EFEK PENGGUNAAN MADU TERHADAP pH, TPC, BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN SALMONELLA DAGING BROILER ASAP

  • Ferdianus Umbu Lado(1*)
    universitas Nusa Cendana
  • Pieter Rihi Kale(2)
    universitas Nusa Cendana
  • Bastari Sabtu(3)
    universitas Nusa Cendana
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Madu, Daging Broiler asap, total bakteri, pH

Abstract

This research aimed to know the influence of  addition of the honey with the level of different in smoked broiler  meat on pH and the aspect of microbiology. This research was utilized 12 chickens broiler with 5 weeks old and 1-1,9 kg of weight. Completely randomised design (CRD) 4x3 was used in this experiment.  The treatments used were: P0 = Without  honey (control); P1 = honey 5 %  P2 =  honey 10 % , P3 = honey 15 %. Data was analyzed use analysis of variance (ANOVA) followed by Least significant difference (LSD) to test the different among the treatment . The result showed that treatment was not effect  (P>0,05) on pH, but was signignificant effect (P<0,05) on TPC smoked broiler meat. Whereas Escherichia coli and Salmonella was not detected in all samples.  In conclusion, addition of honey in smoked broiler meat decreased the total place count and the best level was at 10% of adding honey.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan madu dengan level berbeda pada pengolahan daging broiler asap terhadap pH dan aspek mikrobiologi. Penelitian ini digunakan 12 ekor ayam broiler berumur 5 minggu dengan berat 1-1,9 kg. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan disain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4x3. Perlakuan yang diberikan adalah P0 = Tanpa penambahan madu (kontrol); P1 = Penambahan madu 5 % dari berat karkas ; P2 = Penambahan madu 10 % dari berat karkas ; P3 = Penambahan madu 15 % dari berat karkas. Masing – masing perlakuan mempunyai ulangan 3. Data dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA) dilanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) Duncan untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada  pH daging broiler,  namun berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap TPC  daging broiler asap.  Untuk bakteri E. coli dan Salmonella tidak terdeteksi pada semua sampel daging broiler asap. Dapat disimpulkan bahwa pemberian madu dapat menurunkan total bakteri pada daging ayam broiler asap dan yang terbaik adalah pada level pemberian 10%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antony S, Rieck JR, Dawson PL. 2000. Effect of dry honey on oxidation in turkey breast meat. J Poultry Science 79:1846–1850.
Auliapradhipta T, Prawesthirini T, Estoepangestie S, Budiarto, Bijanti R. 2014. Efektivitas madu dan sari buah mengkudu (morinda citrifolia linn) serta campurannya terhadap jumlah bakteri pada karkas ayam. Jurnal Veterinaria Medika 7(3) : 272-277.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 01-3924-2009. Mutu karkas dan daging Ayam. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Chatli MK, Joseph S. 2014. Augmentation of shelf life of meat with natural antioxidants. Journal of Meat Science and Technology 2(2):16-30
Entang I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk akademik keperawatan dan sekolah tenaga kesehatan yang sederajat. Cetakan-II. Penerbit PT.Citra Aditya Bakti. Bandung.
Fardiaz S. 1992. Mikrobiologi pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferreira ICFR, Aires E, Barreira JCM, Estevinho LM. 2009. Antioxidant activity of potuguese honey samples: different contributions of the entire honey and phenolic extract. J Food Chemistry 114(4): 1438 1443
Hariyati LF. 2010 Aktivitas Anti Bakteri Berbagai Jenis Madu Terhadap Bakteri Pembusuk. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Jahidin JP. 2016. Kualitas fisik daging asap dari daging yang berbeda pada pengasapan tradisional. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 19(1):27-34
Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Ilmu pengetahuan bahan pangan. IPB. Bogor
Mundo MA, Padilla-Zakour OI, Worobo RW. 2004. Growth inhibition of food pathogens and food spoilage organisms by selected raw honeys. International journal of Microbiology 97: 1 – 8.
Putra IS, Mirdhayati I. 2009. Penggunaan madu lebah (genus apis) sebagai bahan pengawet alami daging sapi. Jurnal Peternakan 6 (1) :14-20
Ray B, Arun B. 2008. Fundamental food microbiology. 4th Ed. CRC Press. New York.
Risnajati D. 2010. Pengaruh lama penyimpanan dalam lemari es terhadap ph, daya ikat air, dan susut masak karkas broiler yang dikemas plastik polyethylen. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 13(6):309-315
Soeparno. 2009. Ilmu dan teknologi daging. Cetakan ke-V. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sumarlin L, Anna M, Prita W, Masitoh. 2014. Aktivitas antikanker dan antioksidan madu di pasaran lokal indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 19 (3): 136-144.
Suradi K, Surningsih L. 2008. Pengaruh temperatur dengan lama pengasapan terhadap keasaman dan total koloni bakteri daging ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak 8(1): 83-86.
Thohari I, Eny SW, Agustina WK, Mohamad A. 2013. Kualitas daging asap yang diawetkan dengan metode pengawetan yang berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak 8(2):23-26
Untu IM. 2013. Nilai cerna protein dan nilai gizi daging ayam yang diasap dan disimpan pada suhu rendah. Jurnal Agrosistem 10(1):37-52.
Viuda-Martos M, Navajas YR, Loves JF, Ferez-Alves JA. 2008. Functional properties of heney, Propolis and royal jelly. Jurnal Food Science 73(9):117-124
Winarno FG. 2004. Keamanan pangan jilid 1. M-Brio Press. Bogor. Antony S, Rieck JR, Dawson PL. 2000. Effect of dry honey on oxidation in turkey breast meat. J Poultry Science 79:1846–1850.
Auliapradhipta T, Prawesthirini T, Estoepangestie S, Budiarto, Bijanti R. 2014. Efektivitas madu dan sari buah mengkudu (morinda citrifolia linn) serta campurannya terhadap jumlah bakteri pada karkas ayam. Jurnal Veterinaria Medika 7(3) : 272-277.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 01-3924-2009. Mutu karkas dan daging Ayam. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Chatli MK, Joseph S. 2014. Augmentation of shelf life of meat with natural antioxidants. Journal of Meat Science and Technology 2(2):16-30
Entang I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk akademik keperawatan dan sekolah tenaga kesehatan yang sederajat. Cetakan-II. Penerbit PT.Citra Aditya Bakti. Bandung.
Fardiaz S. 1992. Mikrobiologi pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferreira ICFR, Aires E, Barreira JCM, Estevinho LM. 2009. Antioxidant activity of potuguese honey samples: different contributions of the entire honey and phenolic extract. J Food Chemistry 114(4): 1438 1443
Hariyati LF. 2010 Aktivitas Anti Bakteri Berbagai Jenis Madu Terhadap Bakteri Pembusuk. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Jahidin JP. 2016. Kualitas fisik daging asap dari daging yang berbeda pada pengasapan tradisional. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 19(1):27-34
Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Ilmu pengetahuan bahan pangan. IPB. Bogor
Mundo MA, Padilla-Zakour OI, Worobo RW. 2004. Growth inhibition of food pathogens and food spoilage organisms by selected raw honeys. International journal of Microbiology 97: 1 – 8.
Putra IS, Mirdhayati I. 2009. Penggunaan madu lebah (genus apis) sebagai bahan pengawet alami daging sapi. Jurnal Peternakan 6 (1) :14-20
Ray B, Arun B. 2008. Fundamental food microbiology. 4th Ed. CRC Press. New York.
Risnajati D. 2010. Pengaruh lama penyimpanan dalam lemari es terhadap ph, daya ikat air, dan susut masak karkas broiler yang dikemas plastik polyethylen. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 13(6):309-315
Soeparno. 2009. Ilmu dan teknologi daging. Cetakan ke-V. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sumarlin L, Anna M, Prita W, Masitoh. 2014. Aktivitas antikanker dan antioksidan madu di pasaran lokal indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 19 (3): 136-144.
Suradi K, Surningsih L. 2008. Pengaruh temperatur dengan lama pengasapan terhadap keasaman dan total koloni bakteri daging ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak 8(1): 83-86.
Thohari I, Eny SW, Agustina WK, Mohamad A. 2013. Kualitas daging asap yang diawetkan dengan metode pengawetan yang berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak 8(2):23-26
Untu IM. 2013. Nilai cerna protein dan nilai gizi daging ayam yang diasap dan disimpan pada suhu rendah. Jurnal Agrosistem 10(1):37-52.
Viuda-Martos M, Navajas YR, Loves JF, Ferez-Alves JA. 2008. Functional properties of heney, Propolis and royal jelly. Jurnal Food Science 73(9):117-124
Winarno FG. 2004. Keamanan pangan jilid 1. M-Brio Press. Bogor.
Antony S, Rieck JR, Dawson PL. 2000. Effect of dry honey on oxidation in turkey breast meat. J Poultry Science 79:1846–1850.
Auliapradhipta T, Prawesthirini T, Estoepangestie S, Budiarto, Bijanti R. 2014. Efektivitas madu dan sari buah mengkudu (morinda citrifolia linn) serta campurannya terhadap jumlah bakteri pada karkas ayam. Jurnal Veterinaria Medika 7(3) : 272-277.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 01-3924-2009. Mutu karkas dan daging Ayam. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Chatli MK, Joseph S. 2014. Augmentation of shelf life of meat with natural antioxidants. Journal of Meat Science and Technology 2(2):16-30
Entang I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk akademik keperawatan dan sekolah tenaga kesehatan yang sederajat. Cetakan-II. Penerbit PT.Citra Aditya Bakti. Bandung.
Fardiaz S. 1992. Mikrobiologi pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferreira ICFR, Aires E, Barreira JCM, Estevinho LM. 2009. Antioxidant activity of potuguese honey samples: different contributions of the entire honey and phenolic extract. J Food Chemistry 114(4): 1438 1443
Hariyati LF. 2010 Aktivitas Anti Bakteri Berbagai Jenis Madu Terhadap Bakteri Pembusuk. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Jahidin JP. 2016. Kualitas fisik daging asap dari daging yang berbeda pada pengasapan tradisional. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 19(1):27-34
Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. Ilmu pengetahuan bahan pangan. IPB. Bogor
Mundo MA, Padilla-Zakour OI, Worobo RW. 2004. Growth inhibition of food pathogens and food spoilage organisms by selected raw honeys. International journal of Microbiology 97: 1 – 8.
Putra IS, Mirdhayati I. 2009. Penggunaan madu lebah (genus apis) sebagai bahan pengawet alami daging sapi. Jurnal Peternakan 6 (1) :14-20
Ray B, Arun B. 2008. Fundamental food microbiology. 4th Ed. CRC Press. New York.
Risnajati D. 2010. Pengaruh lama penyimpanan dalam lemari es terhadap ph, daya ikat air, dan susut masak karkas broiler yang dikemas plastik polyethylen. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 13(6):309-315
Soeparno. 2009. Ilmu dan teknologi daging. Cetakan ke-V. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sumarlin L, Anna M, Prita W, Masitoh. 2014. Aktivitas antikanker dan antioksidan madu di pasaran lokal indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 19 (3): 136-144.
Suradi K, Surningsih L. 2008. Pengaruh temperatur dengan lama pengasapan terhadap keasaman dan total koloni bakteri daging ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak 8(1): 83-86.
Thohari I, Eny SW, Agustina WK, Mohamad A. 2013. Kualitas daging asap yang diawetkan dengan metode pengawetan yang berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak 8(2):23-26
Untu IM. 2013. Nilai cerna protein dan nilai gizi daging ayam yang diasap dan disimpan pada suhu rendah. Jurnal Agrosistem 10(1):37-52.
Viuda-Martos M, Navajas YR, Loves JF, Ferez-Alves JA. 2008. Functional properties of heney, Propolis and royal jelly. Jurnal Food Science 73(9):117-124
Winarno FG. 2004. Keamanan pangan jilid 1. M-Brio Press. Bogor.

PlumX Metrics

Published
2017-06-30
How to Cite
Lado, F., Kale, P., & Sabtu, B. (2017). EFEK PENGGUNAAN MADU TERHADAP pH, TPC, BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN SALMONELLA DAGING BROILER ASAP. JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN, 4(1), 22-30. https://doi.org/10.35508/nukleus.v4i1.809
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.