Nilai Teknis Penggunaan Ransum Sapi Bali Bakalan yang diberikan Pakan Diversifikasi Usaha Tani Lahan Kering
The Technical Value Of Using Ration Bali Cattle With Feed From Dry Land Farming Diversification
Abstract
The purpose of this finding was to determine the impact of using rations resulting from diversification of dry
land farming at the farmer level on the technical value of using feeder male Bali cattle rations. This research
was conducted for 20 weeks, starting from August 20, 2019-20 January 2020 in the Village Oeletsala,
District Taebenu, Regency Kupang, Province Nusa Tenggara Timur. This study used four male Bali cattle
Bali male feeder in the age range of 1 to 1.5 years, with a body weight range of 82-108 kg, with an average of
94 kg. This research uses a latin square design (RBSL) with four treatments and four replications. The
experiments in this study are: P0 = 100% Livestock Pattern Feed, P1 = 60% farmer pattern feed + 40%
mulato grass, P2 = 50% farmer pattern feed + 30% mulato grass + 20% clitoria ternatea, P3= Farmers' pattern
feed 40% + mulato grass 30% + clitoria ternatea 20% + corn straw 10%. The parameters studied in this study
were feed conversion, feed efficiency and length of fattening. The data obtained were processed using
analysis Of variance (ANOVA). The results of the analysis show that feed the results of farming
diversification combined with breeding pattern feed have an insignificant effect (P>0.05) on feed conversion
and efficiency. (P<0.05), on the length of fattening. From the results and discussion, it can be concluded that
the combination of 50% farmer pattern feed, 30% mulato grass, and 20% Clitoria ternatea provides a shorter
fattening time of 15.06 months.
Tujuan dari temuan ini adalah mengetahui dampak penggunaan ransum hasil diversifikasi usaha tani lahan
kering di tingkat peternak terhadap nilai teknis penggunaan ransum sapi Bali jantan bakalan. Penelitian ini
dilakukan 20 minggu lamanya, berawal dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 20 Januari 2020 di desa
Oeletsala, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini
menggunakan empat ekor sapi Bali bakalan pada umur satu sampai satu setengah tahun, dengan kisaran
bobot tubuh 82-108 kg, dengan rata-rata 94 kg. Penelitian ini menggunakan rancangan bujur sangkar Latin
(RBSL) dengan empat perlakuan1dan empat ulangan. Adapun percobaan dalam penelitian ini adalah : P0 =
Pakan Pola Peternakan 100%, P1= Pakan pola peternak 60%+ rumput mulato 40%, P2 = Pakan pola peternak
50% + rumput mulato 30% +clitoria ternatea 20%, P3= Pakan pola peternak 40% + rumput mulato 30% +
clitoria ternatea20%+ jerami jagung 10%. Parameter yang diteliti dalam penelitian ini adalah konversi
pakan, efisiensi penggunaan pakan dan lama penggemukan. Data yang diperoleh diolah dengan analisys of
variance (ANOVA). Hasil temuan menampilkan bahwa pakan hasil diversifikasi usaha tani yang
dikombinasikan dengan pakan pola peternak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap, konversi pakan dan
efisiens penggunaan pakan pada ternak dan sebaliknya berpengaruh nyata (P<0,05), terhadap lama
penggemukan. Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan kombinasi pakan pola peternak 50%, rumput
mulato 30%, dan Clitoria ternatea 20% memberikan lama waktu pengggemukan yang lebih singkat yakni
15,06 bulan.
Wilson Alfredo Tamonob(1*)











