https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/issue/feedJurnal Teknologi2025-05-31T04:23:15+00:00Yusuf Rumbinoyusufrumbino70@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify; line-height: 2em;">Jurnal Teknologi diterbitkan dua kali setahun (Mei dan Nopember) oleh Fakultas Sains dan Teknik ( Sebelumnya bernama Fakultas Teknik) Undana. Jurnal ini menerbitkan Artikel Hasil Penelitian dan Kajian-Kajian Penelitian/Pustaka dalam bidang Teknik yang belum pernah diterbitkan media atau dalam jurnal lain.</p> <p> </p> <hr>https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22333PEMETAAN BENTANG ALAM KARST BAUMATA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR2025-05-31T02:28:25+00:00Maria Genoveva Klaugenovevamaria002@gmail.comNoni Banunaeknbanunaek@staf.undana.ac.idAisyah Ahmadaisyah.ahmad@staf.undana.ac.id<p>Desa Baumata berada pada Kecamatan Taebenu dengan luas wilayah 106,42 km<sup>2</sup>. Desa Baumata terdapat Hutan Taman Wisata Alam atau Hutan Konservasi (SK: 357/Menlhk/Setjen/PLA.0/5/2016), dan Kawasan Bentang Alam Karst (Permen ESDM No. 17 Tahun 2012 Kawasan Deliniasi KBAK level (1) yang belum ditetapkan sebagai bentang alam karst yang harus dikonservasi. Selain itu ada juga mata air Baumata yang keluar melalui gua-gua dan rongga karst basah yang khas pelarutan batugamping baik di permukaan maupun di bawah permukaan, sehingga dapat berkembang juga bentang alam karst. Di duga bentang alam karst ini sangat penting perannya bagi aliran sungai bawah tanah dan mata air. Bentang alam karst di daerah Baumata dan sekitarnya menunjukan adanya bentuk-bentuk bentang alam karst dipermukaan dan dibawah permukaan. Dipermukaan terdapat bukit dan lembah-lembah pelarutan doline, uvala dan polje, gua dan rongga masuknya air. Dipermukaan juga terdapat kawasan hutan konservasi yang sangat lebat dengan berbagai jenis flora dan fauna. Sedangkan bentuk bentang alam karst dibawah permukaan di lokasi ini berupa gua dan rongga yang mengalirkan air tanah permanen. Di dalama gua-gua ini juga didapati stalaktit. Adapun beberapa sumur dengan kedalaman dangkal (4,23 m) dan kedalaman yang cukup dalam sekitar (21,5 m).</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22334ANALISIS KUALITAS PAVING BLOCK DENGAN BAHAN TAMBAHAN FLY ASH2025-05-31T02:36:05+00:00Asrial Asrialasrial@staf.undana.ac.idRoly Edyanroly@staf.undana.ac.idAyu Acnessia Polinayupolin42@gmail.com<p>Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah sarana infrastruktur penting dalam sektor ketenagalistrikan yang menggunakan energi kinetik dari uap sebagai sumber daya, yang dihasilkan melalui proses pembakaran bahan bakar seperti batubara, minyak, atau gas. PLTU yang berlokasi di Kabupaten Kupang, tepatnya di Desa Bolok. PLTU Bolok adalah salah satu pabrik pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama dalam proses pembangkitan energi listriknya, Batu bara adalah sumber daya alam non-renewable berupa batuan karbon yang terbentuk dari tumbuhan purba yang telah mengalami proses dekomposisi dan pemadatan selama jutaan tahun. Ini adalah salah satu bahan bakar fosil yang paling banyak digunakan di dunia untuk menghasilkan energi. <em>fly ash </em>yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok, merupakan limbah yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak lingkungan yang seriusPenelitian ini bertujuan untuk Pengujian kuat tekan <em>paving blok</em> yang menggunakan abu batu bara sebagai bahan tambahan (sesuai dengan SNI-03-0691-1996) Pengujian konsentrasi abu batu bara dalam campuran mempengaruhi densitas pada<em> paving block </em>(sesuai dengan SNI-03-0691-1996). Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka peneliti mengambil metode kuantitatif untuk pengujian kuat tekan dan densitas pada <em>paving block</em> dengan tambahan fly ash. densitas presentase 0 % dengan nilai 1,366 kg/m³ hasil densitas ini cukup rendah dan pada presentase 20% dengan nilai 2,2749 kg/m³ densitas ini memiki peningkatan menunjukkan bahwa <em>paving block</em> tersebut memiliki kekuatan yang lebih baik dan kualitas yang lebih tinggi secara keseluruhan, hasil pengujian kuat tekan pada <em>paving block</em> yang menggunakan campuran abu batubara(fly ash). Setiap perbandingan campuran menunjukkan variasi kuat tekan yang berbeda. Pada perbandingan 0%, kuat tekan paling rendah tercatat sebesar 22,93 kg/cm², sementara pada perbandingan 15%, kuat tekan tertinggi mencapai 110,04 kg/cm².</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22335PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL TRAFO PADA GARDU DISTRIBUSI DI PT. PLN (Persero) ULP LARANTUKA2025-05-31T02:43:48+00:00Hilarius Tondahilarius_tonda@yahoo.co.idI Made Parsamadeparsa@staf.undana.ac.idCrispinus P. Tamalcrispinus_tamal@staf.undana.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral pada trafo gardu distribusi dan mengetahui seberapa besar pengaruh ketidakseimbangan terhadap arus netral trafo gardu distribusi. Penelitian ini menggunakan metodlogi survey, dan metodelogi kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah uji persyaratan analisi uji normalitas data, uji homogenitas data serta teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi tunggal dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral yang dihasilkan sebelum pemerataan beban diperoleh nilai berdasarkan pengujian tabel diatas diperoleh nilai <em>t </em>hitung = <strong>-2.151 </strong>nilai signifikasinya (sig) sebesar ˂ 0,040 dan nilai t tabel = (df = 30 – 2 = 28 yaitu dua arah / 0,025 maka diperoleh t tabel <strong>1701</strong>,(lampiran 5 hal 123) sehingga <strong>-2.151 ˂ 1701 </strong>dan signifikasinya sebesar <strong>0,040 ˂ 0,05 </strong>maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara ketidakseimbangan beban terhadap arus netral. Sedangka pengaruh ketidakseimbangan terhadap pesentase beban setelah pemerataan berdasarkan hasil analisis regresi diatas diperoleh nilai <em>t </em>hitung = <strong>-3.037 </strong>nilai signifikasinya (sig) sebesar <strong>0,005 </strong>dan nilai t tabel = (df = 30 – 2 = 28 yaitu dua arah / 0,025 maka diperoleh t tabel <strong>1701</strong>, sehingga <strong>-3.030 ˂ 1701 </strong>dan signifikasinya sebesar <strong>0,005 ˂ 0,05 </strong>maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara ketidakseimbangan beban terhadap persentase pembebanan.</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22337ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DIKECAMATAN TELUK MUTIARA KOTA KALABAHI2025-05-31T02:52:39+00:00Fijrah Aliyati Kalaefijrakalae@gmail.comKetut M. Kuswaraketutmahendra@staf.undana.ac.idRoly Edyanroly@staf.undana.ac.id<p>Kecelakaan lalu lintas merupakaan masalah yang membutuhkan penanganan serius mengingat besarnya kerugian yang diakibatkannya. Untuk itu kajian yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis terhadap data kecelakaan lalu lintas yang ada. Tugas akhir ini mengambil lokasi pada Kecamatan Teluk Mutiara Di Kota Kalabahi. Lokasi tersebut merupakan jalan arteri yang padat lalu lintasnya, segala aktifitas di lalukan pada lokasi ini memiliki peran penting dalam distribusi barang dan jasa, jalan memiliki tipe 2/2 UD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geometrik jalan, Mengetahui volume lalu lintas harian rata-rata dan mengetahui jalan tersebut masih dapat melayani LHR saat ini atau tidak pada ruas jalan Jenderal Sudirman dan Mengetahui karakteristik kecelakaan lalu lintas. Data yang diperlukan yaitu data geometrik jalan dan LHR yang diperoleh dari lapangan dan data kecelakaan lalu lintas dari polres Kabupaten Alor. Kondisi geometrik katakana cukup baik walaupun ada beberapa masalah. Dan berdasarkan hasil pengelolaan data perhitungan LHR Jadi volume lalu lintas pada jalan Jenderal Sudirman dengan kelas jalan II yang menampung 6000–20.000 dengan perhitungan LHR jumlahnya 12018 masih mampu menampung lalu lintas yang melewati jalan ini. Dan data kecelakaan lalu lintas dalam 6 tahun 2017–2022. Hasi kecelakaan lalu lintas sebanyak 92 kejadian kecelakaan dengan rincian 16 kecelakaan tahun 2017, 17 kecelakaan tahun 2018, tahun 2019 kecelakaan 12, 9 kecelakaan tahun 2020, tahun 2021 15 kecelakaan dan 23 kecelakaan tahun 2022. Berdasarkan hasil identifikasi data diketahui bahwa faktor-faktor penyebab kecelakaan di kecamatan teluk mutiara dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu faktor manusia, Sarana dan Prasarana Jalan dan lingkungan.</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22338FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMACETAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERMAN FERNANDEZ LARANTUKA KABUPATEN FLORES TIMUR2025-05-31T02:59:19+00:00Wilhelmina P. Nironwpniron05@gmail.comKetut M. Kuswaraketutmahendra@staf.undana.ac.idPaul G. Tamelanpgtamelan@gmail.com<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui faktor-faktor penyebab kemacetan, berdasarkan hasil pengamatan dan perhitunganLalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dengan kelas jalan IIb yang memiliki LHR dalam SMP sebesar 1500-8000, hasil perhitungan LHR sebesar 7697 maka dapat disimpulkan bahwa ruas Jalan Herman Fernandez masih mampu menampung lalu lintas yang melewati jalan ini, namun yang menyebabkan semrawutnya lalu lintas di jalan ini adalah sikap dan perilaku para pengguna jalan ketika menggunakan jalan raya, lampu lalu lintas yang tidak berfungsi, parkir liar yang di lakukan oleh masyarakat, serta adanya aktifitas pasar yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas di jalan ini. Mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap kemacetan yang sering terjadi pada ruas jalan Herman Fenandez, diperoleh melalui pembagian kuisioner terhadap 59 orang responden yang menyangkut aspek kenyamanan dan keamanan, mendapatkan hasil bahwa dari aspek kenyamanan masyarakat sekitar ruas Jalan Herman Fernandez merasa kurang nyaman dengan banyaknya kendaraan yang keluar masuk pasar dengan perolehan ranking 1, sedangkan dari aspek keamanan saat memarkirkan kendaraan di badan jalan menjadi ranking tertinggi. Dari hasil wawancara dengan masyarakat sekitar jalan dapat disimpulkan bahwa banyaknya kendaraan yang keluar masuk area pasar dan juga perilaku masyarakat dalam memarkirkan kendaraan di badan jalan menjadi aspek penyebab kemacetan di jalan ini.</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22339ANALISIS KEHILANGAN BATUBARA PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA DI PT UN Tbk2025-05-31T03:08:29+00:00Theodora Christi Jabichristy.jabi@gmail.comYusuf Rumbinoyusufrumbino@staf.undana.ac.idIka Fitri Krisnasiwiikafitri_0102@yahoo.co.id<p><em>Coal</em> <em>recovery</em> yang diterapkan pada PT. UN Tbk adalah sebesar minimal 98%. Pada Bulan Juli 2024 terjadi penurunan signifikan, dimana <em>coal recovery</em> tercatat sebesar 96%. Hal ini mengidentifikasikan bahwa di PT. UN Tbk mengalami <em>coal losses</em>. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung tonase <em>coal losses</em> pada kegiatan penambangan batubara Bulan Agustus dan September 2024 di PT. UN Tbk dan faktor-faktor penyebab terjadinya <em>coal losses</em>. Perhitungan <em>coal losses</em> dilakukan dengan membandingkan tonase <em>by survey</em> yang didapat dari <em>Software Surpac</em> 6.3 dan tonase aktual tertambang berdasarkan tonase batubara <em>by truck count</em>. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tonase <em>coal losses</em> untuk Bulan Agustus sebesar 5.403 T (4.0%), sedangkan untuk Bulan September adalah 3.484 T (2.9%). Pada kegiatan penambangan batubara di PT. UN Tbk ditemui faktor penyebab terjadinya <em>coal losses</em> yaitu pada kegiatan <em>coal cleaning</em> dan <em>coal getting</em>. <em>Coal losses</em> pada kegiatan <em>coal cleaning</em> Bulan Agustus adalah 2.713,628 T (2.0%), sedangkan pada kegiatan <em>coal getting</em> sebesar (2.0%). Untuk Bulan September 2024 pada kegiatan <em>coal cleaning</em> sebesar 2.188,494 T (1.8%), sedangkan pada pada kegiatan<em> coal getting</em> sebesar 1.295,506 T (1.1%).</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22340ANALISIS COAL LOSSES PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA DI PIT KUNGKILAN PT. LDA2025-05-31T03:16:01+00:00Adelia Waldetrudis Seukadeliawaldetrudisseuk@gmail.comYusuf Rumbinoyusufrumbino@staf.undana.ac.idIka Fitri Krisnasiwiikafitri_0102@yahoo.co.id<p>PT. LDA merupakan perusahaan tambang batubara yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di bawah PT. BGG, dengan target produksi batubara tahun 2024 sebesar 1.500.000 MT dan target produksi pada bulan Oktober 2024 sebesar 247.052,10 MT. Kegiatan penambangan dilakukan secara tambang terbuka dengan metode <em>strip mining</em>, menggunakan kombinasi alat berat <em>excavator</em> dan <em>dump truck</em>. Pada bulan Oktober 2024, produksi batubara dari Pit Kungkilan berdasarkan data jembatan timbang mencapai 238.201,51 MT, sedangkan berdasarkan perhitungan <em>joint survey</em> metode <em>cut and fill</em> mencapai 266.204,36 MT. Dari data tersebut, <em>coal recovery</em> tercatat sebesar 89,5% dan <em>coal losses</em> sebesar 10,5% atau 28.002,85 MT. <em>Coal losses</em> tersebut disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama, pada kegiatan <em>coal cleaning</em> yang menggunakan <em>excavator non-flat bucket</em> (Hitachi ZX350H) dengan kapasitas <em>bucket</em> 1,38 m³ dan panjang kuku 0,35 m, yang menyebabkan batubara ikut terkeruk saat membersihkan material pengotor, sehingga mengakibatkan kerugian sebesar 17.960,87 MT (6,7%). Pada proses pemuatan di area <em>front</em>, sebagian batubara tumpah dari <em>vessel dump truck</em> dan terinjak ban, berubah menjadi <em>fine coal</em> atau debu, menyebabkan kerugian 6.140,56 MT (2,3%). Selama pengangkutan dari pit ke <em>stock ROM</em>, batubara tumpah di sepanjang jalan akibat kondisi jalan yang berlubang, tikungan tajam, dan tanjakan, yang menyebabkan <em>coal losses</em> sebesar 3.901,42 MT (1,5%). Untuk meminimalkan <em>coal losses</em>, diperlukan penggunaan alat berat yang sesuai, seperti <em>excavator</em> dengan <em>flat bucket</em> atau <em>bulldozer</em> saat <em>coal cleaning</em> agar batubara tidak ikut terkeruk. Selain itu, pemuatan batubara ke <em>dump truck</em> perlu dilakukan sesuai kapasitas untuk mencegah tumpahan. Pada tahap <em>finishing</em>, batubara yang tertinggal di area <em>floor</em> perlu dikumpulkan dan diangkut ke <em>stock ROM</em>. Perbaikan jalan <em>hauling</em> secara rutin juga penting untuk mengurangi tumpahan selama proses pengangkutan.</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22341DESIGN PIT DAN PERENCANAAN PRODUKSI BATUBARA DI SITE PT BGG2025-05-31T03:24:10+00:00Maria Veronika Lodongorialodongo@gmail.comYusuf Rumbinoyusufrumbino@staf.undana.ac.idNoni Banunaeknbanunaek@staf.undana.ac.id<p>Perencanaan tambang merupakan proses persiapan sistematis untuk kegiatan penambangan. Bentuk dari perencanaan tambang salah satunya adalah <em>design pit</em>. Target produksi PT UN Tbk adalah 112.494 MT batubara dan 610.688 BCM <em>overburden</em> pada bulan September 2024. PT UN Tbk menginginkan sebuah <em>design pit</em> yang dapat melebihi dari target produksi tersebut. Adapun data-data yang diperhatikan dalam pembuatan <em>design pit</em> meliputi <em>pit limit</em>, lebar <em>bench</em>, tinggi <em>bench</em>, dan kemiringan lereng. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui cara membuat <em>design pit</em> dan menghitung besaran cadangan tertambang dari <em>design pit</em> yang telah dibuat, serta merencanakan produksinya. Hasil cadangan tertambang berdasarkan perhitungan menggunakan <em>software</em> MineScape 5.7, diperoleh cadangan tertambang sebesar 149.883,94 MT dan volume <em>overburden</em> sebesar 831.998,53 BCM, sedangkan untuk mencapai target produksi pada kegiatan <em>overburden removal</em> pada bulan September menggunakan 6 <em>fleet</em> armada, di mana target produksi yang diperoleh berdasarkan kemampuan alat sebesar 832.226 BCM, dan pada kegiatan <em>coal getting</em> menggunakan 2 <em>fleet</em> armada dengan target produksi berdasarkan kemampuan alat sebesar 153.557 MT.</p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/22342IDENTIFIKASI SIFAT FISIK DAN MEKANIS UNTUK MENGANALISA KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN PERBANDINGAN METODE JANBU DAN FELLENIUS DI DESA OEMASI, KECAMATAN NEKAMESE, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR2025-05-31T03:35:15+00:00Woro Sundariworosundari@gmail.comFrengky Seki Banunaekbanunaekfrengky@gmail.comHenda V. R. Taopanhevirangga@gmail.comRizhard Ndolurizhardndolu@staf.undana.ac.id<p>Ketidakstabilan lereng dapat berakibat pada risiko longsor yang signifikan, terutama di daerah rawan. Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, merupakan salah satu daerah yang rawan longsor, dengan salah satu ruas jalan terdampak oleh kelongsoran lereng. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat fisik dan mekanis tanah, menganalisis faktor keamanan (FK) lereng menggunakan metode Janbu dan Fellenius, dan menghitung nilai probabilitas kelongsoran. Berdasarkan hasil pengujian, karakteristik fisik tanah di lokasi penelitian meliputi kadar air sebesar 25,41% untuk lapisan atas, 26,82% untuk lapisan tengah, dan 20,99% untuk lapisan bawah. Berat isi tanah masing-masing adalah 1,47 gr/cm³, 1,56 gr/cm³, dan 1,69 gr/cm³, sedangkan berat jenis tanah berturut-turut adalah 2,79 gr/cm³, 2,61 gr/cm³, dan 2,86 gr/cm³. Indeks plastisitas tanah menunjukkan nilai dengan batas cair, batas plastis, dan indeks plastisitas pada lapisan atas, tengah, dan bawah masing-masing berkisar antara 36,35% hingga 37,50%, 22,58% hingga 26,96%, dan 10,54% hingga 13,77%. Pengujian kuat geser tanah pada lapisan atas menunjukkan nilai kohesi (c) sebesar 10,096 kPa dan sudut geser dalam (ϕ) 38,72°; pada lapisan tengah kohesi (c) 10,517 kPa dan sudut geser dalam (ϕ) 38,72°; pada lapisan bawah kohesi (c) 10,938 kPa dan sudut geser dalam (ϕ) 50,264°. Analisis stabilitas lereng dengan perangkat lunak Geoslope menunjukkan bahwa FK lereng di lokasi penelitian adalah 0,902 (metode Janbu) dan 0,910 (metode Fellenius), yang menunjukkan kondisi lereng tidak aman. Redesign lereng menghasilkan FK sebesar 1,397 (metode Janbu) dan 1,432 (metode Fellenius), yang menunjukkan kondisi stabil dan aman dengan nilai FK di atas 1,25. Nilai Probabilitas Kelongsoran (PK) sebesar 1,1% untuk analisis lereng Janbu dan 1% untuk analisis lereng Fellenius. Berdasarkan ketentuan dalam KEPMEN ESDM No. 1827 Tahun 2018, nilai ini tergolong dalam kategori risiko longsor rendah, karena FK dan PK tidak melebihi batas maksimum yang disarankan<em>.</em></p>2025-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##