Tarian Kataga Pada Masyarakat Wanokaka Di Desa Tara Manu Kecamatan Wanokaka Kabupaten Sumba Barat
Abstrak
Tarian Kataga biasa dilakukan saat pesta adat seperti syukur panen dengan diiringi gong serta nyanyian adat. Saat ini sebagian masyarakat tidak lagi menggunakan tarian kataga dalam pesta adat, tetapi cenderung menggunakan musik modern. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah sejarah dan eksistensi Tarian Kataga serta apa saja nilai yang terkandung dalam Tarian Kataga pada Masyarakat Wanokaka. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Yang menjadi sumber data primer ialah tokoh adat dan tokoh masyarakat sedangkan sumber data sekunder ialah pustaka-pustaka berupa buku, brosur, dan sebagainya. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah terbentuknya tarian Kataga yaitu dalam peperangan antar suku di Sumba, pihak yang menang berhak membawa pulang kepala musuh dan digantung di Adung (pelataran). Keberadaan kataga pada jaman modern ini jarang dipentaskan dalam acara syukur panen atau masuk rumah baru namun telah beralih pada musik modern. Nilai yang terkandung dalam tarian kataga yaitu nilai kekompakan, budaya, historis, dan semangat.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Bungin dan M. Burhan. (2007) Penelitian Kualitatif. Kencana Sakti
Endraswara, Suwardi. (2009). Metode Penelitian Kebudayaan. Pustaka Widyatama.
Kartodirjo, Sartono. (1993). Pendekatan Sebagai Ilmu Sosial Dalam Metologi Sejarah. Gramedia pustaka utama
Oktorino, Nino. (2009). Ensiklopedia Sejarah Dan Budaya. Lentera Abadi.
Rahmida Setiawati. (2008). Seni Tari. Direktorat Pembinaan Sekolah.
Uf, S. (2020). Kajian Tentang Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Tarian Kataga (Tarian Perang) Di Desa Hobawawi Kecamatan Wanukaka Kabupaten Sumba Barat. Jurnal Gatranusantara, 18(1).