Pengaruh Kecepatan Angin Blower dan Jumlah Pipa Pemanas terhadap LajuPengeringan padaAlat Pengering Padi Tipe Bed DryerBerbahan Bakar Sekam Padi

  • Melkianus Rihi Kana(1)
  • Ben V. Tarigan(2)
    Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
  • Erich U. K. Maliwemu(3)
    Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana https://orcid.org/0000-0002-0991-3872
  • (*) Corresponding Author
Keywords: Blower, Jumlah pipa pemanas, Sekam padi, Efisiensi

Abstract

Abstrak

Salah satu tahap penanganan pasca panen yaitu pengeringan padi. Proses pengeringan padi selama ini masih dilakukan dengan cara dijemur langsung dibawah sinar matahari. Proses pengeringan tergantung pada besarnya penyinaran matahari apalagi cuaca musim hujan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepata aliran udara dan jumlah pipa pemanas sangat berpengaruh terhadap energi yang diberikan udara untuk menguapkan air dalam gabah. Dimana energi tertinggi 3.948.7353,979 Watt pada kecepatan angin blower 13 m/s dengan variasi dua buah pipa pemanas, sedangkan energi terendah 469.041,223 Watt pada kecepatan angin blower 13 m/s dengan variasi tiga buah pipa pemanas. Kecepatan aliran udara dan jumlah pipa pemanas juga sangat berpengaruh terhadap energi panas yang dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan gabah. Dimana energi tertinggi 85.968,800 Watt pada kecepatan 13 m/s dengan variasi tiga buah pipa, sedangkan energi terendah 31.426,867 Watt  pada kecepatan 13 m/s dengan variasi satu buah pipa. Efisiensi sangat bergantung pada laju aliran udara panas dan jumlah pipa pemanas, apabila energi yang di terima gabah tinggi maka semakin tinggi pula efisiensi yang diperoleh. Dimana efisiensi tertinggi  98,73 % pada kecepatan angin blower 13 m/s dengan dua buah pipa pemanas, sedangkan efisiensi terendah 2,81 % pada kecepatan angin blower 7 m/s dengan satu buah pipa pemanas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

J. P. Holman, 1995, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta.

T, Muhamad. 2004. Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Pengeringan Jagung Pada Pengering Konvensional Dan Fluidized Bed. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sutrisno dan Budi Raharjo. 2007. Rekayasa Mesin Pengering Padi Bahan Bakar Sekam Kapasitas 10 Ton Terintegrasi Pada Penggilingan Padi di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Jurnal Pembangunan Manusia Edisi 6

(T. Praseyo et all),Simulasi Pengeringan Gabah Tipe Resirkulasi Menggunakan konveyor Pneumatik

Thahir, R. 1986. Analisis Pengeringan Gabah berdasarkan Model Silindris (Disartasi). Bogor: Program Pascasarjana. IPB

Tungul. M. Sitompul, 1993.Alat Penukar Kalor, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Yunus A. Cengel and Michael A. Boles, 1994, THERMODYNAMICS An Engineering Approach, SECOND EDITION, McGraw-Hill, Inc

PlumX Metrics

Published
2018-12-07
How to Cite
Kana, M., Tarigan, B., & Maliwemu, E. (2018). Pengaruh Kecepatan Angin Blower dan Jumlah Pipa Pemanas terhadap LajuPengeringan padaAlat Pengering Padi Tipe Bed DryerBerbahan Bakar Sekam Padi. LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, 3(2), 31-36. https://doi.org/10.35508/ljtmu.v3i2.473
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.