakso. “http://www.pusat-definisi.com/2012/11/bakso-adalah.html.” Diakses 16 juni 2014.
Winarno,F.G., Sulistyowati,Titi. 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan.Pustaka sinar harapan. Jakarta.