KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SECARA IN VITRO LIMBAH KELAPA MUDA HASIL BIOKONVERSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN DOSIS INOKULUM DAN LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

  • Serfolus Ngongo Routa(1*)
    Universitas Nusa Cendana
  • Maritje Aleonor Hilakore(2)
    Universitas Nusa Cendana
  • Twen Ocsierly Dami Dato(3)
    Universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: sabut kelapa muda, biokonversi, Pleurotus ostreatus, kecernaan bahan kering, bahan organik

Abstract

This study aims were to determine the effect of oyster mushroom inoculum dose and long of incubation of the dry matter and organic matter in vitro products of coconut waste bioconversion results and determine the inoculum dose or prolonged incubation gives the best effect on the dry matter and organic matter. The design used in this study was completely randomized design (CRD) with factorial pattern with two factors, inoculums dose  (A) and long incubation (B). Each factor consisted of three levels: A1 = 5g, A2 = 10g, A3= 15g and B1 = 30 days,B2= 35 days, B3 = 40 days. Results of  variance analysis showed that the interaction between the treatment inoculum dose and long of incubation and of each factor independently treatment gives no significant effect (P> 0.05) on dry matter digestibility and organic matter digestibility, results of ANOVA showed that the interaction between dose of inoculum and long of incubation gives no significant effect (P> 0.05), but independently inoculum dose factors gave  significant effect (P <0.05), whereas the long incubation factors were  not significant (P> 0.05). Inoculum dose treatment of the organic matter digestibility with the best dose is at the level of inoculum of 15 g (66.01%).

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis inokulum jamur tiram putih dan lama inkubasi terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organic secara in vitro produk limbah kelapa muda hasil biokonversi dan menentukan dosis inokulum maupun lama inkubasi yang memberikan pengaruh terbaik terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola factorial dengan dua faktor yaitu dosis inokulum (A) dan lama inkubasi (B). Setiap faktor terdiri dari 3 level yakni A1= 5g, A2= 10g, A3= 15g dan B1= 30 hari, B2= 35 hari, B3= 40 hari sehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan dosis inokulum dan lama inkubasi maupun setiap faktor perlakuan secara mandiri tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering maupun kecernaan bahan organik hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan dosis inokulum dan lama inkubasi tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05), namun secara mandiri faktor perlakuan dosis inokulum memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05), sedangkan faktor perlakuan lama inkubasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan dosis inokulum terhadap kecernaan bahan organik dengan dosis terbaik adalah pada level inokulum 15 g sebesar (66,01%).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambarwati HT. 1991. Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada jerami. Jurnal Mikrobiologi 1 (1):1-11.
BPS NTT. 2014. Nusa Tenggara Timur Dalam Angka. Kupang.
Chang ST, Miles PG. 1989. Edible Mushrooms and Their Cultivation. CRC Press, Inc, Boca Raton, Florida. p:81-89.
Ghunu S. 1998. Efek dosis inokulum dan lama biokonversi ampas tebu sebagai bahan pakan oleh jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap kandungan komponen serat, protein kasar, dan energi dapat dicerna pada domba. Tesis. Program Pasacasarjana, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Ghunu S, Tarmidi AR. 2006. Perubahan komponen serat rumput Kume (Sorghumplumosum var. Timorense) hasil biokonversi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) akibat kadar air substrat dan dosis inokulum yang berbeda. Jurnal Ilmu Makanan Ternak 6(2):81-86.
Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. Penerjemah: E. Sjamsuddin., dan J. S. Baharsjah. Pendamping: A. H. Nasution. Penerbit UI-Press.
Hadar Y, Kerem Z, Gorodecki B. 1993. Biodegradation of lignocellulosic agricultural wastes by pleurotus ostreatus. Journal of Biotechnology 30:133-139.
Hatta U, Sundu B. 2010. Pengaruh fermentasi kombinasi jamur pleurotus ostreatus dengan Trichoderma viridae terhadap kandungan nutrien dan aktivitas enzim selulo sebungkil kopra. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan 24(20):20-30.
Hatakka A. 1994. Lignin modifying enzyme from selected white rot fungi: production and role in lignin degradation. FEMS Microbiol Rev 13:125-135.
Kadir I. 2010. Pemanfaatan iradiasi untuk memperpanjang daya simpan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) kering. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Iradiasi 6(1): 86-103.
Kassim EA, Ghazi IM, Nagieb ZA. 1985. Effect of pretreatment of cellulosic waste on the production of cellulase enzymes by Trichoderma reesei. J of Ferment Technol 6(3):129-193.
Nicolini L, Von Hunolstein C, Carilli A. 1987. Solid state fermentation of orange peel dan grape stalks by Pleurotus ostreatus, agrocybe aegerita and armillariella mellea. J Microbiology Biotechnology 3(1):95-98.
Sangadji I, Parakkasi A, Wiryawan KG, Haryanto B. 2008. Perubahan nilai nutrisi ampas sagu pada fase pertumbuhan jamur tiram putih. Jurnal Ilmu Makanan Ternak 8(1):31-34.
Schneider BH, Flatt P. 1975. The Evaluation of Feeds through Digestibility Experiments. Universitv of Georgia press, Athens.
Suharnowo, Budipramana LS, Isnawati. 2012. Pertumbuhan miselium dan produksi tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan memanfaatkan kulit ari biji kedelai sebagai campuran pada media tanam. Lentera Biologi 1(3):125-130.
Thampan PK. 1981. Handbook on Coconut Palm. Oxford and IBH Publishing Co.,New Delhi, India.
Tillman AD, Hartadi H, Reksohadiprodjo S, Prawirokusumo S, Lebdosoekojo S. 1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Kedua. UGM-Press, Yogyakarta.
Tripathi JP, Yadav JS. 1992. Optimization of solid substrate fermentation of wheat straw into animal feed by pleurotus ostreatus: a pilot effort. Journal of Animal Feed Science Technology 37:59-72.
Wang S, Sakoda M. 2000. Biological efficiency and nutritional value of Pleurotus ostreatus cultivated on spent beer grain. Journal Bioresource Technology 78 (9):293-300.

PlumX Metrics

Published
2015-06-30
How to Cite
Routa, S., Hilakore, M., & Dami Dato, T. (2015). KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SECARA IN VITRO LIMBAH KELAPA MUDA HASIL BIOKONVERSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN DOSIS INOKULUM DAN LAMA INKUBASI YANG BERBEDA. JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 2(1), 103-109. https://doi.org/10.35508/nukleus.v2i1.738
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.