Isolasi dan identifikasi terhadap bakteri penyebab mastitis pada sapi perah di Desa Benlutu Kecamatan Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan
Abstract
Mastitis is the main problem in the dairy farm because it can lead to decline in the production of milk in the large amount. Mastitis caused by various types of microbes pathogen entering the nipple. The treatment completely difficult to implement and requires great expense so precautions can be done one is doing the early detection of mastitis. The research aim to detect mastitis subklinis in of dairy cows were maintained in the village Benlutu Kecamatan Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan and to identification bacteria cause mastitis subklinis. Sample used is milk of livestock dairy cattle as much as 12 samples of milk taken with aseptic. Furthermore do mastitis test using reagen IPB-1, from 12 sample all testes positive result mastitis subklinis. Furthemore identification bacteria cause mastitis based on the characteristic of bacteria, staining of Gram, biochemistry test, katalase test and koagulase test. From this research is known that the infection bacteria that cause mastitis subklinis Staphylococcus aureus 91,6 % (11/12) and Staphylococcus epidermidis 25 % (03/12).
Downloads
References
Bruckler, J.S., Schwarz, and F. Untermann. 1994. Staphylokokken-Infektionen und Enterotoxine, Band. II/1, In Blobel, H. Und Schlieβer (Eds.), Handbuch der bakteriellen Infektionen bei Tieren, 2. Auflage. Gustav Fischer Verlag Jena, Stuttgart cit. Purnomo A., Hartatik, Khusnan, Salasia S.I.O., Soegiyono. 2006, Isolasi dan Karakterisasi Staphylococcus aureus Asal Susu Kambing Peranakan Ettawa. Media Kedokteran Hewan. Vol. 22: hal. 145.
Brenner, D.J., Krieg, N.R., Staley, J.T., and Garrity G.M. 2004, Bergey’s Manual Of Systematic Bacteriology. Springer US, Verlag US.
Dewi, A. K. 2013, Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Stahphylococcus Penderita Masitis Di Wilayah Girimulyo. Kulonprogo, Yogyakarta, Jurnal Sains Veteriner, Vol. II: hal 141.
Estuningsih, S. 2002, ‘Patogenesisi Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah : Pendekatan Histopatologi Mastitis Subklinis Akibat Infeksi Streptococcus agalactiae Hemaglutinin Positf Pada Mencit’, Disertasi, Dr., Institut Pertanian Bogor.
Freney, J., Kioos, W.E., Hajek and Webster, J.A. 1999, Recommended Minimal Standar for Description Of New Staphylococcal species, Int. J. Syst Bacterio, Vol. 49, hal. 489-502 cit. Dewi, A. K. 2013, Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Stahphylococcus Penderita Masitis Di Wilayah Girimulyo. Kulonprogo, Yogyakarta, Jurnal Sains Veteriner, Vol. II: hal 145.
Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba Di Laboratorium PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta cit. Dewi, A. K, 2013, Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Stahphylococcus Penderita Masitis Di Wilayah Girimulyo. Kulonprogo, Yogyakarta, Media Sains Veteriner, Vol. II: hal. 143.
Nurhayati, I. S. Dan Martindah E. 2008, Pengendalian Mastitis Subklinis Melalui Pemberian. Antibiotik Pada Saat Periode Kering pada Sapi Perah, WARTAZOA, Vol. 25: hal 64.
Poeloengan, M., Kumala I., Noor S.N., Andriani, Rianti S.R.P. 2006, ‘Aktivitas Air Perasan, Minyak Atsiri dan Ekstrak Etanol Daun Sirih Terahadap Bakteri Yang Diisolasi Dari Sapi Mastitis Subklinis’, dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Purnomo, A., Hartatik, Khusnan, Salasia S.I.O., Soegiyono. 2006, Isolasi dan Karakterisasi Staphylococcus aureus Asal Susu Kambing Peranakan Ettawa. Media Kedokteran Hewan. Vol. 22: hal. 145.
Pratomo, F.A., Zobda, P.R.,Shanda F., Wildan, M., Putra D. R. E. 2013, MASTECH (Metode Detection Technologi) Metode Deteksi Mastitis Berbasis Biosurfaktan Asal Pseudomona sp, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.
Quinn, P.J., Markey, B.K., Carter, M.E., Donnelly, W.J. dan Leonard, F.C. 2002, Veterinary Microbiology and Microbial Disease, Blackwell Publishing, USA cit. Rahmi, Y., Darmawi, Abrar M., Jamin F., Fakhrrazi, Fahrimal Y. 2015, Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Preputium dan Vagina Kuda (Equus caballus), Medika Veterinaria, Vol. 9: hal.155.
Rahmi, Y., Darmawi, Abrar M., Jamin F., Fakhrrazi, Fahrimal Y. 2015, Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Preputium dan Vagina Kuda (Equus caballus), Medika Veterinaria, Vol. 9: hal.156-157.
Setiawan, B. 2008, Loyalitas Pengencer sebagai Kinerja Value Drivers. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 10: hal. 18-27.
Soemarno, S. 2000, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi Kedua, Penrbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia.
Sudarwanto, M., Sanjaya, A.W. dan Purnawarman, T. 1993, Residu Antibiotik Dalam Susu Pasteurisasi Ditinjau Dari Segi Kesehatan Masyarakat Veteriner. Laporan Penelitian. Institut Pertanian Bogor. Bogor cit. Estuningsih, S. 2002, ‘Patogenesisi Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah : Pendekatan Histopatologi Mastitis Subklinis Akibat Infeksi Streptococcus agalactiae Hemaglutinin Positf Pada Mencit’, Disertasi, Dr., Institut Pertanian Bogor.
Supar dan Aryati T. 2008, ‘Kajian Pengendalian Mastitis Subklinis’, Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, Semiloka Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas 21 April 2008, Saptati, R.A. dan Priadi, I., Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan, Bogor: hal 360-366.
Sudosono, A. Rosdiana, F. R., Setiawan, R. S. 2003, Beternak Secara Intensif, Pratomo, 2013, Metode Deteksi Mastitis Berbasis Biosurfaktan Asal Pseudomona sp, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia.
Toelle, N.N. dan Lenda, V. 2014, Identifikasi dan Karakteristik Staphylococcal sp. dan Streptococcus sp. dari Infeksi Ovarium Pada Ayam Petelur Komersial, Jurnal Ilmu Ternak, Vol. 1: hal 34.
Williams, R.J., Ward, J.M., Henderson, B., Poole, S., O’Hara, B.P., Wilson, M., and Nair, S.P. 2000, Identification of a novel gene cluster enconding staphylococcal exotoxin-like protein: Characterization of the prototypic gene and its product, SET1. Infect. Immunol; Vol. 68: hal 4407-4415 cit. Purnomo, A., Hartatik, Khusnan, Salasia, S.I.O., Soegiyono. 2006, Isolasi dan Karakterisasi Staphylococcus aureus Asal Susu Kambing Peranakan Ettawa. Media Kedokteran Hewan. Vol. 22: hal. 145.