EVALUASI PERUBAHAN TOTAL KANDUNGAN ASAM LEMAK DAN KECERNAAN BAHAN KERING TEPUNG BIJI ASAM HASIL FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae SEBAGAI PAKAN TERNAK BABI

  • Desnyati Hamba Lewa(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Usaha Ginting Moenthe(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • I Made Suaba Aryanta(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: suplementasi biji asam, saccharomyces, asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh

Abstract

The study was divided into 2 periods. The purpose of period I was to find out the best treatment with the best fatty acids content and the best nutritional content. The purpose of period II was  to find out the best treatment with the highest values in dry matter digestibility. There 12 pregnant sows of 1,5 0 3 years of age with 137 – 170 kg (CV = 12.22%) initial body weight were used in the feeding trial. Block design of 4 treatments with 3 replicates procedures were applied in feeding trial.  Four treatments applied in feeding trial were: R0: basal feeds composed of : corn meal 48% + pollard (wheat brand) 42% + Hi grow KB3CP152 10%; R1: basal feed + 5% fermented TSM; R2: basal feeds + 7,5% fermented TSM; R3: basal feed + 10% fermented TSM. Statistical analysis shows that effect of treatment in feeding trial is not significant (p>0.05) on dry matter digestibility value. The conclusion drawn is that fermentation dry tamarind seeds meal with Saccharomyces cerevisiae for 12 hours performs the best result in total, saturated and un-saturated fatty acids contents. Supplementing pregnant sows with 5-10% fermented Saccharomyces cerevisiae tamarind seeds meal in the diet performs the similar dry matter digestibility values.

ABSTRAK

Penelitian  dilaksanakan dua tahap. Tujuan dari penelitian Tahap I adalah memperoleh metode terbaik yang mendapatkan kandungan total asam lemak, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak jenuh yang terbaik. Tujuan penelitan Tahap II adalah untuk mendapatkan tingkat suplementasi tepung biji asam hasil fermentasi yang menghasilkan kecernaan bahan Kering yang terbaik. Dalam penelitian Tahap II digunakan 12 ekor babi induk peranakan sedang bunting yang berumur 1,5-2 tahun dengan berat badan awal 137 – 170kg (KV = 12,22%). Pada penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan: R0: pakan basal (tepung jagung 48% + pollard gandum 42% + konsentrat Hi Gro KB3CP152 10%; R1: pakan basal + 5% tepung biji asam hasil fermentasi (TBAF); R2: pakan basal + 7,5% TBAF; R3: pakan basal + 10% TBAF dengan 3. Analisis ragam terhadap kecernaan bahan kering menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (p>0.05) terhadap kecernaan bahan kering. Kesimpulan yang dapat dirumuskan adalah: fermentasi tepung biji asam sangrai selama 12 jam dengan Saccharomyces cerevisiae menghasilkan total lemak, asam lemak jenuh dan asam lemak tak-jenuh terbaik. Suplementasi tepung biji asam terfermentasi Saccharomyces cerevisiae sebanyak 5-10% menghasilkan kecernaan bahan kering yang relatif sama pada babi induk sedang bunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Barb CR, Kraeling RR, Rampacek GB. 1995. Glucose and free fatty acid modulation of growth hormone and luteinizing hormone secretion by cultured porcine pituitary cells. J Anim Sci 73:1416-1423.
De Caluwé E, Halamová K, Van Damme P. 2010. Tamarindus indica L. A review of traditional uses, phytochemistry and pharmacology. J Afrika Focus 23(1):53-83.
Jones B, Fish RD, Martin A, Duff GC, Ax RL. 2008. Case study: effects of supplemental linoleic and linolenic acids on reproduction in holstein cows. J Anim Sci 24:500-5005.
Luzia DMM, Jorge N. 2011. Antioxidant Activity, Fatty Acid Profile And Tocopherols of Tamarindus indica L. seeds. Ciencia de Tecnologia de Alimentos, Departament of Engineering and Food Technology, São Paulo State University – UNESP.
Nusa Tenggara Timur (NTT) Dalam Angka. 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi NTT. Katlog BPS : 1403.53
Nasir, Subriyer, Aisyah. 2009. Ekstaksi dedak padi menjadi minyak mentah dedak padi (Crude Bran Oil) dengan menggunakan pelarut n – hexane dan ethanol. Jurnal Rekayasa Sriwijaya 18(1):37-44.
Pugalenthi M, Vadivel V, Gurumoorthi P, Janardhanan K. 2004. Comperative nutrtitional evaluation of little known legumes, Tamarindus indica, Erythrina indica and Sesbania bispinosa. J Tropical and Subtropical Agroecosystems 20(4): 107-123.
Sihombing DTH. 2010. Ilmu Ternak Babi. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Surkayana Y, Atmomarsono U, Yunianto DV, Supriyatna E. 2011. Peningkatan nilai kecernaan protein kasar dan lemak kasar produk fermentasi campuran bungkil inti sawit dan dedak padi pada broiler. Jurnal ITP 3:167-172.
Supriyati, Pasaribu T, Hamid H, Sinurat A. 1998. Fermentasi bungkil inti sawit secara substrat padat dengan menggunakan Aspergillus Niger. Jurnal Ilmu Ternak Dan Veteriner 3(3):165-170
Tualaka YF, Wea R, Koni T. 2012. Pemanfaatan biji asam fermentasi dengan ragi tempe terhadap kecernaan bahan kering dan protein kasar ransum ternak babi lokal. J. Partner 19 (2): 152-164.
Umiyasih U, Aggraeni YN. 2008. Pengaruh fermentasi Saccharomyces cerevisiae terhadap kandungan nutrisi dan kecernaan ampas pati aren (Arenga pinnata Merr). Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. pp: 241-247.

PlumX Metrics

Published
2015-06-30
How to Cite
Lewa, D., Moenthe, U., & Aryanta, I. M. (2015). EVALUASI PERUBAHAN TOTAL KANDUNGAN ASAM LEMAK DAN KECERNAAN BAHAN KERING TEPUNG BIJI ASAM HASIL FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae SEBAGAI PAKAN TERNAK BABI. JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 2(1), 43-51. https://doi.org/10.35508/nukleus.v2i1.719
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.