Analisis Keuntungan Relatif Dan Titik Impas Usahatani Kacang Hijau Di Kawasan Transmigrasi Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka
Abstrak
Kegiatan usahatani kacang hijau sering dihadapkan dengan rendahnya produksi yang dihasilkan oleh petani. Dalam perkembangannya, petani menghadapi berbagai masalah, antara lain, kenaikan harga upah tenaga kerja, benih, pupuk, pestisida dan harga output setiap tahunnya. Sehingga, diperlukan usaha perbaikan di tingkat usahatani dan stabilitas harga. Hal ini membantu memastikan peningkatan pendapatan dan keuntungan bagi petani, juga akan mendorong petani untuk lebih intensif dalam mengelola usahataninya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui pendapatan petani dari usahatani kacang hijau, 2). Mengetahui keuntungan relatif petani dari usahatani kacang hijau dan 3). Mengetahui titik impas yang diperoleh petani dari usahatani kacang hijau di Kawasan Transmigrasi Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka. Penelitian ini menggunakan metode survei, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Lokasi penelitian di Kawasan Transmigrasi Desa Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka yang ditentukan secara purposive, didasarkan potensi pengembangan produksi dan luas lahan kacang hijau. Sampel diambil secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 60 responden. Metode analisis menggunakan analisis pendapatan, R/C ratio dan Break Even Point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) pendapatan yang diperoleh dari usahatani kacang hijau sebesar Rp 134.486.076 atau Rp 5.655.428, -per hektar. 2) keuntungan relatif yang diperoleh sebesar 3,07 yang berarti secara ekonomi usahatani menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan, 3) titik impas produksi sebesar 73,77 kg, artinya pada saat jumlah produksi 73,77 kg usahatani kacang hijau berada pada titik impas atau jumlah produksi balik modal sehingga produksi sebesar 875 kg/ha telah melebihi titik impas sebesar 11 kali lipat dengan kata lain memperoleh keuntungan. Sedangkan titik impas harga sebesar Rp 3.124/kg, artinya pada saat harga jual kacang Rp. 3.124/kg mencapai titik impas, petani telah memperoleh kembali modalnya. Dengan harga jual rata-rata Rp. 14.683/kg, yang melampaui titik impas lebih dari 4 kali lipat, usahatani kacang hijau berada pada posisi yang menguntungkan.
Yusuf Usman(1*)













