MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DI SPNF KABUPATEN ALOR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik, penggunaan model pembelajaran konvensional yang tidak terlalu membangkitkan kekaktifan peserta didik dikarena kan model pembelajaran ini lebih berpusat pada tutor proses pembelajaran berjalan membosankan dan peserta didik menjadi pasif. Sala satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik yaitu pembelajaran berbasis masalah dikarenakan model pembelajaran ini lebih berpusat pada peserta didik, peserta didik dapat menjadi pembelajaran yang mandiri pada pembelajaran IPS materi sejarah indonesia pada peserta didik program paket C SPNF kecamatan wolatang Kabupaten Alor.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif pre-eksperimental dengan desain one-grup pre test-post test. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan peserta didik dan variabel bebasnya pembelajaran berbasis masalah. Subjek dalam penelitian ini 50 peserta didik pada kelas eksperimen dan 50 pada kelas kontrol. Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data ini adalah angket dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan analisis statistik deskriptif dengan bantuan Microsoft excel.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap keaktifan peserta didik dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Hal tersebut dapa dilihat dari adanya pengikatan. Berdasarkan hasil Microsof Excel hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon mendapatkan hasil Whitung = 118,5 sedangkan Wtabel = 434. Dengan Diketahui W hitung= 118,5 < Wkritis= 434, yang berarti Ha diterima dan HO ditolak.
Berdasarkan hasil peneitian disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat menigkataan keaktifan peserta didik di SPNF Kabupaten Alor pada mata pelajaran IPS.