Jurnal Aquatik https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu <p>Jurnal Aquatik merupakan media desiminasi hasil-hasil penelitian kelautan dan perikanan. Terbit 2 (dua) kali setahun (Maret dan Oktober). Jurnal ini berisi tentang penelitian-penelitian yang berhubungan dengan Rekayasa lingkungan akuatik, reproduksi dan nutrisi organisme perairan, penyakit dan parasit organisme perairan, genetika, kualitas air dan semua penelitian yang berhubungan dengan teknologi budidaya perairan.&nbsp;&nbsp;</p> en-US ade.yulita@staf.undana.ac.id (Ade Yulita Hesti Lukas) asriati@staf.undana.ac.id (Asriati Djonu) Fri, 04 Apr 2025 02:38:08 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21152 <p>Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tarus (Pantai Manikin) Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Penentuan lokasi penelitian ini dengan mempertimbangkan bahwa perairan di Kabupaten Kupang khususnya Desa Tarus (Pantai Manikin). Perlakuan yang diujikan yaitu pemberian jenis pakan yang berbeda, Perlakuan A : Pemberian pakan bekicot, Perlakuan B : Pemberian pakan kerang mangrove, Perlakuan C : Pemberian pakan ikan rucah (ikan tembang), Perlakuan D : Pemberian pakan lambung ayam. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu berat mutlak, berat harian dan kelangsungan hidup. Pemberian pakan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan baik berat, tetapi tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pakan yang terbaik untuk pertumbuhan ditunjukkan pada perlakuan A dengan penggunaan pakan bekicot yang menghasilkan pertumbuhan berat mutlak sebesar 29,00 g, pertumbuhan harian sebesar 0,48 g%/jam. Sedangkan untuk kelangsungan hidup mencapai 100% semua perlakuan.</p> Marini Cladita Klau, Yulianus Linggi, Asriati Djonu ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21152 Mon, 31 Mar 2025 00:00:00 +0000 PERBANDINGAN TUBIFEX SP DAN CHIRONOMUS SP DALAM PAKAN TERHADAP PENINGKATAN WARNA IKAN KOMET (Carassius auratus) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21153 <p>&nbsp;Penelitian berlangsung selama 30 hari di Laboratorium Kering Fakultas Peternakan Kelautan dan Perikanan. Desain penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu perbandingan <em>tubifex</em>: <em>c</em><em>hironomus</em> yang terdiri dari Perlakuan A (1:0), perlakuan B (1:1), dan perlakuan C (0:1). Parameter yang diukur adalah kecerahan warna, berat mutlak dan panjang mutlak ikan komet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung cacing sutera (<em>Tubifex</em> sp) dan cacing darah (<em>Chironomus </em>sp) dalam formulasi pakan ikan komet (<em>C. auratus</em>) berpengaruh nyata pada warna ikan komet (<em>C. auratus</em>). Kualitas warna terbaik dan pertumbuhan mutlak tertinggi pada ikan komet ditunjukkan oleh perbandingan 50% tubifex dan 50% Chironomus (perlakuan B= 1:1).</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Chironomus sp, C. auratus, Tubifex sp.</em></p> Victoria Natalis, Ade Yulita Hesti Lukas, Asriati Djonu ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21153 Mon, 31 Mar 2025 00:00:00 +0000 PERBANDINGAN PERTUMBUHAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MOTADIKIN DAN KLETEK KABUPATEN MALAKA https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21513 <p>Penelitian dilakukan selama 3 bulan terhitung mulai dari bulan April sampai Juli 2024, pada dua lokasi yang berbeda yaitu perairan Motadikin dan perairan Kletek, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak, kelangsungan hidup dan kualitas air. Perbandingan pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang darah dapat didapatkan pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak yang tinggi terdapat pada perairan Kletek dan terendah pada perairan Motadikin.</p> Maria Frumensia Helmayati Anar, Priyo Santoso, Yudiana Jasmanindar ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21513 Sat, 01 Mar 2025 00:00:00 +0000 PEMBERIAN BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21514 <p>Penelitian ini dilaksanakan di BBIP Tablolong, Kabupaten Kupang selama 60 hari. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan bekicot (<em>Achatina fulica</em>) terhadap pertumbuhan ikan kakap putih (<em>Lates calcarifer</em>). rancangan yang digunakan berupa RAL dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan&nbsp; yaitu (A) pelet f999 5% dari berat biomassa (kontrol), (B) Bekicot 5% dari bobot biomassa, (C) bekicot 10% dari bobot biomassa, (D) bekicot 15% dari bobot biomassa. Parameter yang diukur penelitian ini adalah Pertumbuhan Berat Mutlak, SGR, SR, FCR, Efisiensi Pakan. hasil penelitian membuktikan&nbsp;bahwa perlakuan (B) Bekicot 5% dari bobot biomassa merupakan dosis terbaik bagi pertumbuhan ikan kakap putih dengan tingkat pertumbuhan berat mutlak 8,3 g, SGR mencapai 0,048 %g/hari, SR ikan kakap putih 90%, FCR 1,36 g, dan nilai efisiensi pakan mencapai 73,44%.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Bekicot, ikan kakap putih, pertumbuhan<strong><em>.</em></strong></p> Marlen Brilian Riwu Nadju, Marcelien Dj Ratoe Oedjoe, Franchy Ch Liufeto ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/21514 Sat, 01 Mar 2025 00:00:00 +0000 STUDI NILAI TAMBAH RUMPUT LAUT (Kappaphycus sp) MENJADI ALKALI TREATED COTTONII (ATC) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22305 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan rumput laut <em>Kappaphycus</em> sp menjadi Alkali Treated Cottonii (ATC) dan untuk mengevaluasi aspek ekonomi dari proses tersebut. Proses pengolahan ATC dilakukan melalui perebusan rumput laut dengan larutan kalium hidroksida (KOH) pada suhu 80–85°C selama dua jam, diikuti dengan pencucian, pemotongan, dan pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan rumput laut kering menjadi ATC menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 67.000 per kilogram rumput laut kering, dengan total nilai tambah untuk 100 kg rumput laut mencapai Rp 7.210.000. Nilai tambah ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dalam harga jual produk olahan dibandingkan dengan penjualan rumput laut dalam bentuk mentah. Analisis finansial menunjukkan keuntungan kotor sebesar Rp 5.900.000, dengan break-even point tercapai pada produksi sekitar 28,45 kg ATC. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengolahan rumput laut menjadi ATC tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi produk, tetapi juga membuka peluang diversifikasi produk seperti karagenan murni yang sangat diminati di pasar internasional. Oleh karena itu, pengolahan rumput laut menjadi ATC dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat pesisir dan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha melalui nilai tambah yang dihasilkan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong><em> Alkali Treated Cottonii (ATC), </em>ekonomi, <em>&nbsp;Kappaphycus </em>sp, karagenan, nilai tambah, pengolahan</p> Ferdinan Ferdinan, Sunadji Sunadji, Marcelien Dj Ratoe Oedjoe ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22305 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH KEPADATAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN PATIN YANG DI PELIHARA DALAM WADAH HAPPA DI BBIS NOEKELE KABUPATEN KUPANG https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22306 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin (<em>Pangasius</em> sp.) yang dipelihara dalam wadah hapa di Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Noekele, Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan kepadatan yang berbeda, yaitu 90 ekor, 120 ekor, dan 150 ekor per hapa, yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup (survival rate), pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, serta kualitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, dan amonia). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui signifikansi pengaruh antar perlakuan, dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika ditemukan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin. Kepadatan yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa kepadatan memberikan pengaruh signifikan (p &lt; 0,05) terhadap survival rate, namun pada pertumbuhan berat mutlak, dan pertumbuhan panjang mutlak tidak signifikan. Kepadatan 90 ekor per hapa memberikan hasil terbaik dengan nilai survival rate, pertumbuhan berat, dan panjang mutlak yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan 120 dan 150 ekor per hapa. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pada kepadatan rendah, persaingan terhadap oksigen, ruang, dan pakan menjadi lebih minimal sehingga mendukung pertumbuhan yang lebih optimal. Oleh karena itu, kepadatan 90 ekor per hapa direkomendasikan sebagai strategi budidaya yang efektif untuk meningkatkan performa benih ikan patin di wilayah tersebut.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong><strong>: </strong>Budidaya hapa, ikan patin, kepadatan, pertumbuhan, <em>survival rate</em></p> Umar Widia, Sunadji Sunadji, Yulianus Linggi ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22306 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000 GAMBARAN KONDISI KUALITAS AIR UNTUK RENCANA PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI PESISIR DESA TOENEKE KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22307 <p>Budidaya udang vaname <em>(Litopenaeus vannamei)</em> menjadi salah satu alternatif produksi perikanan yang berkembang pesat di kawasan ini, karena prospek dan profit menjanjikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi kualitas air yang diperlukan untuk pengembangan budidaya tambak udang vaname <em>(Litopenaeus vannamei)</em> di pesisir Desa Toineke, Kabupaten Timor Tengah Selatan. &nbsp;Penelitian ini dilaksanakan di perairan pesisir Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kecamatan Kualin, di Desa Toineke selama dua minggu. Berdasarkan hasil penelitian kualitas air dapat disimpulkan bahwa lokasi A&nbsp; memiliki nilai pH sebesar 4,9, Oksigen terlarut sebesar 0,6 ppm, Nitrat sebesar 0,005 mg/l dan lokasi B&nbsp; nilai pH sebesar 5,34, Oksigen terlarut sebesar 0,59 ppm, Nitrat sebesar 0,009 mg/l, kualitas air yang telah diukur pada lokasi A dan Lokasi B mengindikasikan bahwa kedua lokasi tersebut tidak memenuhi syarat sebagai lokasi budidaya udang vaname. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat terdapat beberapa parameter kualitas air yang tidak sesuai ambang optimal. Peneliti menyarankan adanya manajemen&nbsp;kualitas&nbsp;air.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Budidaya Udang Vaname<em> (Litopenaeus vannamei)</em>.</p> Vinsensia Mariana Susanti, Franchy Ch Liufeto ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22307 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000 Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Yang Diberi Pellet Dengan Penambahan Tepung Daphnia sp https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22717 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung <em>Daphnia</em> sp. terhadap pertumbuhan ikan nila (<em>Oreochromis niloticus</em>). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2024 di Laboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana, Kupang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan meliputi A (kontrol), B (10% <em>Daphnia</em> sp.), C (15% <em>Daphnia</em> sp.), D (20% <em>Daphnia</em> sp.), dan E (30% <em>Daphnia</em> sp.), masing-masing perlakuan terdiri atas 15 ekor ikan, sehingga total ikan sebanyak 225 ekor. Parameter yang diamati mencakup pertumbuhan berat mutlak dan rasio konversi pakan (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung <em>Daphnia </em>sp. berpengaruh signifikan (p&lt;0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak, namun tidak berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Ikan nila,</em> <em>Pertumbuhan, Tepung daphnia, Rasio Konversi Pakan (FCR</em></p> Yunanda Dau Bere, Yulianus Linggi, Wesly Pasaribu ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/22717 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000 JENIS DAN KEPADATAN FITOPLANKTON PADA KEDALAMAN BERBEDA DI LOKASI BUDIDAYA KERANG MUTIARA DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/23528 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan fitoplankton pada kedalaman berbeda di lokasi budidaya kerang mutiara (<em>Pinctada maxima</em>) di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2024 dengan pengambilan sampel air di tiga stasiun pada tiga titik kedalaman, yaitu permukaan, dekat poket, dan dasar laut. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat 38 genus fitoplankton yang tergolong ke dalam 10 kelas, dengan kelas <em>Bacillariophyceae</em> paling dominan. Kepadatan tertinggi ditemukan di titik dasar Stasiun 2 (3400 ind/L), menunjukkan adanya akumulasi nutrien. Hasil ini menunjukkan bahwa kedalaman lebih memengaruhi distribusi fitoplankton dibandingkan lokasi stasiun. Penelitian ini memberikan informasi ekologis untuk mendukung budidaya laut yang berkelanjutan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Bacillariophyceae</em>, fitoplankton, kedalaman, kepadatan, kerang mutiara.</p> Nurnamsi Masrik Sombak, Yulianus Linggi, Priyo Santoso ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/23528 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000 PERBANDINGAN PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) YANG DIPELIHARA PADA KEDALAMAN BERBEDA DI PERAIRAN TELUK ROTE https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/23529 <p>Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis perbedaan pertumbuhan <em>K. alvarezii</em> pada kedalaman yang berbeda, untuk mengidentifikasi faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan <em>K. alvarezii</em> pada kedalaman tersebut, serta menentukan kedalaman terbaik yang memberikan hasil pertumbuhan optimal bagi <em>K. alvarezii</em> pada lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 45 hari yang bertempat di Perairan Teluk Rote, Pantai Lenaoen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, P1= Budidaya rumput laut di permukaan dengan kedalaman 20 cm, P2= Budidaya rumput laut di permukaan dengan kedalaman 60 cm, dan P3= Budidaya rumput laut di permukaan dengan kedalaman 100 cm. Dalam penelitian ini bahan uji yang digunakan yaitu rumput laut <em>Kappaphycus alvarezii </em>dengan berat awal 100 gram dan menggunakan metode budidaya longline. Parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah parameter pertumbuhan dan parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedalaman budidaya mmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan mutlak <em>K. alvarezii</em> di Perairan Teluk Rote dimana pertumbuhan mutlak tertinggi dicapai pada kedalaman 20 cm dengan nilai 828 g, diikuti oleh kedalaman 60 cm sebesar 667 g, dan kedalaman 100 cm sebesar 545 g. Kondisi lingkungan di kedalaman 20 cm, termasuk suhu optimal (29,5°C), salinitas (32,1 ppt), intensitas cahaya tinggi (sekitar 28.000 lux), serta kecepatan arus yang mendukung (20,5 cm/s), sangat mendukung proses fotosintesis dan metabolisme sehingga mempercepat akumulasi biomassa. Sebaliknya, pada kedalaman yang lebih dalam, penurunan intensitas cahaya, suhu yang lebih rendah, dan arus yang lebih lambat menghambat laju pertumbuhan. Oleh karena itu, pemilihan kedalaman budidaya yang tepat sangat krusial untuk memaksimalkan produktivitas <em>K. alvarezii</em> dan mendukung keberlanjutan usaha budidaya di Teluk Rote.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Kappaphycus alvarezii</em>, rumput laut, teluk Rote.</p> Kenny Peter Ndun, Yulianus Linggi, Ridwan Tobuku ##submission.copyrightStatement## undana.ac.id https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jaqu/article/view/23529 Mon, 03 Mar 2025 00:00:00 +0000