MAKNA DAN NILAI TUTURAN RITUAL NDENGI PANDE “MOHON PANDAI” DALAM BUDAYA MASYARAKAT TANA RIGHU DI SUMBA BARAT

  • Paulus Ama Kamuri(1*)
  • (*) Corresponding Author

Abstract

Kajian ini difokuskan pada aspek bahasa yang digunakan dalam tuturan ritual ndengi pande ”mohon pandai” dan
kaitannya dengan tradisi atau budaya yang melatari-nya. Ritual ndengi pande adalah suatu ritual yang dilakukan oleh
masyarakat Tana Righu untuk memohon kepintaran kepada arwah atau roh leluhur. Masyarakat Tana Righu percaya
bahwa roh leluhur mereka yang sudah mati dapat menolong mereka. Mereka percaya bahwa setiap permohonan yang
disampaikan oleh anak-cucu mereka akan didengar dan dijawab oleh leluhur mereka yang sudah meninggal. Biasanya
upacara ritual ini, dilakukan saat anak-anak mereka mau masuk sekolah atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi. Mereka meyakini bahwa anak-anak mereka akan menjadi orang yang cerdas, berhasil dalam mendidihkan dan
berguna bagi masyarakat. Kajian ini mencakup telaah makna dan nilai tuturan ritual ndengi pande. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna dan Nilai yang terdapat dalam tuturan ritual ndengi pande
berkaitan dengan budaya yang dianutnya. Tujuannya penelitian ini adalah agar masyarakat memahami makna dan
nilai ritual ini. Teori yang digunakan adalah teori linguistik kebudayaan yang ditunjang dengan konsep bahasa,
budaya, tuturan ndengi pande. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa makna yang terdapat dalam tuturan ritual Ndengi Pande adalah makna budaya, makna
permohonan, makna religius dan makna perlindungan. Sedangkan nilai yang terdapat dalam tuturan ritual
penghormatan terhadap orang tua, leluhur yang sudah meninggal, pendidikan, dan religi.

Downloads

Download data is not yet available.

PlumX Metrics

Published
2022-10-24
Section
Articles