Studi Eksperimen Rumah Pengering Umbi Porang Sistem Hibrid (Energi Surya–Biomassa) dengan Variasi Tebal Irisan Chip
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan chips umbi porang terhadap distribusi temperatur dan kelembaban udara dalam rumah pengering solar dryer sistem hibrid (energi surya-biomassa) terhadap laju pengeringan umbi porang. Metode penelitian adalah metode eksperimen pada rumah pengering menggunakan plastik ultra violet untuk menyerap panas radiasi dari sinar matahari dan energi termal dari tungku pembakaran biomassa kemudian dialirkan ke dalam rumah pengering melalui alat penukar panas. Hasil penelitian menunjukkan temperatur rata-rata dalam rumah pengering dengan masing-masing ketebalan chip umbi porang 3 mm, 4 mm, dan 5 mm, yaitu 47,030C, 48,740C dan 49,730C. Kadar air akhir chips umbi porang setelah pengeringan adalah 11,74%bb dengan laju pengeringan tertinggi sebesar 0,330 kg/jam dan lama pengeringan 5 jam pada ketebalan 3 mm. Efisiensi pengeringan, dan efisiensi rumah pengering masing-masing diperoleh pada ketebalan chip 3 mm, yakni sebesar 17,86 % dan 6,06 %.
Downloads
References
[2]. S. Koswara, “Teknologi pengolahan umbi-umbian,” United States Agency Int. Dev., vol. 5, no. 1, pp. 1–44, 2013.
[3]. M. Munandarsyah, R. Agustina, and K. Siregar, “Peningkatan Kinerja Mesin Pengering Hybrid Melalui Modifikasi Tungku Biomassa Untuk Pengeringan Ikan Tongkol (Euthynus affinis),” J. Ilm. Mhs. Pertan., vol. 3, no. 3, pp. 1–10, 2018, doi: 10.17969/jimfp.v3i3.8134.
[4]. E. Martiani, M. Murad, and G. M. D. Putra, “Modifikasi dan uji performansi alat pengering hybrid (surya-biomassa) tipe rak,” J. Ilm. Rekayasa Pertan. dan Biosist., vol. 5, no. 1, pp. 339–347, 2017.
[5]. F. R. Abadi, N. R. Ahmadi, and A. Nurhasanah, “Keragaan Pengering Hybrid Energi Surya dan Biomasa untuk Pengeringan Sawut Ubi Kayu Terfermentasi,” Bul. Palawija, vol. 16, no. 2, p. 54, 2018, doi: 10.21082/bulpa.v16n2.2018.p54-64.
[6]. S. Hadi, “Laju pengeringan kapulaga menggunakan alat pengering efek rumah kaca dengan bantuan tungku biomassa,” J. Tek. Mesin, vol. 5, no. 1, pp. 49–58, 2015.
[7]. M. Z. Pratama, R. Agustina, and A. A. Munawar, “Kajian Pengeringan Porang (Amorphophallus oncophyllus) berdasarkan Variasi Ketebalan Lapisan Menggunakan Tray Dryer,” J. Ilm. Mhs. Pertan., vol. 5, no. 1, pp. 351–360, 2020.
[8]. N. Saleh, S. A. Rahayuningsih, B. S. Radjit, E. Ginting, D. Harnowo, and I. M. J. Mejaya, Tanaman Porang. 2015.
[9]. N. Asiah, U. Bakrie, M. Djaeni, and U. Diponegoro, [ DATE ] [ DOCUMENT TITLE ], no. September. 2021.
[10]. H. Suhardiyanto, Teknologi Rumah Tanaman Untuk Iklim Tropika Basah Pemodelan dan Pengendalian Lingkungan. bogor: IPB PRESS, 2010.
[11]. Y. Cengel, Heat Transfer: A Practical Approach, 2nd ed., vol. 53, no. 9. McGraw Hill, 2002.
[12]. I. R. Nugroho Adi Sasongko, Amarulla Octavian, Marsetio, Rudy Laksmono, Abimanyu Hilmawan and Universitas, “Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Energi Surya Dalam Upaya Pemenuhan Dukungan Logistik Air Di Markas Tni Perbatasan Maritim : Studi Di Pos Tni Al, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.”
[13]. I. Royana, “Perancangan Teknologi Energi Surya untuk Mengatasi Kekeringan di Daerah Perbatasan: Studi Kasus di Desa Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur,” J. Dialog Penanggulangan Bencana, vol. 11, no. 2, pp. 123–137, 2020, [Online]. Available: https://jdpb.bnpb.go.id/index.php/jurnal/article/view/169.
[14]. R. Sary, “Kaji eksperimental pengeringan biji kopi dengan menggunakan sistem konveksi paksa,” J. POLIMESIN, vol. 14, no. 2, p. 13, 2017, doi: 10.30811/jpl.v14i2.337.
[15]. T. Panggabean, A. Neni Triana, and A. Hayati, “Kinerja Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Pengering Tipe Rak dengan Energi Surya, Biomassa, dan Kombinasi,” Agritech, vol. 37, no. 2, p. 229, 2017, doi: 10.22146/agritech.25989.
[16]. J.P. Holman, Heat Tranfer, 10th ed. McGraw-Hill Companies, 2010.
Copyright (c) 2022 LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU )
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.