Modifikasi Dinding Bentur Dan Perlakuan Awal Pada Alat Pemecah Kemiri
Abstract
Masalah yang dihadapi para petani adalah pada pemecah cangkang kemiri yang dibuat sebelumnya masih memiliki kekurangan yaitu dari segi produksi, Proses pemecahan biji kemiri biasanya dilakukan oleh masyarakat secara konvensional yaitu menggunakan palu karet, dari prinsip kerjanya secara manual tentu cara ini tidak terlalu efektif dari sisi tenaga dan waktu. Oleh karena itu sudah dirancang mesin pemecah cangkang kemiri secara mekanik, agar proses produksi bisa berlangsung dengan produksinya yang lebih besar. Hal ini perlu di modifikasi dinding bentur dan perlakuan awal pada alat pemecah kemiri sehingga memperoleh hasil yang lebih baik yaitu isi kemiri utuh diharapkan lebih banyak dari isi kemiri yang hancur.
Downloads
References
Anwar, M. A., & Noor, G. S. (2014). Potensi, sifat dan manfaat kayu kemiri pengganti kayu hutan alam di Kalimantan Selatan. Banjarbaru: Balitbang Provinsi Kalimantan Selatan.
Argo, B. D., & Sumarlan, S. H. (2018). PENGARUH METODE PENGERINGAN TERPHADAP KARAKTERISTIK KUPASAN KEMIRI (Aleurites moluccana. L Willd). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 4(2), 103–109.
Gani, R. A. (n.d.). Jenis Tanah Di Kawasan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kali Klepuh/Gunung Pasang Afdeling Gunung Pasang Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Herman, M., Syakir, M., & Pranowo, D. (2013). Kemiri sunan (reutealis trisperma (blanco) airy shaw) tanaman penghasil minyak nabati dan konservasi lahan.
Jasman, J., Febriwanto, F., & Putra, Z. A. (2018). Rancang bangun mesin pemecah buah kemiri dengan kapasitas 20 kg/jam (perancangan). J. Pendidik. Tek. Mesin, 1(1), 1–13.
Nainggolan, B. M., & Siregar, A. M. (2015). Pengaruh Penambahan Cangkang Kemiri Terhadap Kuat Tekan Dan Retakan Beton Pasca Bakar. EINSTEIN (e-Journal), 3(1).
Pardede, A., Ratnawati, D., & Martono, A. (2013). Ekstraksi dan karakterisasi pektin dari kulit kemiri (Alleurites mollucana Willd). Media Sains, 5(1), 1–6.
Pertanian, D. (2006). Pedoman budidaya kemiri (Aleurites moluccana Willd). Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Perkebunan.
Pranowo, D., Herman, M., & SYAFARUDDIN, S. (2016). Potensi pengembangan kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) di lahan terdegradasi. Perspektif: Review Penelitian Tanaman Industri, 14(2), 87–101.
Rosman, R., & Djauhariya, E. (2006). Status teknologi budidaya kemiri. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Obat Dan Aromatik, 2, 55–66.
Short, C. E., & Short, J. C. (2023). The artificially intelligent entrepreneur: ChatGPT, prompt engineering, and entrepreneurial rhetoric creation. Journal of Business Venturing Insights, 19, e00388.
Sinaga, F. (2010). Pengaruh suhu pengeringan dan suhu pembekuan terhadap mutu kemiri yang dipecah secara mekanis.
Suharto, E. (2003). Struktur Biji, Sifat Fisik, dan Karakteristik Kemiri (Aleurites moluccana Willd.) Provenan Karang Dempo. Jurnal Akta Agrosia, 6(1), 23–29.
Zai, B. S. (2023). Perancangan Alat Bantu Pemecah Biji Kemiri Usaha Dagang Sianturi dengan Metode Rula. Universitas Medan Area
Copyright (c) 2023 LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.