Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Desa Denduka Kecamatan Wewewa Selatan Kabupaten Sumba Barat Daya
Abstract
Filariasis is a chronic infectious disease caused by filarial worms and transmitted by mosquitoes. In 2017, a total of 113 filariasis cases were reported in Southwest Sumba Regency of which 35 cases were found in Puskesmas Tena Teke. Denduka village recorded 18 cases. This study aims to analyze factors related to the incidence of filariasis in Denduka Village. This research was analytical observational with cross-sectional design. The sample consisted of 100 people. The data were analyzed using chi square (α=0.05). The results showed that the presence of mosquito breeding places (p-value= 0.020) and shrubs (p-value= 0.020) related to the incidence of filariasis while age (p=0.799), gender (p-value=1,000), occupation (p-value=0.554), income (p-value=1,000), net use (p-value=0.065) and duration of work (p-value=0.055) were unrelated to the incidence. The community needs to reduce contact with vectors by frequently cleaning houses and surrounding environment, and using mosquito nets while sleeping.
Downloads
References
Arsin AA. Epidemiologi Filariasis di Indonesia [Internet]. Duhri AP, editor. Makassar: Masagena Press; 2016. 1–110 p. Available from: https://core.ac.uk/download/pdf/89562706.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Filariasis di Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI; 2016. p. 1–7.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menuju Indonesia Bebas Filariasis [Internet]. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/19011500002/menuju-indonesia-bebas-filariasis-edisi-tahun-2018.html
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Revolusi KIA NTT: Semua Ibu Hamil Melahirkan di Fasilitas Kesehatan yang Memadai. Kupang: Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timut; 2017. p. 1–304.
Dinas Kesehatan Sumba Barat Daya. Data Rekapitulasi Sementara Penyakit Kaki Gajah Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya. Tambolaka; 2019.
Yanuarini C. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis Di Puskesmas Tirto I Kabupaten Pekalongan. Fikkes J Keperawatan [Internet]. 2015;8(1):73–86. Available from: http://103.97.100.145/index.php/FIKkeS/article/viewFile/1903/1945
Yudhianto K, Saraswati LD, Ginandjar P. Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. J Kesehat Masy [Internet]. 2017;5(4):396–408. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/viewFile/18377/17457
Nabela D, Hermansyah H, Ismail N. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Munculnya Kembali Penyakit Kaki Gajah di Kabupaten Aceh Barat Tahun 2019. Sel J Penelit Kesehat [Internet]. 2019;6(2):75–89. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/sel/article/download/2369/1437
Iswanto F, Rianti E, Musthofa SB. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahaan Penyakit Filariasis pada Masyarakat di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. J Chem Inf Model [Internet]. 2017;53(9):990–9. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/viewFile/19227/18254
Salim MF, Satoto TBT, Kusnanto H. Zona Kerentanan Filariasis Berdasarkan Faktor Risiko dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis. J Inf Syst Public Heal [Internet]. 2016;1(1):16–24. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jisph/article/viewFile/6759/8007
Hamdan YL, Hadisaputro S, Suwondo A, Sofro MA, Adi S. Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berpengaruh terhadap Kejadian Filariasis. J Ilm Permas J Ilm STIKES Kendal [Internet]. 2019;9(1):21–6. Available from: http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/374
Onggang FS. Analisis Faktor Faktor Terhadap Kejadian Filariasis Type Wuchereria Bancrofti, dan Brugia Malayi di Wilayah Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2016. J Info Kesehat [Internet]. 2018;16(1):1–20. Available from: https://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes/article/download/165/160
Garjito TA, Jastal, Rosmini, Anastasia H, Srikandi Y. Filariasis dan Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Penularannya di Desa Pangku-Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi-Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Vektora [Internet]. 2014;5(2 Okt):53–64. Available from: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/vk/
Ernawati A. Faktor Risiko Penyakit Filariasis (Kaki Gajah). J Litbang [Internet]. 2017;XIII(2):105–14. Available from: http://103.110.43.37/index.php/jl/article/viewFile/98/92
Sumantri A. Kesehatan Lingkungan. 4th ed. Depok: Kencana Pranada Media Group; 2017. 1–304 p.
Kurniawati E, Sugiarto, Prasetyo T. Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi Tahun 2017. J Kesehat Terpadu [Internet]. 2018;2(2):59–63. Available from: https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/kesehatan/article/viewFile/535/467
Tallan MM, Mau F. Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Vektor Filariasis di Kecamatan Kodi Balaghar Kabupaten Sumba Barat Daya. 2016;8(September 2015):55–62. Available from: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/download/1134/597
Purnama W, Nurjazuli, Raharjo M. Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat. J Kesehat Lingkung Indones [Internet]. 2017;16(1):8–16. Available from: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/11526
Juwita F. Analisis Faktor Lingkungan Fisik, Biologi, dan Ssosioekonomi terhadap Kejadian Filariasis di Kabupaten Brebes [Internet]. Universitas Negeri Semarang; 2020. Available from: http://lib.unnes.ac.id/36502/1/UPLOAD_FITRA_JUWITA.pdf
Sularno S, Nurjazuli, Raharjo M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. J Kesehat Lingkung [Internet]. 2017 Mar;16(1):22–8. Available from: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/5960
Copyright (c) 2021 Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.