ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SALURAN UDARA 20 KV DI PENYULANG NAIONI PT. PLN (PERSERO) ULP KUPANG UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS PEMUTUSAN FUSE CUT OUT MENGGUNAKAN ETAP 12.6
Abstract
Jaringan distribusi di penyulang Naioni sering mengalami gangguan seperti gangguan hubung singkat, maka untuk meminimalisir dampak gangguan tersebut perlu adanya koordinasi antara peralatan proteksi yang terpasang. Salah satu peralatan proteksi yang di gunakan pada jaringan distribusi yaitu Fuse Cut Out (FCO). Fuse Cut Out sendiri adalah pengaman distribusi untuk memproteksi dari gangguan arus lebih akibat terjadinya gangguan hubung singkat.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan arus gangguan hubung singkat dan rating Fuse Cut Out pada penyulang Naioni Kupang, untuk keperluan koordinasi Fuse Cut Out dengan Fuse Cut Out, apabila terjadi gangguan hubung singkat di jaringan distribusi.
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa Arus gangguan hubung singkat terkecil adalah gangguan hubung singkat 1 phasa ke tanah, dengan arus gangguan sebesar 0,524 kA. Arus gangguan hubung singkat terbesar yaitu gangguan hubung singkat 2 phasa ke tanah, dengan arus gangguan sebesar 12,099 kA. Penentuan Fuse Cut Out pada penyulang dihitung berdasarkan SPLN (64 : 1985). Rating Fuse Cut Out yang terpasang pada transformator adalah 2 A , 4 A dan 6A ,sedangkan Fuse Cut Out yang terpasang pada jaringan distribusi dengan kapasitas terkecil yaitu 4 A, dengan arus beban maximum 1,44 A, sedangkan Fuse Cut Out dengan kapasitas terbesar yaitu 200 A dengan arus beban maximum 111,66 A. Koordinasi antara Fuse Cut Out dengan Fuse Cut Out pada jaringan distribusi Penyulang Naioni, apabila terjadi gangguan hubung singkat maka zona pemutusan Fuse Cut Out terdiri dari zona tingkat satu, zona tingkat dua, zona tingkat tiga. Dengan waktu pemutusan dari 0,0001 s sampai 0,114 s dan gangguan hubung singkat yang terjadi sebesar 0,480 kA sampai 5,753 kA.
Downloads
References
Saputra, V. B,(2016), Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Sistem Tenaga Listrik Di KSO Pertamina Ep-Geo Cepu Indonesia Distrik 1 Kawengan Menggunakan ETAP 12.6, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hendriyadi,(2012), Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat Pada Jaringan Distribusi Di Kota Pontianak.: Universitas Tanjungpura. Pontianak, Kalimatan Barat
Suswanto ,Daman (2009), Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Universitas Negeri Padang. Padang
SPLN 64. (1985), Petunjuk Pemilihan dan penggunaan Fuse Cut Out pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah, PT. PLN Jakarta
SPLN D3. 026 ,(2017), Spesifikasi Fuse Cut Out, PT . PLN Jakarta Selatan
Setiyono, Iman (2016), Sistem Pengaman Penyaluran Energi Listrik Satu Fasa Tegangan Rendah Dengan Menggunakan Fuse Cut Out , Universitas Diponegoro Yogyakarta.
Dasman. (2016). Studi Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa Ke Tanah Pada SUTT 150 kV. Teknik Elektro ITP, 5(2), 115. Padang
Dwi Puji Hariyanto. (2009) Analisis Koordinasi Over Current Relay dan Recloser Pada Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk Semen Nusantara Cilacap. Universitas Gajah Mada , Yogyakarta
Asnal Efendi. (2014) . Studi Analisa Gangguan hubung Singkat Satu Phasa Ke Tanah Pada SUTT 150 kV Untuk Setting Relay OCR ( Aplikasi GI PIP – PAUH LIMO ). ITP. Padang
Patrisius John Fisher. (2018). Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Jaringan Pemakaian Sendiri PLTU Bolok PT. SMSE (IPP) Unit 3 & 4 Menggunakan Software ETAP P12.6. Universitas Nusa Cendana, Kupang
Nikolaus M. Tana. (2018). Rekonfigurasi Jaringan Pada Saluran Udara Tegangan Menengah 20 KV Penyulang Naioni PT. PLN (Persero) ULP Kupang Menggunakan Perangkat Lunak Electrical Transient Analisis Program ETAP) 12.6. Universitas Nusa Cendana, Kupang
This work is licensed under CC BY-SA 4.0