Sejarah Kerajaan Ende Pada Masa Pemerintahan Raja Haji Hasan Aroeboesman Tahun 1949-1962
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan proses pengangkatan Haji Hasan Aroeboesman menjadi Raja di Kerajaan Ende dan Keadaan sosial, ekonomi, politik serta budaya Kerajaan Ende pada masa pemerintahan Raja Haji Hasan Aroeboesman pada tahun 1949-1962.Lokasi penelitian ini bekas wilayah Kerajaan Ende yang dipusatkan diĀ Kecamatan Ende Utara. Teknik penentuan informan dilakukan dengan cara Purposive Sampling, yaitu penentuan informan berdasarkan pertimbangan peneliti. Sumber data dalam penelitian ini yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumen. Tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis sejarah yang dilakukan dengan langkah heuristik, verifikasi (kritik sumber), interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Raja Haji Hasan Aroeboesman menjabat sebagai Raja menggantikan ayahnya Haji Puah Meno Aroeboesman, penobatan Raja Haji Hasan Aroeboesman diikuti oleh 44 Mosalaki dan tetap dinobatkan oleh Belanda. (2) Keadaan sosial Kerajaan Ende yakni rakyat hidup rukun dan selalu bergotong royong, relasi sosial di masyarakat Ende didasarkan pada kearifan lokal yang berkembang secara turun temurun. Keadaan ekonomi kerajaan Ende tidak hanya mengandalkan perdagangan antar pulau namun ada juga yang bekerja sebagai tukang atau kuli di pasar atau pelabuhan dan bekerja sebagai pegawai di kantor-kantor pemerintahan. Keadaan politik kerajaan Ende pada masa pemerintahan Haji Hasan Aroeboesman beliau di bantu oleh Mosalaki atau kepala suku, Abdurahman Busman sebagai sekertaris Raja dan Putri Habiba sebagai penasihat Raja. Keadaan budaya, budaya yang masih dijalankan secara turun temurun adalah Tarian Gawi dan Minu Ae Petu (minum air panas) dua budaya ini masih terus dijalankan oleh masyarakat di Kabupaten Ende.