ANALISIS FINANSIAL USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea Reptans Poir) DI KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk ; 1) Menganalisis biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani kangkung darat yang diterima oleh keluarga petani di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, 2) Menghitung kelayakan finansial usahatani kangkung dengan Retrun Cash Ratio(R/C Ratio ) dan Break Even Point (BEP). Kecamatan Kupang Tengah terpilih sebagai lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling dan pengambilan datanya menggunakan metode survei. Pengumpulan data di lakukan pada bulan desember 2019 sampai bulan januari 2020 yang mana data yang diambil adalah data primer dan sekunder kemudian dilakukan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Variabel yang diukur adalah biaya, penerimaan, pendapatan usahatani, keuntungan relative dan tititk impas.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1) Rata-rata biaya usahatani kangkung darat di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang adalah Rp. 1.234.710 /luas garapan/tanam atau Rp. 187.077/are/tanam. Rata-rata penerimaan Rp. 5.130.867 /luas garapan/tanam atau Rp. 777.404/are/tanam, dan rata-rata pendapatan yang di peroleh petani kangkung darat di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang cukup tinggi jika dibandingkan dengan hasil penelitian dari Tani,O., dan Juan Kune, 2016, di Kelurahan Bnesone Kecamatan Kota Kefamenanu yakni sebesar Rp. 3.896.157/luas garapan/tanam atau Rp. 590.326/are/tanam. Rata-rata nilai R/C Rasio usahatani kangkung di Kecamatan Kupang Tengah = 4, dan nilai Break Even Poin (BEP) produksi, dan harga lebih kecil dari total produksi, dan harga. Dengan demikian usahatani sayur kangkung di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang dapat menguntungkan dan layak untuk di kembangkan.
Kata kunci : Kangkung, Biaya, Penerimaan, Pendapatan, R/C Ratio, Break Even Point.
ABSTRACT
This research aims to; 1) Analysis of the cost, revenue, and income of groundwater spinach farming received by farming families in the Kupang Tengah District, Kupang Regency. 2) Calculation of the financial feasibility of spinach farming using the Retrun Cash Ratio (R / C Ratio) and Break Even Point (BEP). The Kupang Tengah district was selected as the site of the study using a targeted sampling method and data collection using survey methods. Data collection was conducted from December 2019 to January 2020, with the data collected being primary and secondary data, which was then analyzed using a qualitative descriptive analysis. The measured variables are cost, income, agricultural income, relative profits and breakeven points.
The results of the study show that: (1) the average cost of a ground kale farm in the Kupang Tengah District, Kupang Regency, Rp. 1.234.710 / arable land / planting area or Rp. 187.077 / are / plant. Average reception of Rp. 5,130,867 / arable land / planting area or Rp. 777,404 / are / planting, and the average income that cabbage farmers in the Kupang Tengah Subdistrict Kupang District earn is compared to the research results of Tani, O., and Juan Kune, 2016, in Bnesone Village, Kefamenanu City District, fairly high Rp. 3,896,157 / arable land / planted area or Rp. 590,326 / are / plant. The average R / C ratio of kale growing in the Kupang Tengah District = 4 and the value of the break even points (BEP) of production, and the price is less than the total production and the price. For example, growing kale vegetables in the Kupang Tengah District, Kupang Regency, can be profitable and feasible.
Key Words : Cage, cost, receipt, Income, R/C Ratio, Break Even Point.