CASE REPORT: PENANGANAN PROLAPSUS BULBUS OCULI PADA KUCING (Felis catus) DAN ANJING (Canis lupus familiaris)
Abstract
Prolapsus bulbus oculi merupakan penonjolan bola mata keluar dari rongga mata. Keluarnya bola mata disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya akibat tekanan bola mata yang tinggi, trauma dan kelainan pada otot mata. Dua ekor anjing Shih Tzu, jantan, berumur 4 tahun dan 3 tahun, serta seekor kucing ras campuran, jantan, berumur 4 tahun mengalami prolapsus bulbus oculi akibat trauma cakaran anjing lain dan kecelakaan tertabrak kendaraan bermotor. Kondisi mata pada seekor anjing dan kucing terlihat keluar dari rongga mata dan terlihat mengalami perforasi pada palpebral, kornea dan uvea disertai hemoragi dan eksudasi berlangsung selama 2-3 hari, sedangkan seekor anjing lainnya terlihat bola mata keluar dari rongga mata disertai hemoragi ringan tanpa perforasi pada kornea. Tindakan penanganan yang dilakukan pada kasus ini adalah tindakan enukleasi bulbus oculi pada seekor anjing dan kucing yang bola matanya telah mengalami perforasi dan eksudasi, sedangkan seekor anjing lainnya dilakukan reposisi bulbus oculi. Pengangkatan bola mata, konjungtiva, membrane nictitans dan muskulus ekstraokuler dilakukan melalui pendekatan insisi dan diseksi transpalpebra. Kelopak mata dilakukan penutupan dengan penjahitan pada septum orbital dengan pola sederhana menerus menggunakan benang Vicryl 4-0, kemudian kulit kelopak mata dijahit dengan pola sederhana tunggal menggunakan benang Silk 3-0. Pemberian amoxicillin dosis 10 mg/kg BB melalui injeksi intramuskuler pada saat operasi, dan pemberian secara per oral selama 5 hari. Pengambilan benang jahitan dilakukan pada hari ketujuh. Kondisi luka operasi pada hari ketujuh paska enukleasi tampak kering, tidak ada peradangan dan lipatan kelopak mata tertutup.
Downloads
References
Kumar A. 1997. Veterinary Surgical Techniques. Vikas Publishing House PVT Ltd. P: 205-207
Mitchell N. 2008. Enucleation in companion animals. Irish Veterinary Journal , Vol 61 No.2:108-114