Pengaruh Perbandingan Komposisi Campuran Perut Ikan, Kangkung dan Feses Babi terhadap Ph, Kuantitas dan Kualitas Biogas
Abstract
Abstrak
Penggunaan kotoran ternak dan sampah sebagai bahan penghasil gas bio merupakan salah satu pemecahan masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan serta kontrol polusi lingkungan terutama disekitar daerah peternakan dan lingkungan pasar.Untuk memperoleh biogas dengan produktivitas dan kualitas yang optimal maka dilakukan suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi campuranperut ikan, kangkung dan feses babi terhadap pH, produktivitas dalam hal ini,tekanan gas (Pa), massa gas (kg) dan volume gas (m3), sertan kualitas biogas yang diukur dari besarnya nilai kalor (J), dan daya (watt) dan warna nyala api yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingankomposisi campuran1:1:1 memiliki pH yang paling stabil dengan rata-ratanya yaitu 7. Tekanan gas, massa gas dan volume gas yang dihasilkan oleh perbandingan komposisi campuran1:1:1 lebih besar dari perbandingan komposisi campuran 2:1:1, 1:2:1 dan 1:1:2 yaitu tekanan gas 3851,4 Pa, massa gas 0,011568938 kg, dan volume gas 0.145424439 m3 dengan nilai kalor sebesar 19,680 kJ dan daya 177,142 watt serta warna nyala api yang dihasilkan yaitu biru. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbandingan komposisi campuran 1:1:1 memiliki produktivitas dan kualitas yang paling optimal.
Downloads
References
Chisti, Y., (2008), Biodiesel From Microalgae Beats Bioethanol. Trends Biotechnol. Volume (26):126–131.
Damanhuri, E., (1993), Pengaruh Perubahan Temperatur Terhadap Produksi Gas Metan Dari Sampah Dengan Kadar Materi Terbiodegradasi (Biodegradable) Tinggi, Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 1 No. 2.
Erawati, T.,(2009), Biogas Sebagai Sumbar Energi Alternatif, Tersedia di http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif. Diakses pada [20 Oktober 2011]
Fachry, H. A Rasyidi., Rinenda., Gustiawan.,(2004), Penentuan nilai kalorifik yang dihasilkan dari proses pembentukan biogas, Jurnal Teknik Kimia Vol. 5 No.2.
Harahap, F.M., Apandi., S, Ginting., (1978), Teknologi Gas Bio. Pusat Teknologi Pembangunan. Istitut Teknologi Bandung, Bandung.
Harahap, V. I.,(2007), Uji Beda Komposisi Campuran Kotoran Sapi Dengan Beberapa Jenis Limbah Pertanian Terhadap Biogas Yang Dihasilkan. Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara, Medan.
Kurniawan, M., Izzati, M.,Nurchayati, Y.,(2010), Kandungan klorofil, karotenoid, dan vitamin c pada beberapa spesies tumbuhan akuatik. Buletin Anatomi dan Fisiologi xviii(1):28-40
Mara, I Made., Ida Bagus Alit, (2011), Analisa Kualitas dan Kuantitas Biogas Dari Kotoran Ternak. Jurnal Teknik Mesin, Vol. 1 No 2
Meynell, P.J., (1976), Methane : Planing a Digester. Prism Press, Great Britain.
Natalia, M., Nugrahini, P., (2014). Pengolahan Sampah Organik (Sayur–Sayuran) Pasar Tugu Menjadi Biogas Dengan Menggunakan Starter Kotoran Sapi Dan Pengaruh Penambahan Urea Secara Anaerobik Pada Reaktor Batch.
Padang,Y.A., Nurcayati., Suhandi, (2011), Meningkatkan Kualitas Biogas Dengan Menambah Gula. Jurnal Teknik Rekayasa, Vol. 12 No. 1
Paimin, B. Farry., (1996), Alat Pembuat Biogas dari Batu Bata, Penebar Swadaya, Jakarta.
Saragahi, Budiman., (2010), Analisis Potensi Biogas Untuk Menghasilkan Energi Listrik Dan Termal Pada Gedung Komersil di Daerah Perkotaan, Tesis Universitas Indonesia.
Setiawati, H., Andarina, I., Puspitasari, N., Betric, R. E.,(2014), Pembuatan Biogas Berbahan Dasar Limbah Kangkung. Tersedia di http://Bolasains.blogspot.in/2014_06_01_archive.html.