Sejarah Kerajaan Anas Pada Masa Pemerintahan Raja Leu Nesnay I Pada Tahun 1879-1908
Abstract
This research aims to examine the history of the Anas Kingdom before 1879 and to explore the economic, social, and political conditions during the reign of King Leu Nesnay I (1879-1908). The method used is historical with a qualitative approach, located in the former territory of the Anas Kingdom centered in the village of Lilo. (1) The research findings reveal that the Kingdom of Anas was established in the 16th century with its territory including Putain, Ukbui, Bimanus, Tauanas, Fatululi, Fatuoni, Sono, Sapnala, and Lotas. This kingdom was founded by Tae Nesnay from Belu (2) In the political field, King Leu Nesnay I managed the government with an organizational structure consisting of halamananu, halpala, amaf, mnaiskuan. In the social sphere, cooperation among neighboring kingdoms was implemented. Economically, the people of the Anas Kingdom were encouraged to engage in plantation and livestock sectors
Downloads
References
Yogyakarta: Ombak
Agrid.Kamlasi.2023. Sejarah Kefetoran Noemanumuti di Kerajaan Amanatun Timor Tengah Selatan Pada Masa Pemerintahan Fetor Max Edward Fay 1913-1964. Kupang: Universitas Nusa Cendana
Ali, R. M.1963. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Jakarta: Bhratara
Alo Liliweri.2002. Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogjakarta. PT. LKiS Pelangi Aksara
Busroh, H. A.D. 1989. Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Jakarta: Bina Aksar
Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Genesindo
Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
Faisal, S.1982. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Surabaya.
Galzaba, S. 1981. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bharatara Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
Haris Herdiansyah. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Selemba Munanika: Jakarta Iskandar. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana
Iskandar.2008. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Gaung Persada Press
Kuntowijoyo. 1994. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Kansil. 2008. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Koentraraningrat.2002. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta. Djambatan.
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi Pokok-Pokok Etnografi II. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Maria Novilda Uskenat .2021. Sejarah Kerajaan Biboki Pada Masa Pemerintahan Raja Leonardus Taek kau Tahun 1942-1962 di Timor Tengah Utara.Kupang: Universitas Nusa Cendana
Morisson.2017. Observasi atau pengamatan, repository Universitas BSI.
Moleong Lexy J. 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution .2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Bumi Aksara
Notosusanto.1993. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka Pamudji, S . 1983. Pembagian Pemerintahan, Jakarta: Bumi Aksara
Parera, A. D.M, .1994. Sejarah Pemerintahan Raja-Raja di Timor, Yanense Mitra Sejati, Jakarta Raja-Raja Amanatun yang berkuasa, oleh: Don Yesriel Yohan Kusa Banunaek ST., MT Arst.bulan agustus tahun 2007. Penerbit: pustaka pelajar, Celaban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167
Samuelson, dkk. 2003. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: PT Global Media Edukasi
Suprapto. 2013 Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu- ilmu Pengetahuan sosial. Jakarta: Buku Seru
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta
Sugiyono .2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta Syafiie, I. K. 2003. Ilmu pemerintahan, Bandung: Mandar Maju
Sigit dan Ismaya, Sujana. 2007. Kamus Besar Ekonomi. Jakarta: Pustaka Grafika. Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Sartono Kartodirjo. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Woha. U. P. 2008. Sejarah Pemerintahan Di Pulau Sumba. Kupang: Undana press
Wadu jacob, dkk, .2003. Sejarah Pemerintahan Kabupaten Timor Tengah Selatan Studi Tentang Pemerintahan Kabupaten Timor Tengah Selatan dari masa ke masa. Kupang: Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan.
							
 Dorkas Novalia Maria Tabala(1*)
									
							







