IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY DALAM MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI GARAM BERYODIUM (STUDI KASUS: KELOMPOK USAHA GARAM BERYODIUM NATAGA SABU RAIJUA)
Studi Kasus: Kelompok Usaha Garam Beryodium Nataga Sabu Raijua
Abstract
Kelompok Usaha Nataga Sabu Raijua merupakan salah satu tempat produksi garam beryodium di Kabupaten Sabu Raijua yang menggunakan teknik Geomembran. Salah satu permasalahan yang dialami oleh tempat produksi garam beryodium ini adalah tingkat jumlah produksi garam beryodium yang tidak pasti. Metode Tsukamoto merupakan salah satu metode dalam logika fuzzy yang mampu menganalisis sistem yang tidak pasti ini dengan menghasilkan jumlah produksi yang optimal. Dalam mengoptimalkan jumlah produksi menggunakan metode Tsukamoto diperlukan variabel input dan variabel output. Variabel input yang digunakan adalah jumlah bahan baku, jumlah persediaan garam beryodium non kemasan, jumlah persediaan garam beryodium dalam kemasan dan jumlah permintaan sedangkan variabel output yang digunakan adalah jumlah produksi garam beryodium. Berdasarkan analisa dengan menggunakan Metode Tsukamoto diperoleh jumlah rata-rata produksi garam beryodium Nataga Sabu Raijua Sebesar 2935,5 Kg dengan nilai error sebesar 16,84% sehingga Metode ini dapat digunakan dalam menentukan jumlah produksi garam beryodium.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright is retained by the authors, and articles can be freely used and distributed by others.