JURNAL AGRISA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/agrisa <p>Agrisa merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan sejak Juni 2012. Jurnal Agrisa memuat artikel asli (<em>original article</em>) yang berupa&nbsp;hasil penelitian (<em>research article</em>) dan kupasan (<em>review</em>) di bidang pertanian. Bidang kajian meliputi agronomi, ilmu tanah, manajemen sumberdaya lahan, perlindungan tanaman, teknologi pangan, teknologi paska panen dan bidang lainnya yang berkaitan dengan pertanian.</p> <p>Dalam setahun Jurnal Agrisa menerbitkan 2 edisi&nbsp; yaitu Juni dan Desember. Naskah yang masuk akan melalui proses evaluasi kelayakan oleh Dewan Editor dan selanjutnya akan melalui proses&nbsp;review (<em>blind review</em>).</p> en-US asimamora@staf.undana.ac.id (Agnes V. Simamora) ryan.pieter.imanuel.nalle@staf.undana.ac.id (Ryan Pieter I N) Fri, 20 Jun 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENERAPAN CARA PENGOLAHAN PANGAN YANG BAIK PADA UMK ABON YUDHISTIRA KUPANG https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/agrisa/article/view/24358 <p>Sertifikat CPPOB (Cara produksi pangan olahan yang baik) merupakan syarat bagi usaha makanan dan minuman di Indonesia untuk keterjaminan mutu dan keamanan produk usahanya. Banyak UMKM makanan dan minuman di Kota Kupang belum memiliki sertifikat CPPOB. Hal ini berhubungan dengan kurangnya pengetahuan maupun keterampilan dari para pelaku usaha untuk mempersiapkan berbagai persyaratan agar dapat memperoleh sertifikat CPPOB. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi survei, penelusuran proses produksi, konsolidasi dan pendampingan perbaikan sistem produksi. &nbsp;&nbsp;UMKM yang menjadi contoh untuk pendampingan penerapan CPPOB adalah UMK Abon Yudhistira yang berlokasi di kelurahan Naikoten II, Kota Kupang. Program pendampingan ini menghasilkan adanya perubahan terhadap tata letak ruang produksi terutama untuk menghindari resiko terjadinya kontaminasi silang yang diakibatkan oleh pergerakan bahan dan hasil produksi, pergerakan para pekerja maupun aktivitas eksternal. Selain itu, informasi pada kemasan telah pula dilengkapi untuk mempermudah ketertelusuran. Pada akhir program, UMK Abon Yudhistira berhasil memperoleh sertifikat CPPOB dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia..</p> Herianus J. D. Lalel, Yuliana Tandi Rubak, Zainal Abidin, Ni Luh Putu Ravi Cakswindryandhani, Ryan Pieter I Nalle, Roddialek Pollo, Yenny Radja Kana, Shirly S. Oematan, Yohanes Franyklino Neranai, Yosefina R.Y Gandut ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/agrisa/article/view/24358 Sat, 14 Jun 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH APLIKASI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP KANDUNGAN HARA P-JARINGAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycne max L.) DI ALFISOL https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/agrisa/article/view/18915 <p>Penelitian ini telah dilaksanakan di Liliba, kecamatan Oebobo, kota Kupang, NTT yang berlangsung dari bulan April sampai dengan September 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi penggunaan dosis biochar sekam padi dengan konsentrasi POC limbah cair tahu terhadap kandungan hara P jaringan dan hasil tanaman kedelai, mengetahui pengaruh dosis biochar sekam padi terhadap kandungan hara P jaringan dan hasil tanaman kedelai di Alfisol dan mengetahui pengaruh konsentrasi POC limbah cair tahu terhadap kandungan hara P jaringan dan hasil tanaman kedelai di Alfisol. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang dirancang menggunakan rancangan acak lengkap ( RAL). Faktor pertama berupa dosis biochar sekam padi (B), yang terdiri dari 4 level, yakni : tanpa dosis biochar (B0), dosis biochar sekam padi 10 ton/ha (B1), dosis biochar sekam padi 15 ton/ha (B2), dan dosis biochar sekam padi 20 ton/ha (B3). Faktor kedua adalah konsentrasi POC limbah cair tahu (T) yang terdiri dari 4 level, yakni : tanpa konsentrasi POC limbah cair tahu (TO), konsentrasi POC limbah cair tahu 15% (T1), konsentrasi POC limbah cair tahu 30% (T2), dan konsentrasi POC limbah cair tahu 45% (T3). Dengan demikian, terdapat 16 kombinasi perlakuan dan dibuat dalam 3 ulangan sehingga secara keseluruhan terdapat 48 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dosis biochar sekam padi memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kandungan hara P-jaringan yakni sebesar 0,195% dan memberikan bobot kering biji kedelai yang terbaik pada dosis 15 ton/ha (B2) yaitu sebesar 9,27 gram/tanaman.Perbedaan konsentrasi POC limbah cair tahu berpengaruh terhadap kandungan hara P jaringan yang terbaik pada konsentrasi 150ml/l (T1) yakni sebesar 0,199%., bobot kering biji tanaman kedelai yang terbaik terdapat pada konsentrasi 450 ml/l (T3) yakni sebesar 8,1 gram/tanaman dan berat biji kering oven tanaman kedelai yang terbaik terdapat pada konsentrasi 150 ml/l (T1) yaitu sebesar 3,8 gram/tanaman.</p> Efrem Kasimirus Sangku, Elias St.O Nguru, Max J Kapa ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/agrisa/article/view/18915 Sat, 14 Jun 2025 00:00:00 +0000