Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Karyawan Bagian Penggorengan di Pabrik Abon Vivi Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara
Abstract
Meat floss production requires time as it involves a heavy workload. In addition, poor posture and work environment may cause fatigue and workplace accidents for the workers. There are two causes of fatigue, physical fatigue which is due to work-related environment factors and non-physical fatigue which is due to individual factors. Fatigue can affect health and work performance leading to productivity loss and accidents. This research aims to determine factors associated with work fatigue of workers at the Vivi Meat Floss Factory in Kefamenanu. This research was analytic with a cross-sectional design. The population in this study consisted of all workers (32 women) at the factory. A total sampling technique was applied to select the sample. The data were analyzed using logistic regression. The results showed that the factors related to work fatigue were job tenure period (p-value of 0.001 < 0.05), age (p-value of 0.002 < 0.05), work posture (p-value of 0.002 < 0.05), duration (p-value of 0.006 < 0.05), and temperature (p-value of 0.002 < 0.05).
Downloads
References
Mangkunegara AP. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosdakarya; 2001.
Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
Rosita LD, Hidayati E. Penyakit Psikologis yang Sering Dialami pada Buruh Pabrik di PT. Ungaran Indah Busana. J Keperawatan Komunitas [Internet]. 2014;2(2):70–5. Available from: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKK/article/view/4047/3763
BPJS Ketenagakerjaan. Angka Kecelakaan Kerja Cenderung Meningkat, BPJS Ketenagakerjaan Bayar Santunan Rp1,2 Triliun [Internet]. BPJS Ketenagakerjaan. 2019 [cited 2019 Dec 20]. Available from: https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/23322/Angka-Kecelakaan-Kerja-Cenderung-Meningkat,-BPJS-Ketenagakerjaan-Bayar-Santunan-Rp1,2-Triliun.
Meilasari T. Analisis Faktor Risiko Kejadian Stres Akibat Kerja pada Pekerja Sektor Formal di Kota Semarang [Internet]. Universitas Muhammadiyah Semarang; 2018. Available from: http://repository.unimus.ac.id/1850/
Koesyanto H. Masa Kerja dan Sikap Kerja Duduk terhadap Nyeri Punggung. J Kesehat Masy [Internet]. 2013;9(1):9–14. Available from: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/2824/2880
Atiqoh J, Wahyuni I, Lestantyo D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang. J Kesehat Masy Univ Diponegoro [Internet]. 2014;2(2):119–26. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/6386/6164
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Internet]. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016 [cited 2020 Nov 19]. Available from: https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Suma’mu’r PK. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto; 2014.
Kusgiyanto W, Suroto, Ekawati. Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah. J Kesehat Masy [Internet]. 2017;5(5):413–23. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/viewFile/18963/18041
Anies. Seri Kesehatan Umum: Penyakit Akibat Kerja [Internet]. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2005. (Seri Kesehatan Umum). Available from: https://books.google.co.id/books?id=SeM8DwAAQBAJ
Nugroho GKT, Ulfah N, Harwanti S. Hubungan Sikap Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Laundry di Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. J Kesmasindo [Internet]. 2015;7(3):209–17. Available from: http://jos.unsoed.ac.id/index.php/kesmasindo/article/view/133/122
Tarwaka. Ergonomi Industri: Dasar - Dasar Ergonomi dan Implementasi di Tempat Kerja. Edisi Revi. Surakarta: Harapan Press Surakarta; 2014.
Harrianto R. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2010.
Agustinawati KR, Dinata IMK, Primayanti IDAID. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pengerajin Industri BOKOR di Desa Menyali. J Med Udayana [Internet]. 2019;9(9). Available from: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/53068/31437
Hastuti DD. Hubungan antara Lama Kerja dengan Kelelahan pada Pekerja Konstruksi di PT. Nusa Raya Cipta Semarang [Internet]. Universitas Negeri Semarang; 2016. Available from: https://lib.unnes.ac.id/23122/
Tambunan B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja pada Pekerja Penenun di Desa Sibuea Tahun 2018 [Internet]. Universitas Sumatera Utara. Univesitas Sumatera Utara; 2019. Available from: http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23170
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja [Internet]. Indonesia; 2011. Available from: http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn684-2011.pdf.
Santoso G. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi Pusaka; 2004.
Odi KD, Purimahua SL, Ruliati LP. Hubungan Sikap Kerja, Pencahayaan dan Suhu terhadap Kelelahan Kerja dan Kelelahan Mata pada Penjahit di Kampung Solor Kupang 2017. Ikesma [Internet]. 2018;14(1):65–76. Available from: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/10408/6546
Copyright (c) 2020 Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.