MAKNA SEMIOTIKA DALAM TRADISI “FASE MATAN” DI DESA KABUNA KABUPATEN BELU

  • Cendia Fatima Guteres Dacosta(1*)
    Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana
  • Karolus Budiman Jama(2)
    Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana
  • I Nyoman Reteg(3)
    Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Makna Semiotika, Tradisi, Fase Matan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Makna Semiotika dalam tradisi “fase matan”. Tradisi ialah sebagai kebiasaan atau ritual yang secara turun-temurun diwariskan pada suatu kelompok masyarakat tertentu. Budaya tradisi sudah menjadi kebiasaan yang bersifat suprantural bagi masyarakat salah satunya nilai-nilai budaya dan lainya. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui makna semiotika dalam tradisi Fase Matan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbol dalam tradisi Fase Mata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori semiotika. Metode yang digunakan dalam peneltian ini ialah metode deskriptif kualitatif.penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat serta wawasan luas tentang tradisi fase matan kepada masyarakat,baik dikalangan akademis maupun non akademis.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2024-04-04