HERITABILITAS BOBOT LAHIR SAPI BALI DAN PERSILANGANNYA YANG DIPELIHARA SECARA SEMI-INTENSIF DI KABUPATEN KUPANG (HERITABILITY OF BALI CATLLE BIRTH WEIGHT AND IT’S CROSSBRED UNDER SEMI-INTENSIVE RAISING IN KUPANG DISTRICT)

  • Agustinus Ridlof Riwu(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Johny Nada Kihe(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Sapi Bali, bobot lahir, bobot badan, heritabilitas

Abstract

Research aimed was to know  heritability of Bali cattle and its crossbred. Data was collected by survey and interview to the farmers and observation with measurement on the cattle body linear sizes to predict bulls and cows live weight, calf birth weight is weighted below twenty-hour post partum and was analyzed using regression analysis and continued with heritability calculated. The result from this research is: averages of cow weight were: 262,3980 ± 17,4870 kg; Bali cattle bull weight: 345,1560 ± 14,4004 kg and high quality bull weight: 420,4060 ± 24,1006 kg; birth weight of Bali cattle: 16,0364 ± 0,4892 kg and birth weight of crossing Bali cattle: 26,5312 ± 2,4015 kg. The heritability of Bali cattle birth weight was: 0,0846 is estimated from the regression on mother-offspring regression; 0,0680 estimated from father-offspring regression and 0,0754 is estimated from parent-offspring regression. The heritability off crossing Bali cattle birth weight was: 0,2526 is estimated from the regression on mother-offspring regression; 0,1992 estimated from father-offspring regression and 0,2220 is estimated form parent-offspring regression. The good heritability for crossing Bali cattle birth weight is estimated from the regression of mother-offspring is: 0,2520 with the regression equation was  Y = -5,64 + 0,1260 cow weight (kg); 0,0846 for Bali cattle is estimated from the regression of mother-offspring with the regression equation was Y = 4,61 + 0,0423 cow weight (kg). The result from crossbreeding of Bali cattle cows with high quality bulls will be increased birth weight 65,45 percent from Bali cattle birth weight;  and the heritability of the birth weight is more depend on the cow’s condition.

 

ABSTRAK

 Suatu penelitian survey dilakukan untuk mengetahui heritabilitas bobot lahir sapi Bali dan persilangannya, data yang dikumpulkan: bobot induk, pejantan dan berat lahir anak sapi Bali dan persilangannya. Analisa data menggunakan analisis regresi selanjutnya dihitung heritabilitas bobot lahir. Dari penelitian ini diperoleh: bobot induk: 262,3980 ± 17,4998 kg, bobot pejantan lokal: 345,1560 ± 14,4004 kg dan pejantan unggul: 420,4060 ± 24,1006 kg; bobot lahir sapi Bali: 16,0364 ± 0,4892 kg dan bobot lahir sapi Bali hasil persilangan: 26,5312 ± 2,4015 kg; heritabilitas bobot lahir sapi Bali :berdasarkan dugaan regresi anak-induk 0,0846; dugaan regresi-anak-pejantan 0,0680 dan berdasarkan dugaan regresi anak-tetua 0,0754.; heritabilitas bobot lahir sapi Bali hasil persilangan berdasarkan dugaan regresi anak-induk 0,2526, dugaan anak-pejantan 0,1992 dan berdasarkan dugaan regresi anak-tetua 0,2220; heritabilitas bobot lahir tertinggi pada sapi Bali hasil persilangan adalah berdasarkan dugaan regresi anak-induk yakni 0,2520 dengan persamaan regresi Y = -5,64 + 0,1260 bobot induk (kg), dan pada sapi Bali berdasarkan dugaan regresi anak-induk, heritabilitasnya: 0,0846 dengan persamaan regresi Y = 4,61 + 0,0423 bobot induk (kg). Hasil persilangan sapi Bali dengan pejantan unggul meningkatkan bobot lahir sebesar 65,45 persen dari bobot lahir sapi Bali dan heritabilitas atas sifat yang diturunkan (bobot lahir) lebih banyak ditentukan oleh kondisi induk dibandingkan dengan pejantan atau dari tetua (pejantan + induk), baik untuk sapi Bali maupun untuk hasil persilangan sapi Bali.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta
Affandhy L, Yusran MA, Anggraeny YN, Pamungkas D. 2006. Kinerja produksi dan umur pubertas pedet hasil kawin silang sapi PO, simmental dan limousin dalam usaha peternakan rakyat. Dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. pp:176 -182.
Becker WA. 1992. Manual of Quantitative Genetics. The fifth Edition. Academic Enterprises. Pullman, USA
Chamdi, Nur A. 2005. Karakteristik sumberdaya genetik ternak sapi bali (bos-bibos banteng) dan alternatif pola konservasinya. Biodiversitas 6(1):70-75.
Djagra IB, Lana IK, Sulandra IK. 1979. Faktor-faktor yang berpengaruh pada berat lahir dan berat sapih sapi bali. Dalam : Prosiding Seminar Keahlian di Bidang Peternakan. Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Frans, Itja N. 2000. Nyanyian lahan kering di Timur. Dalam: Rahz MH (Ed), Kita Masih Harus Merawat Bumi (Antologi Kisah Mencintai Lingkungan). Penerbit Ashoka, Bandung-Indonesia.
Guntoro S. 2006. Membudidayakan Sapi Bali. Penerbit Kanisius. Yokyakarta.
Hardjosubroto W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT Gramedia Widiasarana. Jakarta, Indonesia.
Kadarsih S. 2004. Performans sapi bali berdasarkan ketinggian tempat di daerah transmigrasi benggkulu: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 6(1):50-56.
Lasley JF. 1986. Genetics of Livestock Improvement. The Third Edition. Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.
Mikema D. 1987. Dasar Genetik dalam Pembudidayaan Ternak. Penerbit Bhrata Karya Aksara. Jakarta.
Minitab. 2007. Minitab Statistical Software for Windows Rel. 15. Minitab Inc.
Muzani A, Sasongko WR, Panjaitan TS. 2004. Dampak Penerapan Paket Manajemen Terpadu Terhadap Bobot Lahir dan Pertambahan Bobot Badan Harian Prasapih Ternak Sapi Bali. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat.
Noor RR.1996. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta
Oetoro. 1997. Peluang dan Tantangan Pengembangan sapi Potong. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 7-8 Januari 1997.
Pane I. 1990. Upaya peningkatan genetik sapi bali. Makalah Seminar Nasional Sapi Bali. Fapet Universitas Udayana. Denpasar, Bali.
Putu IG, Diwyanto K, Sitepu P, Soedjana TD. 1997. Ketersediaan dan kebutuhan teknologi produksi sapi potong. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 7-8 Januari 1997.
Rice VA, Andrews FN, Warwick EJ, Legates JE. 1970. Breeding and Improvement of Farm Animals, Asian Student Edition. McGraw Hill Book Company, Inc.New York.
Sariubang M, Pasambe D, Chalidjah. 1998. Pengaruh kawin silang terhadap performans hasil turunan pertama (F1) pada sapi bali di Sulawesi Selatan. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998.
Siregar AR, Bestari J, Matondang RH, Sani Y, Panjaitan H. 1999. Penentuan breeding sapi potong program IB di Propinsi Sumatera Barat. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 18-19 September 1999. pp:113 - 121
Sufflebeam CE. 1989 Genetics of Domestics Animals. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Talib C, Siregar AR. 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pedet PO dan cross breednya dengan Bos Indicus dan Bos Taurus dalam pemeliharaan tradisional. Dalam : Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998.
Warwick EJ, Astuti JM, Hardjosubroto W. 1984. Ilmu Pemuliaan Ternak. Edisi ke II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

PlumX Metrics

Published
2015-06-30
How to Cite
Riwu, A., & Kihe, J. (2015). HERITABILITAS BOBOT LAHIR SAPI BALI DAN PERSILANGANNYA YANG DIPELIHARA SECARA SEMI-INTENSIF DI KABUPATEN KUPANG (HERITABILITY OF BALI CATLLE BIRTH WEIGHT AND IT’S CROSSBRED UNDER SEMI-INTENSIVE RAISING IN KUPANG DISTRICT). JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 2(1), 15-22. https://doi.org/10.35508/nukleus.v2i1.716
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.