PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH AMPUH (Eucalyptus europhylla S. T. Blake)
Abstract
Salah satu persebaran alami tanaman Ampupu (Eucalyptus urophylla S.T.Blake) di NTT yang masih mendominasi adalah Hutan Lindung Mutis Timau, akan tetapi tanaman Ampupu tidak mengalami regenerasi alami yang disebabkan oleh pengembalaan liar dan kebakaran hutan oleh masyarakat. Salah satu cara untuk menunjang pertumbuhan tanaman Ampupu adalah dengan menggunakan media tanam yang tepat seperti penambahan bahan pembenah tanah berupa arang sekam dan kotoran sapi pada tanah bekas kebakaran yang juga merupakan tanah bekas pengembalaan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap perkecambahan benih Ampupu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbandingan komposisi media tanam yang digunakan (M0) tanah bekas kebakaran yang juga merupakan tanah bekas pengembalaan ternak 100% (kontrol) 10 kg, (M1) tanah kontrol 50% + pupuk kandang sapi 50%, (M2) tanah kontrol 50% + arang sekam 50%, (M3) tanah kontrol 50% + pupuk kandang sapi 25% + arang sekam 25%, (M4) tanah kontrol 50% + tanah 50%, (M5) tanah kontrol 50% + tanah 25% + pupuk kandang sapi 25%, (M6) tanah kontrol 50% + tanah 25% + arang sekam 25%, (M7) tanah kontrol 25% + tanah 25% + pupuk kandang sapi 25% + arang sekam 25%. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase perkecambahan yang menggunakan campuran bahan organik pupuk kandang sapi dan arang sekam yang ditambahkan pada tanah bekas kebakaran yang juga merupkan tanah bekas pengembalaan ternak memiliki rata-rata nilai daya kecambah sebesar 84,33%, indeks kecepatan berkecambah sebesar 4,39 dan nilai perkecambah sebesar 0,53%.