Wana Lestari https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari <p>WANA LESTARI diterbitkan oleh Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. Buletin ini merupakan media komunikasi hail-hail penelitian, Eksperimen, Survei, Opini serta kajian kepustakaan dalam bidang Kehutanan dari berbagai konsentrasi yaitu Manajemen Sumber Daya Hutan, Konservasi Sumber Daya Hutan, dan Budidaya Hutan.</p> en-US nixon.rammang@staf.undana.ac.id (Nixon Rammang) nixon.rammang@staf.undana.ac.id (Nixon Rammang) Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENGARUH SISTEM AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK PENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN BU’U BEI DI DESA TINA BANI KECAMATAN ENDE KABUPATEN ENDE https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19204 <p>Agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman kehutanan dan pertanian/perkebunan dengan peternakan dalam satu bidang lahan. Sistem Agroforestri sudah diterapkan di Nusa Tenggara Timur salah satunya di Hutan Kemasyarakatan (HKm) Bu’u Bei Desa Tina Bani, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola/sistem agroforestri yang diterapkan dan kontribusi agroforestri terhadap pendapatan anggota kelompok pengelola HKm Bu’u Bei. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 April-18 Mei 2024. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sensus dengan jumlah responden sebanyak 47 KK. Analisis data yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif dan kuantitatif.</p> <p>Hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara menunjukan bahwa 1) Penerapan pola tanam pada lahan agroforestri di Desa Tina Bani hanya ditemukan satu sistem agroforestri yaitu sistem agrisilvikultur dengan pola tanam campuran acak <em>(Random Mixture).</em> 2) Kontribusi agroforestri terhadap pendapatan anggota kelompok pengelola HKm Bu’u Bei pada tahun 2023 sebesar 98,87% atau sekitar Rp 501.323.500/Tahun dari total pendapatan rumah tangga.</p> <p>Kata Kunci: Agroforestri, Pola/Sistem Agroforestri, Pendapatan dan Kontribusi</p> Elfrida Kastila Ine Tiga, Lusia Sulo Marimpan; Astin Mau; Nixon Rammang ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19204 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 RESPON PERKECAMBAHAN BENIH JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) TERHADAP PERENDAMAN ATONIK https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/18661 <p>Jati putih (<em>Gmelina arborea </em>Roxb.) adalah salah satu jenis tanaman yang dapat dikembangkan di hutan tanaman, terutama hutan rakyat. Pohon eksotik jenis ini tumbuh cepat, tidak sulit untuk menanam, dan menghasilkan uang. Kayu jati putih dapat digunakan untuk konstruksi ringan, kerajinan, perabot rumah tangga, korek api, papan partikel, peti kemas, dan kerajinan kayu. Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) atonik memiliki kemampuan untuk mempercepat perkecambahan, merangsang pertumbuhan akar tanaman, mengaktifkan penyerapan unsur hara, meningkatkan pertumbuhan vegetatif, dan meningkatkan keluarnya kuncup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi atonik terhadap perkecambahan benih jati putih serta untuk mengetahui salah satu perlakuan perendaman atonik yang memberikan pengaruh terbaik pada perkecambahan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbandingan konsentrasi atonik yang digunakan (P0) tanpa atonik/kontrol, (P1) atonik 1 ml/L, (P2) atonik 1.5 ml/L, (P3) 2 ml/L dan setiapp perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 16 unit percobaan. Setiap unit percobaan membutuhkan 10 biji jati putih, sehingga total seluruh perlakuan dan ulangan membutuhkan 160 biji jati putih. Hasil menunjukan bahwa konsentrasi atonik berpengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah dan indeks kecepatan perkecambahan, namun berpengaruh&nbsp; nyata terhadap nilai perkecambahan tanaman jati putih. Pengaruh konsentrasi atonik pada perlakuan P2 (1.5 ml/L) merupakan perlakuan terbaik yang mempengaruhi daya kecambah, indeks kecepatan perkecambahan, dan nilai perkecambahan tanaman jati putih. Pada konsentrasi ini tanaman dapat berkecambah dengan baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.</p> Sosimus Ado, Astin E Mau; Norman P.L.B Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/18661 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI POLA SEBARAN TITIK API (HOTSPOT) DAN PENYEBAB KEPADATANNYA DI SEKITAR KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) CAMPLONG “Studi Kasus di Desa Oebola Dalam dan Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang” https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/18881 <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; font-family: 'Times New Roman','serif';">Each forest area has different causes of fire. The source of the fire needs to be known in order to plan and determine appropriate control efforts so that forest fires do not spread or can be overcome. This research uses a qualitative approach that seeks to examine and describe the factors that cause forest fires and efforts to control forest fires in Camplong Nature Park. The data collection method uses purposive sampling technique. The results showed that indications of forest and land fires can be predicted through satellite image interpretation for a pixel that has a threshold temperature in a place. The number of annual hotspots during 2017 - 2021 was 333 points with Sillu Village having 282 hotspots or 84% of the total and Oebola Village having 51 points or 15% of the total. The highest occurrence of hotspots is in four types of land cover, namely agricultural land cover with 135 hotspots (40.54%), forest land cover with 85 hotspots (25.53%), savanna land cover with 59 hotspots (17.72%), shrub land cover with 42 hotspots (12.61%). Relatively fewer hotspots were found in the settlement land cover type with 8 hotspots (2.40%), rice field land cover with 3 hotspots (0.90%), and the lowest in the river area with 1 hotspot (0.30%). The highest number of hotspots based on the function of the forest area was in the Other Use Area (APL) with 168 hotspots (50.45%), Protection function (HL) with 116 hotspots (34.83%), Production function (HP) with 42 hotspots (12.61%) and the lowest in the Conservation area with 7 hotspots (2.10%).</span></p> Petra A.J Benu, Michael Riwu Kaho, Norman P.L.B Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/18881 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 EFFECT OF THE CONCENTRATION OF GIBBERELLINS (GA3) AGAINTS THE GERMINATION OF SANDALWOOD SEEDS (Santalum album Linn.) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19873 <p><em>There are two factor s that affect the success of sandalwood plant breeding, namely, the presence of host plants needed by sandalwood plants and the treatment of sandalwood seeds. This study aims to determine how the concentration of gibberellin (GA3) on sandalwood seed germination and which concentration treatment has the most effect on sandalwood seed germination. The method used in this study was a Complete Randomized Design (RAL) with gibberellin concentration treatment (GA3) consisting of A0 = 0% (Immersion in aquades (control)), A1 = 70% (1,000 mL aquades + 0.70 grams (GA3)), A2 = 75% (1,000 mL aquades + 0.75 grams (GA3)), A3 = 80% (1,000 mL aquades + 0.80 grams (GA3)), A4 = 85% (1,000 mL aquades + 0.85 grams (GA3)), A5 = 90% (1,000 mL aquades + 0.90 grams (GA3)). The results showed that the variation in the concentration of gibberellins (GA3) 70%, 75%, 80%, 85% and 90% in sandalwood plants had a significant effect on all parameters and the use of GA3 with A5 = 90% treatment (1,000 mL aquades +0.90 grams (GA3)) gave the best value and had a real effect on four parameters, namely germination rate with an average of 36%, germination rate of 44% (12MST), wet weight of 0.31 grams, and dry weight of 0.13 grams.</em></p> <p><em>Keywords: Growth Regulator (ZPT); Gibberellin (GA3); Sandalwood <strong>Seed;.</strong></em></p> Angriani Noventa Tefa, Wilhelmina Seran; Astin E Mau; Roni Sipayung ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19873 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 CONTRIBUTION OF FOREST HONEY BEE TO TOTAL FARMERS' INCOME https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19432 <p>Madu dari hasil lebah hutan (<em>Apis dorsata)</em> merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang sudah lama dimanfaatkan di Desa Loli, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan menjadi sumber mata pencaharian tambahan dalam memenuhi kebutuhan hidup petani di Desa Loli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kontribusi madu hutan terhadap total pendapatan petani serta mengetahui bagaimana tingkat kesejahteraan petani di Desa Loli. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April-Mei 2024, dengan menggunakan metode sampling jenuh (sensus), sebanyak 19 petani madu dan analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan besarnya kontribusi usahatani madu lebah hutan terhadap total pendapatan rumah tangga petani di Desa Loli sebesar 76% dengan total pendapatan usahatani madu sebesar Rp 372.360.000/tahun, rata-rata sebesar Rp 19.597.895/tahun. Hasil analisis membuktikan bahwa dari 19 responden hanya sejumlah 7 responden yang memiliki pendapatan diatas rata-rata, sedangkan 12 responden lainnya memiliki pendapatan dibawah rata-rata. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya jumlah pohon yang dimiliki oleh setiap responden dan banyaknya sarang lebah dengan ukuran besar, yang hinggap pada pohon persarangan sehingga dapat dipastikan perolehan dalam produksi madu juga berbeda-beda. Berdasarkan tingkat kesejahteraan petani, masih terdapat sebesar 74% petani madu belum sejahtera, namun usahatani madu mampu memberikan kehidupan yang baik serta menjadi penopang utama bagi kesejahteraan petani di Desa Loli, akan tetapi kontribusi ini dapat terancam jika kelestarian hutan tidak dijaga, sehingga perlu adanya peran Pemerintah dan Masyarakat dalam upaya menjaga dan melestarikan hutan di Desa Loli.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Madu Lebah Hutan, Pendapatan, Kontribusi, Tingkat Kesejahteraan</strong></p> <p><strong>Keterangan&nbsp;&nbsp;&nbsp; :*) Pembimbing I, **) Pembimbing II, ***) Penguji</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> Yuyun Rivanti Liunokas, Roni Sipayung, Lusia Marimpan, Norman P.L.B Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19432 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS OELSONBAI KUPANG https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/17777 <p><em>Forests are inhabited by various types of plants. These plants form a plant community that is closely interconnected with each other and the undergrowth is one of the components that form it. This research aims to examine the diversity of understory plants in forest areas with special purpose Oelsonbai Kupang. Data collection in this research was carried out using a purposive sampling method with a plot size of 2 x 2 m. Understory plant species diversity was calculated using the Shannon-Wienner diversity index. The results of the research show that there are 35 types of understory plants found in KHDTK Oelsonbai from 22 families, which are dominated by the Poaceae family. The diversity of understory plants is included in the medium category with a diversity index value of 2,81.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>&nbsp;</p> Tri Putra Merden Fallo, Lusia Marimpan, Fadlan Pramatana ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/17777 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 MAINTENANCE MANAGEMENT AT THE INSURANCE COLONY FACILITY https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20370 <p>The Insurance Colony Facility (FKA) is an ex-situ conservation center aimed at preparing the Rote snake-necked turtle (Chelodina mccordi), an endemic Indonesian species classified as critically endangered and possibly extinct in the wild (CR-PEW), for reintroduction into its natural habitat. This study employed a morphometric measurement method to evaluate the growth and development of <em>C. mccordi</em> individuals at the Insurance Colony Facility. The study aims to assess the growth of <em>C. mccordi</em> individuals during quarantine and habituation by measuring body weight, carapace dimensions, plastron size, and body circumference. The results indicate that the Rote snake-necked turtles experienced normal growth across most variables. The highest growth rates were recorded in plastron length, which reached 1.4 cm, and in head-to-body length for individuals 2 and 3.</p> Ajaib Trisakti Teuf, Michael Riwu Kaho, Oki Hidayat ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20370 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 ANALYSIS OF CAUSATIVE FACTORS OF ENCROACHMENT IN WOLO TADHO NATURE RESERVE (Case Study of Latung Village and Tadho Village, Riung District, Ngada Regency, East Nusa Tenggara Province) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/15582 <p>Encroachment is one of the problems that occured in the Wolo Tadho Nature Reserve. This study aims to determined several factors that caused encroachment in the Wolo Tadho Nature Reserve and activities in overcoming the problem. The method used in this study was a non-probabity sampling method for community people that lives nearby the research area and the management of the Wolo Tadho Nature Reserve. The sampling techniques for the community people uses the snowball sampling method, while for the management officer of the Nature Reserve uses the purposive sampling method. The results showed that there were eight factors causing encroachment in the Wolo Tadho Nature Reserve, namely economic, education, number of family members, limited of land, unclear boundaries area, community awareness, land tenure, and limited of officer number. Activities carried out in overcoming this encroachment problem are&nbsp; patrolling the area, joint patrols with the police, forming forest police (POLHUT) in partnership with the Communities, socialization to the community about the Wolo Tadho Nature Reserve Area, collaboration with the government in maintaining the Nature Reserve and to overcomes the problems of enchroachment, assistance and training to the community in optimizing agricultural products and the approaches through a 3-pillar scheme involving government, community, and indigenous leaders as well as religious leaders.</p> Yeremias Tanik, Maria M.E Purnama, Norman P.L.B Riwu Kaho, Roni Sipayung ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/15582 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 Pengaruh Penggunaan Jenis Biochar Terhadap Perkecambahan Benih Cendana (Santalum Album Linn.) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/21327 <p><span class="s11"><span class="bumpedFont15">Cendana (</span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">Santalum album</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15"> Linn.) merupakan tumbuhan hutan penghasil kayu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki nilai ekonomi besar dan merupakan tipe spesies endemik.</span></span> <span class="s11"><span class="bumpedFont15">Cendana merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Perbanyakan cendana dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif.</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">Perbanyakan cendana hingga saat ini masih sangat mengandalkan perbanyakan secara generatif dengan memanfaatkan biji cendana sebagai materi perbanyakan.</span></span> <span class="s11"><span class="bumpedFont15">Salah satu alternatif untuk meningkatkan kesuburan pada tanah adalah melalui penggunaan pupuk organik yaitu</span></span> <span class="s51"><span class="bumpedFont15">Biochar</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> kotoran ayam dan kotoran sapi</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> dapat mengatasi masalah t</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">anah Ultisol sebagai alternatif </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">Aplikasi biochar ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah yaitu dapat meningkatkan porositas, kapasitas memegang air, agregasi tanah, meningkatkan pH, kapasitas tukar kation, karbon organik tanah, retensi dan ketersediaan hara, dan meningkatkan kehidupan mikroba, meso dan makro fauna tanah. </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">penelitian ini </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">bertujuan </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Jenis Biochar terhadap Perkecambahan Benih Cendana (</span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">Santalum album</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15"> Linn.).</span></span> <span class="s51"><span class="bumpedFont15">metode</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> yang digunakan </span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">yang digunakan dalam penelitian ini adalah </span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">Rancangan Acak Lengkap (RAL)</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">,</span></span> <span class="s51"><span class="bumpedFont15">dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan. </span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">Unit percobaan berupa campuran media perkecambahan dimasukkan ke dalam bak kecambah.</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> Setiap bak kecambah ditanami sebanyak 50 biji, sehingga total seluruh perlakuan dan ulangan</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> membutuhkan 1000 biji Cendana</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">. </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">Hasil peneltian </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">menunjukan bahwa </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">perlakuan M2 (</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">3</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> kg Tanah + </span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">2</span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15"> kg Biochar kotoran </span></span><span class="s51"><span class="bumpedFont15">ayam</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">) memberikan pengaruh yang sangat nyata dan juga </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">merupakan perlakuan terbaik yang berpengaruh </span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">terhadap daya kecambah, indeks kecepatan berkecambah, dan nilai perkecamb</span></span><span class="s11"><span class="bumpedFont15">ahan.</span></span></p> Umbu Maramba Hawu, Astin E Mau, Norman P.L.B Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/21327 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 STUDI PENGARUH ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA MASYARAKAT DESA PENYANGGA TERHADAP UPAYA KELESTARIAN TAMAN NASIONAL KELIMUTU (Studi Kasus Desa Saga, SPTN Wilayah II) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/17070 <p>Taman nasional Kelimutu terletak di bagian tengah pulau Flores, tepatnya di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Kawasan Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional dengan luas terkecil di Indonesia, yaitu 5.356,5 ha. Permasalahan yang dihadapi taman nasional Kelimutu terhadap masyarakat desa Saga berkaitan dengan perkebunan kopi dalam kawasan, penebangan kayu adat, penggembalaan ternak liar, dan aktivitas masyarakat dalam kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek ekonomi, sosial dan budaya masyarakat yang berada di salah satu desa penyangga Taman nasional Kelimutu dalam kaitanya terhadap upaya kelestarian Taman nasional Kelimutu. Penelitian ini dilakukan di Desa Saga ( Desa penyangga Taman Nasional Kelimutu), Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur pada bulan Agustus-September 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik <em>snowball sampling</em>. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah bahwa aspek ekonomi mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam program-program konservasi. Masyarakat yang mengalami kondisi ekonomi yang sulit cenderung kurang berpartisipasi dalam kegiatan konservasi karena mereka lebih fokus pada memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebaliknya, masyarakat yang lebih sejahtera secara ekonomi memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya untuk terlibat dalam upaya kelestarian alam. Aspek sosial mempengaruhi pola konsumsi dan perilaku terhadap lingkungan. Nilai-nilai, norma, dan struktur sosial dalam masyarakat memainkan peran penting dalam membentuk pola konsumsi dan perilaku terhadap lingkungan. Aspek budaya memainkan peran penting dalam memelihara tradisi lokal yang berhubungan dengan kelestarian alam. Nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik budaya turun-temurun dapat menjadi pendorong atau penghambat dalam upaya kelestarian alam. Masyarakat yang memiliki tradisi budaya yang kuat yang mendukung konservasi alam cenderung lebih aktif dalam menjaga lingkungan alam sekitar mereka.</p> Stella Giri, Maria Purnama, Fadlan Pramatana ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/17070 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN CAGAR ALAM MUTIS TIMAU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (Studi Kasus : Jalur Akses Desa Penyangga (Desa Fatumnasi dan Desa Nenas) Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Sel https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20241 <p>Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki keanekaragaman tumbuhan obat dan budaya tradisional dalam memanfaatkannya. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional telah diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat di sekitar Kawasan Cagar Alam Mutis Timor, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan, khasiat tumbuhan tersebut dan cara pengolahan tumbuhan sebagai obat tradisional oleh masyarakat sekitar Kawasan Cagar Alam Mutis Timau. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara Snowball Sampling, observasi, analisis vegetasi dengan metode jelajah untuk memperoleh lokasi tumbuhan dan metode Line Transek Plot untuk menganalisis vegetasi serta studi pustaka. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif untuk mengetahui Indeks Nilai Penting, Keanekaragaman, Kekayaan, Keadilan dan Kesamaan Jenis. Hasil penelitian menemukan sebanyak 33 jenis tumbuhan berkhasiat obat, dengan komposisi vegetasi menunjukkan bahwa jenis tumbuhan yang lebih banyak habitusnya berupa herba sebanyak 18 jenis, perdu 7 jenis, pohon 4 jenis, perdu 2 jenis dan liana. Jenis tumbuhan obat yang mempunyai Nilai Indeks Penting terbesar adalah Eucalyptus urophylla (216,84) untuk tingkat pohon dan tiang, Croton caudatus (115,81) untuk tingkat pancang, Centella asiatica. L (45,94) untuk tingkat semai. Nilai Indeks Keanekaragaman Tumbuhan di Cagar Alam Mutis Timau berkisar antara 1,128-2,745 (sedang), nilai Indeks Kekayaan pada tingkat pohon, tiang, dan tiang pancang memiliki nilai pada kisaran 1,098-1,808 (rendah) sedangkan pada tingkat semai memiliki nilai 5,638 (tinggi), nilai indeks kemerataan pada tingkat pohon dan tiang berkisar antara 0,5149-0,5286 (cukup merata), tingkat ajir memiliki nilai 0,8165 (hampir merata) sedangkan pada tingkat semai memiliki nilai 0,4206 (kurang merata) dan nilai indeks kesamaan berkisar antara 0,146-0,4783 (rendah).</p> sarida oktavia deku, Nixon Rammang, Norman P.L.B Riwu Kaho, Lusia Marimpan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20241 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 ANALISIS POTENSI EKONOMI DAN DAYA DUKUNG SOSIAL BUDAYA BAMBU https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19871 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman bambu oleh masyarakat Desa Kateri mengenai potensi ekonomi dan daya dukung sosial budaya masyarakat Desa Kateri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan atau deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis vegetasi, identifikasi tanaman bambu, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis tanaman bambu yaitu bambu aur, bambu betung dan bambu wuluh. Pemanfaatan tanaman bambu yang mempunyai potensi ekonomi oleh masyarakat belum banyak memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat, hal ini dikarenakan harga bambu perlonjor yang dijual dibandrol dengan harga Rp 5.000, dan rebung Rp 15.000 dan pada dasarnya menggunakan bambu. Tanaman yang dimanfaatkan masyarakat hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. -hari. Pemanfaatan tanaman bambu telah memberikan dukungan sosial budaya masyarakat desa yang telah diwariskan sejak zaman dahulu dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat, dimana masyarakat desa memanfaatkan bambu sebagai senjata tradisional Rama moruk (beracun). panah) dan sebagai alat tenun, tangga. bambu (Odam), tempat menyimpan tuak, pembuatan bebak untuk dinding rumah, obor dan alat musik tradisional serta alas duduk/bale-bale, panggung sederhana, tenda, pagar, konstruksi bangunan, jembatan, tempat duduk dan meja. Pemanfaatan bambu oleh masyarakat desa merupakan kebiasaan yang diwariskan nenek moyang dan dilakukan secara terus menerus hingga saat ini.</p> Joanetty Maria Annisa Dellty Nahak, Wilhelmina Seran, Michael Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/19871 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH PEMBERIAN TINGKAT KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI URINE SAPI DAN LAMA WAKTU PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH TANJUNG (Mimusops elengi Linn.) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20395 <p>Tanjung (Mimusops elengi Linn.) merupakan jenis tanaman yang baik untuk digunakan dalam berbagai program pembentukan hutan kota karena banyaknya kegunaanya. Pemberian zat pengatur tumbuh alami (ZPT) dari urin sapi yang mengandung auksin berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman serta mempercepat proses awal perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini (RAL), terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi dan lama perendaman. Faktor konsentrasi terdiri dari perlakuan A0 = kontrol (akuades), A1 = 30% (300 ml urin sapi + 700 ml akuades), A2 = 60% (600 ml urin sapi + 400 ml akuades), A3 = 85% (850 ml urin sapi + 150 ml akuades). Faktor lama perendaman terdiri atas perlakuan P0 = kontrol, P1 = 6 jam, P2 = 12 jam, dan P3 = 18 jam, dengan masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 48 kali. Setiap satuan percobaan memerlukan 100 benih tanjung, sehingga total semua perlakuan dengan ulangan yang diperlukan adalah 4.800. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi (A) dan lama perendaman (P) urine sapi memberikan pengaruh sangat nyata terhadap persentase perkecambahan, indeks kecepatan perkecambahan, dan persentase nilai perkecambahan. Perlakuan konsentrasi A2 (konsentrasi 60%) dan perlakuan tunggal lama perendaman P2 (perendaman 12 jam) merupakan perlakuan terbaik dalam mematahkan dormansi benih tanjung. Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman memberikan pengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yaitu persentase perkecambahan, indeks kecepatan perkecambahan, dan nilai perkecambahan benih tanjung (Mimosops elengi Linn.).</p> Maria Yovita Dhone Asten, Astin E Mau, Norman P.L.B Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20395 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.)TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI CENDANA (Santalum album Linn.) https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20409 <p><sub><sup><span class="s8"><span class="bumpedFont15">Cendana atau yang sering dikenal dengan nama ilmiah </span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont15">santalum album</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15"> L. adalah tanaman khas dari Nusa tenggara Timur yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair Keong Mas (</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont15">Pomacea canaliculata</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15"> L.) terhadap pertumbuhan semai Cendana. Penelitian ini menggunakan analisis rancangan acak lengkap (RAL) satu faktorial yang terdiri dari empat perlakuan yaitu B0 (kontrol), B1 (POC 10ml/ltr), B1 (POC 20ml/ltr), dan B3 (POC 30ml/ltr) dengan 3 ulangan. Kemudian akan diuji lanjut menggunakan uji DMRT ( </span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont15">Duncan's Multiple Range Test</span></span><span class="s8"><span class="bumpedFont15">) pada taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair (POC) Keong Mas memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, diameter semai tanaman Cendana, jumlah daun, berat basah, dan berat kering. Kelima parameter tersebut menunjukkan nilai perbedaan nyata tertinggi berturut-turut yaitu 15,200 cm, 5,767 mm, 12,667 helai, 1,233 g dan 0,933 g pada perlakuan B3 atau pada pemberian POC Keong Mas 30ml/ltr.</span></span> <span class="s8"><span class="bumpedFont15">Sehingga pupuk organik cair keong mas dapat digunakan pada tanaman dengan konsentrasi 30ml/ltr.</span></span></sup></sub></p> Imelda Maria Irmawasti Teku, Astin E Mau, Norman P.L.B Riwu Kaho, Muhamad Soimin ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/20409 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI JALUR TRACKING PEMO, TAMAN NASIONAL KELIMUTU, KABUPATEN ENDE, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/21461 <p>In Indonesia there are around 1737 species of birds (Birdlife International 2023). However, the status of birds in Indonesia is also endangered and this status continues to increase. Based on Birdlife International (2023), there are 162 species of birds that are threatened globally with a percentage of 10% of the total bird species in Indonesia. Kelimutu National Park offers a variety of habitats that support the life of various bird species. One of the areas of interest to research is the Tracking Pemo trail, which is known for its natural beauty and diversity of ecosystems. This study aims to measure the diversity of bird species in the Kelimutu National Park Pemo Tracking route and determine the conservation status based on the regulation of the Minister of Environment and Forestry (Permen LHK No.P, 106/2018) and the IUCN (International Union For Conservation Of Nature) Threatened status. This study was conducted from October to November 2023 using the Mackinnon species list method. The results of the study show that the richness and diversity of bird species found in the Pemo tracking path is that there are 35 species of birds from 23 families that have high diversity, and there are also 10 types of protected birds in the Pemo tracking trail area. There is 1 type of endemic bird, namely the Flores Kancilan (Pachycephala nudigula) which has 15 kinds of cuara or chirping. Of the 35 types of birds found, there are species of Perkici Flores birds whose status is almost threatened/NT and 34 other species have LC (Low Risk) status.</p> <p>&nbsp;</p> graciano vivio de araujo, Maria Purnama, Fadlan Pramatana ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/21461 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000 DAMPAK KEBAKARAN HUTAN TERHADAP TUTUPAN LAHAN, KOMPOSISI DAN STRUKTUR SERTA KEANEKARAGAMAN VEGETASI DI TAMAN NASIONAL MANUPEU TANAH DARU DAN LAIWANGI WANGGAMETI (TN MATALAWA) (Studi Kasus Blok Hutan Kambata Wundut, Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Ka https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/21479 <p>Berbagai jenis permasalahan lingkungan yang dihadapi dunia umumnya dan negara Indonesia khususnya sangat beragam salah satunya yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Peristiwa kebakaran merupakan suatu kondisi dimana api membakar area atau wilayah tertentu sedangkan hutan merupakan suatu hamparan wilayah yang luas yang didominasi oleh pepohonan, sehingga secara umum kebakaran hutan merupakan suatu keadaan terbakarnya hamparan wilayah yang berisi pepohonan dan lain sebagainya. Kebakaran hutan dan lahan terjadi secara rutin setiap tahunnya di kawasan TN Matalawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan komposisi dan struktur serta keanekaragaman vegetasi pada pada areal yang terbakar dan areal yang tidak terbakar pada Blok Hutan Kambata Wundut, Desa Kambata Wundut. Penelitian ini menggunakan metode Pendekatan analisis spasial dengan menggunakan platform <em>google earth engine </em>dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan dapat mempengaruhi komposisi vegetasi penyusun tegakan. Terdapat perbedaan komposisi dan struktur antara area yang terbakar dan tidak terbakar, di mana beberapa jenis vegetasi hanya ditemukan di salah satu area, sementara sebagian besar vegetasi yang mendominasi dapat ditemukan di kedua area. Indeks keanekaragaman jenis vegetasi pada semua fase pertumbuhan umumnya berada dalam kategori tinggi, sementara indeks kekayaan jenis cenderung rendah. Selain itu, indeks kemerataan jenis menunjukkan nilai yang tinggi di seluruh fase pertumbuhan. Perbandingan tingkat kesamaan jenis vegetasi antara kedua area menunjukkan persentase yang sangat tinggi, menandakan bahwa vegetasi yang tumbuh di area terbakar dan tidak terbakar relatif serupa. Namun, keanekaragaman vegetasi di area tidak terbakar lebih tinggi dibandingkan dengan area yang mengalami kebakaran.</p> sesilia briaseran, Michael Riwu Kaho, Norman P.L.B Riwu Kaho ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/21479 Mon, 30 Jun 2025 00:00:00 +0000