IDENTIFIKASI SIFAT FISIK DAN MEKANIS UNTUK MENGANALISA KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN PERBANDINGAN METODE JANBU DAN FELLENIUS DI DESA OEMASI, KECAMATAN NEKAMESE, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR
IDENTIFICATION OF PHYSICAL AND MECHANICAL PROPERTIES TO ANALYZE SLOPE STABILITY USING A COMPARISON OF JANBU AND FELLENIUS METHODS IN OEMASI VILLAGE, NEKAMESE DISTRICT, KUPANG REGENCY, EAST NUSA TENGGARA
Abstract
Ketidakstabilan lereng dapat berakibat pada risiko longsor yang signifikan, terutama di daerah rawan. Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, merupakan salah satu daerah yang rawan longsor, dengan salah satu ruas jalan terdampak oleh kelongsoran lereng. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat fisik dan mekanis tanah, menganalisis faktor keamanan (FK) lereng menggunakan metode Janbu dan Fellenius, dan menghitung nilai probabilitas kelongsoran. Berdasarkan hasil pengujian, karakteristik fisik tanah di lokasi penelitian meliputi kadar air sebesar 25,41% untuk lapisan atas, 26,82% untuk lapisan tengah, dan 20,99% untuk lapisan bawah. Berat isi tanah masing-masing adalah 1,47 gr/cm³, 1,56 gr/cm³, dan 1,69 gr/cm³, sedangkan berat jenis tanah berturut-turut adalah 2,79 gr/cm³, 2,61 gr/cm³, dan 2,86 gr/cm³. Indeks plastisitas tanah menunjukkan nilai dengan batas cair, batas plastis, dan indeks plastisitas pada lapisan atas, tengah, dan bawah masing-masing berkisar antara 36,35% hingga 37,50%, 22,58% hingga 26,96%, dan 10,54% hingga 13,77%. Pengujian kuat geser tanah pada lapisan atas menunjukkan nilai kohesi (c) sebesar 10,096 kPa dan sudut geser dalam (ϕ) 38,72°; pada lapisan tengah kohesi (c) 10,517 kPa dan sudut geser dalam (ϕ) 38,72°; pada lapisan bawah kohesi (c) 10,938 kPa dan sudut geser dalam (ϕ) 50,264°. Analisis stabilitas lereng dengan perangkat lunak Geoslope menunjukkan bahwa FK lereng di lokasi penelitian adalah 0,902 (metode Janbu) dan 0,910 (metode Fellenius), yang menunjukkan kondisi lereng tidak aman. Redesign lereng menghasilkan FK sebesar 1,397 (metode Janbu) dan 1,432 (metode Fellenius), yang menunjukkan kondisi stabil dan aman dengan nilai FK di atas 1,25. Nilai Probabilitas Kelongsoran (PK) sebesar 1,1% untuk analisis lereng Janbu dan 1% untuk analisis lereng Fellenius. Berdasarkan ketentuan dalam KEPMEN ESDM No. 1827 Tahun 2018, nilai ini tergolong dalam kategori risiko longsor rendah, karena FK dan PK tidak melebihi batas maksimum yang disarankan.