https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/issue/feedJurnal Teknologi2024-05-31T06:14:21+00:00Yusuf Rumbinoyusufrumbino70@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify; line-height: 2em;">Jurnal Teknologi diterbitkan dua kali setahun (Mei dan Nopember) oleh Fakultas Sains dan Teknik ( Sebelumnya bernama Fakultas Teknik) Undana. Jurnal ini menerbitkan Artikel Hasil Penelitian dan Kajian-Kajian Penelitian/Pustaka dalam bidang Teknik yang belum pernah diterbitkan media atau dalam jurnal lain.</p> <p> </p> <hr>https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16414ANALISIS METODE UPRATING TRANSFORMATOR PADA GARDU DISTRIBUSI TERHADAP OVERLOAD di PT.PLN ULP KUPANG2024-05-31T03:02:25+00:00i Made Parsamadeparsa@staf.undana.ac.idAlize Cormidiana Abelalizeabel91@guru.smk.belajar.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode uprating terhadap <em>overload</em> (Beban Lebih) di PT.PLN (Persero) ULP Kupang, dan untuk menganalisis besar pengaruh metode uprating terhadap <em>overload</em> (Beban lebih). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah, Kuantitatif Murni. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan, yakni pengukuran secara langsung ditempat objek penelitian, dan untuk mengetahui pengaruh serta besar pengaruh dilakukan dengan membandingkan data pengukuran dan perhitungan secara matematis pada transformator distribusi sebelum dan sesudah melakukan proses uprating, dan melakukan analisis menggunakan IBM SPSS 29.0, untuk mendapatkan persentase pengaruh dan besar pengaruh uprating terhadap <em>overload</em> (Beban Lebih). Hasil penelitian dari 32 gardu yang diambil sebagai sampel, menunjukkan bahwa besar pengaruh uprating terhadap <em>overload</em> (Beban Lebih) sebesar 0,223 (22,3 %) dengan beban paling tinggi adalah 98,61 sebelum melakukan uprating, setelah melakukan uprating besar pengaruhnya 0,530 (53%) dengan beban paling tinggi 75,56, sisanya sebesar 47% dipengaruhi oleh variabel lain. Selisih antara nilai persentase pengaruh sebelum dan sesudah uprating 30,7%. Berdasarkan interval koefisien menunjukkan bahwa metode uprating mempunyai korelasi kuat dan arah hubungan positif, mempengaruhi <em>overload</em> (Beban Lebih), sedangkan besar pengaruhnya mempunyai korelasi sedang dan arah hubungan positif.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16415IDENTIFIKASI BENCANA LONGSOR DESA TUNBAUN2024-05-31T03:09:34+00:00Andreas Sinuhajiandreas.sinuhaji@staf.undana.ac.idWoro Sundariworosundari@gmail.com<p>Desa Tunbaun di kecamatan Aramasi Barat, Kabupaten Kupang memiliki kondisi yang rawan terhadap longsor. Menurut penduduk setempat tanah di desa tersebut belum stabis dan terdapat retakan – retakan yang terus melebar seiring berjalannya waktu. Perlu dilakukan pengujian terhadap kondisi tanah di Desa Tunbaun guna dilakukan pengidentifikasian terhadap terjadianya longsor. Sampel tanah tidak terganggu di ambil di lokasi yang sudang terjadi longsor dan lokasi yang tidak terjadi longsor guna pengidentifikasian. Sampel di bawa ke laboratorium Pekerja Umum (PU) untuk di uji kadar air, sifat fisik dan meknis tanah. Hasil pengujian Batas cair dapat berfungsi sebagai indikator bahaya longsor, Dengan adanya peningkatan kadar air, viskositas tanah menjadi lebih rendah. Pada saat tertentu, ketika peningkatan kadar air yang progresif, kadar air akan mencapai batas cair (LL). Pada saat inilah mudflow dapat terjadi dengan kecepatan aliran yang makin tinggi Tingkat bahaya longsor dipengaruhi oleh sifat fisika tanah terutama tekstur, struktur, permeabilitas tanah, serta curah hujan dan kemiringan lahan.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16417PENDUGAAN POTENSI AIR BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG PROVINSI NTT2024-05-31T03:16:08+00:00Ika Fitri Krisnasiwiikafitri_0102@yahoo.co.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis satuan batuan yang mengandung akuifer di daerah penelitian menggunakan pengukuran geolistrik metode konfigurasi <em>Schlumberger </em>menggunakan alat <em>Resistivity Meter </em>MC OHM 2115. Pengukuran dilakukan sebanyak 8 titik pengukuran dan panjang masing – masing lintasan adalah 150 m. Pengolahan data hasil pengukuran dilakukan menggunakan <em>software </em>IP2WIN dilanjutkan menggunakan <em>software </em>Corel Draw X6. Hasil interpretasi dari 12 titik pengukuran menunjukkan terdapat 5 satuan batuan yaitu tahanan jenis 0 ≤ 2 Ohm m diinterpretasikan berupa lempung. Tahanan jenis 2,5 ≤ 10 Ohm m diinterpretasikan berupa napal. Tahanan jenis 10,5 ≤ 20 Ohm m diinterpretasikan berupa gamping napalan, sedangkan tahanan jenis ≥ 20,5 Ohm m diinterpretasikan sebagai batugamping terumbu. Akuifer pada daerah penelitian diinterpretasikan berada pada lapisan pasir, kerikil, kerakal, bolder. yang langsung diakhiri dengan lapisan impermeable seperti lempung. Berdasarkan hasil interpretasi disimpulkan bahwa sepanjang daerah pengukuran 18 titik hanya terdapat 21 titik akuifer dengan kedalaman yang bervariatif, namun yang dapat dioptimalkan dengan pemboran adalah pada titik 01, 03, 04, 06, dan 09. Lokasi yang memiliki akuifer paling tebal adalah titik 04 (± 29,3 m) dan 09 (± 38 m).</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16418ANALISIS KESTABILAN LERENG DI KELURAHAN OEBUFU KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR2024-05-31T03:21:50+00:00Woro Sundariworosundari@gmail.com<p>Pada Kelurahan Oebufu, Kota Kupang telah terjadi longsor yang diakibatkan oleh tingginya curah hujan, sehingga perlu dilakukannya analisis kestrabilan lereng. Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial. Analisis yang dilakukan pada Kelurahan Oebufu menggunakan metode spencer dan bishop dengan bantuan <em>s</em><em>oftware geostudio 2018</em>. <em>Geostudio 2018 </em>merupakan salah satu <em>software </em>geoteknik yang mempunyai spesialist sebagai <em>software </em>perhitungan kestabilan lereng. Dari hasil <em>running</em>, dapat diketahui faktor keamanan lereng pada bidang yang kritis. Data masukan yang dibutuhkan yakni berupa sifat fisik dan mekanik batuan berdasarkan sampel yang diperoleh dilapangan. Data yang di dapat setelah melakukan pengujian di laboratorium adalah kohesi (c), sudut geser dalam (ϕ), dan bobot isi tanah. Berdasarkan hasil pengamatan, lereng dengan tinggi 16 m dan sudut kemiringan 50º tersebut mempunyai FK bishop = 0,801 dan FK spencer = 0,826. Sedangkan faktor keamanan yang direkomendasikan FK bishop = 1,679 dan FK spencer 1,668 dengan cara memperkecil sudut kemiringan lereng menjadi 30º dan mengurangi ketinggin lereng, dengan desain lereng dibagi menjadi 3 <em>bench</em>. Maka dapat disimpulkan bahwa, semakin besar nilai kohesi (c) dan sudut geser (ϕ) maka faktor keamanan lereng akan semakin besar.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16422PROBABILITAS KELONGSORAN GEOMETRI LERENG HIGHWALL DI PT. MAHAKAM PRIMA AKBAR SEJATI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR2024-05-31T05:05:09+00:00Woro Sundariworosundari@gmail.comIka Fitri Krisnasiwiikafitri_0102@yahoo.co.idFrengky Banunaekworosundari@gmail.com<p>PT. Mahakam Prima Akbar Sejati merupakan perusahaan tambang batubara yang menggunakan metode penambangan <em>open pit</em>, dimana dalam pelaksanaannya akan membuat lereng dengan geometri tertentu. Penelitian ini dilakukan pada PIT ‘N’ <em>section</em> A-A’ <em>Highwall</em> MPASGT-01, bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan yang aman dan sesuai dengan standar nilai faktor keamanan minimum yang ditetapkan perusahaan yaitu ≥ 1.3. Nilai faktor keamanan ditentukan dengan metode Bishop untuk <em>overall slope</em>, dari geometri section A-A’ <em>Highwall</em> 01 diperoleh sudut lereng (<em>α</em>) individu 65°, lebar <em>bench</em> 5 meter, tinggi (<em>h</em>) 10 meter, dengan jumlah lereng individu yang terbentuk sebanyak sembilan lereng, akan menghasilkan lereng keseluruhan (<em>Overall Slope</em>) dengan dimensi sudut lereng 48°, tinggi 90 meter, dan memiliki nilai faktor keamanan 1.46 dengan kumulatif keruntuhan sebesar 13.48%.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16424PEMETAAN DAN IDENTIFIKASI JALUR GUA (SPELEOLOGI) DI DESA BAUMATA DAN HUBUNGANNYA DENGAN ALIRAN AIR TANAH2024-05-31T05:11:59+00:00Noni Banunaeknbanunaek@staf.undana.ac.idAisyah Ahmadaisyah.ahmad@staf.undana.ac.id<p>Pemetaan dan identifikasi jalur rekahan, rongga dan gua serta morfologi batas bawah batugamping dapat menunjukkan pola aliran air tanah di suatu daerah. Dusun Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, merupakan salah satu potensi destinasi wisata yang memiliki mata air bersumber dari rongga dan gua karst. Mata air di lokasi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat sekitar, dan dapat pula dijadikan sebagai potensi geowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jalur rekahan, rongga dan gua yang ada di bentang alam karst dan hubungannya dengan aliran air tanah, serta potensi geowisata dan Hutan Taman Wisata Alam sekaligus konservasi hutan dan bentang alam karst. Penelitian ini menggunakan metode pemetaan melalui foto udara dan melalui metode geolistrik. Hasil pengamatan dan pemetaan lapangan bentang alam karst disintesis dengan hasil pemetaan foto udara dan pemetaan bawah permukaan untuk dianalisis bentang alam karst, rekahan, jalur rongga dan gua, pola aliran air permukaan dan air tanah serta tutupan lahan pada bentang alam karst. Hasil sintesis memberikan gambaran potensi geowisata dan bagaimana konservasi air tanah bentang alam karst di daerah penelitian.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16425PERANCANGAN SISTEM PEMBAGIAN AIR SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 162024-05-31T05:23:01+00:00Kevin R. DillakReynalkvin@gmail.comJani F. Mandalayani.mandala@staf.undana.ac.idHendrik J. Djahihdjahi@staf.undana.ac.idWenefrida Tulit Inawenefrida_ina@staf.undana.ac.id<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem pembagian air secara otomatis yang berbasis pada mikrokontroler atmega 16 yang berfokus pada efisiensi dan keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari hari. Sistem ini masih dalam bentuk prototipe yang nantinya dapat menjadi gambaran terhadap masyarakat ketika ingin direalisasikan ke dalam sistem pembagianair yang berlaku. Metode yang digunakan padapenelitian ini adalah metode eksperimen dengan tahapan berupa studi literatur, identifikasi kebutuhan sistem, perancangan dan pembuatan prototipe sistem, pemograman mikrokontroler pengujian dan analisa sistem. Hasil dari penelitian ini diperoleh sistem dapat bekerja dengan baik yang didukung dengan mikrokontroler atmega 16 dan relay 4 chanel dapat beroperasi dengan baik pada tegangan kerja 5 V DC, akurasi sensor-sensor yang digunakan mencapai 99% dan Solenoid valve yang digunakan dapat beroperasi dengan baik setelah dilengkapi dengan modul <em>RC-Snubber</em>.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16426ANALISIS TINGKAT PRODUKSI TERHADAP BIAYA PENAMBANGAN DAN PENENTUAN HARGA JUAL SIRTU DI CV.FIORRETTI, KELURAHAN TENUKIIK, KECAMATAN KOTA ATAMBUA, KABUPATEN BELU2024-05-31T05:31:32+00:00Susana Priloninsia D. Aimoruksusanapriloninsiadaimoruk@gmail.comYusuf Rumbinoyusufrumbino@staf.undana.ac.idHenda Viktor Risano Taopanhevirangga@gmail.com<p>CV. Fiorretti merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penambangan sirtu (pasir dan batu). Target produksi sirtu yang direncanakan tahun 2023 sekitar 14,550 m³ sedangkan realisasi produksi sirtu rendah yaitu sebesar 1,834 m³/tahun. Produksi sirtu tidak sesuai dengan yang direncanakan disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap aktivitas penambangan, yang membutuhkan perhitungan yang tepat untuk biaya operasional, infrastruktur yang mendukung untuk kegiatan penambangan dan waktu kerja yang efektif. Perusahaan juga menargetkan keuntungan yang tidak terlepas dari harga jual yang telah di tentukan. Dimana harga jual mempengaruhi keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan perhitungan ekonomis untuk menganalisis tingkat produksi dan biaya yang dihasilkan untuk mencapai keuntungan serta harga jual dengan menggunakan metode <em>Break Even Point</em>. Dari hasil analisis menggunakan metode <em>Break Even Point</em> diperoleh titik <em>Break Even Point</em> dengan volume penjualan 1.587 m³/bulan dan biaya serta penghasilan sebesar Rp 87.284.527 dan harga jual sirtu per m³ adalah Rp 55.000 dengan mempertimbangkan pasar dan permintaan, biaya, harga, dan penawaran pesaing serta peraturan pemerintah selain itu biaya penambangan di CV. Fiorretti selama 3 bulan mengambil biaya operasional sebesar Rp 166.093.060 dengan hubungan tingkat produksi dan biaya penambangan yaitu semakin banyak produksi, biaya penambangan yang dikeluarkan juga semakin besar. Keuntungan yang diperoleh CV. Fiorretti selama 3 bulan yaitu sebesar Rp 270.651.940.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/jurnal_teknologi/article/view/16427PENILAIAN RESIKO KERJA PADA PENAMBANGAN SIRTU DI FRONT PENAMBANGAN PT. SUJA KABUPATEN KUPANG2024-05-31T05:37:34+00:00Marthino Arnold Haleyusufrumbino@staf.undana.ac.idYusuf Rumbinoyusufrumbino@staf.undana.ac.id<p>Kegiatan penambangan selalu menggunakan peralatan berat untuk penggalian (<em>excavator</em>) dan pengangkutan (<em>dump truck</em>). Kondisi kerja area tambang juga seringkali memiliki kondisi yang tidak ideal untuk bekerjanya (jalan miring, front penambangan yang terjal). Hal-hal tersebut mengakibatkan terbentuknya kondisi kerja yang tidak aman dan seringkali akibat kesalahan atau mengabaikan kondisi kerja yang berbahaya menyebabkan kecelakaan kerja. PT Suja merupakan salah satu perusahan yang melakukan penambangan sirtu di area pinggir sungai yang telah memiliki ijin usaha. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka dilakukan penilaian resiko berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 untuk mengetahui seberapa tingkat bahaya di setiap potensi bahaya yang ada pada tahap penambangan pasir dan batu (sirtu) di PT Suja yang beroperasi pada aliran sungai. Di lokasi front penambangan bekerja alat Excavator Hitachi ZX 200. Hasil analisis terdapat 5 potensi bahaya dengan 2 kondisi pada tingkat bahaya high, dan 3 kondisi pada tingkat medium. Selanjutnya dengan rekomendasi pengendalian dapat menurunkan resiko menjadi 2 kondisi medium dan 3 kondisi low.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##